You are on page 1of 3

DONNY NOFIANTO SADAR

GAC 117 040

KELAS A

DOSEN PENGAMPU : Dr. JONI RUSMANTO, M.Si

MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN


PENGERTIAN MONISME, DUALISME, DAN PLURALISME BESERTA
CONTOHNYA.

1. MONISME.

Monisme merupakan pandangan yang hanya berpusat pada satu hakekat saja, paham
monisme menganggap bahwa hakekat yang berasal dari keseluruhan itu hanyalah satu saja
tidak mungkin dua. Haruslah satu hakekat saja sebagai sumber asal, paham monisme
didasarkan atas pemikiran kesatuan dari pada seluruh hukum yang mengatur hidup manusia.
Dalam rangka pemikiran ini hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua bagian
yang dari satu kesatuan yang lebih besar yaitu hukum yang mengatur kehidupan manusia,
contoh monisme :

a. Monisme hukum nasional, beranggapan hukum nasional adalah hukum yang utama
daripada hukum internasional; hukum internasional merupakan lanjutan dari hukum
nasional untuk urusan-urusan luar negeri.

b. Monisme hukum internasional, beranggapan hukum internasional adalah hukum yang


lebih tinggi dari hukum nasional; beranggapan bahwa hukum nasional tunduk kepada
hukum internasonal dan dasar mengikatnya berasal dari suatu pendelegasian wewenang
dari hukum internasional.

2. DUALISME.

Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dualisme adalah
ajaran yang menyatakan realitas itu terdiri dari dua substansi yang berlainan dan bertolak
belakang, misalnya substansi adi kodrati dengan kodrati, Tuhan dengan alam semesta, roh
dengan materi, jiwan dengan badan, dll. Ada pula yang mengatakan bahwa dualisme adalah
ajaran yang menggabungkan antara idealisme dengan materialisme, dengan mengatakan
bahwa alam wujud ini terdiri dari dua hakikat sebagai sumber yaitu hakikat materi dan
rohani. Contoh dualisme : dunia yang kelihatan dengan dunia yang tidak kelihatan, dunia
inderawi dengan dunia intelektual, realitas aktual dengan relitas kemungkinan, dunia
noumenal dengan dunia fenomenal, kekuatan kebaikan dengan kekuatan kejahatan, dan lain
sebagainya.
3. PLURALISME.

Pluralisme terdiri dari dua kata plural (beragam) dan isme (paham) yang berarti
paham atas keberagaman. Definisi dari pluralisme sering disalahartikan menjadi
keberagaman paham yang pada akhirnya memicu ambiguitas. Pluralisme juga dapat berarti
kesediaan untuk menerima keberagaman (pluralitas), artinya untuk hidup secara toleran pada
tatanan masyarakat yang berbeda suku, golongan, agama, adat, hingga pandangan hidup.
Pluralisme mengimplikasikan pada tindakan yang bermuara pada pengakuan kebebasan
beragama, kebebasan berpikir, atau kebebasan mencari informasi, sehingga untuk mencapai
pluralisme diperlukan adanya kematangan dari kepribadian seseorang dan/atau sekelompok
orang. Contoh kecil pluralisme dalam masyarkat: keanekaragaman agama, keanekaragaman
suku bangsa, keanekaragaman budaya.

You might also like