Professional Documents
Culture Documents
1 (2017)
PROFESIONALISME GURU
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA
Yusutria
Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Sumatera Barat
Jl. Gunung Pangilun Padang Sumatera Barat.
Email: yusutriayusut@ymail.com
Submitted :13-10-2016, Reviewed:23-11-2016, Accepted:20-04-2015
http://dx.doi.org/10.22216/jcc.2017.v2i1.1472
ABSTRACT
Competition in various life both in the field of science and technology is influenced by the quality
of human resources (HR). HR Quality is determined by the quality and level of education. The
quality of education is low causing low quality of human resources; the higher the education
level, the higher the quality of human resources that will affect the way of thinking, reasoning,
insight, breadth and depth of knowledge. The goal is to mengetahuan definition of
professionalism, factors affecting the professional teachers and professional competence of
teachers. Improving the quality of human resources, conducted by the path of qualification,
competence and certification of educators. The professionalism of teachers is reflected in the
implementation of the tasks that are marked with expertise both in material and methods. The
figure indicated by the teacher's professional responsibility to perform the entire devotion.
Professionals should be able to assume and carry out the responsibility as a teacher to the
students, parents, community, nation state, and religion. Teacher professional social
responsibility, intellectual, moral, and spiritual.
Keywords: professionalism; improve human resources;
ABSTRAK
Persaingan dalam berbagai kehidupan baik dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM ditentukan oleh mutu dan
tingkat pendidikan. Kualitas pendidikan yang rendah menyebabkan kualitas SDM rendah; makin
tinggi tingkat pendidikan maka makin tinggi pula kualitas SDM yang akan berpengaruh
terhadap cara pikir, nalar, wawasan, keluasan dan kedalaman pengetahuan. Tujuannya untuk
mengetahuan definisi profesionalisme, faktor yang mempengaruhi guru profesional serta
kompetensi guru profesional.Meningkatkan kualitas SDM, dilakukan dengan jalur kualifikasi,
kompetensi dan sertifikasi pendidik. Profesionalisme guru tercermin pada pelaksanaan tugas
yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Sosok profesional guru
ditunjukkan melalui tanggung jawab dalam melaksanakan seluruh pengabdian. Profesional
hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada peserta
didik, orang tua, masyarakat, bangsa negara, dan agamanya. Guru professional mempunyai
tanggung jawab sosial, intelektual, moral, dan spiritual.
Kata kunci: profesionalisme, meningkatkan, sumber daya manusia.
ranah rasa);kecakapan psikomotor (kecakapan profesionalitas para calon guru yang siap
ranahkarsa). pakai Profesionalisme menekankan kepada
Kompetensi yang diperlukan guru,yakni penguasaan ilmu pengetahuan atau
kompetensi kepribadian (Syah, 2011). kemampuan manajemen beserta strategi
Profesionalisme guru memiliki posisi sentral penerapannya.
dan strategis, karena semua posisinya Profesionalisme bukan sekadar
menuntut agar pendidikan dilaksanakan secara pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi
profesional. Profesionalisme guru sering lebih merupakan sikap, pengembangan
dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup profesionalisme lebih dari seorang teknisi
penting, yaitu kompetensi guru, sertifikasi bukan hanya memiliki keterampilan yang
guru, dan tunjangan profesi guru. Ketiga tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang
faktor tersebut, disinyalir berkaitan erat dipersyaratkan.(Kasful Anwar. Us.2015. 105).
dengan maju-mundurnya kualitas pendidikan Guru yang professional tidak hanya
di Indonesia.Jadi Guru profesional adalah guru dituntut untuk menguasai materi pembelajaran
yang menyadari bahwa dirinyaterpanggil tetapi juga harus menguasai seluruh aspek
untuk mendampingi peserta didik untuk/dalam yang ada dalam pembelajaran, karena
belajar. Pemahaman profesional dilihat dari pembelajaran yang bermakna adalah
dua dimensi, yaitu peningkatan status dan pembelajaran yang melibatkan peserta didik
peningkatan kemampuan praktis harus sejalan dan mencakup semua ranah pembelajaran,
dengan tuntutan tugas yang diemban sebagai seperti aspek kognitif (berfikir), aspek affektif
guru. (prilaku) dan aspek psikomotor
(keterampilan). (Nur’aeni Asmarani: 2014.
2. Faktor yang Mempengaruhi Guru 504).
Profesional Profesionalisme guru dapat dilakukan;
Profesionalitas sebagai penunjang pertama; dengan memahami tuntutan standar
kelancaran guru dalam melaksanakan profesi yang ada. Kedua; mencapai kualifikasi
tugasnya, sangat dipengaruhi oleh dua faktor dan kompetensi yang dipersyaratkan. Ketiga;
besar yaitu faktor internal yang meliputi minat membangun hubungan kesejawatan yang baik
dan bakat dan faktor eksternal yaitu berkaitan dan luas termasuk lewat organisasi profesi.
dengan lingkungan sekitar, sarana prasarana, Keempat; mengembangkan etos kerja atau
serta berbagai latihan yang dilakukan guru. budaya kerja yang mengutamakan pelayanan
(Kasful Anwar. Us. 2015.88). bermutu tinggi kepada konstituen.Kelima;
Untuk meningkatkan mutu guru perlu mengadopsi inovasi atau mengembangkan
adanya kebijakan meningkatkan mutu kreativitas dalam pemamfaatan teknologi
pendidikan guru, di antaranya meningkatkan komunikasi dan informasi mutakhir agar
jenjang pendidikan S1/S2/S3 dan program senantiasi tidak ketinggalan dalam
penyetaraan serta berbagai pelatihan dan kemampuannya mengelola pelajaran.
