Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
1. Menentukan sasaran
batasan anggaran, jadwal, dan mutu yang telah ditentukan. Sasaran ini
dihasilkan dari suatu perencanaan dasar dan menjadi salah satu faktor
2. Lingkup kegiatan
lanjut, yaitu mengenai ukuran, batas, dan jenis pekerjaan apa saja (dalam: paket
kerja, SPK, RKS) yang harus dilakukan untuk menyelesaikan lingkup proyek
keseluruhan.
Dalam usaha mencapai sasaran secara efektif dan efisien, perlu disusun suatu
standar, kriteria, atau spesifikasi yang dipakai sebagai tolok ukur untuk
membandingkan dan menganalisis pekerjaan. Standar, kriteria, dan patokan
yang dipilih dan ditentukan harus bersifat kuantitatif, demikian pula metode
a. Berupa satuan uang, seperti anggaran per satuan unit pekerjaan (SRK),
anggaran pekerjaan per unit per jam, penyewaan alat per unit per jam, biaya
tersebut harus dapat mengolah data yang telah dikumpulkan tersebut menjadi
keputusan.
Pada akhir suatu kurun waktu yang ditentukan, diadakan pelaporan dan
Pada langkah ini diadakan analisis atas indikator yang diperoleh dan mencoba
membandingkan dengan kriteria dan standar yang ditentukan. Hasil analisis ini
pembetulan. Oleh karena itu, metode yang digunakan harus tepat dan peka
c. Mengubah metode, cara, dan prosedur kerja, atau mengganti peralatan yang
digunakan.
Metode atau cara yang digunakan harus cukup peka, sehingga dapat
c. Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya strategis, dilihat dari segi
penyelenggaraan proyek
Dalam hal ini diperlukan kecakapan memilih titik atau masalah yang strategis
Biaya yang dipakai untuk kegiatan pengendalian tidak boleh melampaui faedah
pengendalian perlu dikaji dan dibandingkan dengan hasil yang akan diperoleh.
biasanya dikarenakan:
a. Karakteristik proyek
b. Kualitas informasi
Laporan yang tidak tepat pada waktunya dan tidak pandai memilih materi akan
c. Kebiasaan
sifatnya rutin-stabil. Mereka yang sudah mapan dengan sikap dan kebiasaan
yang selama ini dialami, umumnya sulit menyesuaikan diri dalam waktu yang
dari hasil kuesioner dengan skala Likert terhadap penilaian para pekerja terhadap
pengendalian mutu itu sendiri. Adapun penilaian terhadap pengendalian mutu (X1)
berikut:
Nilai untuk metode kerja (X11) berdasarkan skala likert dapat dituliskan dalam
j =m skor ji
∑i =n m
X11 = .......................................................................... (2.1)
n
n = jumlah responden
persamaan 3.1 seperti di atas. Nilai variabel quality control (X1) dilakukan dengan
menjumlahkan skor dari jawaban atas pertanyaan item tersebut dibagi dengan
X 11 + X 12 + X 13 + X 14
X1 = ....................................................... (2.2)
4
2.2. Produktivitas Pekerja
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan
sama.
yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per satuan waktu.
gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim
hidup dan kultural dengan sikap mental memuliakan kerja serta perluasan
semakin banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang
secara menyeluruh;
yang bersangkutan dalam jangka pendek dan jangka panjang, namun masing-
mamajemen, akan tetapi juga mengandung filosofi dan sikap yang didasarkan
pada motivasi yang kuat untuk secara terus-menerus berusaha mencapai mutu
Produktivitas erat terkait dengan hasil kerja yang dicapai oleh pekerja.
Hasil kerja pekerja tersebut merupakan produktivitas kerja sebagai target yang
didapat melalui kualitas kerjanya dengan melaksanakan tugas yang sesuai dengan
untuk mengetahui sejauh mana seseorang mencapai prestasi yang diukur atau
dinilai. Selain itu dikatakan juga bahwa prestasi adalah juga suatu hasil yang
prestasi kerja disebut sebagai work performance. Definisi lain dari prestasi
kerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam mengerjakan tugas
atau pekerjaannya secara efisien dan efektif. Dari berbagai pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
2. Kuantitas kerja
kualitas kerja para pekerja. Untuk itu perlu diperhatikan sarana dan prasarana
sebagai pendukung dari pada kerja pekerjanya sehingga tercapai kualitas kerja
mungkin.
3. Kualitas kerja
Kualitas banyak dianalogikan dengan mutu suatu barang atau jasa . Hal
yang sama berlaku juga bagi organisasi ekonomi maupun pemerintahan. Para
tinggi. Kualitas semakin tinggi berarti semakin baik. Lalu timbul pertanyaan
organisasi.
4. Disiplin kerja
dalam wujud: pekerja konstruksi datang dan pulang tepat pada waktu yang
adalah sikap kewajiban dari seseorang atau kelompok atau kelompok orang
prestasi kerja (X21), kuantitas kerja (X22), kualitas kerja (X23) dan disiplin kerja
dari hasil kuesioner dengan skala Likert terhadap para pekerja konstruksi itu
Nilai untuk prestasi kerja (X21) berdasarkan skala Likert dapat dituliskan dalam
j =m skor ji
∑
i =n m
X21 = .......................................................................... (2.3)
n
dimana:
n = jumlah responden
Nilai untuk indikator yang lain yaitu kuantitas kerja (X22), kualitas kerja
(X23) dan disiplin kerja (X24) dengan mengunakan persamaan 3.3 seperti di atas.
Nilai variabel produktivitas pekerja (X2) dilakukan dengan menjumlahkan skor
dari jawaban atas pertanyaan item tersebut dibagi dengan jumlah indikator
tersebut.
X 21 + X 22 + X 23 + X 24
X2 = ..................................................... (2.4)
4
korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan produksi. Pada tahun 2007 menurut
anggota Jamsostek dengan jumlah peserta sekitar 7 juta orang, atau sekitar 10%
mencapai 930 kejadian untuk setiap 100.000 pekerja setiap tahun. Oleh karena itu,
penelitian World Economic Forum tahun 2006, angka kematian akibat kecelakaan
kerja di Indonesia mencapai 17-18 untuk setiap 100.000 pekerja. (Ramli, 2010)
biaya, dan menjadi beban dana sendiri bagi perusahaan yang ingin melaksanakan
terjadi kecelakaan kerja. Mereka lebih baik langsung mengganti pekerja yang
menjadi korban kecelakaan korban apabila korban tersebut tidak mampu lagi
menjadi syarat mutlak bagi industri apapun di Indonesia, dan ditambah ada
kerja dan keterlibatannya (X32), serta masukan pekerja terhadap keselamatan kerja
dari hasil kuesioner dengan skala Likert terhadap para pekerja itu sendiri. Masing-
Nilai untuk sikap pekerja terhadap keselamatan kerja (X31) berdasarkan skala
dimana:
n = jumlah responden
keselamatan kerja (X33) dengan mengunakan persamaan 3.5 seperti di atas. Nilai
jawaban atas pertanyaan item tersebut dibagi dengan jumlah indikator tersebut.
X 31 + X 32 + X 33
X3 = ................................................................ (2.6)
3