You are on page 1of 16

PROPOSALTHERAPY REHABILITASI

MEMBUAT KERAJINAN TANGAN GANTUNGAN KUNCI

Disusun Oleh :

KELOMPOK BUKIT PULO

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


YAYASAN CUT NYAK DHIEN LANGSA
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2017 - 2018
Nama Anggota Kelompok
Nama NPM
1. Melly Merita NERS1704367CND
2. Meta Riani NERS1704368CND
3. Mona MD NERS1704369CND
4. Nuraini NERS1704370CND
5. Nurlaili NERS1704371CND
6. Nurmilawati NERS1704372CND
7. Rahmadani NERS1704373CND
8. Rini Indah Sari NERS1704374CND
9. Rosfidani F NERS1704375CND
10. Saifullah NERS1704376CND
11. Siti Maisarah NERS1704377CND
12. Sri Wahyuni NERS1704378CND
13. Sri Wahyuni NERS1704379CND
14. Syamsidar NERS1704382CND
15. Yusnizar NERS1704383CND
16. Zahara NERS1704384CND
17. Zahlinar NERS1704385CND
18. Zufiadi NERS1704386CND
19. Yusri -
20. Dina Agustina -
21. Leni Astriani -
22. Zuriah -
THERAPY AKTIVITAS KELOMPOK

A. Pengertian
Therapy kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekolompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh therapist (Yosep,2009).
Therapy aktivitas kelompok merupakan salah satu therapy modalitas
yang dilakukan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
yang sama. Aktivitas digunakan sebai therapy, dan kelompok digunakan
sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
saling bergantungan, saling membutuhkan dan menjadi labolatorium tempat
klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang
lama yang maladaptif.
Rehabilitasi adalah segala tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan
latihan vokasional sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian
diri yang optimal serta mempersiapkan klien secara fisik, mental, social dan
vokasional untuk suatu kehidupan penuh sesuai dengan kemampuannya.
Rehabilitasi menurut WHO Expert Commitee on Medical
Rehabilitation (1969). Penggunaan secara terpadu dan terkoordinasi dari
tindakan medis, social, pendidikan dan vokasional untuk melatih kembali
individu ke arah kemungkinan tertinggi dari tingkat kemampuan
fungsionalnya. Kegiatan ini diberikan dengan menggunakan sejumlah
kegiatan dimana bertujuan membantu pasien mengembangkan kemampuan
kerja dalam kehidupan sehari-hari sebagai bekal bagi dirinya untuk kembali
bermasyarakat.
Rehabilitasi adalah tindakan restorasi bagi kesehatan individu yang
mengalami kecacatan menuju kemampuan yang optimal dan berguna baik
segi fisik,mental,sosial,dan ekonomik,di rumah sakit-rumah sakit,dan pusat-
pusat rehabilitasi tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kempuan beradaptasi klien terhadap situasi, lebih
banyak aktivitas dan lebih mandiri.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan interaksi sosial dengan orang lain.
b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan
kecemasan.
c. Meningkatkan identifikasi diri klien
d. Meningkatkan kemapuan dan keterampilan klien
e. Meningkatkan kemampuan secara mandiri
f. Mengubah perilaku.
g. Mengembangkan kreativitas.
h. Menjadi hiburan atau kegiatan yang menyenangkan.

