You are on page 1of 13

PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SENAM

NIFAS DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENGETAHUAN,


KEMAMPUAN DAN MOTIVASI PELAKSANAAN SENAM NIFAS
PADA IBU POST PARTUM

Sri Rahayu1, Widia Lestari2, Rismadefi Woferst3

Email: sri.rahayu93@yahoo.com
085355702004

Abstract
The purpose of this research was to determined the effects of health education about post
partum exercise by using audio visual media to influence knowledge, ability, and motivation
in post partum mothers. This research used quasi experimental design. The population of this
research is all of post partum mothers with normal childbirth in Camar 1 Room at Arifin
Achmad General Hospital of Riau Province. Sample of this research is taken by using
purposive sampling. This research’s sample composed of 50 respondents, divided into
experiment group that have been given health education used audio visual media (25
respondents) and control group that have been given the health education without audio
visual media (25 respondents). Data were collected by using questionnaire that have been
tested in validity and reliability for knowledge and motivation, and observation chart for
ability. Then, data were analyzed by using dependent t-test, independent t-test, wilcoxon
signed rank test and mann whitney test with significance level of α 0,05. The results showed
that audio visual media was effected the knowledge, ability and motivation in post partum
mothers (p value 0,000). Result of this research recommends for health workers to provide
health education by using audio visual media to increase the knowledge, ability, and
motivation in post partum mothers to accelerate the healing process of post partum mothers
with normal childbirth.

Key word: ability, audiovisual, health education, knowledge, motivation, post partum
exercise

