Professional Documents
Culture Documents
Atmosfer Kedai Kopi
Atmosfer Kedai Kopi
php/jmagr
Terakreditasi SK Menristek Dikti 12/M/Kp/II/2015 Nomor DOI: 10.17358/JMA.12.2.126
ABSTRACT
This research aims to identify the effect of coffeeshop atmospheric stimuli on repeat-purchase
decisions through consumers’ emotions in their minds. The object of this research took
place in Rumah Kopi Ranin, a coffee shop in Bogor town with a unique atmosphere concept
as one of their strategies in marketing of Indonesian’s specialty coffee and to welfare the
Indonesian coffee farmers. This research was conducted to 166 patrons of Rumah Kopi
Ranin by convenience sampling method. The data is processed by using a statistical method
called PLS (Partial Least Squares) to test the hypothesis of the variables’ influences such as
atmospherics stimuli factors (exterior, layout, interior, sound, scent, temperature and human
variables), emotions (Pleasure, Arousal, Dominance), and the repeat-purchase decisions.
Findings indicate that interior and consumers’ emotions influences consumer’s positive affect
on repurchase decisions, especially the interior. While the human variable have a positive
influence on consumers’ emotions, which means patrons view the positive emotions from the
atmosphere is very important in determining their repeat purchase decisions.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh stimulus atmosfer kedai kopi
terhadap keputusan pembelian ulang melalui emosi di benak konsumen. Objek penelitian ini
mengambil lokasi di Rumah Kopi Ranin, sebuah kedai kopi di Kota Bogor dengan konsep
atmosfer yang unik sebagai salah satu strategi mereka dalam memasarkan kopi spesial
Indonesia dan mensejahterakan petani kopi Indonesia. Penelitian ini dilakukan kepada 166
pengunjung Rumah Kopi Ranin dengan metode convenience sampling. Data diolah dengan
menggunakan metode statistika yang disebut PLS (Partial Least Squares) untuk menguji
hipotesis dari pengaruh variabel-variabel seperti faktor stimulus atmosfer (Eksterior,
layout, interior, suara, aroma, temperatur, dan human variable), emosi (Pleasure, arousal,
dominance), dan keputusan pembelian ulang. Temuan menunjukan bahwa interior dan emosi
konsumen berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian ulang, terutama
interior. Sementara itu, human variable berpengaruh positif signifikan terhadap emosi yang
berarti pengunjung memandang bahwa emosi positif dari atmosfer sangat penting dalam
menentukan keputusan pembelian ulang mereka.
Kata kunci: kopi spesial, kedai kopi, emosi konsumen, keputusan pembelian ulang, PLS
1
Alamat Korespondensi:
Email: vania.pramatatya@gmail.com
Terdapat tujuh komponen untuk atribut cafe seperti Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh stimulus
atmosfer toko, lokasi, fasilitas kemudahan, nilai, atmosfer di Rumah Kopi Ranin terhadap emosi dan
layanan pramuniaga, layanan purna jual, dan barang keputusan pembelian ulang pengunjung. Adapun
dagangan (Koo, 2003). Menurut Damanik (2008), stimulus atmosfer yang diteliti adalah eksterior, layout,
motivasi konsumen berkunjung ke kedai kopi bukan desain interior, suara, aroma, temperatur, dan manusia.
hanya untuk menikmati minuman kopi dan makanan Besarnya peranan masing-masing stimulus atmosfer
yang disajikan, namun juga untuk menikmati suasana tersebut perlu dikaji lebih jauh untuk dijadikan
di kedai kopi tersebut. Suasana di dalam istilah masukan dalam perencanaan atmosfer Rumah Kopi
pemasaran adalah lingkungan fisik atau atmosfer. Ranin dan dapat mewakili atmosfer kedai kopi lain
Pengaruh atmosfer pada perilaku pembelian juga pada umumnya.
X1. Eksterior
X3. Interior
X4. Suara
Z. Keputusan
pembelian ulang
X5. Aroma
X6. Temperatur
Pada variabel keputusan pembelian ulang dihasilkan berperan sebagai faktor psikologis karena dibangun
R-square sebesar 45,83%, sedangkan sisanya 54,16% berdasarkan persepsi. Dapat disimpulkan bahwa
dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Menurut variabel konstruk emosi hanya mampu menjelaskan
Kotler (2003) perilaku pembelian konsumen 45,83% sebagai faktor terhadap keputusan pembelian,
dipengaruhi oleh empat faktor, diantaranya faktor sedangkan 54,16% dijelaskan oleh faktor budaya,
budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor faktor sosial, dan faktor pribadi yang terkait.
psikologis. Dalam hal ini, emosi di benak konsumen
Pada variabel laten interior, ketiga variabel indikator Pengaruh Human Variable
tersebut memiliki kemampuan menarik perhatian
pengunjung Rumah Kopi Ranin dibandingkan dengan Penelitian ini menunjuk karakteristik pengunjung,
variabel indikator lainnya. Adapun karakteristik dari sikap pegawai, dan penampilan pegawai sebagai
ketiga variabel indikator tersebut antara lain berupa faktor dengan kontribusi paling besar dalam
penggunaan warna-warna solid seperti aksen warna merepresentasikan human variable. Ketiga aspek
merah pada elemen-elemen interior Rumah Kopi Ranin, itu akan berpengaruh terhadap emosi konsumen
pengunaan furnitur antik bergaya khas Indonesia yang yang diukur dengan rasa senang dan semangat.
