Professional Documents
Culture Documents
KISTA OVARIUM
OLEH:
PEMBIMBING:
dr. Nugrahanti Prasetyorini SpOG (K)
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
KISTA OVARIUM
Oleh:
Menyetujui:
Supervisor, Pendamping,
ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Bab 1 PENDAHULUAN
2.1 Definisi………………………………………………………………………………5
2.2 Klasifikasi…………………………………………………………………………..5
2.3 Faktor resiko……………………………………………………………………….7
2.4 Klasifikasi…………………………………………………………………………..7
2.5 Manifestasi klinik………………………………………………………………….8
2.6 Diagnosis……………………………………………………………………………8
2.7 Penatalaksanaan…………………………………………………………………10
2.8 Diagnosis banding……………………………………………………………….11
2.9 Komplikasi………………………………………………………………………...11
2.10 Prognosis………………………………………………………………………...12
3.1 Identitas……………………………………………………………………………13
3.2 Subyektif…………………………………………………………………………..14
3.3 Objektif…………………………………………………………………………….15
Bab 4 PERMASALAHAN
4.1 Medis……………………………………………………………………………….21
4.2 Sosial……………………………………………………………………………….21
1
4.3 Ekonomi……………………………………………………………………………21
Bab 5 PEMBAHASAN..………………………………………………………………22
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..27
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Kista merupakan kantung yang berisi cairan dan dapat berlokasi di bagian
mana saja dari tubuh. Pada ovarium, tipe kista yang berbeda dapat terbentuk.
Tipe kista ovarium yang paling umum dinamakan kista fungsional, yang biasanya
terbentuk selama siklus menstruasi normal. Setiap bulan, ovarium seorang
wanita tumbuh kista kecil yang menahan sel telur.Ketika sebuah sel telur matur,
kantung membuka untuk mengeluarkan sel telur, sehingga dapat berjalan
melewati tuba falopii untuk melakukan fertilisasi. Kemudian kantung pecah.Salah
satu tipe dari kista fungsional, ada yang dinamakan kista folikular, kantung ini
tidak terbuka untuk mengeluarkan sel telur tapi terus tumbuh. Kista tipe ini
biasanya akan menghilang setelah satu sampai tiga bulan. Kista korpus luteum,
bentuk lain dari kistafungsional, terbentuk apabila kantung kista ini tidak
menghilang. Malahan kantung kista menutup lagi setelah sel telur
dikeluarkan.(Wiknjosastro, 2007)
3
pada ovarium menurun.Kista ovarium ini bisa juga terjadi pada anak-anak,
bahkan ketika masih bayi, pada remaja sampai orang tua. Tetapi kebanyakan
dialami wanita berusia di atas 40 tahun. Bahkan, pada bayi dalam kandungan
bisa ditemukan kista ovarium. Pada ibu hamil yang terdapat kistaneoplasti, bila
menutupi jalan lahir kistanya bisa dioperasi saat hamil. Tetapi jika kistanya tidak
menutupi jalan lahir, kista dapat dioperasi setelah melahirkan.(Sastrawinata,
Sulaiman. dkk. 2004)
1.2 Tujuan
1. Mengetahui penegakkan diagnosa kista ovarium pada pasien ini.
2. Mengetahui faktor resiko kista ovarium pada pasien ini.
3. Mengetahui penatalaksanaan kista ovarium pada pasien ini.
4. Mengetahui bagaimana monitoring pada kondisi kista ovarium.
1.3 Manfaat
Penulisan makalah laporan kasus dapat meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman dokter muda mengenai kista ovariumdalam hal anamnesa,
pemeriksaan fisik dan penunjang, penegakkan diagnosa, penatalaksanaan, dan
monitoring.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh
dimana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau
permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor
ovarium.(Wiknjosastro, 2007)
2.2 Klasifikasi
Kista folikel
Kista ini berasal dari folikel de Graaf yang tidak sampai berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah
bertumbuh dibawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang
lazim, melainkan memebesar menjadi kista.
5
Kista teka lutein
Disebabkan karena meningkatnya kadar HCG terdapat pada mola hidatidosa.
Kista endometrium
Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium
Kistadenoma musinosum
Asal tumor ini belum diketahui pasti namun diperkirakan berasal dari suatu
teratoma dimana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-
elemen lain.
Kistadenoma serosum
Para penulis berpaendapat bahwa kista ini berasal dari epitel permukaan
ovarium (germinal epithelium).
Kista endometroid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada dinding dalamterdapat
satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium.