PENDAHULUAN diantaranya adalah perubahan pada uterus


dan alat-alat reproduksi serta meregangnya
Periode post partum ialah masa enam jaringan penopang otot-otot dasar panggul
minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ akibat proses kehamilan dan persalinan
reproduksi kembali ke keadaan normal (Farrer, 2003; Bobak, 2004).
sebelum hamil. Periode ini kadang-kadang Menurut Kasdu (2003), mobilisasi
disebut puerperium atau trimester keempat dini dan melakukan latihan adalah salah satu
kehamilan. Perubahan fisiologis yang terjadi upaya untuk mengembalikan tubuh ke
sangat jelas, walaupun dianggap normal, keadaan normal, meningkatkan kekuatan otot
dimana proses-proses kehamilan berjalan perut dan mencegah komplikasi pasca
terbalik (Lowdermilk & Perry, 2004). persalinan. Selain mobilisasi dini, ibu post
Proses pemulihan kesehatan pada partum juga bisa melakukan olahraga pasca
masa post partum merupakan hal yang persalinan yang bermanfaat untuk
sangat penting bagi ibu setelah melahirkan. meningkatkan stamina, meningkatkan
Pada masa kehamilan dan persalinan terjadi kekuatan otot, memperbaiki peredaran darah,
perubahan hormon dan juga perubahan fisik menjaga kekuatan otot serta memperbaiki
serta psikologis. Perubahan yang terjadi kelenturan otot. Jenis olahraga yang sesuai
dengan kondisi ibu setelah melahirkan disebabkan oleh perdarahan pasca
adalah senam nifas. persalinan, 14 % disebabkan oleh eklamsi,
Senam nifas merupakan senam bagi 13 % disebabkan oleh infeksi, 8 %
ibu post partum yang bertujuan untuk disebabkan oleh komplikasi puerperium dan
mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi sisanya disebabkan oleh partus lama, abortus
ibu pada masa post partum segera ketika ia dan faktor lain (Departemen Kesehatan,
mungkin beresiko mengalami trombosis 2010). Berdasarkan data yang diperoleh dari
vena atau komplikasi sirkulasi lain Rekam Medik di RSUD Arifin Achmad
(Brayshaw, 2007). Manfaat lain dari senam Pekanbaru dalam Maharani, Lestari dan Elita
nifas adalah untuk membantu penyembuhan (2012) bahwa jumlah kematian ibu pada
rahim, perut, dan otot pinggul yang masa postpartum akibat berbagai komplikasi
mengalami trauma serta mempercepat tahun 2009 sebanyak 16 orang, sedangkan
kembalinya bagian-bagian tersebut ke bentuk tahun 2010 sebanyak 4 orang.
normal akibat peregangan yang terjadi Pencegahan timbulnya komplikasi
karena proses kehamilan (Danuatmaja & persalinan dapat dilakukan dengan latihan
Meiliasari, 2003). fisik, salah satunya adalah dengan
Pemulihan organ-organ reproduksi melakukan senam nifas (Brayshaw, 2007).
ibu post partum dapat dilakukan dengan Pada umumnya ibu post partum tidak
senam nifas. Pernyataan ini didukung oleh melaksanakan senam nifas, hal ini
penelitian Purwaningrum (2011), tentang dikarenakan ibu post partum tidak menyadari
pengaruh senam nifas terhadap kecepatan bahwa dengan senam nifas akan
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post mempengaruhi kebutuhan otot akan oksigen
partum primipara hari pertama sampai hari agar aliran darah menjadi lancar sehingga
ke lima di Puskesmas Mergangsan yang dapat membantu proses pemulihan kesehatan
menunjukkan adanya perbedaan penurunan setelah melahirkan (Yuswanto & Yulifah,
tinggi fundus uteri yang signifikan pada ibu 2008).
post partum primipara yang melakukan Komplikasi persalinan akibat
senam nifas dengan ibu post partum kurangnya mobilisasi dini pada ibu post
primipara yang tidak melakukan senam nifas. partum harus dicegah, maka untuk mengatasi
Ibu post partum yang tidak hal tersebut diperlukan adanya pendidikan
mengalami komplikasi persalinan sangat kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan
dianjurkan untuk melakukan senam nifas. kegaiatan penyampaian atau penukaran
Hal ini dikarenakan jika senam nifas tidak informasi dari pemberi informasi kepada
dilakukan akan meningkatkan resiko infeksi penerima informasi. Tujuan pendidikan
akibat involusi uterus yang kurang baik pada kesehatan adalah mengubah perilaku
ibu post partum yang ditandai dengan individu, kelompok, dan masyarakat menuju
peningkatan suhu tubuh (Kasdu, 2003). hal-hal yang positif secara terencana melalui
Berdasarkan Survei Demografi dan proses belajar. Namun, agar seorang individu
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, melakukan sesuatu, maka diperlukan
angka kematian ibu di Indonesia berada pada beberapa unsur yang mempengaruhinya.
angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Unsur-unsur tersebut adalah pengetahuan,
Perdarahan post partum menduduki kepercayaan, sarana, dan motivasi (Mubarak
peringkat pertama sebagai penyebab & Chayatin, 2009; Notoatmodjo, 2003).
kematian ibu yaitu sebanyak 27 % dari Penelitian tentang pengetahuan dan
seluruh penyebab kematian ibu. Provinsi sikap ibu nifas terhadap senam nifas telah
Riau pada tahun 2010 menempati angka 257 dilakukan dan memberikan hasil bahwa
dari total 11.534 kematian ibu di Indonesia. persentase tingkat pengetahuan ibu post
Tingginya angka kematian ibu banyak partum tentang senam nifas yang termasuk
disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan dalam kategori cukup dan kurang masih
dan persalinan. Sebanyak 27 % kematian ibu tinggi, yaitu 46,8 % dan 29,8 % (Maulina,
Rejeki & Nurullita, 2012). Hal tersebut kelompok eksperimen setelah diberikan
menunjukkan diperlukan adanya pendidikan pendidikan kesehatan menggunakan media
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan audio visual. Penelitian terkait lainnya yang
ibu nifas tentang senam nifas. dilakukan oleh Rahmawati, Sudargo &
Menurut Notoatmodjo (2003) metode Paramastri (2007), tentang pengaruh
pendidikan yang biasa digunakan dalam penyuluhan dengan media audio visual pada
pendidikan kesehatan yaitu penyuluhan. 45 orang responden menyimpulkan bahwa
Penyuluhan merupakan kegiatan terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan
penyampaian atau penukaran informasi dari perilaku responden yang diberikan
pemberi informasi ke penerima informasi. penyuluhan dengan media audio visual lebih
Pesan atau informasi berupa pengetahuan, tinggi dibandingkan dengan yang diberikan
keterampilan, dan sikap. penyuluhan dengan modul.
Keberhasilan penyuluhan kesehatan Hasil wawancara awal yang
pada masyarakat tergantung kepada dilakukan peneliti pada tanggal 28 Januari
komponen pembelajaran. Media penyuluhan 2013 di ruang Camar 1 Rumah Sakit Umum
kesehatan merupakan salah satu komponen Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru
dari proses pembelajaran yang mendukung diperoleh hasil dari 10 orang ibu post partum
komponen-komponen lain (Sadiman, 5 diantaranya mengatakan tidak mengetahui
Rahardjo, Haryono & Rahardjito, 2009). apa itu senam nifas dan bagaimana cara
Media yang menarik akan memberikan melakukan senam nifas dan 5 orang lainnya
keyakinan, sehingga perubahan kognitif, mengatakan pernah mendengar tentang
afektif dan psikomotor dapat dipercepat. senam nifas, tetapi tidak mengetahui
Audio visual merupakan salah satu media pengertian, manfaat dan cara melakukan
