MIGAS-INDONESIA.COM Qo =
Baimanana Sensitivity Analysis dan Risk
Analysis Tercapai
by migas | Feb 19, 2013 | Proses, Uncategorized |
untuk similasi proses banyak sekali
. Secara umum anda bisa a
n dua pend
1) sensitivity analysis terhadap unit tunggal. Misalkan sistem amine unit
|, separator saja, kolom 4
2 terhadap unit gabungan. salkan rangkaian
2) sensitivity analy
rator dan kompresor, dil
Sensitivity analysis bisa nantinya diterjemahkan ke dalam US$ atau Rp-nya. Tidak hanya dalam
kondisi pengoperasian yang lebih concern melihat OPEX, anda juga bisa memprediksi
penghematan/pembengkakan CAPEX ketika masih dalam tahap perancangan.
Tanya ~ migbalhrz
Dear Rekan-zekan
sy junior neer, sedang ditugaskan manajemen utk mengevaluasi
modifikasi rangka meningkatkan kapas: existing gas
colle: dari 40 MMSCFD menjadi 85 ™
Kondisi kkan kapasitas 85 sales (product) gas
existing facility maka akan off spect: H2S>> 10 ppm, CO2 >> 5 $ karena carry
over condensat
kemudian team
gineering melakukan sampling gas (CO2,H2S, Cl-C6+) sebagai
basis design utk mendesign dan memodi fix:
dgn menanbahkan re
package gas 85 MYSCFD ke existing
di fluida gas aka:
sempuzna di
y over masuk ke CO2 removal system
penyerapan CO? dalam fluida gas akan sempurna dan ketika kapasitas sales gas
dinaikan ke MMSCED tereapal dgn spect sales gas masih dalam
(cozest).
Persanyaannya
2.
sampai skrg sy masih belum faham harus memulai dari mana dan bagaimena
y analysis dan Risk Analysis, hanya
gaakan utk membuat sensiti
caranya (misal apakah sy harus melakukan gas sampling ulang komposisi
yas sebelun commisioning, Kerudian simulasi lagi)?
2. Apakah kita bisa memprediksi berdasar sensitivity analysis dan risk
analysis yg telah dibuat ketika akan di lakukaa conmisioning hasilmodifikasi bisa tercapai sesuai target.
3. Kalau varget sales gas 65 MMSCFD dan CO2 <=5% tidak tercapai apa
argumentasi yang bisa menjelaskan dan meyakinkan manajemen bahwa design
engineering sdh maksimum.
Tanggapan 1 ~ Weby webywebyweby
Mas Iqbal,
Ragam sensitivity analysis untuk similasi proses banyak sekali variasinya
Secara unum anda bisa melakukan dua pendekatai
1) sensitivity analysis terhadap unit tunggal. Misalkan sistem amine unit
saja, separator saja, kolom distilasi saja, dll.
2) sensitivity analysis terhadap unit gabungan. Misalkan rangkaian separator
dan kompresoz, dll
Sensitivity analysis bisa nantinya diterjemahkan ke dalam US$ atau Rp-nya.
Tidak hanya dalam kondisi pengoperasian yang lebih concera melihat OPEX,
anda juga bisa menprediksi penghematan/pembengkakan CAPEX ketika masih dalam
tahap perancangan.
Fendekatan pertama, yakni sensitivity analysis unit tunggal, untuk lebih
memahami perilaku unit tunggal terhadap variasi kondisi umpan dan kondisi
operasi, khususnya pada kondisi fluida umpan dan rentang kondisi operasi
pada unit tersebut. Meskipun secara prinsip anda sudah pahan techadap cara
kerja unit tersebut, melakukan sensitivity analysis kecil-kecilan terhadap
satu unit akan memberikan “feel” yang lebih baik. Contohnya: anda melakukan
varias tekanan pada umpan, namin tekanan keluazan (discharge pressuze)
tidak mungkin setingyi yang diberikan simulator karena ada keterbatasan
rating pipa. Hal ini memang tidak terlinat di simulator dan ike anda
melakukarnya langsung terhadap unit gabungan, bisa terlewatkan.
Pendekatan kedus dilakukan untuk rangkaian unit pemroses yang tidak rumit.
Atau bisa juga untuk rangkaian yang lebih cumit setelah sensitivity analysis
untuk unit tunggal sudah dilakukan.
Dari cerita anda, saya belum xebayang bentuk plant-nya tapi kurang lebih
mungkin rangkaianaya terdiri dari: separator, refrigerant, AGRU (acid gas
removal unit, kemungkinan amine unit sesuai spesifikasi H2S-nya dan adanya
02) dan mungkin kompresor. Beberapa contch sensitivity analysis yang bise
anda lakukan shb:
1, variasi kombinasi sumur atau sumber hidrokarbon terhadap sifat fluida
umpan. Jika anda mempunyai full wellhead composition dari masing-masing
sumur, bisa diketahui skenario umpan fluida mana yang lebih sensitif
menghasilxan 2S atau CO2 yg minim, menghasilkan kondensat yang banyak,
menghasilkan dry gas, dsb.
2. varias: kondisi operasi (tekanan dan temperatur) di beberapa tempat di
plant dan aati variabel lainnya seperti jumlah dan kualitas kondensat.
Dengan mengubah-ubah kerdisi operasi di beberapa tempat di plant bisa
mempengaruhi jumlah dan kualitas kondensat (bisa xelihatan dari RV?
misalnya) .
3. variasi flowrate/pressure/temperature terhadap kebutuhan utilitas
(heating medium, cooling medium, amine circulation rate, dll). Bisa