You are on page 1of 10

ISSN:2085-6989

ANALISIS PENGONTROLAN FREKUENSI GENERATOR


PLTMH (PUSAT LISTRIK TENAGA LISTRIK MIKROHIDRO)
DENGAN GOVERNOR SEDERHANA
Oleh :
A.Hafid, Riza Widia
Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang

ABSTRACT

Generator frequency control PLTMH with a simple governor is constructed from


frequency sensor devices, personal computers (Delphi-based computer programs) and an
electric motor driving the turbine valves. It can be controlled the generator frequency in
accordance with a set of points specified. Aberration frequency (∆f) minimum generator can
be detected by the controller is ± 0.2 Hz. The measurement results show, the controller
worked perfectly for the value of ∆f is larger or smaller than 0.2 Hz. The control method is
used to stabilize the frequency generator is an on-off control method. Turbine generator
valve opening settings (valve opening is enlarged or reduced) was done by an electric
motor. In this case, the direction of movement of the motor is enlarged or reduced valve
opening is controlled by computers trough sending an active signal via pin 3 or pin 4 on
parallel port. The speed of turbine engine valve regulated by a computer to send active
signals via parallel port pin 2 in PWM signals form, with t on = 60 ms, tof = 40 ms and the
period T = 100 ms.

Keywords : Governor, frequency, PLTMH

PENDAHULUAN
antara 49,5-50,5 Hz). Untuk kontrol
Pada saat sekarang ini pembangkit tegangan
listrik tenaga mikrohidro (PLTM) telah pada generator, biasanya digunakan AVR
banyak digunakan di seluruh tanah air (pengaturan tegangan otomatis) dan alat
untuk elektrifikasi daerah pedesaan ini dijual sudah sepaket dengan generator
(daerah yang memiliki sumber daya air). PLTMH. Sedangkan untuk pengontrolan
Khusus untuk daerah Sumatera Barat frekuensi dapat digunakan.
pada tahun 2010 akan dibangun lagi Governor, alat ini umum digunakan
beberapa PLTMH, antara lain di pada generator PLTA berkapasitas besar
Kabupaten Solok pada Kanagarian (Mega Watt). Oleh sebab itu kurang
Saniang Baka, Jorong Aia Angek. ekonomis jika digunakan pada generator
PLTMH yang dibangun memiliki PLTMH karena harganya yang hampir
kapasitas 30 KW dengan penggerak sama bahkan bisa melebihi harga turbin-
turbin Cross flow. generator. Pada PLTMH yang
Umumnya generator PLMTH menggunakan governor sebagai kontrol
yang berkapasitas puluhan Kilo Watt frekuensi (atau kecepatan putar
memerlukan peralatan tambahan agar generatornya) maka perubahan frekuensi
generatornya membangkitkan tegangan diantisipasi dengan perubahan-perubahan
sesuai dengan ketentuan yang baku, yaitu debit air yang masuk ke turbin, yaitu jika
tegangan 220 V (fasa ke netral dengan frekuensi turun maka debit ait diperbesar,
variasi perubahan (220+5%), (220-10%) dan sebaliknya. Bukaan katup (guide
dan frekuensi 50 Hz ( dengan variasi

Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010 | 9


ISSN:2085-6989

vane) pada pada sistem kontrol governor yang biasa disebut dengan Head untuk
dilakukan dengan sistem hidrolik. menghasilkan tenaga yang bermanfaat.
ELC (pengatur beban elektronik) Ini merupakan suatu konversi tenaga,
dengan beban dummy load (beban resistif menyerap tenaga dari bentuk ketinggian
berupa heater), alat ini mengendalikan dan aliran dan menyalurkan tenaga dalam
frekuensi generator dengan jalan bentuk daya listrik atau tenaga mekanik.
mengatur beban. Pada PLTMH dengan Adapun daya yang tersedia pada terminal
kontrol frekuensi ELC, maka generator dapat dinyatakan dengan
generatornya selalu dioperasikan dalam persamaan berikut :
kondisi beban penuh. Oleh sebab itu dari
segi penghematan energi alat ini tidak ρQH
Qoutput ( KW ) = η hη mη g 0,736
efisien karena ada beban yang dibuang 75
percuma ke dummy load. Disamping itu 1000 Q H (1)
penggunaan ELC untuk PLTMH yang = η overall 0,736
75
lebih besar kapasitas 100 Kilo Watt juga = 9,8 Q H η overall
perlu dikaji mengingat harga komponen
pendukungnya seperti SCR (Silicon
Control Rectifier) dan sejenisnya di mana :
harganya tidak murah untuk kapasitas Q : Debit air, (m3/detik)
daya seperti itu. H : Head, (m)
Dengan perkembangan teknologi ηh: Efisiensi hidrolik penggerak mula
maka terobosan baru untuk mengganti (turbin
ELC sebagai pengontrol frekuensi ηm : Efisiensi mekanik, (%)
generator pada PLTMH bisa dilakukan. ηg : Efisiensi generator, (%)
Pada penelitian ini akan dianalisa suatu ηoverall : Efisiensi turbin-generator, (%)
model baru pengontrol frekeuensi ρ : Massa jenis air, (kg/m3)
generator PLTMH dengan menggunakan
governor sederhana. Sebuah motor listrik Metode dan Implementasi
digunakan untuk mengatur bukaan katup Pengontrolan pada PLTMH
turbin (inlet valve), dan pergerakan motor
tersebut diatur oleh sebuah sistem Pada referensi [2] diusulkan
kontrol. pengontrolan frekuensi (dan tegangan)
generator PLTMH dilakukan dengan
TINJAUAN PUSTAKA menggunakan metode kontrol fuzzy logic.
Diagram blok sistem pengontrolannya
Pembangkit Listrik Tenaga diperlihatkan pada gambar 1.
Mikrohidro (PLTMH) biasanya tidak
menyuplai listrik ke grid / jaringan PLN.
Energi listrik PLTMH utamanya
digunakan di daerah-daerah terpencil
dimana jaringan listrik PLN tidak ada.
Secara khusus PLTMH menyediakan
daya untuk industri kecil pedesaan atau
masyarakat pedesaan. Kisaran ukurannya
dari sejumlah kecil kilowatt, yang hanya
cukup untuk menyediakan penerangan
lokal ke sebuah kelompok rumah-rumah, Gambar 1. Diagram blok sistem
hingga 200 kW. Sebuah skema pengontrolan frekuensi dan
mikrohidro memerlukan dua hal, yaitu tegangan pada PLTMH [2]
debit air dan ketinggian jatuh air atau
10 | Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010
ISSN:2085-6989