C. Landasan Teori
1. Sehat Jiwa / Mental
Menurut APA (The Mental Psychiatric Association, 1880): Sehat
jiwa atau mental adalah keberhasilan yang terus menerus pada saat
bekerja, mencintai dan mencipta dengan kepastian yang matang, dan
solusi yang fleksibel terhadap konflik yang muncul antara insting,
konsekwensi kepentingan orang lain dan realitas. Sedangkan menurut
Townsend, sehat jiwa/mental dipandang sebagai adaptasi yang berhasil
terhadap stressor yang muncul dari lingkungan internal/eksternal, yang
ditunjukkan dengan pikiran, perasaan dan tingkah laku yang sesuai
dengan usia, norma lokal dan kultural. Indikasi sehat jiwa/mental:
a. Bahagia
1) Menemukan kehidupan yang dinikmati
2) Dapat melihat obyek orang dan aktivitas yang memungkinkan
mereka memenuhi dan mendapatkan kebutuhannya sendiri
b. Kontrol terhadap prilaku
1) Dapat mengenal dan mengetahui batasan dari tingkah laku
2) Dapat berespon terhadap aturan rutinitas dan kebiasaan dari
beberapa kelompok dimana dia berada
c. Keefektifan dalam bekerja
1) Dapat melakukan tugas sesuai dengan batas kemampuan
2) Pada saat menemui kegagalan, seseorang masih dapat bertahan
sampai dia menentukan apakah dia akan dapat menyelesaikan
pekerjaan itu atau tidak
d. Konsep diri yang baik
1) Melihat diri dengan pendekatan yang ideal, sesuai kemampuan
dalam memenuhi kebutuhan
2) Tingkat diri, kepercayaan diri yang beralasan akan menolong
seseorang pada saat mengalami stress.
2. Rehabilitasi
a. Pengertian
L.E Hinsie dan R. J Campbell dalam (Psychiatric
Dictionary) merumuskan pengertian rehabilitasi adalah segala
tindakan fisik, penyesuaian psikososial dan latihan vokasional
sebagai usaha untuk memperoleh fungsi dan penyesuaian diri
secara maksimal dan untuk mempersiapkan pasien secara fisik,
mental, sosial, dan vokasional untuk kehidupan penuh sesuai
dengan kemampuan dan ketidakmampuan kearah:
1) Mencapai perbaikan fisik sebesar-besarnya;
2) Penempatan vokasional sehingga dapat bekerja dengan
kapasitas yang maksimal;
3) Penyesuaian diri dalam hubungan perorangan dan sosial
secara memuaskan
Rehabilitasi adalah suatu proses yang memungkinkan
individu untuk kembali pada tingkat fungsi setinggi mungkin.
Biasanya bertujuan untuk mengembalikan pada tingkat fungsi yang
sama atau lebih tinggi daripada tingkat fungsi ketika sebelum sakit
(Stuart dan Sundeen).
Menurut WHO 1882 rehabilitasi adalah suatu proses
kompleks yang meliputi berbagai disiplin dan merupakan
gabungan dari usaha medik, sosial, edukasional, dan vokasional
yang terpadu untuk mempersiapkan, menyalurkan atau
menempatkan dan membina seseorang agar dapat kembali
mencapai taraf kemampuan fungsional setinggi mungkin.
b. Tujuan Rehabilitasi
1) Mencapai perbaikan fisik dan mental sebesaar-besarnya
2) Penempatan/penyaluran dalam pekerjaan dengan kapasitas
maksimal
3) Penyesuaian diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara
memuaskan, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota
masyarakat yang berswadaya, swasembada, (mandiri) dan
berguna.
Setiap aspek dari rehabilitasi memiliki tujuan khusus:
a) Aspek medis
Bertujuan untuk mengurangi invaliditas serta meningkatkan
validitas.
b) Aspek psikologi dan sosial
Bertujuan kepada tercapainya penyesuaian diri, tercapainya
harga diri dan juga tercapainya pandangan dan sikap yang
sehat dari masyarakat terhadap rehabilitan.
c) Aspek vokasional dan re-edukasi:
Bertujuan ke arah tercapainya kecakapan yang produktif
dan berguna
d) Aspek legislatif dan administratif:
Bertujuan ke arah terbentuknya peraturan perundang-
undangan yang mengatur rehabilitasi pasien jiwa.
c. Kegiatan Rehablitasi
Upaya rehabilitasi dibagi dalam tiga tahap. Masing–masing
tahap mempunyai bermacam-macam kegiatan, yang merupakan
rangkaian usaha dalam proses rehabilitasi pasien jiwa. Tahap-
tahapnya :
1) Tahap persiapan
2) Tahap penyaluran/penempatan
3) Tahap pengawasan
Aktivitas kegiatan untuk mencapai tujuan rehabilitasi kesehatan
jiwa menurut Anthoni (1980)
Fisik Emosional Intelektual
KETERAMPILAN Hub antar manusia Pengelolaan
HIDUP Kontrol diri uang
Higiene personal Penghargaan yang Penetapan tujuan
Kebugaran fisik selektif Pengembangan
Penggunaan angkutan Reduksi stigma masalah
umum Penyelesaian masalah Penggunaan
Memasak Keterampilan sumber-sumber
Belanja berbicara komunitas
Kebersihan
Peran serta dalam olah
raga
Penggunaan fasilitas
rekreasi
KETERAMPILAN Kemampuan Membaca
BELAJAR berbicara Menulis
Dapat tenang Mengajukan Keterampilan
Memberikan perhatian pertanyaan Belajar
Tetap duduk Menjawab dengan Aktivitas hobi
Mengamati sukarela Mengetik
Ketepatan waktu Mengikuti petunjuk
Meminta pengarahan
Mendengarkan
KETERAMPILAN Wawancara bekerja Pemenuhan
BEKERJA Pembuatan keputusan syarat kerja
Ketepatan waktu Hubungan antar Pencariaan kerja
Penggunaan alat kerja manusia Tugas pekerjaan
Kekuatan pekerjaan Kontrol diri spesifik.
angkutan pekerjaan Mempertahankan
Tugas pekerjaan spesifik pekerjaan
Tugas pekerjaan
spesifik

