Professional Documents
Culture Documents
Sungai penuh adalah salah satu Kotamadya yang merupakan hasil dari
pemekeran Kabupaten Kerinci berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2008, yang pengesahannya dilakukan oleh Menteri Dalam
Negeri pada tanggal 8 Oktober 2009. Luas Kota Sungai Penuh adalah 391,50
KM2, yang terdiri dari 8 Kecamatan. Pemekaran Kabupaten Kerinci menjadi dua
yakni Kabupaten Kerinci sebagai Kabupaten Induk dan Sungai Penuh menjadi
Kotamadya. Sungai Penuh sebelum pemekaraan adalah merupakan Ibu Kota dari
Kabupaten Kerinci, yang terletak pada posisi yang strategis, yakni di pertengahan
antara Kerinci bagian hilir dan Kerinci bagian mudik. Posisi Kota Sungai Penuh
sebagai Ibu Kota Kabupaten Kerinci dulunya, menjadikan Sungai Penuh sebagai
kota yang ramai dikunjungi oleh masyarakat Kerinci baik dari hilir maupun mudik
dan tengah. Fasilitas perkantoran dan pasar dibangun di kota ini. Pasar yang ada
di Sungai Penuh menjadi bergairah. Transaksi jual beli ramai dan lancar.
1
seperti berkembang atau dikembangkannya pasar Semurup dan Siulak menjadi
pasar modern, dibangunnya ruko-ruko oleh masyarakat, POM bensin, dan lain
sebagainya. Dengan demikian, masyarakat yang dulunya banyak yang berbelanja
ke Kota Sungai Penuh, sekarang mereka tidak perlu lagi harus pergi ke Sungai
Penuh untuk berbelanja, karena di daerah mereka pun juga sudah tersedia
berbagai macam kebutuhan yang mereka perlukan. Di bagian hilir Kerinci pun
pasar-pasar rakyat juga semakin berkembang, seperti pasar Hiang, pasar Jujun,
pasar Semerap, dan lain sebagainya. Alat-alat bangunan yang dulunya hanya
dijual lengkap di Kota Sungai Penuh, sekarang daerah-daerah atau desa-desa pun,
yang ada dalam wilayah Kabupaten Kerinci, juga sudah banyak yang menjual
alat-alat bangunan lengkap. Dampak dari ini semua terlihat pada kegiatan
transaksi perdagangan di Kota Sungai Penuh. Banyak toko-toko besar, seperti
toko bangunan, yang dulunya transaksinya ramai sekarang sudah menurun. Isi
kedai atau toko mereka para pedagang pun sudah mulai nampak berkurang atau
lengang.
Seiring dengan perkembangan waktu dan keadaan bangsa atau negeri ini,
khususnya Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, maka muncul keinginan
dan bahkan desakan dari mayoritas masyarakat Kerinci, khususnya lagi
masyarakat Kerinci bagian Hilir, untuk dilakukannya lagi pemekaran terhadap
Kabupaten Kerinci menjadi satunya Kabupaten Kerinci Hilir. Keinginan dan
desakan ini wajar berdasarkan pertimbangan geografis wilayah Kabupaten
Kerinci, yang Ibu Kotanya terletak di Kerinci bagian mudik, yang tentunya sangat
jauh jangkauannya dari wilayah Kerinci bagian Hilir, sehingga hal ini
menyebabkan kesusahan bagi masyarakat Kerinci Hilir untuk melakukan berbagai
urusan yang terkait dengan pemerintahan. Ditambah lagi peta wilayah Kabupaten
Kerinci yang terbelah oleh Kotamadya Sungai Penuh, yang terletak di tengah-
tengah antara Kerinci Hilir dengan Kerinci Mudik, yang seakan-akan memisahkan
antara Kerinci Hilir dengan Kerinci Mudik. Di samping itu tentunya juga
pertimbangan politik dan pemerintahan, turut mendukung keinginan atau desakan
dilakukannya pemekaran terhadap Kabupaten Kerinci.
