You are on page 1of 7

1.

Study Banding Ponpes Multazam di Ta’mirul Islam

Kamis pagi 18 Januari 2018 Sebuah bus besar berhenti tepat di depan gerbang Pondok
Putra. Bis tersebut berisikan rombongan santri dan ustadz dari Ponpes Multazam
Banyumanik Semarang yang hendak berkunjung ke Ponpes Ta’mirul Islam dalam rangka
kegiatan study banding keorganisasian antara organisasi santri kedua pondok tersebut.

Rombongan langsung disambut oleh pimpinan pondok, asatidz staff pengasuhan santri
dan sejumlah pengurus OSTI di masjid Al Kahfi.

Usai ramah tamah dan pengenalan profil kedua lembaga berserta gambaran singkat
kegiatan di dalamnya, para pengurus organisasi santri kedua lembaga ini kemudian
dipertemukan guna memulai kegiatan study banding sebagai inti dari kunjungan. Para
pengurus organisasi santri dari Multazam kemudian dipersilakan menemui pengurus
OSTI sesuai dengan jabatan masing-masing. Tak lama setelah saling berkenalan, para
santri-santri pengurus organisasi tersebut kemudian masing-masing mengambil tempat
yang paling nyaman guna berdikusi, bertukar pengalaman serta saling memberi masukan
dalam hal keorganisasian.

Tak terasa hampir dua jam santri-santri ini asyik bercengkrama membagi pengalaman dan
masukan. Hingga tiba waktu Ashar kegiatan diskusi pun diakhiri. Usai sholat Ashar
rombongan pun berpamitan guna melanjutkan perjalanan sebelum kembali ke pondok
asal. Semoga kegiatan Study Banding ini dapat memberi sumbangan kemajuan dalam
kepengurusan organisasi santri di kedua lembaga.

2. Seminar Pemikiran & Peradaban Islam PKU UNIDA Gontor

Pada Rabu malam bakda Isya’ 10 Januari 2018 Ma’had Aly Ta’mirul Islam bekerjasama
dengan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) menggelar Seminar Pemikiran
dan Peradaban Islam. Kegiatan ini diikuti oleh Mahasantri Ma’had Aly, santri/santriwati
akhir KMI, dosen dan masyarakat umum.

Seminar yang diselenggarakan di Masjid Al Kahfi ini diisi oleh para peserta Program
Kaderisasi Ulama (PKU) UNIDA Gontor. Pada kesempatan ini ada tiga peserta PKU
yang menjadi pemateri seminar. Pemateri pertama, ustadz Ahmad Subekti Jiwandana,
menyampaikan materi tentang “Konsep Khilafah Menurut Syaikh Taqiyuddin An-
Nabhani”, Materi ini cukup menarik sebab disampaikan disaat negeri kita baru saja
dihebohkan pada pro-kontra pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia. Ustadz Jiwandana
dalam pemaparannya ia menjelaskan tentanng bagaimana konsep dan bentuk Khilafah
Islamiyah versi Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani pendiri Hizbut Tahrir, ia juga
menjelaskan poin-poin positif yang dapat kita ambil dari model khilafah HT. Namun
demikian, ia juga memberikan sejumlah kritikan dan catatan terhadap pemikiran ini,
perbedaan pendapat ulama dalam penafsiran hadits-hadits tentang kekhilafahan serta
aneka pandangan konsep negara dalam Islam.

Materi kedua dengan judul “Konsep Kritis Hadits Syi’ah” dipaparkan oleh ustadz Asep
Saepudin, adapun pemateri ketiga ustadz Faried Hadinata membawakan tema “Jejak
Pragmatisme dalam Politik di Indonesia (2009-2017)”.

Seminar berakhir sekitar pukul 22.30 WIB, setelah diskusi singkat pada sesi tanya jawab.
Rombongan PKU XI UNIDA Gontor kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat
penginapan di asrama haji Donohudan, Boyolali.

3. Sarasehan Pimpinan Pondok bersama Mahasiswa UNIDA Gontor

Sabtu 21 Januari 2018 yang lalu, Ponpes Ta’mirul Islam kedatangan rombongan
mahasiswa dari Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor). Didampingi 2 dosen
pembimbing, rombongan yang terdiri dari 39 mahasiswa jurusan Aqidah dan Filsafat
Islam ini berkunjung dalam rangka kegiatan Study Pengayaan Lapangan (SPL) di kota
Solo.