Therapy rehabilitasi yang akan dilakukan adalah dengan membuat


gantungan kunci, menggunakan media sederhana yang kedepannya
diharapkan nantinya dapat menjadi skill klien menghadapi kehidupan
bermasyarakat. Dengan cara terapeutik untuk meningkatkan fungsi fisik,
psikologis, kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta meningkatkan
hubungan yang terapeutik juga dapat memperbaiki, memelihara dan
meningkatkan status fisik, mental dan kemandirian pasien.

D. Klien
1. Karakteristik/Kriteria :
a. Klien yang mengalami gangguan konsep diri yang sudah kooperatif
b. Klien yang sulit mengungkapkan perasaanya melalui komunikasi
verbal
c. Klien yang telah dapat berinteraksi dengan orang lain.
d. Klien yang dengan kondisi fisik yang sehat (tidak sedang mengidap
penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid, dan lain-lain).
e. Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya.
f. Klien dengan riwayat marah/amuk yang sudah dapat mengontrol dan
sudah kooperatif.
2. Proses Seleksi
a. Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-
hari dan kemungkinan dapat dilakukan therapy aktivitas kelompok
pada klien tersebut dengan perawat.
c. Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktivitas yang
akan dilaksanakan serta menanyakan kesediannya, meliputi :
menjelaskan tujuan dari TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok
dan aturan main dalam kelompok.
3. Pengorganisasian
a. Waktu :
Tanggal/hari : 24 Februari 2018/ Sabtu
Jam : 10:00 - 11:10WIB
Alokasi waktu :
1) Persiapan : 5 Menit
2) Orientasi : 5 Menit
3) Kerja : 20 Menit
4) Evaluasi : 5 Menit
5) Kontrak : 5 Menit
6) Diskusi Hasil : 5 Menit

b. Lokasi dan Jumlah Klien


Tempat : Puskesmas Langsa Timur
Jumlah klien : 6 orang.

c. Team Theraphist
1. Leader : Zulfiadi, S.Kep
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya therapy kelompok
3) Memimpin diskusi

2. Co.Leader : Zahlinar, S.Kep


Uraian Tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu jalannya kegiatan
4) Menggantikan Leader jika terhalang tugas

3. Observer : Syamsidar, S.kep.


Sri Wahyuni, S.kep.
Leni Astriani, S.Kep
Uraian Tugas :
1) Mengamati seluruh proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu, tempat, dan jalannya acara.
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok.
4. Fasilitator :
1) Melly Merita, S. Kep
2) Meta Riani, S. Kep
3) Nuraini, S. Kep
4) Nurlaili, S. Kep.
5) Nurmilawati, S. Kep
6) Rini Indah Sari, S. Kep
7) Rosfidani F, S. Kep
8) Saifullah, S. Kep
9) Sri Wahyuni, S. Kep
10) Yusnizar, S. Kep
11) Zahara, S. Kep
12) Yusri, S. Kep
13) Dina Agustina, S. Kep
14) Zuriah, S. Kep

