Professional Documents
Culture Documents
Penyebab Anorgasmia
Anorgasmia dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti:
Luka trauma pada organ kelamin atau organ panggul; luka trauma ini dapat diakibatkan
oleh cedera pada bagian yang mengangkang, seperti akibat terjatuh dari palang
keseimbangan atau dari sepeda.
Komplikasi akibat pembedahan pada daerah panggul
Pembedahan ginekologi, kesulitan dalam melahirkan, dan tindakan prostatik
Penyakit, seperti sklerosis ganda, cedera pada sumsum tulang belakang, dan diabetes
mellitus
Kondisi psikologis seperti kecemasan, depresi, atau alkoholisme
Beberapa jenis obat seperti obat-obatan anti depresan
Kecanduan pada heroin dan narkoba lainnya
Bagi para wanita yang tidak memiliki riwayat penyakit atau riwayat penggunaan obat yang
dapat mempengaruhi gejala atau kondisi yang muncul, anorgasmia dianggap sebagai kelainan
orgasme bagi wanita, atau FOD. FOD didiagnosis bila gejala yang muncul sudah terjadi paling
tidak selama enam bulan.
Gejala utama dari anorgasmia adalah kegagalan untuk mencapai klimaks dalam hubungan
seksual. Beberapa pasien dapat merasakan kurangnya intensitas yang dicapai saat orgasme,
memerlukan waktu yang lebih lama dari biasanya untuk mencapai orgasme, dan merasakan
rasa sakit di perut bagian bawah atau daerah panggul saat melakukan hubungan seksual.
Gejala-gejala ini dapat membuat stres wanita tersebut.
Banyak kasus anorgasmia situasional dan sekunder dapat pulih dengan sendirinya. Namun,
kasus anorgasmia primer dan general biasanya baru bisa dipulihkan dengan jenis perwatan
tertentu.
Pada pasien yang mengalami anorgasmia dalam pengaruh obat-obatan, mengurangi dosis
penggunaan obat atau mengganti obatnya dapat mengatasi kondisi tersebut. Namun, ini perlu
dilakukan dengan hati-hati bagi para pasien yang sedang meminum SSRI untuk mengatasi
depresi. Dalam situasi semacam ini, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan psikiater
pasien psikiater sebelum melakukan perubahan tertentu.
NIM :1337420216162