2
Upaya untuk melakukan pemekaran ini telah diinisiasi dan ditindak lanjuti
oleh elemen masyarakat atau tokoh masyarakat Kerinci Hilir, yang kegiatannya
masih dalam proses. Artinya upaya pemekaran ini sangat serius, karena didukung
oleh masyarakat dan tokoh masyarakat serta Pemerintah Daerah dan DPRD
Kabupaten dan Provinsi. Perjuangan hanya tinggal di tingkat pusat, menunggu
moratorium pemekaran berakhir. Melihat upaya yang dilakukan oleh masyarakat
dan tokoh masyarakat serta Pemerintah Daerah, besar kemungkinan Kabupaten
Kerinci akan mengalami pemekaran, cepat atau lambat.
3
atau Pasar Sungai Penuh, karena mereka telah pindah kerja ke Kabupaten masing-
masing dan berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan di Kabupaten
masing-masing. Waktu para pegawai pemerintah itu masih bekerja atau berkantor
di Kota Sungai Penuh, mereka bisa sambilan berbelanja di Kota atau pasar Sungai
Penuh. Setelah pemekaran Kabupaten mereka enggan untuk datang ke Kota
Sungai Penuh, apalagi ditambah dengan ketidaknyamanan pengunjung pasar yang
berhadapan dengan banyaknya parkir-parkir liar, yang kadang-kadang memungut
biaya parkir yang tidak pantas.
Sehubungan dengan judul Kota Sungai Penuh akan Menjadi Kota Mati,
bagaimana analisanya? Dari pemaparan awal di atas sudah mulai nampak arah
Kota Sungai Penuh akan menjadi kota mati. Dengan terjadinya pemekaran
Kabupaten tersebut, otomatis wilayah Kerinci yang dulunya hanya satu
Kabupaten yakni Kabupaten Kerinci, kedepannya akan menjadi 3
Kabupaten/Kota, yakni Kabupaten Kerinci, Kotamadya Sungai Penuh dan
Kabupaten Kerinci Hilir. Sebelum terjadinya pemekaran, pusat
perdangan/perekonomian di Kerinci adalah Sungai Penuh. Dengan terjadinya
pemekaran Kabupaten, maka perdagangan/perekonomian tidak lagi terpusat di
Sungai Penuh, tapi sudah menyebar ke wilayah Kabupaten masing-masing, mudik
dan hilir.
1. Lahan persawahan.
2. Lahan perladangan.
3. Perkebunan casiavera.
4
4. Kebun Teh Kayu Aro.
5. Dugaan tambang emas dan lainnya di wilayah Siulak. Tapi belum
tereksplorasi, karena keberadaannya di dalam kawasan TNKS.
6. Tambang galian C.
7. Berbagai objek wisata alam, seperti Air Panas Semurup, Kebun Teh Kayu Aro
(Aroma Peco), Air Terjun Telun Berasap, Gunung Kerinci, Danau Gunung
Tujuh, dan lain sebagainya.
1. Lahan persawahan.
2. Lahan perladangan.
3. Danau Kerinci, selain sebagai tempat mata pencaharian bagi masyarakat di
bidang perikanan, juga sebagai objek wisata.
4. Geo Termal, di Talang Kemuning.
5. Perkebunan casiavera.
6. Perkebunan Sawit di wilayah Kebun Baru.
7. Berbagai objek wisata alam, seperti Danau Kerinci, Danau Lingkat, Danau
Kaco, Kebun Pinus, Situs Purbakala, dan lain sebagainya yang belum
tereksplorasi dan terkelola dengan baik, serta objek wisata budaya, seperti
mesjid kuno, upacara adat Kenduri Sko, dan lain sebagainya.
8. Ditambah Bandar Udara Depati Parbo yang berada dalam wilayah Kerinci
Hilir.
5
namanya pungutan. Retribusi itu seperti retribusi pasar kepada para pedagang,
retribusi parkir, retribusi kegiatan keramaian, atau lain sebagainya.