adanya perubahan daya penggerak. Jika


Meskipun pengontrol pada gambar 1. daya air yang masuk ke turbin dibuat
menunjukkan unjuk kerja yang baik selalu tetap sehingga daya penggerak
dengan pendekatan metode fuzzy logic turbin selalu tetap, maka frekuensi dan
akan tetapi untuk mengimplementasikan respon generator akan menjadi fungsi dari
pengontrol tersebut dilapangan terbentur beban. Agar frekuensi yang dihasilkan
pada kendala antara lain : oleh generator besarnya selalu tetap,
• Kontrol variabel frekuensi dan maka besar beban dari generator harus
tegangan oleh satu sistem kontrol selalu tetap. Untuk itu diperlukan beban
menimbulkan keruwetan. Sebagai tiruan yang besar bebannya dapat diatur
perbandingan pegontrolan frekuensi sesuai dengan pengurangan beban dari
dan tegangan pada generator PLTA PLTMH. Beban tiruan ini disebut sebagai
(Pusat Listrik Tenaga Air) selalu beban komplemen (dummy load ). Pada
dibuat terpisah. Untuk pengontrolan suatu kondisi beban tertentu ( misal
tegangan generator PLTA dilakukan pada beban sebesar 75% beban penuh ),
oleh AVR, dan AVR sendiri adalah daya air yang masuk ke turbin diatur
bagian dari sistem kontrol eksitasi. sehingga diperoleh putaran generator
Dalam hal ini sistem kontrol eksitasi yang dikehendaki. Jika pada beban
selain mengontrol tegangan juga konsumen terjadi penurunan beban
mengontrol daya reaktif ( Volt Ampere sebesar ∆I, maka beban komplemen akan
reaktif) yang dikeluarkan oleh dilewati arus yang rata-ratanya akan
generator. Sedangkan untuk sebesar penurunan arus akibat turunnya
pengontrolan frekuensi pada generator beban konsumen (∆I). Dengan demikian
PLTA ditugaskan pada governor , alat generator akan dibebani dengan total
ini disamping mengontrol frekuensi beban yang selalu konstan. Diagram blok
juga mengontrol daya aktif (Watt) dari uraian tersebut seperti ditunjukkan
yang dikeluarkan oleh sistem turbin- pada Gambar 2.2 Oleh karena daya yang
generator. masuk ke turbin dibuat tetap dan beban
• Sistem kontrol dengan metode yang dirasakan oleh generator juga selalu
logika fuzzy kadangkala lebih unggul tetap, maka putaran generator senantiasa
dibanding dengan metode kontrol juga tetap.
lainnya, misalnya PID. Akan tetapi
untuk menerapkan suatu perangkat Generator I I- ∆I Beban
Konsumen
kontrol pada suatu plant diperlukan
kompromi antara metode, ekonomis
• Generator harus dibebani dengan ∆I Beban
Komplemen
daya konstan agar putaran generator
selalu tetap. Oleh karena beban
konsumen tidak selalu konstan, maka Gambar 2. Diagram blok pembagian daya
untuk menjaga kestabilan putaran beban komplemen.
turbin generator diperlukan beban
komplemen yang besarnya diatur oleh Jika debit air konstan maka generator
ELC sesuai dengan plant yang harus dibebani dengan daya konstan agar
dikontrol. putaran generator selalu tetap. Oleh
karena beban konsumen tidak selalu
Pada pembangkit, pengendalian konstan, maka untuk menjaga kestabilan
putaran dimaksudkan untuk putaran turbin generator diperlukan beban
mengendalikan putaran (frekuensi) komplemen yang besarnya diatur oleh
generator. Perubahan putaran (frekuensi) ELC sedemikian rupa sehingga
generator dapat disebabkan karena
Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010 | 11
ISSN:2085-6989

Beban Konsumen + Beban Komplemen = Tabel 1: Sistem kontrol frekuensi


( desain baru ) untuk generator
Kapasitas Nominal Generator
PLTMH

Formula tersebut berlaku untuk


setiap kondisi beban konsumen. Pengontrol Sensor
Penggerak
Metode
katup turbin
Pada sistem kontrol yang diperlihatkan otomatis Kontrol
pada gambar 2, pengaturan daya listrik Komputer Tanpa PMG Elektromekanis Modulasi
dari beban konsumen ke beban pribadi tanpa berupa lebar pulsa
komplemen dan sebaliknya dilakukan konverter (Pulse With
atau analog Motor DC Modulation)
dengan jalan mengatur sudut penyalaan Microcontroller digital
(exciter
(ADC) terpisah )
(triggering) static switch (atau SCR, dengan
Silicon Control rectifier). Masalah yang tetapi berupa transmisi
kecepatan
dihadapi sistem kontrol frekuensi piringan
/cakram
menggunakan ELC, antara lain : berputar
yang

