Professional Documents
Culture Documents
HAASSIILL PPEEN
NEELLIITTIIA
ANN
Taufik Ashar
ABSTRACT
Background: Manganese is a naturally-occurring element that can be found
ubiquitously in the air, soil, and water. Manganese is an essential nutrient for
humans and animals. Adverse health effects can be caused by inadequate intake or
over exposure. Although manganese is an essential nutrient at low doses, chronic
exposure to high doses may be harmful. Regardless, the nervous system has been
determined to be the primary target organ with neurological effects generally
observed. Aim: The objective of the study is to assess the health risk of manganese
exposure from the well drinking water intake. Design: This study was done in Final
Disposal Site Rawakucing area and out of this area. The number of subjects
sampled were 114 and 117, respectively. Study design is crossectional with
hypotesis test. Result: The result showed that the average manganese
concentration was 4.3 mg/l (SD=2.8873), 0.300 mg/l (SD=0.1888) respectively.
The result was significant different statistically (p<0.05) for manganese
concentration from two study area. The average RQ showed 0.2347 (SD=0.5095)
for RQ in Disposal Site Area and 0.2955 (SD=0.2465) for RQ in out of Disposal
Site Area. The result was significant different statistically (p<0.05) for RQ value,
with OR=8.109 (95% CI = 2.668-24.650). Conclusion: It is recomended that The
Government of Tangerang City should changed open dumping system in Disposal
Site Rawakucing Area to sanitary landfill. District Health of Tangerang City
especially, should be able to apply risk management to the community in the
Disposal Site Rawakucing Area.
Keywords: Manganese, Disposal site area, Health risk assessment, Risk quetient
138
Tabel 2. Distribusi konsentrasi mangan (mg/l) dalam air sumur menurut tempat tinggal responden
di TPA dan di luar TPA Rawakucing Tahun 2007
Tempat Tinggal N Mean Min SD p-value
Responden Median Maks Kolmogorov-Smirnov
TPA 7 4,3 0,3 2,8873 0,177
5,7 7,7
Luar TPA 20 0,375 0,2 0,1888 0,010
0,300 0,8
Tabel 3. Distribusi Statistik Deskriptif Variabel Konsentrasi Mangan dalam Air Sumur (C),
Frekuensi Pajanan (F), Laju Asupan (R), Durasi Pajanan (Dt), Berat Badan (Wb), dan
Besar Risiko (RQ) gangguan kesehatan masyarakat di TPA dan di luar TPA Rawakucing
tahun 2007
Variabel Mean Min 95% CI SD p-value
Median Maks Kolmogorov-
Smirnov
Konsentrasi Mangan dalam 1,393 0,2-7,7 0,506-2,279 2,2410 0,000
Air Sumur (mg/l) 0,5000
Frekuensi Pajanan Data tidak dapat diolah karena homogen
(hari/tahun) (Frekuensi pajanan adalah 365 hari/tahun)
Laju Asupan Konsumsi Air 2,1006 0.1167 2,0408-2,1605 0,5186 0,000
(l/hari) 2,0833 3,3333
Durasi Pajanan (Tahun) 20,7795 0,33 18,5179-23,04 19,6018 0,000
19 80
Berat Badan Responden 51,06 30 50,14-51,98 7,978 0,000
(Kg) 50 76
Intake mangan 0,0175 0,0003 0,0155-0,0196 0,0176 0,000
0,0132 0,0889
Besar Risiko (RQ) 0,3731 0,0062 0,3298-0,4163 0,3744 0,000
Kesehatan Masyarakat 0,2796 1,8913
Tabel 5. Hasil Analisa Chi Square Distribusi Konsentrasi Mangan dalam Air Sumur (C), Frekuensi
Pajanan (F), Laju Asupan (R), Durasi Pajanan (Dt), Berat Badan (Wb), dan Besar Risiko
(RQ) gangguan kesehatan masyarakat di TPA dan di luar TPA Rawakucing tahun 2007
VARIABEL Besar Risiko (RQ) OR 95% CI
Gangguan Kesehatan p-value
RQ > 1 RQ ≤ 1
N % N %
Konsentrasi Mangan
dalam Air Sumur (C)
> 0,5 mg/l 21 16,3 108 83,7 0,000 31,036 4,149-236,191
≤ 0,5 mg/l 1 0,6 161 99,4
Laju Asupan Konsumsi
Air (R)
> 2 l/hari 18 12,1 131 87,9 0,006 4,740 1,563-14,377
≤ 2 l/hari 4 2,8 138 97,2
Durasi Pajanan (Dt)
> 19 tahun 4 2,9 133 97,1 0,009 0,227 0,075-0,689
≤ 19 tahun 18 11,7 136 88,3
Berat Badan Responden
(Wb)
> 50 kg 6 4,8 119 95,2 0,186 0,473 0,179-1,245
≤ 50 kg 16 9,6 150 90,4
Tempat Tingal Responden
- TPA
- Di luar TPA 18 15,8 96 84,2 0,000 8,109 2,668-24,650
4 2,3 173 97,7
Laju Asupan Konsumsi Air yang kisaran yang direkomendasikan Komite sains
Mengandung Mangan Uni-Eropa (1-10 mg/hari), maka asupan
Rata-rata (median) laju asupan mangan pada populasi di wilayah penelitian
konsumsi air di lokasi penelitian adalah melalui air minum tentu saja masih kurang.
