Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan
karunianyalah saya dapat menyelesaikan tugas Dasar K3 ini yaitu sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan yang merupakan salah satu tugas yang harus diselesaikan pada
semester genap ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk teman-teman
yang akan melakukan praktikum dengan tema yang sama. Namun, saya sadar bahwa
laporan saya ini masih banyak kekurangan jadi saya berharap kritikan yang dapat
membangun agar kedepannya akan lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi siswa dan guru.
Try Setiawati
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk :
BAB II
2.1 Pengertian
Kadmium adalah logam kebiruan yang lunak, termasuk golongan II B table berkala
dengan konigurasi elekron [Kr] 4d105s2. unsur ini bernomor atom 48, mempunyai bobot
atom 112,41 g/mol dan densitas 8,65 g/cm3. Titik didih dan titik lelehnya berturutturut
765oC dan 320,9oC. Kadmiun merupakan racun bagi tubuh manusia. Waktu paruhnya 30
tahun dan terakumulasi pada ginjal, sehingga ginjal mengalami disfungsi kadmium yang
terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar diperoleh melalui makanan dan tembakau,
hanya sejumlah kecil berasal dari air minum dan polusi udara. Pemasukan Cd melalui
makanan adalah 10 – 40 μg/hari, sedikitnya 50% diserap oleh tubuh. Rekomendasi
pemasukan Cd menurut gabungan FAO/WHO dengan batas toleransi tiap minggunya adalah
420 μg untuk orang dewasa dengan berat badan 60 kg. Pemasukan Cd rata-rata pada tubuh
manusia ialah 10 – 20 % dari batas yang telah direkomendasikan. Unsur Cd dapat
mengurangi jerapan ion-ion hara karena daya afinitas yang tinggi dari logam berat tersebut
pada kompleks pertukaran kation. Di alam Cd bersenyawa dengan belerang (S) sebagai
greennocckite (CdS) yang ditemui bersamaan dengan senyawa spalerite (ZnS). Kadmium
merupakan logam lunak (ductile) berwarna putih perak dan mudah teroksidasi oleh udara
bebas dan gas amonia (NH3). Di perairan Cd akan mengendap karena senyawa sulfitnya
sukar larut.
2.3 Manfaat
1. Cadmium (Cd) digunakan sebagai bahan stabilitasi sebagai bahan pewarna dalam
industri plastik dan pada elektroplating.
2. Allay Cd digunakan sebagai pemandu peluru-peluru kendali. Substansi dari alloy Cd
digunakan sebagai bahan solder
3. Logam Cd dan senyawa Kadmium Nitrat sangat berguna dalam pengembangan
reaktor nuklir,berfungsi sebagai bahan untuk mengontrol kecepatan pemecahan inti
atom dalam rantai reaksi(reaksi berantai).
4. Senyawa CdS dan CdSeS banyak digunakan sebagai zat warna.
5. Senyawa Cd-sulfat(CdSO4) digunakan dalam industri baterai yang berfungsi untuk
pembuatan sel Weston karena mempunyai potensial stabil yaitu sebesar 1,0186 volt.
6. Senyawa Kadmium Bromida(CdBr2) dan kadmium ionida(CdI2) secara tebatas
digunakan dalam dunia fotografi.
7. Senyawa dietil Kadmium digunakan dalam proses pembuatan tetraetil-Pb.
8. Senyawa Cd-strearat banyak digunakan dalam perindustrian manufaktur polyvinil
clorida(PVC) sebagai bahan yang berfungsi untuk stabilizer.
9. Selain itu,kadmium banyak digunakan dalam industri-industri ringan seperti pada
proses pengolahan roti,pengolahan ikan,pengolahan ikan,industri tekstil dan lain-lain.
10. Kadmium telah digunakan secara meluas pada berbagai industri antara lain pelapisan
logam, peleburan logam, pewarnaan, baterai, minyak pelumas, bahan bakar. Bahan
bakar dan minyak pelumas mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubara mengandung
Cd sampai 2 ppm, pupuk superpospat juga mengandung Cd bahkan ada yang sampai
170 ppm.
