Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Background: Scaffold is a synthetic graft function as fillers on the part that is defective and increase bone regeneration.
Some polymer materials, which have been developed in tissue engineering is chitosan. Chitosan in the form of nanoparticles
is neutral, not toxic, and have a constant stability. To further enhance the bone regeneration properties of graft substitution,
nano chitosan-carbonate apatite scaffold combined with bone morphogenetic protein-2 (BMP-2). Purpose: to observe the
enchancement of BMP-2 expression on osteoblast cells which is planted in nano-chitosan scaffold as bone regeneration.
Method: The increased expression of BMP-2 performed by immunohistochemistry method that has been previously done
planting osteoblast cells 2 x 106 in nano-chitosan scaffold, thereafter, incubating with autoclave 37°C for 1, 3 and 7 days.
Paraffin blocks were carried out on the sample and observe the paraffin block on day 1,3, and 7. Results: The results of
data analysis using Anova test results obtained by p < 0.050. This shows there is a difference between the significance of
day 3, 5, and 7. Conclusion: An increase in the expression of bone morphogenetic protein-2 (BMP-2) in the osteoblast cells
planted in nano-carbonate apatite chitosan scaffold on day 3, 5 and 7. The combination of chitosan nano-carbonate apatite
scaffold structure and have good retention for osteoblast cells proliferation.
Keywords: Scaffold, Chitosan, Carbonate Apatite, Nano Chitosan-Carbonate Apatite Scaffold, Bone Morphogenetic
Protein-2, Osteoblast Cells
ABSTRAK
Latar Belakang: Scaffold adalah sebuah graft sintetis yang berfungsi sebagai pengisi pada bagian yang cacat dan
meningkatkan regenerasi tulang Beberapa bahan polimer, yang telah dikembangkan dalam rekayasa jaringan adalah
chitosan. Chitosan dalam bentuk nanopartikel bersifat netral, tidak toksik, dan memiliki stabilitas yang konstan. Untuk lebih
meningkatkan sifat regenerasi tulang dari subtitusi graft, nano chitosan-carbonate apatite scaffold dikombinasikan dengan
bone morphogenetic protein-2 (BMP-2). Tujuan: Untuk mengetahui peningkatan ekspresi BMP-2 pada sel osteoblas yang
ditanam dalam nano-chitosan scaffold sebagai regenerasi tulang. Metode: Peningkatan ekspresi BMP-2 dilakukan dengan
metode imunohistokimia yang sebelumnya telah dilakukan penanaman sel ostoblas 2 x 10 6 dalam nano-chitosan scaffold,
kemudian dilakukan inkubasi dengan autoklaf 37°C selama 3,5, dan 7 hari. Sampel dilakukan blok paraffin dan pengamatan
dilakukan terhadap blok paraffin tersebut pada hari ke 3,5, 7. Hasil: Hasil analisa data menggunakan uji Anova didapatkan
hasil p<0.050. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan signifikasi antara hari ke-3, 5, dan 7. Kesimpulan: Terjadi
peningkatan ekspresi bone morphogenetic protein-2 (BMP-2) pada sel osteoblas yang ditanam dalam nano chitosan-
carbonate apatite scaffold pada hari ke 3, 5 dan 7. Kombinasi dari nano chitosan-carbonate apatite scaffold memiliki
struktur dan retensi yang baik untuk proliferasi sel osteoblas.
Kata Kunci: Scaffold, Chitosan, Carbonate Apatite, Nano Chitosan-Carbonate Apatite Scaffold, Bone Morphogenetic
Protein-2, Sel Osteoblas
PENDAHULUAN proses regenerasi jaringan, salah satunya bone
Kehilangan gigi dapat menyebabkan resorbsi morphogenetic proteins (BMPs)5.