dimodifikasi kembali sehingga terlihat sangat unik, Berpengaruhnya human variable terhadap emosi sejalan
dan pencahayaan buatan dengan jenis lampu pijar yang dengan penelitian oleh Ly (2011) yang menyatakan
menggunakan lampu gantung dan lampu downlight bahwa faktor sosial seperti kerumunan, keberadaan
LED untuk menerangi area pengunjung, serta jenis LED manajer, dan keberadaan pegawai berpengaruh terhadap
spotlight lamp dan decorative lighting yang digunakan kesenangan pelanggan dan citra toko yang positif.
untuk menyoroti elemen-elemen interior.
Sementara itu Baker, Levy, dan Grewal (1992) menciptakan suatu komunitas yang saling terhubung
menemukan bahwa semakin banyak isyarat sosial dan menguntungkan bagi kedua pihak.
hadir di dalam lingkungan toko, semakin tinggi pula
rasa semangat dan gairah yang ditimbulkan oleh Pengaruh Emosi terhadap Keputusan Pembelian
konsumen. Ulang
Karakteristik pengunjung akan mencerminkan citra Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi
dari Rumah Kopi Ranin. Karakteristik pengunjung berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
ini memberikan informasi tentang atribut kedai kopi pembelian ulang. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
berdasarkan pengalaman berbelanja di kedai kopi dari Hawkins et al. (2007) yang mendefinisikan emosi
tersebut. Dalam hal ini pengunjung Rumah Kopi sebagai perasaan kuat dan kecenderungan yang tak
Ranin yang mayoritas berusia antara 16–24 tahun terkendali yang memengaruhi perilaku kita. Pendapat
mencari tempat yang menurut mereka dapat mewakili lainnya dipaparkan oleh Solomon et al. (2008) dimana
diri mereka dan merasa identik dengan kegiatan- suasana hati seseorang atau kondisi psikologis pada
kegiatan yang dilakukan di kedai kopi tersebut. saat pembelian dapat memiliki dampak besar pada apa
Sementara itu, menurut pengamatan yang dilakukan, yang dia beli atau bagaimana ia menilai pembeliannya.
baik pemilik maupun pegawai menunjukkan sikap Hasil juga didukung oleh penelitian terdahulu dari
ramah terhadap setiap pengunjung yang singgah. Hal Michon, Chebat, dan Turley (2005) yang menyatakan
tersebut pemilik/pegawai lakukan untuk menjaga bahwa emosi memberikan kontribusi terhadap perilaku
hubungan baik antara pegawai dan pengunjung. berbelanja. Emosi positif menyebabkan pembeli
Pemilik seringkali menghampiri pengunjung untuk untuk berlama-lama dan berinteraksi dengan pegawai
sekedar bertegur sapa atau menanyakan tentang opini lainnya (Babin dan Darden, 1995, Dawson et al.
mereka terhadap produk dan servis dari Rumah Kopi 1990, dan Donovan dan Rossiter, 1982). Emosi positif
Ranin. Sebagai pemasar, pemilik tidak hanya bersikap memudahkan konsumen dalam keputusan pembelian
ramah tetapi juga ikut berinteraksi lebih banyak dengan (Babin et al. 1992), membangun sebuah citra toko yang
pengunjung. Pengunjung sering dilibatkan secara baik (Darden dan Babin, 1994), dan meningkatkan
langsung oleh pemilik pada kegiatan di Rumah Kopi persepsi barang dan kualitas pelayanan (Baker et al.
Ranin seperti acara diskusi terbuka, acara cupping (uji 1994).
cita rasa kopi), pemutaran film, dan lain-lain sehingga
saja. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya juga dapat Perlu diperhatikan bahwa meskipun perencanaan
dilakukan dengan meneliti atribut kafe lainnya seperti atmosfer yang lebih baik akan menambah citra toko,
kualitas rasa produk dari Rumah Kopi Ranin terhadap tidak selalu perencanaan tersebut akan menambah
pembelian, karena sebagian besar alasan utama keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan
pembelian pengunjung di Rumah Kopi Ranin adalah penelitian yang dapat membuat analisis perhitungan
kualitas rasa dari produk. terhadap kemungkinan keuntungan perusahaan apabila
perbaikan pada atmosfer toko dilaksanakan.
Penerapan stimulus atmosfer harus mengacu kuat kepada tema lokalitas yang
mewakili gagasan dasar Rumah Kopi Ranin dan masing-masing stimulus atmosfer
juga harus tanggap dan fleksibel dalam mengikuti tren yang selalu berubah pada
segmen pasar tersebut. Hal ini dapat diwujudkan dengan rutin mengadakan acara
seperti diskusi, pemutaran film, live akustik, cupping, membuat dekorasi yang
temanya disesuaikan dengan perayaan tertentu, dan lain-lain.