Kista dermoid
Sebenernya kista dermoid adalah satu teratoma kistik yang jinak di
manastruktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel
kulit,rambut, gigi, dan produk glandula sebasea.
6
Tumor ovarium ganas
Kistik
Kistadenokarsinoma musinosum, kistadenokarsinoma serosum, dan
epidermoidkarsinoma
Solid
Karsinoma endometroid dan mesonefroma.
2.4 Etiologi
7
2.5 Manifestasi klinik
Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit
nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapun kista yang berkembang menjadi
besar dan menimbulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak biasa dilihat
dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain
seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau
kanker ovarium. Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala
atau perubahan ditubuh anda untuk mengetahui gejala mana yang serius.
(Wiknjosastro , 2007)
2.6 Diagnosis
Anamnesa
Pada anamnesa rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah.
Rasa sakit tersebut akan bertambah jika kista tersebut terpuntir atau terjadi
ruptur. Terdapat juga rasa penuh di perut. Tekanan terhadap alat-alat di
sekitarnya dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, gangguan miksi dan
defekasi.Dapat terjadi penekanan terhadap kandung kemih sehingga
menyebabkan frekuensi berkemih menjadi sering.
8
Pemeriksaan Fisik
Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau pada wanita
premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal tetapi hal ini adalah
abnormal jika terdapat pada wanita postmenopause. Perabaan menjadisulit pada
pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan massa
umumnya rata. Cervix dan uterus dapat terdorong pada satu sisi.Dapat juga
teraba, massa lain, termasuk fibroid dan nodul padaligamentum uterosakral, ini
merupakan keganasan atau endometriosis. Padaperkusi mungkin didapatkan
ascites yang pasif.(Wiknjosastro, 2007).
Pemeriksaan Penunjang
1. USG
Merupakan alat terpenting dalam menggambarkan kista ovarium.Dengan
pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas tumor, apakah tumor berasal
dariuterus, atau ovarium, apakah tumor kistik atau solid dan dapat dibedakan
pulaantara cairan dalam rongga perut yang bebas dan tidak.Dapat
membantumengidentifikasi karakteristik kista ovarium.
2. Foto Roentgen
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan adanya
hidrotoraks.Pemeriksaan pielogram inravena dan pemasukan bubur barium pada
kolon dapat untuk menentukan apakah tumor bearasal dari ovarium atau tidak,
misalnya tumor bukan dari ovarium yang terletak di daerah pelvis seperti tumor
kolon sigmoid.
4. Laparoskopi
Perut diisi dengan gas dan sedikit insisi yang dibuat untuk memasukan
laparoskop.Melalui laparoskopi dapat diidentifikasi dan mengambil sedikit contoh
kista untuk pemeriksaan PA.
9
2.7 Penatalaksanaan
10
Untuk tumor ganas ovarium, pembedahan merupakan pilihan utama.
Prosedurnya adalah total abdominal histerektomi, bilateral salfingo-
ooforektomi,dan appendiktomi (optional). Tindakan hanya mengangkat tumornya
saja (ooforektomi atau ooforokistektomi) masih dapat dibenarkan jika stadiumnya
iamasih muda, belum mempunyai anak, derajat keganasan tumor rendah seperti
pada fow potential malignancy (borderline). Radioterapi hanya efektif untuk jenis
tumor yang peka terhadap radisi, disgerminoma dan tumor sel granulosa.
Kemoterapi menggunakan obat sitostatika seperti agens alkylating
(cyclophosphamide, chlorambucyl) dan antimetabolit (adriamycin). FoIlow up
tumor ganas sampai 1 tahun setelah penanganan setiap 2 bulan, kemudian 4
bulan selama 3 tahun setiap 6 bulan sampai 5 tahun dan seterusnya setiap tahun
sekali.
Kehamilan
Mioma uteri
Tumor kolon sigmoid
Ginjal ektopik
Limpa bertangkai
Ascites
2.9 Komplikasi
11
c. Kista ovarium yang besar dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut
dan dapat menekan vesica urinaria sehingga terjadi ketidakmampuan untuk
mengosongkan kandung kemih secara sempurna.
d. Massa kista ovarium berkembang setelah masa menopouse sehingga besar
kemungkinan untuk berubah menjadi kanker (maligna). Faktor inilah yang
menyebabkan pemeriksaan pelvic menjadi penting.