Kedatangan rombongan petang itu langsung disambut oleh Direktur Ma’had Aly Ta’mirul
Islam, Ustadz Sunardi Sudjani, M.Pdi. di Wisma Arfani. Baru pada pukul 20.00 WIB usai
jeda istirahat sholat dan makan malam, rombongan mengikuti kegiatan Sarasehan
bersama Pimpinan Pondok di Masjid Al Kahfi, komplek putra.

Pada kegiatan sarasehan ini, Pimpinan Pondok, KH. Moh. Halim, SH. menyatakan
kegembiraannya atas kedatangan rombongan dari UNIDA ini. Selain nasehat, beliau juga
sedikit bercerita pengalamannya ketika menjadi santri di Gontor maupun ketika menjadi
mahasiswa di Program Kaderisasi Ulama UNIDA (kala itu masih Institut Studi Islam
Darussalam/ISID). Dalam sesi diskusi para mahasiswa pun tak melewatkan untuk
melontarkan sejumlah pertanyaan khususnya yang berkaitan dengan bidang Aqidah dan
Filsafat. Baik pimpinan maupun beberapa Dosen Ma’had Aly yang hadir, kemudian
memaparkan sejumlah penjelasan guna memuaskan dahaga keilmuan yang dirasakan
mahasiswa malam itu.

Tak terasa lebih dari dua jam kegiatan Sarasehan berlangsung, sekitar pukul sepuluh
malam kegiatan kemudian diakhir guna memberikan waktu beristirahat bagi para
mahasiswa yang akan berkegiatan di kota Solo dan Jogja esoknya.

4. Ujian KTI santri akhir KMI

Rabu 31 Januari 2018 pondok menggelar ujian Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi santri akhir
KMI Ta’mirul Islam. Ujian ini diadakan dalam rangka pengecekan makalah KTI yang
telah disusun oleh masing-masing santri akhir.
Ujian dimulai pukul 08.00 pagi, bertempat di ruang kelas 6A. Dewan penguji yang terdiri
dari ustadz M. Fatih Samadi, MSI, ustadz Agus Setyobudi, S.Ag., ustadz Prihanto, MA
dan ustadz A. Sofyan Hadi, MPd. telah bersiap di majlis yang sudah disediakan guna
menyimak presentasi makalah KTI masing-masing santri untuk kemudian menanyakan
sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan guna menguji pemahaman para
santri atau sekedar mengoreksi kesalahan pemahaman dari pembahasan santri. Berbagai
macam ekspresi para santri tampak selama ujian, ada yang percaya diri dan lancar dalam
melakukan presentasi, ada yang masih tampak grogi ada pula yang nampak pucat pasi
karena mungkin merasa belum menguasai materi bahasan.

KTI merupakan salah satu syarat kelulusan bagi santri akhir KMI Ta’mirul Islam. Berupa
tulisan yang membahas sejumlah permasalahan dalam wilayah dirosah islamiyah yang
ditulis dengan sistematika penulisan ilmiah. Meski jauh lebih sederhana dari skripsi,
jurnal atau bahkan makalah ilmiah lainnya di perguruan tinggi, namun diharapkan dapat
memberikan pengalaman dan bekal kemampuan bagi para santri melakukan kajian dan
proses penulisan sebagaimana yang dilakukan di tingkat pendidikan tinggi..

5. Latihan Kepemimpinan bagi Pengurus Baru

Selasa pagi 9 Januari 2018 sejumlah santri kelas 5 KMI nampak telah berbaris rapi di
depan masjid al Kahfi lengkap dengan menggunakan setelan olah raga. Berkumpulnya
mereka pagi itu bukan untuk tujuan olah raga semata, namun mereka tengah bersiap-siap
untuk jalan pagi menuju Taman Balekambang guna mengikuti kegiatan Leadership
Pengurus OSTI dan GP Ta’mirul Islam 2018.

Kegiatan pagi itu di Balekambang merupakan sesi Outdoor dari rangkaian agenda
Musyawarah Kerja dan Latihan Kepemimpinan bagi para pengurus OSTI dan GP
Ta’mirul Islam periode 2018 yang baru saja dilantik beberapa waktu yang lalu. Dua hari
sebelumnya, secara berturut-turut para peserta telah mengikuti sejumlah sesi indoor yang
diselenggarakan di dalam lingkungan pondok.