5. Dokumentasi : Mona MD, S. Kep.


Siti Maisarah, S. Kep
d. Seeting Tempat

F F
Co L OBSRV

D D
F
F
F F
K
K

F
F

k
K
K K
F
F
F F F F
Keterangan :

L F : Fasilitator
: Leader

Co : Co Leader K : KLien

OBSRV D : Dokumentasi
: Observer

e. Metode dan Media


1. Metode
1) Dinamika kelompok
2) Diskusi dan tanyak jawab
2. Media
1) Manik-manik
2) Gunting
3) Benang pancing
4) Besi gantungan kunci
f. Proses Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Leader mengucapkan salam, memperkebalkan diri dan
anggota kelompok
b. Menanyakan kabar/kondisi masing-masing peserta dan
memperkenalkan diri nama, umur dan tempat tinggal (BHSP)
c. Menjelaskan tujuan kegiatan
d. Menyampaikan waktu
e. Menjelaskan aturan dan kesepakatan :
1) Salam terapeutik : salam dari theraphis kepada klien
2) Evaluasi Validasi : menanyakan kondisi dan perasaan
klien saat ini.
3) Kontrak : menetapkan lamanya kegiatan TAK.
f. Penjelasan tujuan dan aturan main
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus
minta izin ke fasilitator ataupun Co leader.
2) Lama kegiatan 45 menit
3) Setiap klien mengikuti kegiatan sampai akhir.

2. Kerja
Langkah-langkah kegiatan
a. Co leader menyebutkan apa saja yang perlu disediakan,
yaitu : manik-manik, benang pancing, gunting dan besi
gantungan
b. Co leader menjelaskan apa yang akan dilakukan :
1) Memotong benang secukupnya (± 80 cm)
2) Memasukkan 4 butir manik-manik dari benang bagian
kanan dan 1 manik dari benang bagian kiri, kemudian
memasukkan benang kanan ke lubang manik bagian
kiri dan direkatkan.
3) Memasukkan 2 manik-manik dari benang sebelah
kanan kemudian 1 manik-manik dari benang sebelah
kiri, menyusun sesuai jumlah manik menjadi 5 butir
kemudian disatukan hingga menjadi sebuah bola.
4) Mengikat benang mengikuti lubang manik-manik
sampai dengan benang tersebut bertemu
5) Memasukkan besi gantungan kunci, kemudian rekatkan
dengan mengikatnya.
6) Merapikan sisa benang yang berlebih dengan cara
memotongnya.
Note : Untuk menjadi gantungan kunci berbentuk bola,
dibutuhkan debanyak 30 butir manik-manik
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
3. Terminasi
a. Evaluasi respon subjektif klien
Menanyakan kepada klien bagaimana perasaan klien selama
mengikuti kegiatan TAK.
b. Evaluasi respon objektif
Dapat menyebutkan kembali alat dan bahan yang digunakan
c. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan pada anggota yang telah mengikuti
latihan untuk melanjutkan kegiatannya di rumah
2) Selanjutnya menindaklanjuti ke puskesmas apabila ada
kegiatan rehabilitasi lanjutan
d. Kontrak yang akan datang
Menyepakati kegiatan berikut dimana klien bisa
melaksanakan kegiatan yang lainnya bersifat TAK apabila
ada mahasiswa yang akan praktek di keperawatan jiwa
komunitas.
Alat dan bahan yang digunakan

Hasil akhir yang diharapkan


Evaluasi dan dokumentasi

Format Evaluasi
Kemampuan Berkenal
a. Kemampuan verbal

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan nama lengkap

2 Menyebutkan nama panggilan

3 Menyebut asal

4 Menyebutkan hobi

Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
No Aspek yang dinilai

1 Kontak mata

2 Duduk tegak

3 Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

4 Mengikuti kegiatan dari awal sampai


akhir

Jumlah
OBSERVASI KEGIATAN THERAPY AKTIVITAS KELOMPOK

INTERAKSI IDENTITAS KETERAMPILAN KREATIVITAS


NO NAMA KLIEN
SOSIAL DIRI KLIEN KLIEN

You might also like