tulang alveolar. Ketika sifat osteoblastik tidak Bone Morphogenetic Protein (BMP) adalah
seimbang dengan osteoklastik, tulang menjadi kelompok faktor pertumbuhan dan sitokin yang
resorbsi atau berkurang massanya yang dapat dilihat dikenal karena kemampuan mereka untuk
jelas pada lingir alveolus. Salah satu cara untuk menginduksi pembentukan tulang dan tulang
mencegah resorbsi tulang alveolar adalah dengan rawan6. (BMPs) yang termasuk dalam superfamily
bone graft. Terdapat berbagai macam bone graft, dari transforming growth factor beta (TGF-β),
yaitu autograft yang merupakan graft ideal karena memiliki sifat osteoinduktif. Khususnya, BMP-2
berasal dari jaringan tulang yang berasal dari menunjukkan aktivitas osteoinduktif yang sangat
individu yang sama, xenograft merupakan jaringan kuat7. BMP-2 menjadi osteoinduktif growth factor
tulang yang berasal dari spesies berbeda, allograft yang digunakan secara klinis pada regenerasi8
merupakan jaringan tulang dari individu yang tulang. BMP-2 telah banyak diteliti untuk
berbeda, serta alloplastic graft merupakan jaringan meningkatkan penyembuhan fraktur karena sifatnya
tulang yang menggunakan tulang sintetis1. yang pleotropik. BMP-2 menguatkan stem cells
Kapasitas regenerasi jaringan dari bone graft pada tulang yang fraktur, mendukung angiogenesis
ini diukur dalam hal potensi osteogenik, dan menyebabkan differensiasi stem cells ke
osteokonduktif dan osteoinduksi2. Potensi osetoblas9.
osteogenik dari Chitosan merupakan natural polymers yang
bone graft ditentukan oleh sel yang mendukung mempunyai sifat biokompabilitas dan
pembentukan tulang, yaitu mesenchymal stem cells biodegradabilitas. Chitosan dalam bentuk
(MSCs), osteoblas dan osteosit. Osteokonduktif nanopartikel bersifat netral, tidak toksik, dan
merujuk pada scaffold yang menstimulasi bone cells memiliki stabilitas yang konstan. Chitosan
untuk tumbuh pada permukaannya3. Osteoblas meningkatkan pertumbuhan dan diferensiasi sel
berproliferasi dan diferensiasi dari preosteoblas oleh osteoblas pada kultur sel, memiliki karakteristik
osifikasi intramembranosa pada hari ke-3, lalu pada menguntungkan seperti bakteriostatik, hemostatik,
hari ke-7 terdapat puncak proliferasi sel pada dan penurun kolesterol10.
osifikasi intramembranosa4. Carbonate apatite (CA) merupakan bahan
Scaffold adalah sebuah graft sintetis yang biokeramik yang banyak dikembangkan dan
berfungsi sebagai pengisi pada bagian yang cacat dipelajari untuk menjadi material pilihan sebagai
dan meningkatkan regenerasi tulang. Scaffold sering bahan pengganti struktur tulang. Karena memiliki
dikombinasikan dengan sel dan growth factor untuk sifat bioresorpsi yang bagus, carbonate apatite
mendukung osteoinduktivitas dan penunjang dalam menjadi bahan pilihan untuk bedah rekonstruksi
tulang. Kombinasi antara chitosan dengan
carbonate apatite memiliki tingkat proliferasi sel dengan cara dianginkan. Kemudian diamati
yang tinggi, penambahan carbonate apatite pada menggunakan mikroskop cahaya dengan
chitosan meningkatkan luas permukaan dari pembesaran 1000x.
material untuk perlekatan sel. Pada penelitian ini HASIL
digunakan nano chitosan-carbonate apatite Dari hasil pengamatan dengan menggunakan
scaffold, karena material pada skala nano diketahui imunohistokima didapatkan hasil rata-rata
memiliki fungsionalitas sel yang lebih baik11. peningkatan ekspresi BMP-2 pada sel osteoblas
Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut, yang ditanam dalam nano chitosan-carbonate
penulis ingin meneliti tentang peningkatan ekspresi apatite scaffold pada hari ke-3, 5, dan 7.
bone morphogenetic protein-2 (BMP-2) sel
osteoblas yang ditanam dalam nano chitosan- 18 Evaluasi Ekspresi BMP-2 pada Sel Osteoblas
carbonate apatite scaffold. 16 yang Ditanam dalam Nano Chitosan-
Carbonate Apatite Scaffold
14
Jumlah Ekspresi
BAHAN DAN METODE 12
Jenis penelitian ini adalah eksperimental 10
Total 162.286 20