Pada sesi Outdoor ini kegiatan Leadership dikemas dalam bentuk game-game yang
mengasyikan namun juga penuh makna. Setiap kali peserta menyelesaikan permainan,
ustadz Fursan Fikri, SPsi. selaku pembimbing acara ini, selalu menjelaskan makna dan
pesan dari game yang baru saja mereka mainkan. Diakhir acara, ustadz Fursan kembali
melakukan evaluasi dan review dari game-game yang telah dimainkan. Evaluasi ini
sekaligus sebagai pemantapan pemahaman peserta tentang pendidikan kepemimpinan dan
keorganisasian yang terkandung pada tiap permainan. Sehingga diharapkan dengan ini
para peserta dapat menerapkan pendidikan kepemimpinannya yang telah ia dapatkan ke
dalam tugas keorganisasian hingga satu tahun ke depan.

6. Tamu Mulia dari Yaman (Habib Hasyim bin Sahl bin Yahya )
Alhamdulillah, di pagi yang cerah hari Rabu, 31 Januari kabar kunjungan Ulama asal
Yaman terdengar dari Pimpinan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam KH. Muhammad
Halim, sekitar jam 10.00 pagi beliau Habib Hasyim bis Sahl bin Yahya ditemani Habib
Alwi bin Anis Al Habsyi serta beberapa rekan lain sampai di Pondok Tercinta.

Kedatangan Habib Hasyim disambut oleh Para Pimpinan dan beberapa asatidz serta
santri-santri kelas 6 KMI. Selanjutnya, agenda silaturahmi ini ditempatkan di masjid Al
Kahfi Komplek Putra, diawali dengan ucapan selamat datang yang disampaikan oleh KH.
Muhammad Halim, yang kemudian dilanjutkan dengan tausyiah yang berikan langsung
oleh beliau Habib Hasyim bin Sahl bin Yahya dan sedikit tambahan dari Habib Alwi.

Dalam tausyiahnya, Habib yang di saat ini dipercaya sebagai Mufti di kota Taiz salah satu
kota di Yaman Selatan menekankan akan pentingnya adab seorang murid dalam mencari
ilmu ataupun dalam aktifitas sehari-hari, beliau memberikan permisalan bahwa ilmu itu
bagaikan garam, sedangkan Adab itu diibaratkan tepung gandung. Jika seseorang yang
membuat roti memberikan garam lebih banyak dari gandum dalam adonannya, maka
pasti tidak enak hasilnya dan tidak mengembang. Dan sebaliknya, jika gandum lebih
banyak dari pada Roti, maka akan terasa nikmat. (sofyan)

7. Kunjungan Singkat Syaikh Fadhi Alamudin Al Husaini

Pada hari senin, tgl. 15 Januari 2018 Pondok Pesantren Ta’mirul Islam kedatangan tamu
dari Libanon disambut oleh Pimpinan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam. Selanjutnya,
sarasehan dilaksanakan di Masjid AlKahfi dan dihadiri oleh beberapa ustadz dan santri-
santri dari kelas 6 KMI.

Kedatang beliau Syaikh Fadhi Alamudin Al Husaini ke Indonesia memang dengan


agenda silatutrahmi ke Pesantren-pesantren dengan maksud mensosialisasikan
Keberadaan Global University di Lebanon, serta memberikan infomasi beasiswa bagi
santri-santri yang berminta melanjutkan studi di timur tengah dengan persyaratan utama
lancar berbahasa Arab baik Lisan maupun Tulisan dan menguasai ilmu Agama dasar
dengan matang.

Dalam tausyiahnya, beliau menyampaikan beberapa poin yang kaitanya dengan tujuan
mencari ilmu. Tujuan yang pertama, Aqidah yaitu menguatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT, semakin banyak ilmu seseorang, seharusnya semakin bertambah
ketaqwaannya. Tujuan kedua, Kebutuhan ibadah, karena suatru ibadah akan dianggap
sah jika dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Nabi muhammad yang dipelajari atau
dengan perantara ilmu. Sedangkan tujuan yang ketiga, Kebutuhan Sosial (syariat),
seharusnya keberadaaan ilmu menunjangan hubungan yang harmonis sesama umat
manusia yang memang diciptakan sebagai makhluk sosial, yang saling menolong.
(sofyan)
8. Asiknya Bakar Jagung Bersama Santri Kecil KB&TK

Sabtu 27 Februari 2018 merupakan hari yang ditunggu-tunggu bagi santri kecil KB & TK
Ta’mirul Islam. Pasalnya pada hari ini mereka akan bersuka cita mengikuti kegiatan
bakar jagung bersama walisantri dan ustadzah.