menarik yang menyajikan informasi atau senam nifas. Saat dilakukan wawancara
pesan secara audio dan visual (Dermawan & singkat kepada kepala ruangan Camar 1
Setiawati, 2008). RSUD Arifin Achmad, diketahui bahwa
Media audio visual dibuat dengan tidak ada program senam nifas di RSUD
menganut pada prinsip bahwa pengetahuan Arifin Achmad khususnya ruang Camar 1
yang ada pada setiap orang diterima atau dan hanya dilakukan penyuluhan beberapa
ditangkap melalui pancaindera. Semakin kali setiap bulan dengan media yang masih
banyak pancaindera yang digunakan semakin sangat terbatas seperti leaflet dan lembar
banyak dan semakin jelas pula pengertian balik. Dari hasil wawancara tersebut juga
atau pengetahuan yang diperoleh. diketahui bahwa belum ada media
Pancaindera yang banyak menyalurkan pendidikan yang berupa audio visual yang
pengetahuan ke otak adalah mata (kurang berisi tentang senam nifas. Berdasarkan
lebih 75% sampai 87%), sedangkan 13% fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk
sampai 25% pengetahuan manusia diperoleh melihat pengaruh pemberian pendidikan
dan disalurkan melalui pancaindera yang lain kesehatan tentang senam nifas dengan media
(Maulana, 2009). Sistem sensori di otak juga audio visual terhadap pengetahuan,
mampu menyimpan informasi auditori 3 kali kemampuan dan motivasi ibu post partum
lebih lama dibandingkan informasi visual. dalam melakukan senam nifas.
Jika informasi visual dan auditori disatukan,
maka informasi yang akan diterima dan
disimpan oleh memori di otak akan bertahan
lebih lama lagi (Ormrod, 2008).
Penelitian oleh Amelia (2011) pada
30 orang responden menyimpulkan bahwa
terdapat peningkatan secara bermakna
terhadap tingkat pengetahuan, kemampuan
dan motivasi menyusui primipara pada
METODE Data penelitian diperoleh dengan
menggunakan alat pengumpul data berupa
Penelitian yang dilakukan adalah kuesioner yang mengacu pada kerangka
penelitian kuantitatif. Jenis penelitian yang konsep penelitian dan dibuat oleh peneliti
digunakan adalah quasi experiment berdasarkan teori- teori yang ada. Bagian
(eksperimen semu) dengan rancangan pertama terdiri dari 3 pertanyaan yang
penelitian yang digunakan dalam penelitian berhubungan dengan karakteristik responden.
ini adalah nonequivalent control group Bagian kedua terdiri dari 5
design. Responden pada penelitian ini dibagi pertanyaan pengetahuan ibu post partum
menjadi kelompok eksperimen dan tentang senam nifas. Bagian ketiga untuk
kelompok kontrol. Pada kelompok melihat motivasi responden dalam
eksperimen diberikan pendidikan kesehatan melakukan senam nifas dengan
menggunakan media audio visual, sedangkan menggunakan Skala Likert yang berjumlah 8
pada kelompok kontrol tidak menggunakan item pernyataan. Bagian keempat untuk
media audio visual. Kemudian dilakukan melihat kemampuan responden dalam
pengukuran pada kedua kelompok sebelum melakukan senam nifas dengan
dan setelah diberikan intervensi untuk menggunakan lembar observasi yang terdiri
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dari 8 item cara melakukan senam nifas. Alat
dengan media audio visual tentang senam pengumpulan data ini telah dilakukan uji
nifas terhadap pengetahuan, kemampuan dan validitas dan reliabilitas kepada 20 orang ibu
motivasi pelaksanaan senam nifas pada ibu post partum di RSUD Arifin Ahmad yang
post partum. memiliki karakteristik yang sama dengan
Populasi dalam penelitian ini adalah sampel yang akan diteliti.
semua ibu post partum yang dirawat di
RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru mulai bulan HASIL
Januari hingga September 2012. Total
populasi ibu post partum di RSUD Arifin Tabel 1
Achmad sepanjang bulan Januari hingga Distribusi frekuensi responden berdasarkan
September 2012 adalah 963 orang ibu post karakteristik dan hasil uji homogenitas
partum persalinan normal dengan rata-rata
setiap bulannya terdapat 107 ibu post partum Kelompok Kelompok
p
dengan persalinan normal di RSUD Arifin eksperimen kontrol
Karakteristik value
(n=25) (n=25)
Achmad.
n % n %
Teknik sampling yang digunakan
Umur
pada penelitian ini adalah purposive < 20 tahun
sampling dengan jumlah sampel yang 20 – 35 5 10 3 6
0,702
digunakan sebanyak 50 orang, yang dibagi tahun 20 40 22 44
dalam dua kelompok yaitu kelompok Pendidikan
eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria Terakhir
3 0
SD 6 0
insklusi untuk sampel pada penelitian ini SMP
11
22
7
14
0,281
adalah sebagai berikut: 8 15
SMA 16 30
1. Ibu post partum persalinan normal tanpa 3 3
PT 6 6
komplikasi persalinan yang dirawat di Pekerjaan
RSUD Arifin Achmad IRT
Swasta 13 26 12 24
2. Bisa membaca dan menulis
PNS 3 6 4 8 1,000
3. Bersedia menjadi responden dan Pedagang 2 4 3 6
kooperatif Petugas 5 10 5 10
4. Memiliki kondisi fisik yang baik untuk Kesehatan 2 4 1 2
melakukan senam nifas
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa Tabel 3
dari 50 orang responden yang diteliti, Rata-rata pengetahuan, motivasi dan
distribusi responden menurut usia yang kemampuan kelompok eksperimen (n=25)
terbanyak adalah kelompok usia 20 – 35 dan kelompok kontrol (n=25) setelah
tahun dengan jumlah 42 orang responden diberikan pendidikan kesehatan
(84%), sedangkan usia responden yang
paling sedikit adalah kelompok umur < 20 Mean Post Test
Kelompok Kelompok
tahun dengan jumlah 8 orang responden Eksperimen Kontrol
Pengetahuan 4,16 2,68
(16%). Distribusi berdasarkan pendidikan
Kemampuan 12,48 9,20
terakhir responden terbanyak yaitu SMA Motivasi 25,80 22,32
dengan jumlah 23 orang responden (46%),
dan pendidikan terakhir responden paling Berdasarkan tabel 3 diperoleh hasil
sedikit yaitu SD dengan jumlah 3 orang bahwa mean pengetahuan tentang senam
responden (6%). Distribusi berdasarkan nifas pada kelompok eksperimen setelah
pekerjaan responden terbanyak yaitu tidak diberikan pendidikan kesehatan dengan
bekerja atau Ibu Rumah Tangga (IRT) menggunakan media audio visual adalah
dengan jumlah 25 orang responden (50%), 4,16 sedangkan pada kelompok kontrol
dan yang paling sedikit yaitu petugas adalah 2,68. Mean kemampuan pada
kesehatan dengan jumlah 3 orang responden kelompok eksperimen setelah diberikan
(6%). Berdasarkan tabel 1 nilai p value pada pendidikan kesehatan dengan media audio
setiap karakteristik responden menunjukkan visual adalah 12,48 sedangkan pada
nilai yang lebih besar dari 0,05, berarti kelompok kontrol adalah 9,20. Mean
karakteristik responden pada kelompok motivasi pada kelompok eksperimen setelah
eksperimen dan kontrol adalah homogen. diberikan pendidikan kesehatan dengan
menggunakan media audio visual adalah
Tabel 2 25,80 sedangkan pada kelompok kontrol
Rata-rata pengetahuan, motivasi dan 22,32.
kemampuan kelompok eksperimen (n=25)
dan kelompok kontrol (n=25) sebelum Tabel 4
diberikan pendidikan kesehatan Perbedaan pengetahuan, kemampuan dan
Kelompok Kelompok
Mean Pre Test
Eksperimen Kontrol
motivasi tentang senam nifas pada kelompok
Pengetahuan 2,44 1,72 eksperimen sebelum dan sesudah diberikan
Kemampuan 8,80 5,64 pendidikan kesehatan dengan menggunakan
Motivasi 21,68 20,00 media audio visual (n=25)