2,0833 l/hari (Tabel 3). Laju asupan Hal ini disebabkan karena penelitian ini tidak
konsumsi air di lokasi penelitian ini tidak melakukan perhitungan asupan mangan dari
berbeda jauh dengan anjuran kesehatan sumber lain, sehingga belum dapat
dalam hal pola minum dengan meminum ditentukan apakah populasi yang diteliti
sekurangnya 2 liter air per hari. mengalami defisiensi mangan atau tidak.
Dari hasil uji beda (Tabel 5)
diperoleh kesimpulan ada perbedaan proporsi Durasi Pajanan
besar risiko gangguan kesehatan antara Rata-rata (median) durasi pajanan di
responden yang mengkonsumsi air yang lokasi penelitian adalah 19 tahun dengan
melebihi 2 liter per hari dengan responden durasi pajanan terendah adalah 0,33 tahun (4
yang mengkonsumsi air yang tidak melebihi bulan) dan terlama 80 tahun. Dari 291
2 liter per hari. Dengan nilai OR 4,740, maka responden yang diteliti, sekitar 47,1% (137
disimpulkan responden yang mengkonsumsi orang) telah terpajan mangan selama lebih
air yang melebihi 2 liter per hari mempunyai dari 19 tahun (Tabel 3). Dari uji statistik
peluang 4,740 kali memiliki risiko akan (Tabel 5) diperoleh nilai OR 0,227, sehingga
mengalami gangguan kesehatan disimpulkan bahwa responden yang
dibandingkan dengan responden yang mengkonsumsi air yang mengandung
mengkonsumsi air yang tidak melebihi 2 liter mangan lebih dari 19 tahun memiliki peluang
per hari. 0,227 kali memiliki risiko akan mengalami
Jika dinilai secara populasi maka gangguan kesehatan atau konsumsi selama
dengan laju asupan air dengan tidak melebihi lebih dari 19 tahun akan melindungi
2 liter/hari, maka masyarakat masih aman repsonden sebanyak 4,41 kali. Hal ini
mengkonsumsi air dari sumur di lokasi bertolak belakang dengan hasil-hasil
penelitian tapi jika dinilai secara individu penelitian yang telah pernah dilakukan.
tidak demikian halnya. Karena masing- Kaitannya dengan hasil penelitian ini adalah
masing individu akan jelas berbeda besar karena distribusi responden yang terpajan
risiko (RQ) gangguan kesehatannya karena mangan yang lebih dari 19 tahun dan
variabilitas faktor-faktor yang menentukan memiliki RQ > 1 hanya 2,9% (lihat
besarnya risiko, yaitu karakteristik lampiran), sehingga distribusi durasi pajanan
antropometri dan pola pajanan. terpusat pada kelompok responden yang
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai terpajan mangan lebih dari 19 tahun yaitu
yang diperoleh dari penelitian maka sebanyak 97,1%. Dengan kata lain, variabel
diperoleh nilai rata-rata (median) asupan durasi pajanan dalam penelitian ini tidak
adalah 0,013 mg/kg.hari. Apabila diambil merupakan data yang baik untuk dianalisis
nilai rata-rata berat badan populasi penelitian karena memiliki sebaran data yang homogen,
adalah 50 kg, maka asupan mangan yang sehingga hasil analisis tidak menggambarkan
diperoleh dari air minum di lokasi penelitian atau tidak sesuai dengan teori yang ada.
adalah 0,65 mg/hari. Jika dibandingkan Pajanan yang terus menerus dari
dengan kisaran asupan yang masih aman dan mangan dapat mengakibatkan gangguan
adekuat untuk orang dewasa menurut Badan kesehatan. Target organ yang sering
Gizi dan Makanan USA (2-5 mg/hari) atau terganggu adalah sistem saraf. Sebuah studi