You are on page 1of 3

REVIEW JURNAL

Nama Jurnal : Interaksi Sosial Komunitas Samin Dengan Masyarakat Sekitar


Alamat Jurnal : http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/komunitas
Oleh : Indah Puji Lestari

Review : Komunitas Samin bermukim di daerah paling selatan dari


Klopoduwur yang berbatasan langsung dengan hutan negara. Komunitas Samin
ini terkenal dengan cara mereka berinteraksi dengan sekitarnya, beda dengan
masyarakat pada umumnya. Karena mereka masih menganut ajaran dari Samin
Surosentiko yang berdasarkan dari sifat colonial yang semena-mena pada waktu
itu. Komunitas Samin terkenalsifatnya yang kurang interaktif dengan
lingkungannya, diantaranya seperti menolak untuk bayar pajak, perbaikan jalan,
jaga malam, dan kerja paksa. Kondisi inilah yang menimbulkan statement berupa
Komunitas Samin punya watak suka membangkang, aneh, dan tidak santun
dimana semua sikap itu ditunjukkan untuk melawan belanda namun sampai
sekarang masing di anut masyarakat. Namun seiring pertambahan jaman
Komunitas Samin sudah banyak masyarakat dan bahkan pemerintah sudah
memaklumi kebiasaan Komunitas ini. Banyak peneliti social yang tertarik
meneliti Komunitas Samin ini, termasuk penulis jurnal ini, dari hasil penelitiannya
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai warga hidup bersama dengan rasa
solidaritas yang tinggi, dengan gotong royong, dan saling bantu antara satu sama
lain, meskipun Komunitas Samin ini terkenal cuek namun sekarang sudah bisa
berbaur dengan sekitar meskipun dibatasi karena adanya peraturan ketat yang ada
di daerahnya.
Faktor yang berpengaruh pada interaksi social antara Komunitas
Samin dengan masyarakat sekitar Klopoduwur. Faktor pertama adalah aktivitas
sendiri di pemukiman. Jika intensitas bertemu kurang maka secara otomatis
interaksi diantara mereka juga jarang terjadi hanya pada batas-batas ruang lingkup
tertentu. Di tambah lagi dengan perbedaan nilai, norma, serta budaya sehingga
enggan untuk mengadakan interaksi. Faktor kedua adalah adanya rasa saling
menghormati satu sama lain dan menghargai sesame warga. Ketika berinteraksi
Komunitas Samin dengan masyarakat sekitar sadar akan posisinya masing-
masing. Komunitas Samin lebih menghormati masyarakat sekitar, karena mereka
berpegang teguh pada prinsip “kalau mau dihormati maka hormatilah orang lain”.
Faktor yang terakhir adalah adanya norma yang mengikat warga terutama auran
yang mengikat kuat Komunitas Samin sehingga membuat ruang gerak mereka
lebih terbatas jika dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya.
Adanya perbedaan pendapat semisal ingin menikah yang
seharusnya harus melalui KUA namun Komunitas Samin tidak ingin mengitu
peraturan dari pemerintah. Dikarenakan mereka punya adat itu yang berhak
menikahkan adalah orang tua mempelai, bukan oenghulu yang dianggap sebagai
orang lain diluar keluarga. Namun setelah diberi pengertian oleh pemeritnag
sebagian dari mereka akhirnya menikah dua kali secara adat maupun menikah
secara negara di KUA.
Kesalahpahaman antara Komunitas Samin dengan masyarakat
sekitas sudah lama terjadi, lambat laun masyarakat dan pemerintah sudah
mengerti bagaimana cara memperlakukan Komunitas Samin ini yang punya
kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda pada umumnya. Komunitas Samin
maupun orang yang berada di pemukiman yang sama harus menurut pada norma-
norma yang ada kalau dilanggar maka konsekuensinya adalah dikucilkan dari
Komunitas Samin bahkan di keluarkan. Dengan adanya unsur pengikat seperti itu
diharapkan dapat mengatur tingkah laku setiap individu, tentu saja tingkah laku
tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat, sehingga pola-
pola interaksi yang teratur dapat terbentuk. Interaksi social yang ada juga
didasarkan oleh ajaran Samin Surosentiko, didapatkan pula pada kitab suci
mereka yang berisi tentang pedoman berperilaku.
Jenis interaksi social dan proses social antara Komunitas Samin
dengan masyarakat sekitar duku Klopoduwur terjadi dalam batas-batas ruang
lingkup kegiatan tertentu. Hal ini disebabkan Komunitas Samin tersebut jarang
keluar dari pemukiman. Jika keluar dari pemukiman biasanya tempat yang dituju
jauh dari pemukiman atau sampai keluar kota. Misalnya berkunjung di saudara.
Meskipun bukan saudara tapi mereka baik maka Komunitas Samin pun
membantu.
Pada interaksi social antara Komunitas Samin dengan masyarakat
sekitar dukuh Klopoduwur dari hasil penelitian didapat bahwa bentuk interaksinya
sangat kompleks yaitu berupa kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan alkulturasi
serta pertentangan.
Interaksi antara individu-individu dalam suatu kelompok akan
menyebabkan kterjadinya perubahan dalam masyarakat. proses sosialisasi akan
menyebabkan perubahan struktur, perubahan perilaku, sikap dan watak sebagai
hasil dari komunikasi dan saling mempengaruhi diantara individu maupun
kelompok yang punya peran dan kedudukan yang menentukan tercapainya
keberhasilan. Proses sosialisasi mengarah pada proses belajar dan penyesuaian
diri mengenai cara hidup dan berfikir agar dapat berfungsi dalam kelompoknya.
Seperti halnya interaksi social antara Komunitas Samin dengan masyarakat
sekitar. Meskipun mereka mempunyai perbedaan adat-istiadat, tetapi mereka
dapat menerima suatu kebersamaan. Meskipun dalam prosesnya terdapat kendala.
Kendala diantaranya perbedaan pola perilaku, bahasa dan kultur. Tapi itulah
manusia yang punya keberagaman bagaimana pun juga interaksi social harus
terjalin jika tidak maka suatu individu akan mati.

Simpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
: pertama, bentuk interaksi social yang ada di Komunitas Samin dengan
masyarakat sekitas berupa kerjasam, akomodasi dan asimilasi. Kedua interaksi
social antara Komunitas Samin dengan masyarakat sekitar dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang meliputi situasi social, kekuasaan norma kelompk, tujuan
pribadi, kedudukan dan kondisi individu serta penafsiran situasi. Ketiga, kendala
– kendala yang dihadapi dalam interaksi social antara Komunitias Smin dengan
masyarakat sekitar adalah perbedaan bahasa yang sulit dipahami oleh masyarakat
sekitar dan adanya perbedaan nilai antara kedua kelompok tersebut.

You might also like