2.7 Dampak bagi Kesehatan Manusia dan Cara Penanggulangan/ Cara Pengobatan
1. Keracunan kadmium pada mausia
Kadmium (Cd) menjadi populer sebagai logam berat yang berbahaya setelah
timbulnya pencemaran sungai di wilayah Kumamoto Jepang yang menyebabkan
keracunan pada manusia. Pencemaran kadmium pada air minum di Jepang
menyebabkan penyakit “itai-itai”. Gejalanya ditandai dengan ketidak-normalan tulang
dan beberapa organ tubuh menjadi mati. Keracunan kronis yang disebabkan oleh Cd
adalah kerusakan sistem fisiologis tubuh seperti pada pernapasan, sirkulasi darah,
penciuman, serta merusak kelenjar reproduksi, ginjal, jantung dan kerapuhan tulang.
Jika berakumulasi dalam jangka waktu yang lama, cadmium dapat
menghambat kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan kanker paru-paru, mual,
muntah, diare, kram, anemia, dermatitis, pertumbuhan lambat, kerusakan ginjal dan
hati, dan gangguan kardiovaskuler. Kadmium dapat pula merusak tulang
(osteomalacia, osteoporosis) dan meningkatkan tekanan darah. Gejala umum
keracunan Kadmium adalah sakit di dada, nafas sesak (pendek), batuk – batuk, dan
lemah.
Keracunan kronis terjadi bila memakan Cadmium (Cd) dalam waktu yang
lama. Gejala akan terjadi setelah selang waktu beberapa lama dan kronis seperti:
a. Keracunan pada nefron ginjal yang dikenal dengan nefrotoksisitas, yaitu gejala
proteinuria atau protein yang terdapat dalam urin, juga suatu keadaan sakit
dimana terdapat kandungan glukosa dalam air seni yang dapat berakibat kencing
manis atau diabetes yang dikenal dengan glikosuria, dan aminoasidiuria atau
kandungan asam amino dalam urine disertai dengan penurunan laju filtrasi
(penyaringan) glumerolus ginjal.
b. Cadmium (Cd) kronis juga menyebabkan gangguan kardiovaskuler yaitu
kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan penurunan tekanan darah maupun
tekanan darah yang meningkat (hipertensi). Hal tersebut terjadi karena tingginya
aktifitas jaringan ginjal terhadap cadmium. Gejala hipertensi ini tidak selalu
dijumpai pada kasus keracunan Cadmium (Cd) krosik.
c. Cadmium dapat menyebabkan keadaan melunaknya tulang yang umumnya
diakibatkan kurangnya vitamin B yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan
daya keseimbangan kandungan kalsium dan fosfat dalam ginjal yang dikenal
dengan nama osteomalasea atau penyakit Itai-iatai . Kekurangan kalsium dapat
menyebabkan osteoporosis sehingga orang tidak dapat berdiri dengan tegak tetapi
membungkuk.
3.1 Kesimpulan
Kadmium adalah logam kebiruan yang lunak, termasuk golongan II B table berkala
dengan konigurasi elekron [Kr] 4d105s2.Kadmiun merupakan racun bagi tubuh manusia.
Sifat Kadmium bisa berupa fisik maupun kimia. Kadmium telah digunakan secara meluas
pada berbagai industri antara lain pelapisan logam, peleburan logam, pewarnaan, baterai,
minyak pelumas, bahan bakar. Sumber kadmium terutama dari biji seng, timbal-seng, dan
timbal-tembaga-seng. Kandungan logam Cd bersumber dari makanan dan lingkungan
perairan yang sudah terkontaminasi oleh logam berat. Upaya penanganan pencemaran logam
berat sebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan proses kimiawi. Seperti penambahan
senyawa kimia tertentu untuk proses pemisahan ion logam berat atau dengan resin penukar
ion (exchange resins), serta beberapa metode lainnya seperti penyerapan menggunakan
karbon aktif, electrodialysis dan reverse osmosis.
3.2 Saran
Saya sebagai penulis menyarankan kepada seluruh stakeholder agar mengawasi dan
menggunakan cadmium ini secara arif dan bijak.
Mengingat bahaya dan pencemaran yang ditimbulkan oleh kromium pada industri melalui
pemaparan terhadap manusia maupun limbah yang dihasilkan yang berdampak pada lingkungan,
maka pihak industri diharuskan untuk mengelola limbahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke
lingkungan. Kenyataan ini mendorong pihak industry untuk memilih cara pengolahan yang
efektif yang diharapkan akan mendapatkan kualitas limbah krom yang memenuhi syarat. Selain
itu, penggunaan APD juga diharapkan mampu mengurangi resiko pemaparan terhadap senyawa
bahaya dalam industry.