2.10 Prognosis
12
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Identitas
Nama : Ny. W
Register : 11072933
Usia : 45 tahun
Pendidikan : SMP
Menikah : 1 kali
Usia : 47 tahun
Menikah : 1 kali
Pendidikan : SMA
13
3.2 Subyektif
Anamnesa
Riwayat pengobatan
Awalnya pasien berobat ke bidan dan dirujuk ke Puskesmas
Lawang.Pasien kemudian dirujuk ke RSU Lawang dan dirawat oleh dr
Hendri SpOG.Pasien akhirnya dirujuk ke RSSA karena benjolan nya
sudah terlalu besar.Minum jamu daun sirih setelah menstruasi.
14
Riwayat penyakit keluarga
Pasien menyangkal kalau dalam keluarganya ada yang pernah
mempunyaitumor kandungan seperti yang pasien alami.Keputihan (- ) DM
(-), hipertensi (-).
3.3 Obyektif
Pemeriksaan Fisik
(A) Generalis
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/Menit, Reguler
15
RR : 20 x/Menit
Temperatur Axilla : 36,80C
Temperatur Rectal : 36,6o C
Kepala dan Leher : Anemis - / - Ikterus - /-
Berat badan : 48 kg
Tinggi Badan : 147 cm
Genetalia Externa
Vulva : Flux (-) Flex -) Massa (-) ulkus (-)
Inspekulo
V/v : Flux (-) Flex(-)
POMP tertutup, Licin,
VT
Vulva : POMP tertutup, licin,
CUAF ~ dalam batas normal
APD:teraba massa kistik ukuran 12
cm,mobile,permukaan rata,berbatas tegas,tidak
nyeri
AP S: massa (-),nyeri (-)
Cavum Douglasi dalam batas normal.
16
Diagnosis banding
PDx
Hitung Jenis :
17
Lain-lain -
b. Serum Elektrolit
Natrium:134 mmol/L
Kalium :3.73 mmol/L
Klorida:114 mmol/L
c. Faal Hati
SGOT:14 U/L
SGPT:6 U/L
Albumin:4.34 g/dL
d. Metabolisme Karbohidrat
Gula Darah Sewaktu :112 mg/dL
e. Faal Ginjal
Ureum: 17.90 mg/dL
Creatinine:0.59 mg/dL
f. Faal Hemostasis
PPT dan APTT Dalam Batas Normal
31 Oktober 2012
18
Tidak tampak limfadenopati pada aorta abdominalis dan parailiaca.
14 November 2012
i) Ca 125 : 134.5
Diagnosis Kerja
Cystoma Ovarii
PTx
1.Pro SOVC
2.Persiapan operasi
-Puasa
-IVFD RL 1000cc
19
PMo
KIE
20
BAB IV
PERMASALAHAN
4.1 Medis
4.2 Sosial
Tingkat Pendidikan
4.3 Ekonomi
21
BAB V
PEMBAHASAN
Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat
tumbuhdimana saja dan jenisnya bermacam-macam.Kista yang berada di dalam
atau permukaan ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor
ovarium.(Wiknjosastro, 2007)
Keluhan utama pada kista ovarium adalah .Perut terasa penuh, berat,
kembung,Tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil),Haid tak
teratur,nyeri panggul yang menetap atau kambuhan yang dapat menyebar
kepanggul bawah dan paha,nyeri senggama,mual, ingin muntah, atau
pergeseran payudara mirip seperti pada saat hamil. Pada pasien ini didapatkan
keluhan nyeri pada perut sejak 2 bulan yang laludi sertai masa yang besar pada
perut bagian kanan. Selain itu pasien juga mengeluhkan beberapa bulan terakhir
buang air kecil menjadi sedikit.
Penyebab kista ovarium adalah stimulasi yang berlebihan terhadap
gonadotropin:(Sastrawinata, Sulaiman. dkk. 2004). Selain itu,Gestational
tropoblastic neoplasma ( molahidatidosa dan khoriokarsinoma),Fungsi ovarium,
ovulasi yang terus menerus akan menyebabkan epitel permukaan ovarium
mengalami perubahan neoplastik, dan Zat karsinogen, zat radioaktif, asbes, virus
eksogen dan hidrokarbon polikistik. Pada pasien ini penyebabnya masih perlu
dicari.
Pada anamnesa rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah.
