Professional Documents
Culture Documents
Liquifaction
Refrigerasi
• Pendinginan (refrigerasi) adalah pemindahan panas dari suatu temperatur ke
tempat lain melalui perubahan keadaan (phase) suatu cairan. Panas dapat
juga dipindahkan dengan berbagai cara sepanjang masih ada perbedaan
temperatur. Jadi cairan dinginpun dapat menyerap panas dari bensda dingin
tergantung dari hasil yang diinginkan.
• Refrijeran: fluida yang digunakan untuk menyerap panas melalui perubahan
phase, dari cair ke gas (evaporasi) dan membuang panas melalui perubahan
phase gas ke cair (kondensasi)
Penggunaan
• Untuk pengawetan bahan makanan: • Pemakaian khusus
• - Produk harian: susu, es krim, • - Perlakuan dingin terhadap logam
mentega • - Kedokteran
• - Kemasan Daging • - Arena es skating
• - Produk ikan • - Konstruksi
• - Produk minuman • - Penawaran air laut
• - Lemari es dan freezer • - Pabrik es
• Pabrik Kimia
Cara Kerja
Misal siklus dimulai dari alat kontrol. Alat kontrol bisa berupa katup ekspansi,
pipa kapiler atau alat kontrol refrijeran lainnya. Alat kontrol membatasi cairan
refrijeran yang bertekanan tinggi serta temperatur rendah mengalir ke
evaporator (cooling coil). Cairan refrijeran itu mengalir sepanjang evaporator
sambil mengambil panas dari ruangan di mana evaporator itu diletakkan
sambil berangsur-angsur berubah fasenya menjadi uap (gas). Sebelum
berubah fase tentu refrijeran itu akan mendidih dulu, serupa kejadiannya bila
kita memasak air dalam panci, bedanya refrijeran itu dapat mendidih pada
temperatur dan tekanan yang rendah.
Gas (uap) refrijeran bertemperatur dan bertekanan rendah itu dihisap masuk ke dalam
kompresor, di dalam kompresor gas tadi di kompresikan menjadi gas bertekanan
tinggi kemudian di tekan masuk ke dalam kondensor. Kondensor berfungsi untuk
membuang panas yang dikandung gas tadi dan udara sekitarnya akan mengambil
panas itu. Gas refrijeran dalam kondensor mempunyai temperatur yang lebih tinggi
dibanding temperatur udara sekitarnya, oleh karena itu dapat terjadi perpindahan
panas. Fluida yang mengambil panas dari kondensor dapat berupa udara (jenis
kondensor udara), air (kondensor air), campuran air-udara (kondensor evaporative),
sehingga akan berubah fase jadi cairan bertekanan dan bertemperatur tinggi.
.
Selanjutnya refrijeran akan mengalir ke alat kontrol sebelum masuk ke
evaporator. Di dalam alat kontrol dipaksa mengalir melalui lubang
kecil, sehingga temperatur dan tekanannya jadi turun kembali sesuai
dengan kondisi yang dapat diterima oleh evaporator. Dengan memalui
lubang kecil kemudian mengalir ke lubang besar di evaporator,
refrijeran itu akan mudah untuk menguap kembali
Siklus Kompresi Uap Ideal
(A Simple Vapor-Compression Refrigeration Cycle)
Environment
Mempunyai 4 komponen dan 4 proses.