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa Pengetahuan Kemampuan Motivasi


mean pengetahuan tentang senam nifas pada Var Mean p Mean p p
Mean
kelompok eksperimen sebelum diberikan Rank value Rank value value
pendidikan kesehatan dengan menggunakan Pre 4,00 0,00 21,68
0,000 0,000 0,000
media audio visual adalah 2,44 sedangkan Post 12,36 12,50 25,80
pada kelompok kontrol adalah 1,72. Mean
kemampuan pada kelompok eksperimen Berdasarkan tabel 4 mean rank
sebelum diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan tentang senam nifas pada
dengan media audio visual adalah 8,80 kelompok eksperimen sebelum diberikan
sedangkan pada kelompok kontrol adalah pendidikan kesehatan adalah 4,00. Mean
5,64. Mean motivasi pada kelompok rank pengetahuan tentang senam nifas
eksperimen sebelum diberikan pendidikan kelompok eksperimen setelah diberikan
kesehatan dengan menggunakan media audio pendidikan kesehatan dengan media audio
visual adalah 21,68 sedangkan pada visual adalah 12,36. Berdasarkan hasil uji
kelompok kontrol 20,00. wilcoxon, diperoleh p value 0,000 < α 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Tabel 5 menunjukkan perbandingan
terdapat perbedaan pengetahuan tentang rata-rata nilai pengetahuan sebelum dan
senam nifas sebelum dan setelah diberikan sesudah diberikan pendidikan kesehatan.
pendidikan kesehatan dengan media audio Dari tabel di atas diketahui mean rank
visual pada kelompok eksperimen. pengetahuan tentang senam nifas pada
Hasil uji wilcoxon pada kelompok kelompok kontrol sebelum diberikan
eksperimen, sebelum diberikan pendidikan pendidikan kesehatan adalah 6,50. Setelah
kesehatan mean rank nilai kemampuan pada kelompok kontrol diberikan pendidikan
kelompok eksperimen adalah 0,00. Setelah kesehatan tanpa menggunakan media audio
diberikan pendidikan kesehatan dengan visual didapatkan mean pengetahuan tentang
media audio visual pada kelompok senam nifas adalah 10,19. Hasil uji wilcoxon,
eksperimen, mean rank nilai kemampuan diperoleh p value 0,000 < 0,05, dengan
yang diperoleh adalah 12,50. Berdasarkan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hasil uji diperoleh p value 0,000 < α 0,05, perbedaan pengetahuan tentang senam nifas
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan setelah diberikan pendidikan
kemampuan melakukan senam nifas sebelum kesehatan tanpa menggunakan media audio
dan setelah diberikan pendidikan kesehatan visual pada kelompok kontrol.
dengan media audio visual pada kelompok Hasil uji wilcoxon pada kelompok
eksperimen. kontrol terhadap kemampuan melakukan
Hasil uji t dependen pada tabel 4 senam nifas diketahui mean rank
diketahui mean motivasi tentang senam nifas kemampuan melakukan senam nifas sebelum
pada kelompok eksperimen sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 0,00.
diberikan pendidikan kesehatan adalah Setelah diberikan pendidikan kesehatan
21,68. Setelah kelompok eksperimen tanpa menggunakan media audio visual
diberikan pendidikan kesehatan dengan didapatkan mean rank kemampuan
menggunakan media audio visual didapatkan melakukan senam nifas adalah 13,00. Hasil
mean motivasi tentang senam nifas adalah uji wilcoxon diketahui p value 0,000 < α 0,05
25,80. Perbedaan nilai mean pada kelompok sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
kontrol sebelum dan sesudah diberikan perbedaan mean kemampuan tentang senam
pendidikan kesehatan adalah 4,12, maka nifas sebelum dan setelah diberikan
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pendidikan kesehatan tanpa menggunakan
mean motivasi tentang senam nifas sebelum media audio visual pada kelompok kontrol.
dan setelah diberikan pendidikan kesehatan Hasil uji t dependen pada tabel 5
dengan media audio visual pada kelompok diketahui mean motivasi tentang senam nifas
eksperimen dengan nilai p value 0,000 pada pada kelompok kontrol sebelum diberikan
alpha 5%. pendidikan kesehatan adalah 20,00. Setelah
kelompok kontrol diberikan pendidikan
Tabel 5 kesehatan tanpa menggunakan media audio
Perbedaan pengetahuan, kemampuan dan visual didapatkan mean motivasi tentang
motivasi tentang senam nifas pada kelompok senam nifas adalah 22,32. Perbedaan nilai
kontrol sebelum dan sesudah diberikan mean pada kelompok kontrol sebelum dan
pendidikan kesehatan tanpa menggunakan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
media audio visual (n=25) adalah 2,32 sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan mean motivasi
Pengetahuan Kemampuan Motivasi tentang senam nifas sebelum dan setelah
Var Mean p Mean p p diberikan pendidikan kesehatan tanpa
Mean
Rank value Rank value value
menggunakan media audio visual pada
Pre 6,50 0,00 20,00
Post 10,19
0,000
13,00
0,000
22,32
0,000 kelompok kontrol dengan nilai p value 0,000
pada alpha 5%.
Tabel 6 efektif terhadap motivasi melakukan senam
Perbedaan pengetahuan, kemampuan dan nifas pada ibu post partum.
motivasi melakukan senam nifas kelompok
eksperimen (n=25) dan kelompok kontrol PEMBAHASAN
(n=25) setelah diberikan pendidikan
kesehatan Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada 50 orang ibu post partum di
Pengetahuan Kemampuan Motivasi Ruang Camar 1 RSUD Arifin Ahmad
Var Mean p Mean p p diperoleh hasil rata-rata nilai kelompok umur
Mean
Rank value Rank value value
responden yang terbanyak adalah usia 20–35
Eks 34,76 35,22 25,80
Kontrol 16,24
0,000
15,78
0,000
22,32
0,000 tahun dengan jumlah 42 orang responden
(84%). Menurut Potter dan Perry (2005),
Berdasarkan tabel 6 didapat bahwa usia tersebut termasuk dalam dewasa awal
mean rank pengetahuan tentang senam nifas dimana salah satu tugas perkembangannya
pada kelompok eksperimen setelah diberikan adalah membina hubungan intim melalui
pendidikan kesehatan dengan media audio pernikahan dan memperoleh keturunan.
