You are on page 1of 2

Preliminary of Liquid-Liquid Extraction

Novry Mahdevika

161411082

Kelompok 1

I. Tujuan Praktikum

1. Mengenal dan memahami prinsip operasi ekstraksi cair-cair pada kolom


berpacking
2. Menghitung koefisien distribusi
3. Menghitung neraca massa proses ekstraksi pada beberapa laju alir
4. Menghitung kondisi operasi yang sesuai untuk ekstraksi cair-cair

II. Dasar teori

Ekstraksi cair-cair adalah salah satu metode memisahkan larutan dua


komponen dengan menambahkan komponen ketiga (solvent) yang larut dengan
solute tetapi tidak larut dengan pelarut (diluent). Dengan penambahan solvent ini
sebagian solute akan berpindah dari fasa diluent ke fasa solvent (disebut ekstraksi)
dan sebagian lagi akan tetap tinggal di dalam fasa diluent (disebut rafinat).
Perbedaan konsentrasi solute di dalam suatu fasa dengan konsentrasi pada
keadaan setimbang merupakan pendorong terjadinya pelarutan (pelepasan) solute
dari larutan yang ada. Gaya dorong (driving force) yang menyebabkan terjadinya
proses ekstraksi dapat ditentukan dengan mengukur jarak sistem dari kondisi
setimbang.
Proses ektraksi dilakukan dengan dua cara, yakni: secara batch, yang artinya
dalam proses tersebut tidak ada aliran input maupun output yang dilakukan secara
terus menerus sehingga proses tidak berkesinambungan; dan secara kontinyu, yang
artinya dalam proses tersebut ada aliran input maupun output sehingga proses
berlangsung secara terus menerus hingga akhirnya mencapai keadaan steady-state.

Pemakaian Proses Ekstraksi

Pertimbangan pemakaian proses ekstraksi sebagai proses pemisahan antara


lain:
1. Komponen larutan sensitif terhadap pemanasan jika digunakan destilasi
meskipun pada kondisi vakum.
2. Titik didih komponen – komponen dalam campuran berdekatan.
3. Kemudahan menguap (volatility) komponen – komponen hampir sama.
Gambar 1. Ekstraksi Cair Cair Dalam Kolom Isian

Ekstraksi cair cair terjadi berdasarkan pindah massa akibat kontak antara larutan
yang dialirkan secara kontinyu (fasa kontinyu) dengan pelarut yang dialirkan secara
terdispersi (fasa terdispersi). Fasa kontinyu dalam hal ini adalah campuran TCE-Asam
Propionat, sedangkan fasa terdispersinya adalah air, inilah alasan mengapa TCE
dialirkan dari atas dan air dialirkan dari bawah. TCE-Asam Propionat dialirkan dari
bagian atas kolom isian yang kemudian mengalir turun. Selama mengalir di sepanjang
kolom, cairan mengisi celah-celah kosong dan membentuk lapisan tipis pada
permukaan bahan isian. Air dialirkan dari bagian bawah kolom isian yang selama
mengalir di sepanjang kolom dimungkinkan mengalami proses proses berikut :

1. Melewati celah-celah kosong


2. Menembus bahan isian
3. Mengalami perpecahan menjadi gelembung dengan ukuran yang lebih kecil
akibat bertumbukan dengan bahan isian.

Data-data yang diperoleh dari percobaan ini antara lain: laju alir air, kadar asam
propionat dalam ektrak dan kadar asam propionat dalam rafinat setelah beberapa
kali run.

Dalam ekstraksi ini, dapat digunakan diagram terner untuk menggambarkan sistem
tiga komponen zat dalam berbagai fasa, ketiga komponen yang dimaksud adalah
TCE – Asam Propionat – Air.

You might also like