penataran untuk meningkatkan kualitas (Muhson: 2014. 97).
kompetensi dan profesionalitas guru. Misalnya Guru yang profesional bisa dipengaruhi
PKG (Pusat Kegiatan Guru, dan KKG oleh: (1) Jenjang pendidikan, (2). Pelatihan
(Kelompok Kerja Guru) dan Persatuan Guru dan program penyetaraan serta berbagai
Republik Indonesia (PGRI) atau lembaga penataran yang diikuti, (3). Membangun
pendidikan tinggi yang mendidik para calon hubungan kesejawatan yang baik dan luas, (4).
guru dengan merancang kurikulum yang Mengembangkan etos kerja yang
mampu membangun kompetensi dan mengutamakan pelayanan bermutu tinggi
Jurnal Curricula Kopertis Wilayah X 42
Vol 2, No. 1 (2017)
Pendidikan pra-jabatan para guru; (2) belajar untuk mencapai sukses yang sama atau
Sertifikasi atau ijazah para guru;(3) bahkan bisa lebih baik lagi. Melalui
Pengerahan atau rekruitmen dan penempatan networking inilah guru memperoleh akses
para guru;(4) Kondisi kerja para guru, seperti terhadap inovasi-inovasi di bidang profesinya
besarnya kelas, jumlah jam, fasilitas dan akses sosial yang lainnya.
pendukung diperhatikan;(5) Gaji guru yang Keempat, mengembangkan etos kerja
tinggi dan menarikminat kaum muda. atau budaya kerja yang mengutamakan
(Wijanarti. 2016: 209). pelayanan bermutu tinggi kepada pengguna
Dengan adanya tuntutan untuk pendidikan, merupakan suatu keharusan di era
peningkatan kualitas profesionalisme guru, reformasi pendidikan sekarang ini.Artinya,
maka guru harus selalu berusaha melakukan semua sektor dan bidang dituntut memberikan
hal-hal sebagai berikut: pelayanan prima kepada kastemer atau
Pertama, memahami tuntutan standar pengguna. Maka, Guru pun harus memberikan
profesi yang ada, yaitu guru berupaya pelayanan prima kepada pengguna yaitu
memahami tuntutan standar profesi yang ada siswa, orangtua dan sekolah sebagai
dan ditempatkan sebagai prioritas utama jika stakeholder. Terlebih lagi pelayanan
guru ingin meningkatkan profesionalisme. Hal pendidikan adalah termasuk pelayanan publik
ini didasarkan kepada beberapa alasan, yaitu vang didanai, diadakan, dikontrol oleh dan
(1) persaingan global sekarang memungkinkan untuk kepentingan publik.Dengan demikian,
adanya mobilitas guru secara lintas negara, (2) guru harus mempertanggungjawabkan
sebagai profesional seorang guru harus pelaksanaan tugasnya kepada publik.
mengikuti tuntutan perkembangan profesi Kelima, mengadopsi inovasi atau
secara global, dan tuntutan masyarakat yang mengembangkan kreativitas dalam
menghendaki pelayanan yang lebih baik, (3) pemanfaatan teknologi komunikasi dan
untuk memenuhi standar profesi ini, guru informasi mutakhir agar guru senantiasa tidak
harus belajar secara terus menerus sepanjang ketinggalan tidak “gaptek” (gagap teknologi)
hayat, (4) guru harus membuka diri, mau dalam kemampuan mengelola pembelajaran.
mendengar dan melihat perkembangan baru di Guru dapat memanfaatkan media dan ide-ide
bidangnya. baru bidang teknologi pendidikan seperti
Kedua mencapai kualifikasi dan media presentasi dengan menggunakan LCD
kompetensi yang dipersyaratkan, artinya dan komputer (hard technologies) dan juga
upaya untuk mencapai kualifikasi dan pendekatan-pendekatan baru bidang teknologi
kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidikan (soft technologies) (Purwanto,
guru.Maka, dengan dipenuhinya kualifikasi http://www.pustekkom.com), menggunakan
dan kompetensi yang memadai, guru memiliki internet sebagai media pembelajaran. Sebab,
posisi tawar yang kuat dan memenuhi syarat perkembangan teknologi “informasi dan
yang dibutuhkan. internet” merupakan faktor pendukung utama
Ketiga, membangun hubungan percepatan yang memungkinkan tembusanya
kesejawatan yang baik dan luas termasuk batas-batas dimensi ruang dan waktu yang
lewat organisasi profesi.Upaya membangun tentu juga akanberpengaruh pada paradigma
hubungan kesejawatan yang baik dan luas pendidikan termasuk profesi guru dalam
dapat dilakukan guru dengan membina menjalankan tugasnya. (Sanaky: 2005).
jaringan kerja atau networking. Guru harus Peningkatan kualitas profesionalisme
berusaha mengetahui apa yang telah dilakukan guru, guru harus memahami tuntutan standar
oleh sejawatnya yang sukses. Sehingga bisa profesi yang ada, mencapai kualifikasi dan
Jurnal Curricula Kopertis Wilayah X 44
Vol 2, No. 1 (2017)