visual lebih tinggi dari pada kelompok Selain itu, usia juga mempengaruhi daya
kontrol setelah diberikan intervensi, yaitu tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
34,76. P value dari hasil uji statistik mann bertambah usia akan semakin berkembang
whitney adalah 0,000 pada α 0,05. Ini berarti pula daya tangkap dan pola pikirnya,
bahwa p value < α, sehingga Ho ditolak. sehingga pengetahuan tentang senam nifas
Maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan yang diperoleh oleh ibu post partum semakin
kesehatan dengan menggunakan media audio membaik (Notoatmodjo, 2005). Menurut
visual efektif terhadap pengetahuan tentang Hurlock (2007), umur seseorang dapat
senam nifas pada ibu post partum. mempengaruhi pengetahuan, semakin lanjut
Hasil uji mann whitney pada tabel 6 umur seseorang maka kemungkinan semakin
diketahui mean rank kemampuan melakukan meningkat pengetahuan dan pengalaman
senam nifas pada kelompok eksperimen yang dimilikinya. Usia 20-35 tahun
lebih tinggi dari pada kelompok kontrol merupakan usia yang tepat dalam
setelah diberikan intervensi, yaitu 35,22 menganalisa dan menerima suatu informasi
sedangkan mean rank pada kelompok dibandingkan dengan usia pertengahan.
kontrol 15,78. P value yang diperoleh dari uji Semakin dewasa umur seseorang maka akan
mann whitney adalah 0,000 pada α 0,05. Hal semakin lebih matang dan lebih baik dalam
ini menunjukkan bahwa p value < α, berpikir dan bertindak dengan peningkatan
sehingga Ho ditolak. Maka dapat pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan ibu post partum tentang senam nifas.
dengan menggunakan media audio visual Karakteristik responden berdasarkan
efektif terhadap kemampuan melakukan pendidikan terbanyak adalah SMA dengan
senam nifas pada ibu post partum. jumlah responden 23 orang (46%). Menurut
Hasil uji t independen pada tabel 6 Notoatmodjo (2005), pendidikan SMA
diketahui bahwa mean motivasi melakukan merupakan pendidikan menengah dimana
senam nifas pada kelompok eksperimen tingkat pendidikan seseorang dapat
lebih tinggi dari pada kelompok kontrol mempengaruhi proses belajar, makin tinggi
setelah diberikan intervensi, yaitu 25,80 pendidikan seseorang makin mudah orang
sedangkan mean kelompok kontrol 22,32. tersebut untuk menerima informasi. Semakin
Hasil uji t independen diperoleh p value tinggi pendidikan seseorang maka informasi
0,000 pada α 0,05. Ini berarti bahwa p value semakin mudah didapatkan, baik dari orang
< α, sehingga Ho ditolak. Maka dapat lain maupun dari media massa. Hal ini
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan didukung dengan pernyataan Riyadi (2004),
dengan menggunakan media audio visual bahwa tingkat pendidikan juga dapat
mempengaruhi kemampuan dan pengetahuan tentang sesuatu hal sehingga dapat
seseorang dalam menerapkan perilaku dan munculnya pengetahuan baru tentang suatu
motivasi melakukan senam nifas pada ibu objek, maka seseorang tersebut memiliki
post partum untuk menjaga pola hidupnya pengertian terhadap objek tersebut dan hal
agar tetap sehat. ini dapat membentuk perilaku baru oleh
Selain itu, rata-rata nilai pekerjaan individu yang dalam hal ini menggambarkan
responden dari hasil penelitian yang pengetahuan responden sebelum diberikan
diperoleh pada umumnya adalah ibu rumah pendidikan tentang senam nifas.
tangga/ tidak bekerja yaitu sebanyak 25 Berdasarkan hasil penelitian
responden (50%). Ibu tidak bekerja diketahui bahwa terjadi peningkatan
mempunyai kesempatan untuk memperoleh motivasi pada kelompok eksperimen
informasi tentang senam nifas lebih banyak sebanyak 4,12 poin dan pada kelompok
dari ibu yang bekerja, karena mereka kontrol sebanyak 2,32 poin. Selisih
memiliki waktu yang lebih banyak di rumah peningkatan motivasi pada kedua kelompok
untuk dapat memanfaatkan media cetak adalah 1,80 dengan peningkatan motivasi
ataupun elektronik yang sebagai salah satu lebih tinggi terjadi pada kelompok
sumber informasi (Keraf, 2003). Hal ini eksperimen yang mendapat pendidikan
sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo kesehatan dengan media audio visual. Hal
(2003) bahwa salah satu faktor yang dapat tersebut sejalan dengan pendapat Saam &
mempengaruhi pengetahuan seseorang Wahyuni (2012) bahwa ada beberapa faktor
adalah media informasi. Kemajuan teknologi yang mempengaruhi pengetahuan seseorang
menghasilkan tersedianya bermacam-macam yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
media massa yang dapat mempengaruhi individu sendiri seperti pendidikan dan
pengetahuan masyarakat, khususnya ibu post persepsi. Selain itu, faktor dari dalam
partum. Adanya peningkatan pengetahuan individu juga dipengaruhi oleh motivasi
seseorang juga dapat mempengaruhi seseorang, dimana dengan adanya motivasi
motivasi ibu post partum untuk melakukan yang merupakan penggerak dari dalam diri
senam nifas sehingga hal tersebut dapat individu tersebut yang akan diwujudkan
diwujudkan dalam suatu tindakan untuk dalam suatu bentuk tindakan untuk
pencapaian tujuan tertentu yaitu memenuhi suatu kebutuhan yang diarahkan
mempercepat proses penyembuhan ibu post pada pencapaian tujuan tertentu. Faktor lain
partum (Saam & Wahyuni, 2012). yang juga mempengaruhi pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian yang seseorang adalah faktor yang berasal dari
telah diuraikan sebelumnya diketahui bahwa luar seperti informasi, sosial, budaya, dan
rata-rata nilai pengetahuan, motivasi dan lingkungan.
kemampuan pada kelompok eksperimen dan Hasil penelitian didapatkan bahwa
kelompok kontrol tidak jauh berbeda karena responden yang telah diberikan pendidikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kesehatan memiliki rata-rata nilai
melatarbelakangi seperti pendidikan, usia, pengetahuan yang meningkat sebanyak 1,72