QH
1. Compressor: mengkompresi uap menjadi
Condenser
uap bertekanan tinggi
2. Condenser: mengembunkan uap tekanan
tinggi menjadi cairan tekanan tinggi
3. Katup ekspansi (Expansion Valve) : Expansion
menurunkan tekanan cairan menjadi Valve
Win
bertekanan rendah
Compressor
4. Evaporator: menerima kalor dari medium
bersuhu rendah terjadi penguapan Evaporator
QL
Refrigerated
Space
4 – Proses Pada Siklus Kompresi Uap Ideal
Process 1-2 Isentropic Compression Process, s=const.: Compressor, sat.vap superheat vapor
Process 2-3 P = const. Heat Rejection Process: Condenser, superheat vapor sat.liquid
Process 3-4 Throttling Process, h=const.: Expansion Valve, sat. liquid mixture
Process 4-1 P = const. Heat Addition Process : Evaporator, Mixture sat. vapor
3 3 QH
P1
Expansion
Expansion
Valve Compressor
Compressor
Winin
Valve
W
4 4 1
QL
Evaporator
Evaporator 1
QLL
Q
Refrigerated
Refrigerated s
Space
Space
P-h Diagram
T-s Diagram
P-h Diagram
T P
P2
2
Win QH
3 2
3 P2
P1
QH
Win
4 1 P1
4 1
QL
QL
h
s h4= h3 h1 h2
Pendinginan rumah Pemanasan Rumah
dengan AC (air- dengan Heat Pump
conditioner)
Heating
Environment at 20 oC
40 oC
QH QH
50 oC 30
Condenser 80 oC oC Condenser 80 oC
Expansion Expansion
Valve Valve Wi
Wi
n n
Compresso Compresso
r 0 r
Evaporator 15 oC Evaporato oC
10 oC -20 oC r
QL
QL -10 oC
Out dooe space
Air Conditioned,
25oC
KOMPONEN DARI MESIN REFRIGERASI
CONDENSER
EXPANSION VALVE
TH
QH QC W 0
QH
QH QC W
W
QC
QH QC W
TC
QH QC
REFRIGERATOR
TH
QH QC W
QH
Persamaan di atas merupakan hubungan nilai-mutlak
yang berlaku untuk mesin kalor dan pendingin
W
Siklus pendingin terbaik adalah yang memindahkan QC
Kalor QC terbanyak dari dalam pendingin dengan
Kerja mekanik W sedikit mungkin TC
Clossed
System
Hukum I termodinamika : ??? cyclic process
Q - W = U + KE + PE Q-W =0 QH - QL = Win
output yang diinginkan QL QL 1
COPR = = COPR = =
input yang dibutuhkan Wnet, in QH QL QH
1
QL
Analisis Mesin Refrigerasi
Open
System
h 3 h2
Q H W = m h 3 h2
Q H = m
Analisis Mesin Refrigerasi
Open
System
Open
System
h1 h4
Q L W = m h1 h4
Q L = m
CONTOH
Sebuah refrigerator menggunakan fluida kerja R-134a dan
beroperasi dengan siklus kompresi uap ideal antara
0,14 MPa dan 0,8 MPa. Laju aliran massa refrigerant 0,05 kg/s.
a. Gambarkan siklusnya dalam diagram T-s dan P-h.
b. Hitung laju perpindahan kalor dari ruang pendingin
c. Hitung daya kompresor
d. Hitung kalor yang dibuang ke lingkungan
e. Hitung COP – nya.
PENYELESAIAN
T T-s Diagram Environment
P2
Q
2 H
Win Condenser
3 2
3 0.8 MPa
P1
Expansion
Valve Compressor
Win
0.14 MPa 4
1
4 1 Evaporator
QL
QL mdot = 0.05 kg/s
Refrigerated Space
s
R-134a Property Table
State 1 sat. vap. @ P1 = 0.14 MPa → h1 = hg@0,14 MPa = 236,04 kJ/kg,
s1 = sg@0,14 MPa = 0.9322 kJ/kg-K
State 2 P2 = 0.8 MPa and s2 = s1 = 0.9322 kJ/kg-K,
h2 = 272,05 kJ/kg (interpolasi)
State 3 sat.liq. @ P3 = P2= 0.8 MPa, h3 = hf@P3 = 93,42 kJ/kg
State 4 h4 = h3 = 93,42 kJ/kg (Throttling Process)
PENYELESAIAN
(b) Evaporator , w 0
Q L ,in m h1 h4 0,05 236,04 - 93,42 7,13 kW
4 1
Evaporator
(c) Compressor , q 0 QL
Compressor
Win
(d) Condenser, w 0 1
Q L 7,13kW
Condenser
Eq. 5.8
4. Sistem Heat Pump
Heat pump biasanya dipakai di daerah dengan iklim yang dingin, maka yang
menjadi persoalan adalah dari manakah sumber panas dapat diambil…?
