You are on page 1of 132
PANDUAN PERENCANAAN BENDUNGAN URUGAN VOLUME I (SURVAI DAN INVESTIGASI ) SULA, 1999 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN DIREKTORAT BINA TEKNIK DIREKTORAT JENDERAL PENGAIRAN SAMBUTAN Pembangunan irigai dl Indonesia sudah berjalan lebih dari satu abad, dengan erubshan kendisi () Di hii lokasi berdungan yang b ‘topograti ekibat konstruksi bendungan dan perubatan rejim sungai (2) Di bogian sungai yang lurus pada jarak tertentu dengan kemicingan dan ppotongen melintang sungai tetap. (@) Ditempat dimana muka air hilie yang diperoleh digunakan sntukdesain peredam energi bangunan pelimpah. 2) Instrumen pengamat muka air dan metode pengamatan Instrumen yang digunakan sebaiknya Automatic Water Level Recorder (AWLR) atau pencatat muka air otomatis yang sedertana dan handal ‘Terdapat dua tipe pencatat muka air otomatis yatu tipe tekanan dan tipe ss dengan apung, Alat yang digunakan adalah pencatat dengan ecepatan 10-18 mm/jam dan skala 1:5 Di pos pencatat, harus dipasang juga papan skala, Debit sungai dihitung berdasarkan berbagai Kecepatan aliran yang diukur dari beberapa titik pengamatan pada penampang melintang sungai Pengukuran kecepetan aliran sungai merupakan desar yang harus dilaksanakan untuk menghitung debit sungai Dengan menggunakan lengkung debit (‘Rating Curve") yang ‘mencerminkan hubungan antara debit (Q) dan tinggi maka air (h), debit suungai pada waktu tertentu dapat diperkirakan dari tinggi muka air yang dliuukur oleh pencatat. ‘Ada beberapa metode pengukuran Kecepatan aliran yaity dengan ‘menggunakan pengukur arus (current meter) alat pelampung (float), dan Iainelain.

You might also like