dan pekerjaan yang homogen. Menurut poin pada kelompok eksperimen dan 0,96
Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang poin pada kelompok kontrol. Selisih
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peningkatan pengetahuan pada kedua
pendidikan, media informasi, lingkungan, kelompok adalah 0,76 poin, terlihat bahwa
tingkat ekonomi, pengalaman dan usia. peningkatan pengetahuan lebih tinggi pada
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan kelompok eksperimen yang diberikan
terjadi setelah orang melakukan pendidikan kesehatan dengan media audio
penginderaan melalui panca indra yang visual. Hal ini juga didukung dengan
sebagian besar didapatkan melalui mata dan sebagian besar responden berpendidikan
telinga. Berdasarkan teori tersebut dapat SMA sehingga lebih mudah menerima
diketahui bahwa pentingnya informasi
informasi tentang senam nifas saat diberikan kedua kelompok setelah diberikan
pendidikan kesehatan. pendidikan kesehatan tentang senam nifas.
Jika ditinjau dari hasil pengukuran Hal ini dikarenakan sebelum dilakukan pre
kemampuan melakukan senam nifas pada test kedua kelompok diberikan pendidikan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kesehatan seperti yang biasa dilakukan di
setelah diberikan pendidikan kesehatan, rumah sakit.
maka terlihat adanya peningkatan Pendidikan kesehatan merupakan
kemampuan pada kedua kelompok setelah serangkaian upaya yang ditujukan untuk
diberikan pendidikan kesehatan. Rata-rata mempengaruhi orang lain, mulai dari
nilai kemampuan setelah diberikan individu, kelompok, keluarga dan
pendidikan kesehatan pada kelompok masyarakat agar terlaksananya perilaku
eksperimen meningkat sebanyak 3,68 poin hidup sehat (Dermawan & Setiawati, 2008).
dan pada kelompok kontrol meningkat Pesan atau informasi yang diberikan dapat
sebanyak 3,56 poin. Selisih peningkatan berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kemampuan pada kedua kelompok adalah (Notoatmodjo, 2003). Sesuai dengan
0,12 poin dan peningkatan kemampuan lebih penelitian tentang pengetahuan dan sikap ibu
tinggi terjadi pada kelompok eksperimen nifas terhadap senam nifas telah dilakukan
yang mendapat pendidikan kesehatan dengan dan memberikan hasil bahwa persentase
media audio visual. tingkat pengetahuan ibu post partum tentang
Hal tersebut sesuai dengan senam nifas yang termasuk dalam kategori
pernyataan Efendi dan Makhfudli (2009) cukup dan kurang masih tinggi, yaitu 46,8 %
bahwa pengetahuan yang tercakup di dalam dan 29,8 % (Maulina, Rejeki & Nurullita,
domain kognitif pada manusia mempunyai 2012). Hal tersebut menunjukkan diperlukan
beberapa tingkatan, yaitu tahu yang diartikan adanya pendidikan kesehatan untuk
sebagai mengingat suatu materi yang meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang
dipelajari sebelumnya, memahami yang senam nifas.
diartikan sebagai suatu kemampuan Hasil analisa uji t independen dan uji
menjelaskan secara benar tentang objek yang mann whitney menunjukkan p value 0,000 <
diketahui dan dapat menginterpretasikan α 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
materi tersebut secara benar dan aplikasi terdapat pengaruh pemberian pendidikan
yang diartikan sebagai kemampuan untuk kesehatan menggunakan media audio visual
menggunakan materi yang telah dipelajari terhadap pengetahuan, kemampuan dan
pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. motivasi pelaksanaan senam nifas pada ibu
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat post partum.
hubungan antara peningkatan pengetahuan Media yang menarik akan
terhadap peningkatan kemampuan memberikan keyakinan, sehingga perubahan
melakukan senam nifas pada kedua kognitif, afektif dan psikomotor dapat
kelompok setelah diberikan informasi dan dipercepat. Audio visual merupakan salah
pendidikan kesehatan tentang senam nifas. satu media menarik yang menyajikan
Hasil analisis pengaruh pemberian informasi atau pesan secara audio dan visual
pendidikan kesehatan dengan media audio (Dermawan & Setiawati, 2008). Media audio
visual terhadap pengetahuan, kemampuan visual dibuat dengan menganut pada prinsip
dan motivasi pelaksanaan senam nifas pada bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
ibu post partum diketahui bahwa masing- orang diterima atau ditangkap melalui
masing nilai rata-rata hasil pengukuran pancaindera. Semakin banyak pancaindera
meningkat. Hasil uji paired sample t test dan yang digunakan semakin banyak dan
uji wilcoxon menunjukkan p value sebesar semakin jelas pula pengertian atau
0,000 < α 0,05 sehingga diketahui terdapat pengetahuan yang diperoleh. Pancaindera
peningkatan yang signifikan terhadap yang banyak menyalurkan pengetahuan ke
pengetahuan, kemampuan dan motivasi pada otak adalah mata (kurang lebih 75% sampai
87%), sedangkan 13% sampai 25% maupun dengan dorongan sikap perilaku
pengetahuan manusia diperoleh dan setiap orang (Notoatmodjo, 2003). Adanya
disalurkan melalui pancaindera yang lain pengetahuan dapat menimbulkan motivasi
(Maulana, 2009). dari seseorang untuk melakukan sesuatu
Penelitian oleh Amelia (2011) pada sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya
30 orang responden menyimpulkan bahwa (Widyasari, 2009). Hal tersebut sesuai
terdapat peningkatan secara bermakna dengan pendapat Mubarak dan Chayatin
terhadap tingkat pengetahuan, kemampuan (2009) bahwa untuk mengarahkan seseorang
dan motivasi menyusui primipara pada berbuat sesuatu diperlukan beberapa unsur
kelompok eksperimen setelah diberikan yaitu pengetahuan, kepercayaan, sarana dan
pendidikan kesehatan menggunakan media motivasi.
audio visual. Penelitian oleh Hamtiah, Peran dari pelayanan kesehatan
Dwijatmiko & Satmoko (2012) yang juga sangat dibutuhkan dalam merubah perilaku
mendukung pernyataan tersebut bahwa masyarakat menjadi lebih baik. Informasi