Bertempat di halaman KB & TK, pagi itu santri-santri kecil tersebut tampak amat
antusias tak sabar untuk segera mengikuti kegiatan ini. Pagi itu, usai sedikit penjelasan
dari ustadzah tentang apa yang akan mereka lakukan di hari itu, para santri kemudian
bergegas berbaris rapi guna antri mengambil jatah jagung yang telah disiapkan untuk
masing-masing santri.

Setelah setiap kepala mendapatkan jagungnya, maka mulailah para santri kecil ini
berlomba-lomba mengupas sendiri jagung yang telah mereka dapatkan. Namun para
ustadzah dan walisantri juga turut menemani dan siap membantu santri yang mengalami
kesulitan membuka jagung miliknya.

Setelah berhasil terkupas, para santri kecil ini lalu saling bergantian membumbui untuk
kemudian dibakar di tungku arang yang telah disiapkan oleh para ustadzah. Sesekali
terlihat wajah serius mereka yang berusaha membuka kulit jagung dengan susah payah,
ada pula yang menjerit kaget ketika terdengar letupan dari jagung yang sedang
dibakarnya, namun yang paling menyenangkan yakni wajah riang gembira mereka
setelah mendapatkan jagung mereka matang dan siap untuk dinikmati bersama teman-
temannya.

Kegiatan bakar jagung ini yang diadakan di akhir pekan gini bertujuan untuk
mengajarkan para santri sikap kemandirian, kesabaran dan kerjasama. Diharapkan
dengan kegiatan ini semakin tumbuh dalam jiwa santri kemauan dan kebiasaan untuk
melakukan segala sesuatu untuk dirinya sendiri secara mandiri. (farida)

9. LP2QB beri Motivasi Bahasa bagi Santriwati Akhir

Tanggal 13 januari 2018, LP2QB sebagai lembaga yang mengurusi disiplin bahasa di
ponpes Ta'mirul Islam mengadakan Tasjiul Lughoh khusus untuk santriwati kelas 6 yang
bertempat di mushola dengan Usth Soraya Khoirunnisa, S. Pd. I. sebagai pemateri.
Kegiatan ini diadakan guna memberi suntikan semangat kembali bagi santriwati akhir
dalam upaya penjagaan bahasa resmi di pondok. Lebih-lebih, sebagai santriwati yang
paling senior di pondok, diharapkan mereka dapat selalu menjadi teladan seluruh
santriwati.

Allughotu libasul ma’had, bahasa adalah pakaian pondok. Demikian kurang lebih
semboyan yang selalu kita syiarkan di pondok ini. Tujuan semboyan ini tidak lain agar
bahasa resmi (bahasa arab dan inggris) menjadi bahasa yang senantiasa digunakan
seluruh santri dalam percakapan sehari-hari, dan sebagaimana baju yang malu jika kita
tanggalkan, maka demikian pula dengan bahasa, santriwati hendaknya selalu merasa
malu jika tak menggunakannya.

Ditengah kesibukannya mereka guna persiapan menghadapi aneka rangkaian ujian akhir,
ditambah dengan faktor psikologi mereka yang berada di tingkatan tertinggi di kalngan
santriwati. Kadangkala kita temui sejumlah santriwati akhir yang kurang bersemangat
menjalani aturan dan disiplin harian pondok, tak terkecuali bahasa resmi. Oleh karenanya
dengan Tasyji’ul lughoh ini diharapkan disiplin bahasa diantara mereka dapat tetap
berjalan dengan penuh kesadaran dan bahkan tetap menjadi teladan dikalangan
santriwati. (habibah)

10. Pelantikan Pengurus Rayon Periode 2018

Pada Kamis malam 11 Januari 2018, Pengasuhan Santri melalui Organisasi Santri
Ta’mirul Islam (OSTI) menggelar kegiatan pelantikan pengurus rayon. Kegiatan ini
sebagai bentuk seremonial pengangkatan sejumlah santri kelas 4 dan 3 intensif sebagai
para pengurus rayon yang baru, guna menggantikan pengurus lama telah habis masa
jabatnya dan kini telah menjabat sebagai pengurus OSTI.

