SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
Pokok bahasan : Nutrisi pada pasien post operasi
Hari, tanggal : Sabtu, 28 November 2015
Waktu : Pukul 08.00 WIB- selesai
Tempat : R. Rawat Anak C1 Lantai Dasar, RSUP Dr.Kariadi Semarang
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan maka klien dan keluarga mampu mengetahui dan memahami nutrisi pada post operasi laminektomi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga mampu :
a. Mengetahui nutrisi post operasi yang baik.
II. Sasaran
Klien (An.R) dan keluarga
III. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab
IV. Media
Leaflet
V. Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu
Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu. 5 menit
Kerja a. Melakukan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pasien post operasi laminektomi. 15 menit
Evaluasi a. Mengevaluasi kembali nutrisi post operasi laminektomi.
5 menit
Terminasi a. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
b. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya 5 menit
VI. Kriteria Evaluasi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan kembali nutrisi pasien post operasi laminektomi.
Lampiran 1
(Materi Pendidikan Kesehatan)
I. Penyembuhan Luka Post Operasi
A. Fase-fase Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan (Brunner dan Suddart,2008).
1. Fase Inflamatori
Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk oleh platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi pengambilan sel. Scab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Dibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme Luka dan Perawatannya. Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak. Selama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah interstitial. Tempat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka. Makrofag ini menelan
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
Pokok bahasan : Nutrisi pada pasien post operasi
Hari, tanggal : Sabtu, 28 November 2015
Waktu : Pukul 08.00 WIB- selesai
Tempat : R. Rawat Anak C1 Lantai Dasar, RSUP Dr.Kariadi Semarang
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan maka klien dan keluarga mampu mengetahui dan memahami nutrisi pada post operasi laminektomi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga mampu :
a. Mengetahui nutrisi post operasi yang baik.
II. Sasaran
Klien (An.R) dan keluarga
III. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab
IV. Media
Leaflet
V. Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu
Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu. 5 menit
Kerja a. Melakukan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pasien post operasi laminektomi. 15 menit
Evaluasi a. Mengevaluasi kembali nutrisi post operasi laminektomi.
5 menit
Terminasi a. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
b. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya 5 menit
VI. Kriteria Evaluasi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan kembali nutrisi pasien post operasi laminektomi.
Lampiran 1
(Materi Pendidikan Kesehatan)
I. Penyembuhan Luka Post Operasi
A. Fase-fase Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan (Brunner dan Suddart,2008).
1. Fase Inflamatori
Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk oleh platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi pengambilan sel. Scab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Dibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme Luka dan Perawatannya. Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak. Selama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah interstitial. Tempat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka. Makrofag ini menelan
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)
Pokok bahasan : Nutrisi pada pasien post operasi
Hari, tanggal : Sabtu, 28 November 2015
Waktu : Pukul 08.00 WIB- selesai
Tempat : R. Rawat Anak C1 Lantai Dasar, RSUP Dr.Kariadi Semarang
I. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan maka klien dan keluarga mampu mengetahui dan memahami nutrisi pada post operasi laminektomi.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga mampu :
a. Mengetahui nutrisi post operasi yang baik.
II. Sasaran
Klien (An.R) dan keluarga
III. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab
IV. Media
Leaflet
V. Kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu
Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu. 5 menit
Kerja a. Melakukan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pasien post operasi laminektomi. 15 menit
Evaluasi a. Mengevaluasi kembali nutrisi post operasi laminektomi.
5 menit
Terminasi a. Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
b. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya 5 menit
VI. Kriteria Evaluasi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, klien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan kembali nutrisi pasien post operasi laminektomi.
Lampiran 1
(Materi Pendidikan Kesehatan)
I. Penyembuhan Luka Post Operasi
A. Fase-fase Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan (Brunner dan Suddart,2008).
1. Fase Inflamatori
Fase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir 3 – 4 hari. Dua proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan pagositosis. Hemostasis (penghentian perdarahan) akibat fase konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh darah, endapan fibrin (menghubungkan jaringan) dan pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk oleh platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi kerangka bagi pengambilan sel. Scab (keropeng) juga dibentuk dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Dibawah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. Epitelial sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan mencegah masuknya mikroorganisme Luka dan Perawatannya. Fase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler digunakan untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak. Selama sel berpindah lekosit (terutama neutropil) berpindah ke daerah interstitial. Tempat ini ditempati oleh makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka. Makrofag ini menelan