media audio visual memiliki peranan dan kesehatan yang didapatkan tidak hanya
efektif dalam meningkatkan pengetahuan bersifat formal dalam bentuk penyuluhan
responden, terbukti terjadi peningkatan dan kesehatan yang diberikan oleh petugas
perubahan tingkat pengetahuan yang kesehatan, tetapi informasi tentang kesehatan
signifikan pada responden dalam penelitian juga bisa didapatkan melalui media cetak,
tersebut. media elektronik dalam hal ini merupakan
Hal ini juga diperjelas oleh Sovocom media audio visual, dan informasi dari
Company, USA dalam Hamtiah, Dwijatmiko keluarga (Notoatmodjo, 2007).
& Satmoko (2012) bahwa kemampuan daya
ingat manusia pada suatu informasi paling KESIMPULAN DAN SARAN
tinggi diperoleh jika informasi disampaikan
melalui media audio visual yaitu sekitar Setelah dilakukan penelitian tentang
50%. Selain dipengaruhi oleh penyuluhan pengaruh pemberian pendidikan kesehatan
dengan media audio visual, adanya dengan media audio visual terhadap
peningkatan pengetahuan yang diperoleh pengetahuan, kemampuan dan motivasi
juga dipengaruhi oleh faktor kondisi ibu post pelaksanaan senam nifas pada ibu post
partum dari segi usia, pendidikan dan partum, maka dapat disimpulkan bahwa dari
pengalaman. Semakin tinggi tingkat keseluruhan responden pada kelompok
pendidikan maka semakin besar peluang eksperimen dan kelompok kontrol, sebagian
tingkat pengetahuan yang diperoleh. Begitu besar responden berusia 20-35 tahun. Hasil
juga dengan usia, semakin bertambah usia penelitian ini juga menunjukkan bahwa
seseorang akan semakin berkembang pula sebagian besar pendidikan responden adalah
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga SMA dan sebagian besar pekerjaan
pengetahuan yang diperoleh semakin responden adalah ibu rumah tangga.
membaik. Semakin bertambah usia sesorang Dari hasil uji t-dependen dan uji
maka semakin banyak informasi dan wilcoxon yang dilakukan didapatkan nilai
pengalaman yang dimiliki untuk probabilitas pengetahuan, kemampuan dan
memecahkan masalah, dalam hal ini pada ibu motivasi melakukan senam nifas pada kedua
post partum yang diberikan pendidikan kelompok responden adalah 0,000 atau p <
kesehatan mengenai senam nifas (0,05) sehingga Ho ditolak. Maka dapat
(Notoatmodjo, 2003). disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
Pengetahuan atau kognitif yang pemberian pendidikan kesehatan dengan
merupakan domain yang sangat penting media audio visual terhadap pengetahuan,
untuk terbentuknya tindakan seseorang. kemampuan dan motivasi pelaksanaan senam
Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan nifas pada ibu post partum pada kedua
fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri
kelompok setelah diberikan pendidikan
kesehatan. 1. Sri Rahayu, S.Kep Mahasiswa Program
Berdasarkan hasil uji t-independent Studi Ilmu Keperawatan Universitas
dan uji mann whitney diperoleh hasil p value Riau
0,000 < α 0,05 sehingga Ho ditolak. Maka 2. Widia Lestari, M.Kep Dosen
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Departemen Maternitas Program Studi
pemberian pendidikan kesehatan dengan Ilmu Keperawatan Universitas Riau
media audio visual terhadap pengetahuan, 3. Rismadefi Woferst, M. Biomed Dosen
kemampuan dan motivasi pelaksanaan senam Departemen Keperawatan Medikal
nifas pada ibu post partum pada kedua Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan
kelompok setelah diberikan pendidikan Universitas Riau
kesehatan.
Peneliti berharap kepada berbagai
pihak untuk menindaklanjuti penelitian ini DAFTAR PUSTAKA
antara lain:
1. Bagi Pihak Rumah Sakit Amelia, N. R. (2011). Efektivitas pendidikan
Diharapkan kepada pihak rumah kesehatan tentang asi dengan
sakit yang menjadi tempat perawatan ibu menggunakan media audio visual
post partum agar dapat meningkatkan terhadap peningkatan pengetahuan,
promosi kesehatan melalui pemeberian kemampuan dan motivasi menyusui
pendidikan kesehatan khususnya dengan primipara. Pekanbaru: UR. Naskah
menggunakan media audio visual untuk asli tidak dipublikasikan.
meningkatkan pengetahuan, kemampuan
dan motivasi masyarakat untuk
berperilaku sehat, khususnya untuk ibu Bobak, I. M., Lowdermilk, D. L., & Jensen,
post partum agar dapat melakukan M. D. (2004). Buku ajar
senam nifas. keperawatan maternitas. (4th ed).
2. Bagi Institusi Pendidikan Jakarata: EGC.
Institusi pendidikan khususnya
bidang kesehatan bisa memanfatkan Brayshaw, E. (2007). Senam hamil dan nifas.
hasil penelitian ini sebagai sumber Jakarta : EGC.
informasi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya tentang manfaat Danuatmaja, B. & Meiliasari, M. (2003). 40
media audio visual sebagai media yang hari pasca persalinan: masalah dan
efektif digunakan dalam pendidikan solusinya. Jakarta: Puspa Sehat.
kesehatan.
3. Bagi Peneliti Lain Dermawan, A.C. & Setiawati, S. (2008).
Bagi peneliti lainnya, hasil Proses pembelajaran dalam
penelitian ini dapat dijadikan sebagai pendidikan kesehatan. Jakarta: Trans
data dan informasi dasar untuk info media.
mengembangkan dan melaksanakan
penelitian yang lebih lanjut tentang Departemen Kesehatan RI. (2010). Analisis
perbandingan hasil pengukuran nilai kematian ibu di Indonesia tahun
pengetahuan, kemampuan dan motivasi 2010. Diperoleh tanggal 19 Oktober
melakukan senam nifas dengan jeda 2012 dari
waktu yang lebih lama antara pemberian http://www.kesehatanibu.depkes.go.i
pendidikan kesehatan dengan waktu d
pengukuran post test.
Efendi, F. & Makhfudli. (2009).
Keperawatan kesehatan komunitas
teori dan praktik keperawatan. semarang). Jurnal Ilmu Keperawatan
Jakarta: Salemba Medika. dan Kebidanan Vol. 1 No. 2
diperoleh tanggal 01 Februari 2013
Farrer, H. (2003). Perawatan maternitas. dari
Jakarta: EGC. http://ejournal.stikestelogorejo.ac.id/