Potensi lain yang dimiliki oleh Sungai Penuh, saat ini, adalah di bidang
perhotelan, rumah makan, transportasi dan pendidikan, khususnya Perguruaan
Tinggi. Tapi seiring dengan terjadinya pemekaran Kabupaten Kerinci tersebut,
usaha di bidang ini juga diprediksi akan mengalami penurunan yang signifikan,
karena pengunjung yang datang ke Sungai Penuh menurun. Masyarakat dari luar
Kerinci pun juga akan sedikit yang datang berkunjung atau mampir ke Kota
Sungai Penuh. Kalau tujuan kedatangan mereka adalah untuk berwisata, maka
mereka akan berkunjung ke Kabupaten Kerinci atau Kerinci Hilir, yang memiliki
berbagai objek wisata. Pastinya di Kabupaten Kerinci dan Kerinci Hilir ini
nantinya juga akan dibangun fasilitas perhotelan, rumah makan, transportasi dan
Perguruan Tinggi oleh para investor atau pengusaha dan Pemerintah Daerah.
6
perubahan pembangunan di Kota Sungai Penuh, mengalihkan konsep
pengembangan perekonomian masyarakat Kota Sungai Penuh. Kalau saat ini
Sungai Penuh mengandalkan pendapatan masyarakatnya dari hasil perdagangan
atau membuka toko-toko atau berjualan di pasar Sungai Penuh dan atau menjadi
buruh angkat, sementara pembeli atau konsumennya ke depan akan mengalami
penurunan yang drastis, maka pasti para pedagang atau para buruh itu akan
mengalami kebangkrutan atau terkena imbasnya. Barang-barang atau komoditi
yang dijual oleh para pedagang di Kota Sungai Penuh pun saat ini berasal dari luar
daerah Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci untuk barang produksi industri, dan
dari Kabupaten Kerinci untuk komoditi sayur-sayuran dan buah-buahan, sehingga
harga barang-barang di Kota Sungai Penuh pun relatif mahal. Pasokan ini pun
akan turut mengalami penurunan seiring dengan dibangunnya pasar-pasar baru di
wilayah Kerinci Mudik dan Kerinci Hilir, yang menjadi tempat atau pasar baru
bagi para petani untuk menjual atau memasarkan hasil-hasil pertanian mereka.
Ditambah lagi apabila Pemerintah Kabupaten Kerinci mampu membuka jalan
alternatif, yang selama ini diidam-idamkan oleh masyarakat maupun
pemerintahnya, yakni jalan alternatif Renah Pemetik – Bungo dan jalan alternatif
Lempur Muko-Muko atau Bengkulu, maka hubungan Kerinci dengan dunia luar
akan semakin terbuka dan hubungan dengan Sungai Penuh akan semakin
berkurang. Hasil pertanian pun sebagiannya akan dipasarkan ke wilayah baru
tersebut. Maka akan semakin meranalah kondisi perdagangan di Kota Sungai
Penuh.
7
bahkan sampai ke Jambi atau kawasan terdekat lainnya. Kota Sungai Penuh
diubah menjadi kota industri. Bahan mentah untuk kebutuhan produksi dapat
didatangkan dari Kerinci atau dari daerah lainnya. Dengan diubahnya Kota Sungai
Penuh menjadi Kota Industri, maka tenaga kerja pun akan lebih banyak terserap.
Pengangguran dapat teratasi. Dampak lainnya harga barang-barang pun dapat
menjadi lebih murah, karena telah berkurangnya biaya tranportasi dalam
pengangkutan barang-barang bagi para pedadang. Dengan demikian pasar pun
akan menjadi lebih bergairah dan akhirnya masyarakat pun dapat menjadi lebih
sejahtera. Kota industri, secara ekonomi pasti akan lebih sejahtera, contohnya
seperti Batam, Medan, Negara Singapura, dan lain-lain.