Rasa sakit tersebutakan bertambah jika kista tersebut terpuntir atau terjadi
ruptur. Terdapat juga rasa penuh di perut.Tekanan terhadap alat-alat di
sekitarnya dapat menyebabkan rasa tidaknyaman, gangguan miksi dan
defekasi.Dapat terjadi penekanan terhadap kandung kemih sehingga
menyebabkan frekuensi berkemih menjadi sering. Pada pasien anam nesa yang
didapatkan adalah keluhan benjolan di perut sebelah kanan disertai nyeri
kadang-kadang sejak 2 bulan yang lalu.Nyeri juga dirasakan saat perut ditekan
dan disertai.Pasien tidak mengalami penurunan berat badan.Riwayat haid teratur
tiap bulan,lama 3-4 hari,ganti pembalut 3-4 kali sehari. Pasien tidak merasakan
nyeri saat haid dan saat berhubungan.Hari pertama menstruasi terakhir 14
Oktober 2012.Pasien sering BAK tetapi sedikit.
22
Hasil pemeriksaan fisik yang dapat ditemukan pada pasien dengan kista
ovarium adalah Kista yang besar dan dapat teraba dalam palpasi abdomen.
Walau pada wanita premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal
tetapi hal ini adalah abnormal jika terdapat pada wanita postmenopause.
Perabaan menjadisulit pada pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik,
mobile, permukaan massa umumnya rata. Cervix dan uterus dapat terdorong
pada satu sisi.Dapat juga teraba, massa lain, termasuk fibroid dan nodul
padaligamentum uterosakral, ini merupakan keganasan atau endometriosis.
Padaperkusi mungkin didapatkan ascites yang pasif.(Wiknjosastro, 2007). Pada
pasien ini, didapatkan pemeriksaan fisik didapatkan Teraba massa kistik ukuran
12 x 10 cm, mobile, permukaan rata ,berbatas tegas pada abdomen disertai
APD:teraba massa kistik ukuran 12 cm,mobile,permukaan rata,berbatas
tegas,tidak nyeri pada pemeriksaan VT.
Pemeriksaan penunjang yang di lakukan untuk mendiagnosa kista ovarium
Pemeriksaan Penunjang,USG Merupakan alat terpenting dalam menggambarkan
kista ovarium. Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak batas tumor,
apakah tumor berasal dariuterus, atau ovarium, apakah tumor kistik atau solid
dan dapat dibedakan pulaantara cairan dalam rongga perut yang bebas dan
tidak dapat membantumengidentifikasi karakteristik kista ovarium. Foto
Roentgen,pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan adanya
hidrotoraks.Pemeriksaan pielogram inravena dan pemasukan bubur barium pada
kolon dapat untuk menentukan apakah tumor bearasal dari ovarium atau tidak,
misalnya tumor bukan dari ovarium yang terletak di daerah pelvis seperti tumor
kolon sigmoid. Pengukuran serum CA-125,Tes darah dilakukan dengan
mendeteksi zat yang dinamakan CA-125, CA-125diasosiasikan dengan kanker
ovarium. Dengan ini diketahui apakah massa ini jinak atau ganas.dan
Laparoskopi Perut diisi dengan gas dan sedikit insisi yang dibuat untuk
memasukan laparoskop.Melalui laparoskopi dapat diidentifikasi dan mengambil
sedikit contoh kista untuk pemeriksaan PA. Pada pasien ini dilakukan
pemeriksaan penunjang antar lain :
23
mencapai hingga region umbilical,kemungkinan dari adnexa kanan
dengan color Doppler tampak vaskularisasi pada septanya dan bagian
yang solid RI=0.72-0.83.Tidak tampak limfadenopati pada aorta
abdominalis dan parailiaca.dengan Kesimpulan :mixed ovarial tumor
kanan susp teratoma. Dan pemeriksaan pada tanggal 14 November
2012 Tampak VU terisi minimal,Tampak Uterus dalam batas normal serta
Adnexa:Massa kistik dengan internal echo ukuran 91.9x134 mm .
a. USG color Doppler dengan hasil, Mixed ovarial tumor kanan suspect
teratoma. RI:0.72-0.83, dan Ca 125 : 134.5
24
untuk endometrioma dan sindrom ovarium polikistik. Konsultasi dengan onkologi
ginekologi diperlukan untuk kista ovarium kompleks dengan serum CA125 lebih
dari 35 U/ml dan pada pasien dengan riwayat karsinoma ovarium pada
keluarga.Jika keadaan meragukan, perlu pada waktu operasi dilakukan
pemeriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli patologi
anatomik untuk mendapat kepastian tumor ganas atau tidak. Penatalaksan yang
dilakukanpada pasien meliputi SOVC dan Operasi dengan premedikasi
-Puasa
-IVFD RL 1000cc
25
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
27