Dalam acara ini sekaligus diumumkan nama-nama santri yang terpilih menjadi pengurus
yang terbagi di tiga rayon yang ada di komplek putra. Santri-santri terpilih tersebut
kemudian secara bersama membacakan sumpah jabatan dibawah bimbingan Ustadz Amin
Zaenuddin selaku staff Pengasuhan Santri Putra, tak lupa beliau juga memberikan sedikit
petuah dan nasehat, sesaat setelah prosesi sumpah jabatan. Adapun serah terima jabatan
antara ketua rayon lama dengan ketua rayon yang baru langsung dibimbing oleh Ustadz
Bakti Prayetno, MPd. selaku pembimbing OSTI dan Rayon.

Kepengurusan rayon merupakan salah satu rangkaian dari hierarki keorganisasian di


Ponpes Ta’mirul Islam. Pengurus rayon secara struktural berada dibawah kepengurusan
OSTI, artinya jalannya kepengurusan di rayon merupakan tanggung jawab pengurus
OSTI khususnya sang ketua. Namun, demikian karena kepengurusan santri baik OSTI
maupun rayon adalah sejatinya dilangsungkan untuk pendidikan keorganisasian para
santri, maka Pengasuhan Santri tetap secara penuh melakukan pengawasan dan
bimbingan kepada seluruhnya, baik kepengurusan di rayon maupun di OSTI

11. Kenaikan Marhalah Al Qur’an di Komplek Putri

LP2QB, sebagai lembaga yang mengurusi pendidikan dan pengajaran Al Qur'an di


ponpes Ta'mirul Islam, mengadakan ujian kenaikan tingkat atau marhalah Al Qur'an dari
tanggal 8 januari-14 januari 2018, guna memotivasi para santri agar terus bersungguh
sungguh mempelajari pedoman hidup setiap muslim ini. Ujian kali ini, diikuti oleh 80
santriwati dr marhalah tahsin dan bilghoib yang terbagi menjadi 8 kelompok.

Pada hari selasa, 16 januari 2018, 67 santriwati dinyatakan lulus dan berhak naik ke
marhalah yang lebih tinggi. Dengan rincian, 29 santriwati naik dari marhalah tahsin dan
bilghoib ke marhalah binnadzor, dan 38 santriwati naik dari marhalah tahsin ke marhalah
bilghoib.

Pada kesempatan ini juga diumumkan kelompok mengaji teladan selama semester
pertama. Kelompok mengaji dibawah asuhan ustadzah misgiwati, S.Ag terpilih sebagai
juara. Semoga dengan kegiatan ini dapat menambah semangat para santri untuk terus
bersemangat mengaji dan mengkaji Al Qur’an di pondok ini. (habibah)

12. Santri Cilik KB/TK Berenang di Janti

Pada Kamis pagi 25 Januari 2018 TK/KB Ta’mirul Islam mengadakan kegiatan outing
class menuju pemancingan Janti 100 Klaten. Tepat pukul 07.00 pagi rombongan telah
bersiap berkumpul di depan pondok untuk kemudian segera meluncur menuju tempat
tujuan menggunakan 1 bis dan 2 angkot.

Pada kegiatan renang kali ini para santri cilik ini berangkat tanpa didampingi oleh para
wali. Hal ini salah satunya bertujuan untuk melatih keberanian dan kemandirian bagi
peserta didik. Meski demikian para ustadzah KB/TK senantiasa siap siaga menjaga dan
membimbing mereka sehingga tak ada kekhawatiran meski berjauhan dengan orang tua.

“Ajarilah anak-anakmu, berenang, memanah dan berkuda” demikian kurang lebih sabda
Nabi shallallahu’alaihiwasallam yang berisi tentang anjuran mengajarkan kemampuan
berenang bagi anak-anak kita. Sebab salah satu hikmah dari kegiatan berenang selain
cukup efektif untuk melatih pernafasan dan melatih otot diseluruh tubuh, renang juga
melatih konsentrasi, kesabaran dan ketelatenan bagi orang yang melakukannya. Karena
demikian besar manfaat dari kegiatan renang ini sehingga tak hanya menjadi olah raga
semata, tapi juga olah jiwa, olah cipta (otak) dan olah rasa. Maka wajar kiranya jika
kanjeng Nabi shallallahu’alaihiwasallam menganjurkan untuk mengajarkan kegiatan ini
pada anak-anak kita. (farida)

You might also like