Hamtiah, S., Dwijatmiko, S., & Satmoko, S. Mubarak, W. I. & Chayatin, N. (2009). Ilmu
(2012). Efektivitas media audio visual kesehatan masyarakat: teori dan
(video) terhadap tingkat pengetahuan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.
petani ternak sapi perah tentang
kualitas susu di Desa Indrokilo Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu kesehatan
Kecamatan Ungaran Barat masyarakat. Jakarta: PT Rineka
Kabupaten Semarang. Diperoleh Cipta.
tanggal 20 Juni 2013 dari
http://ejournal- Notoatmodjo, S. (2005). Promosi kesehatan:
s1.undip.ac.id/index.php/aaj/article/d teori dan aplikasi. Jakarta: Rineka
ownload/1355/1376 Cipta.

Hurlock, A. (2007). Promosi kesehatan bayi Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan


dan balita. Jakarta: Salemba Medika. masyarakat: ilmu dan seni. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kasdu, D. (2003). Operasi caesar: masalah
dan solusinya. Jakarta: Puspa Swara. Ormrod, J. E. (2008). Psikologi pendidikan
membantu siswa tumbuh dan
Keraf, M. (2003). Promosi kesehatan berkembang (6th ed). Jakarta:
masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Erlangga.

Lowdermilk, D. L., & Perry, S. E. (2004). Potter & Perry. (2005). Fundamental
Maternity & women’s health care. keperawatan. Jakarta: EGC.
(8th ed). St. Louis: Mosby Elsevier.
Purwaningrum, Y. (2011). Pengaruh senam
Maharani, Lestari, W., Elita, V. (2012). nifas terhadap kecepatan penurunan
Faktor-faktor yang berhubungan tinggi fundus uteri pada ibu post
dengan motivasi ibu post partum partum primipara hari pertama
normal dalam melakukan perawatan sampai kelima di Puskesmas
diri. Diperoleh tanggal 21 Juni 2013 Mergangsan. Jurnal Penelitian
dari Kesehatan Suara Forikes Vol. II
http://repository.unri.ac.id/bitstream/1 Nomor Khusus Hari Kesehatan
23456789/1939/1/jrnAL%20MANUS Nasional diperoleh tanggal 6 Oktober
CRIPST.pdf 2010 dari
http://suaraforikes.webs.com
Maulana, H. (2009). Promosi kesehatan.
Jakarta: EGC. Rahmawati, I., Sudargo, T., & Paramastri, I.
(2007). Pengaruh penyuluhan dengan
Maulina, N. O., Rejeki, S., & Nurullita, U. media audio visual terhadap
(2012). Hubungan tingkat peningkatan pengetahuan, sikap dan
pengetahuan tentang senam nifas perilaku ibu balita gizi kurang dan
dengan sikap terhadap senam nifas buruk di kabupaten Kotawaringin
pada ibu pasca bersalim (studi di Barat Propinsi Kalimantan Tengah.
rumah sakit panti wilasa citarum Jurnal Gizi Klinik Indonesia Vol. 4
no. 2 diperoleh tanggal 22 Januari
2013 dari Widyasari, Y. (2009). Hubungan antara
http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/18 pengetahuan dan motivasi wanita
21_MU.11030004.pdf pasangan usia subur (PUS) dalam
melakukan pemeriksaan pap smear di
Riyadi. (2004). Tingkat pengetahuan dengan Desa Mander Kecamatan
deteksi diabetes mellitus. Diperoleh Tambakboyo Kabupaten Tuban.
tanggal 22 Juni 2013 dari Diperoleh tanggal 20 Juni 2013 dari
http://digilib.unimus.ac.id./download. http://journal.stikesnu.com/index.php/
php?id=4685 jurnaldosen/article/download/43/41

Saam, Z. & Wahyuni, S. (2012). Psikologi Yuswanto, T. J. A. & Yulifah, R. (2008).


keperawatan. Jakarta: Rajawali Pers. Senam nifas terhadap involusi uterus
pada ibu nifas. Jurnal Kesehatan Vol.
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & 6 No. 2 diperoleh tanggal 6 Oktober
Rahardjito. (2009). Media pendidikan 2010 dari
pengertian, pengembangan, dan http://www.journal.unipdu.ac.id
pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

You might also like