ditempatka
Dihubungkan dengan kualias n pada
daya, maka ELC dengan komponen poros
– komponen thyristor, triac, IGBT generator
dan semacamnya merupakan Keterangan : PMG ( Permanent Magnet
penyumbang terbesar harmonisa Generator )
sistem (harmonisa diukur dengan
THD, Total Harmonic Distortion ) Sistem kontrol frekuensi ( dengan
• Untuk PLTMH dengan daya governor sistem hidrolik pada PLTA)
lebih besar (katakanlah 100 Kilo sebagai perbandingan:
Watt) harga ELC bersama beban
komplemennya bisa jadi kurang
ekonomis karena harga komponen Pengontrol Sensor Pengerak Metode
pendukung (thyristor, triac, atau katup Kontrol
turbin
IGBT) relatif mahal untuk daya yang otomatis
makin besar. Sistem Dengan Sistem PID
digital PMG hidrolik
dan
Pola operasi pembangkitan PLTMH ADC
dengan kontrol ELC menyebabkan
generator harus dibebani full load, dan
hal ini dari segi pemanfaatan energi Sistem kontrol frekuensi ( dengan ELC )
listrik jelas sangat tidak efisien karena sebagai perbandingan:
energi listrik dibuang percuma ke beban
komplemen (beban komplemen adalah
beban resistif biasanya berupa heater). Pengontrol Sensor Metode Kontrol
Elektronik Sensor arus dengan Tidak
transformator arus dipublikasikan
Desain baru Sistem Kontrol Frekuensi ( digital ) ( CT )
Generator PLTMH dengan Governor
sederhana

Pada tabel di bawah ini


memperlihatkan desain baru sistem
kontrol frekuensi generator PLTMH:
Tujuan Penelitian

12 | Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010


ISSN:2085-6989

Pada penelitian ini akan dianalisis


suatu desain baru sistem kontrol frekuensi METODE PENELITIAN
untuk generator PLTMH, khususnya
untuk PLTMH daya 20 Kilo Watt keatas. Metode penelitian Analisis
Rancangan sistem terdiri tiga bagian Pengontrolan Frekuensi Generator
pokok, yaitu : satu unit perangkat sensor PLTMH (PusatListrik Tenaga Listrik
frekuensi yang ditempatkan pada poros Mikrohidro) Dengan Governor Sederhana
generator, satu unit komputer pribadi dilakukan dengan langkah-langkah
( PC) sebagai pengontrol dan sebuah sebagai berikut :
sistem elektromekanik ( motor listrik dan
alat reduksi putaran) yang berfungsi Tahap persiapan
sebagai penggerak katup turbin (inlet
valve) secara otomatis. Metode yang Pada tahap persiapan dilakukan studi
digunakan untuk pengontrolan frekuensi literatur yang meliputi : pencarian
adalah dengan metode modulasi lebar informasi yang relevan dengan penelitian
pulsa ( PWM, Pulse With Modulation). yang dilakukan melalui buku pustaka,
Untuk mengetahui unjuk kerja buku petunjuk peralatan PLTMH yang
(performance) pengontrol tersebut maka banyak dioperasikan di tanah air beserta
dilakukan pengujian laboratorium. Data pedoman standarisasinya, informasi
yang diambil adalah besar sudut internet serta pakar.
perputaran poros penggerak katup
(variabel ini mencerminkan besar bukaan Tahap perancangan sistem
katup) untuk suatu interval waktu T jika
terjadi deviasi frekuensi sebesar 0,2 Pada tahap ini dilakukan setting
sampai 2 Hz dari frekuensi nominal (50 penelitian yang meliputi :
Hz) • Pengadaan bahan penelitian :
pengadaan komponen sensor
Manfaat penelitian frekuensi, dan perangkat lunak
• Perakitan sensor frekuensi dan
Manfaat yang diharapkan dari hasil putaran. pemasangan komponen
penelitian Analisis Pengontrolan tambahan pada poros generator serta
Frekuensi Generator PLTMH pembuatan program komputer untuk
(PusatListrik Tenaga Listrik Mikrohidro) mendeteksi baik tidaknya kerja dari
Dengan Governor Sederhana adalah : sensor
• Pembuatan tabel penelitian dan
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan jadwal pengukuran
sebagai bahan pustaka untuk
mendesain alat kontrol frekuensi
pada PLTMH berbasis program Disain dan implementasi
komputer
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan
oleh masyarakat, khususnya
penduduk yang bermukim di daerah
terpencil yang menggunakan
pembangkit listrik
tenaga mikrohidro sebagai sumber
energi listriknya. Teknologinya dapat
diintegrasikan dengan PLTMH yang
sudah beroperasi

Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010 | 13


ISSN:2085-6989

• Modul sensor ditempatkan pada perbandingan nilai frekuensi yang


poros generator. Rotasi perdetik atau diukur dengan nilai set point (50 Hz).
rotasi permenit dari poros generator Jika program berjalan dengan baik
akan dideteksi oleh modul sensor. maka deviasi frekuensi sebesar ± 0,2
Selanjutnya sinyal sinyal yang Hz akan menghasilkan suatu hasil
dideteksi oleh modul sensor akan yang menginformasikan bahwa telah
dikirim ke komputer melalui parallel terjadi penyimpangan frekuensi
port. Dalam hal ini sebuah program generator dari set point.
dirancang sedemikian rupa sehingga • Kemampuan komputer atau
putaran perdetik dari poros generator program untuk melakukan
bias diketahui dengan tepat. pengendalian arah putaran motor
• Dalam program, putaran perdetik penggerak katup turbin. Program
dari poros generator dikonversi komputer dirancang sedemikian
menjadi frekuensi dengan memakai sehingga jika frekuensi generator turun
hubungan putaran dengan jumlah maka komputer memberi sinyal aktif
kutub. ke motor penggerak katup turbin agar
• Respon selanjutnya dari komputer bukaan katup diperbesar, demikian
(PC)adalah membandingkan setting pula sebaliknya.
frekuensi yang ditetapkan dengan
frekuensi terukur. Jika berlainan
maka program akan memberi sinyal HASIL DAN PEMBAHASAN
koreksi
Pengukuran frekuensi, rotasi per menit
dan rotasi per detik oleh sensor

Tabel 2 : Frekuensi dan putaran yang


terukur oleh sensor

Gambar 3. Sensor yang digunakan untuk Frekuensi Rotasi permenit Rotasi perdetik
mendeteksi frekuensi (Hz) (rpm) (rps)
generator

Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan dalam


penelitian ini adalah :

• Kemampuan sensor dan program


untuk mendeteksi perubahan rotasi
perdetik (rps), rotasi permenit (rpm),
dan frekuensi dari generator. Dalam
hal ini jika variasi putaran poros
generator perdetik dan permenit dapat
dideteksi oleh program maka
frekuensi dapat ditentukan.
• Kemampuan komputer atau
program untuk melakukan

14 | Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010


ISSN:2085-6989

48.364 1450.9 24.182 48.996 1469.9 24.498


50.945 1528.4 25.473 51.393 1541.8 25.697
49.028 1470.9 24.514 48.248 1447.5 24.124
50.868 1526 25.434 51.06 1531.8 25.53
48.376 1451.3 24.188 48.685 1460.6 24.343
50.934 1528 25.467 51.436 1543.1 25.718
48.315 1449.5 24.158
51.315 1539.4 25.657
48.236 1447.1 24.118
50.92 1527.6 25.46
49.152 1474.6 24.576
51.18 1535.4 25.59
48.787 1463.6 24.394
51.201 1536 25.601
48.779 1463.4 24.39
51.177 1535.3 25.588
48.293 1448.8 24.146
51.47 1544.1 25.735
48.238 1447.1 24.119
50.963 1528.9 25.481
48.451 1453.5 24.226
51.174 1535.2 25.587
48.746 1462.4 24.373
50.839 1525.2 25.419
48.638 1459.1 24.319
51.172 1535.2 25.586
48.407 1452.2 24.204
51.595 1547.9 25.798
48.817 1464.5 24.409
51.053 1531.6 25.526
48.857 1465.7 24.429
51.768 1553 25.884
48.72 1461.6 24.36
51.168 1535 25.584
48.435 1453.1 24.218
51.177 1535.3 25.589
48.3 1449 24.15
50.983 1529.5 25.492 Respon pengontrol terhadap
48.832 1465 24.416 perubahan frekuensi
51.717 1551.5 25.859
48.684 1460.5 24.342 Tabel 3 : Sinyal yang dikirim oleh
50.89 1526.7 25.445 pengontrol jika terjadi deviasi
48.465 1453.9 24.232 frekuensi
50.805 1524.1 25.402
Peyimpangan Sinyal kirim melalui Parallel Port
48.597 1457.9 24.298
frekuensi
51.757 1552.7 25.878
( ∆ f , Hz )
48.803 1464.1 24.401
51.532 1545.9 25.766
Pin 2 Pin 3 Pin 4 Keterangan
48.515 1455.5 24.258
(sinyal ( putaran ( putaran
51.779 1553.4 25.889
untuk +) -)

Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010 | 15


ISSN:2085-6989

driver) Tabel 4 : Pin yang aktif dan pulsa


0.17147 0 0 0 ∆ f = ft-f0
PWM yang dikirim ke motor penggerak
-0.13067 0 0 0 f0 = 50 Hz
0.21878 1 0 1 putaran + =
-0.10548 0 0 0 sinyal untuk Peyimpangan Pin yang Nilai ton , toff Keterangan
0.14143 0 0 0 memperbesar frekuensi aktif / kode dan T pulsa
-0.45697 1 1 1 bukaan katup
( ∆ f , Hz ) akses penggerak
0.78813 1 0 1 putaran - = ( hexa) motor
-0.28106 1 1 0 sinyal untuk ( mili detik )
0.22479 1 0 1 memperkecil ∆ f <= - 0,2 Pin 2 =1 ton = 60
-0.90887 1 1 0 bukaan katup Pin 3 =1 toff = 40
0.007328 0 0 0 0 = tidak aktif ($30) T =100
8 1 1 0 1 = aktif ∆ f >= 0,2 Pin 2 =1 ton = 60

-0.58874 1 0 1 Pin 4 =1 toff = 40

0.54212 1 1 0 ($50) T =100

-0.65352 1 0 1
0.31343 1 1 0
-0.23116 1 0 1 Bentuk pulsa penggerak motor jika terjadi
0.41606 1 1 0 penyimpangan frekuensi
-0.2988 1 0 1
Tegangan
0.67244 1 1 0
-0.93826 5

0 ton toff
Waktu
T ton =60 mili detik
Bentuk sinyal penggerak untuk toff =40 mili detik

menstabilkan frekuensi
Gambar 4. Bentuk pulsa penggerak
Sensor putaran atau frekuensi yang motor
digunakan mempunyai sensitivitas 0,2
Hz. Sensor dirancang dengan 10 lubang.
Persamaan yang digunakan dalam
program adalah :

rps_real = rps_deteksi/ lubang = Program


rps_deteksi /10
rpm_real = rps_real x 60 Tampilan program delphi diperlihatkan
frekuensi = rpm_real x jumlah pada gambar berikut:
kutub generator /120 = rps_real x 4/120
= 2 rps_real

Misalkan sensor mendeteksi putaran


poros generator sebanyak 251 putaran
perdetik ( rps_deteksi ), maka pada
program rps sebenarnya dari generator
adalah 251/10 = 25,1 (rps_real).
Frekuensi yang dikeluarkan oleh program
adalah f = 2 rps_real = 50,2 Hz