Sumber panas yang sering dipakai dalam sebuah heat pump adalah:
▪ Udara atmosfer (paling umum)
Sumber panas ini paling praktis tetapi ada problem frosting (pembekuan) pada
koil (heat exchanger) evaporator sehingga akan menurunkan laju perpindahan
kalor.
▪ Air tanah
Pada kedalaman tertentu air tanah mempunyai temperatur berkisar 5° C – 18° C
sehingga didapatkan heat pump dengan COP tinggi, tanpa adanya frosting
tetapi konstruksi rumit.
▪ Tanah
Lanjutan
• Outdor coil, berfungsi sebagai evaporator • Outdor coil, berfungsi sebagai kondensor
• Indoor coil, berfungsi sebagai kondensor • Indoor coil, berfungsi sebagai evaporator
Prinsipnya, koil (heat exchanger) di dalam dan di luar ruangan akan berubah fungsinya sebagai evaporator dan
kondenser sesuai dengan mode kerjanya dengan bantuan katup pembalik arah.
Contoh soal : Heat Pump
Penyelesaian:
TH = 22 C = 295.15 K
TC = 2 C = 275.15 K
Q = 110000 kJ/h = 30.56 kW
Heat pump pengganti yang tersedia: 1 kW, 5 kW, atau 10 kW. Manakah yang paling ekonomis?
𝑇𝐶 275.15 𝐾 30.65 𝑘𝑊
𝜔= = = 13.76 13.76 =
𝑇𝐻−𝑇𝐻 295.15 𝐾 − 275.15 𝐾 𝑊
30.65 𝑘𝑊
𝑄 𝑊= = 2.22 𝑘𝑊
𝜔= 13.76
𝑊
Maka, yang paling ekonomis adalah heat pump 5 kW
LIQUIFACTION
(Likuifaksi)
➢Liquifaction merupakan suatu proses untuk mencairakan suatu gas. Umumnya, banyak
digunakan untuk mencairkan gas CH4 (metana)
➢Gas metana (CH4) yang merupakan gas yang mampu mencair pada suhu rendah, pada
temperatur sekitar -259 °F (-161.6 °C) pada tekanan 1 atm. Oleh karena itu, diperlukan juga
refrigerant yang bertemperatur sangat rendah untuk mencairkan gas tersebut.
➢Proses liquefaction terdiri atas 2 jenis, yaitu:
▪ Claude liquefaction process
▪ Linde liquefaction process
Liquefaction Metana (LNG) :
1. Gas masuk
2. Kompresor, 60 atm dan 112 °C
3. Cooler, menurunkan suhu mjd 27 °C
4. Menuju HE 1, menurunkan suhu lebih rendah
5. Sebagain dialihkan ke Splitter untuk dialirkan
kembali bersama dgn gas yang tidak mencair
6. Sebagian menuju HE 2, menurunkan suhu lebih
rendah lagi (-75.4 °C)
7. Menuju Throttle, untuk menurunkan tekanan ke 1
atm dan suhu menjadi -160 °C (perubahan fasa
gas mjd cair)
8. Pada Flash Drum, CH4 cair dan CH4 gas akan
terpisah
9. Fasa cair ditampung
Proses pencairan gas Linde hampir sama dengan proses Claude, tetapi Linde tidak mengalihkan sebagian
gas menuju Ekspander dan hanya menggunakan satu buah Heat Exchanger saja.