16 | Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010


ISSN:2085-6989

Gbr 5a.Bagian Project 5b.Bagian Unit berfungsi untuk mengendalikan agar


Program Delphi arah motor ke kanan .
• Sebaliknya pada kondisi frekuensi
generator meningkat, maka komputer
mengirim sinyal aktif melalui pin 2
dan pin 4 parallel port untuk
menggerakkan motor listrik ke kiri
KESIMPULAN dimana motor ini jika berputar akan
memperkecil bukaan katup turbin
• Pada penelitian ini digunakan PC sehingga frekuensi generator kembali
sebagai pengontrol frekuensi suatu pada nilai setnya yaitu 50 Hz. Sinyal
generator. Dan hasilnya program yang dikirim program melalui pin 2
pada komputer dapat mendeteksi dimaksudkan untuk menggerakkan
dengan baik frekuensi ( dan putaran motor pembuka katup. Diset dengan
poros generator). Setiap deviasi nilai ton = 60 mili detik, toff = 40 mili
frekuensi (∆f) yang nilainya diatas detik, T = 100 mili detik dengan
atau dibawah 0,2 Hz dapat diketahui durasi 1000 mili detik. Pin 4 aktif
oleh program. berfungsi untuk mengendalikan agar
• Komputer pribadi yang arah motor ke kiri
digunakan pada penelitian ini juga • Metode pengontrolan frekuensi
berfungsi sebagai pengontrol jika generator pada penelitian ini
terjadi penyimpangan frekuensi meskipun menggunakan metode on-
generator (minimum penyimpangan off tetapi perangkatnya sederhana
± 0,2 Hz ). Jika nilai frekuensi dan tidak mahal oleh sebab itu dapat
generator menurun misalkan dijadikan peralatan kontrol alternatif
frekuensinya menjadi 49,8 Hz maka bagi PLTMH
sebuah sinyal dikirim oleh komputer
untuk memperbesar bukaan katup SARAN
turbin. Demikian juga jika frekuensi
generator meningkat misalkan Supaya produk penelitian ini bisa
frekuensinya menjadi 50,2 Hz maka diterapkan pada Pusat Listrik Tenaga
komputer memberi sinyal untuk Mikrohidro (PlTMH) sebagai pengontrol
memperkecil bukaan katup. frekuensi generator maka perlu hal
• Pada kondisi frekuensi generator berikut :
menurun, maka komputer mengirim 1. Dilakukan penelitian lanjutan,
sinyal aktif melalui pin 2 dan pin 3 khususnya untuk meneliti kesesuain
parallel port untuk menggerakkan rating motor penggerak katup turbin
motor listrik ke kanan dimana motor dengan daya generator PLTMH.
ini jika berputar akan memperbesar 2. Dilakukan penelitian lanjutan, untuk
bukaan katup turbin sehingga mengetahui over all karakteristik dari
frekuensi generator kembali pada pengontrol jika pengontrol dipasang
nilai setnya yaitu 50 Hz. Sinyal yang pada plant yang sebenarnya.
dikirim untuk menggerakkan motor
pembuka katup diset dengan nilai ton
= 60 mili detik, toff = 40 mili detik, T Daftar Pustaka
= 100 mili detik dengan durasi 1000
mili detik ( ini dilakukan oleh Achmad Hasan, Pengontrol Beban
program melalui pin 2). Pin 3 Elektronik pada PLTMH,
Publikasi P3 Teknologi Konversi

Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010 | 17


ISSN:2085-6989

dan Konservasi Energi Deputi


Teknologi Informasi, Energi,
Material dan Lingkungan.
Emmanuel A. Gonzalez1, Jingel Tio,
Felicito S. Caluyo, 2004,
Conceptual Design of a Rule-
Base For a Micro-Hydro Power
Plant Feedback Control System,
De La Salle University – Manila,
ECE Technical Report.
Dinas Pertambangan dan Energi
Sumatera Barat, 2006 Studi
kelayakan pembangunan PLTMH
di Kabupaten Pasaman, Padang,.
Rashid, M. H., 1993, Power Electronics
:Circuits, Device and
Applications, Second Edition,
Prentice Hall Inc., USA.
S.Warsito, dkk, , Semarang 24-25
Nopember 2005 Studi Awal
Perencanaan Sistem Mekanikal
Dan Kelistrikan Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro-Hidro,
dipersentasikan pada seminar
nasional ketenagalistrikan 2005.

18 | Elektron: Vol 2 No. 1, Edisi Juni 2010

You might also like