J. Agronomika (2011) Vol 1 No.

2, 87-91 ISSN 2088-8066

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI MELON PADA DUA JENIS BOKASHI DAN

BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR

Growth and Yield of on Two Kind of Bokashi and Several Concentration of

Organic Liquid Fertilizer

Iradhatullah Rahim1) * dan Sukarni 2)

1)
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas
Muhammadiyah Parepare
2)
PPL Batubatu, Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng
* E-mail : iradhat76@gmail.com

Abstract
Field experimental for the application of bokashi and organic liquid fertilizer to the
growth and yield of Melon was done at Soppeng Regency from July untill October
2010. The aim of this research was study the effect of bokashi and concentration
of liquid organic fertilizer to growth and yield of melon. The research was arranged
in Split Plot Design. The main plot was the type of bokashi were rice straw
bokashi’s, and farmyard manure bokashi’s. The sub plot was concentration of
organic fertilizer fluid, consist of organic fertilizer without liquid, liquid organic
fertilizer 1 ml.L-1, liquid organic fertilizer 2 ml.L-1, liquid organic fertilizer 3 ml.L-1.
The result of this research indicated that the highest of growth rate was at the
-1
plant which given rice straw bokashi’s. The highest yield was 59,67 ton.ha in
-1
application of 2 ml.L liquid organic fertilizer wtih both farmyard manure bokashi’s
and rice straw bokashi’s treatment.
Keywords : Bokashi, farmyard manure, rice straw, liquid organic fertilizer, Melon.

Abstrak
Percobaan lapangan untuk mengaplikasikan bokashi dan pupuk organik cair
terhadap pertumbuhan dan produksi Melon telah dilakukan di Kabupaten
Soppeng dari bulan Juli hingga Oktober 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah
mempelajari pengaruh bokashi dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap
pertumbuhan dan produksi Melon. Penelitian disusun dalam rancangan petak
terbagi. Plot utama adalah jenis bokashi yaitu bokashi jerami padi dan bokashi
pupuk kandang. Anak Petak adalah konsentrasi pupuk organik cair, yang terdiri
dari tanpa pupuk organik cair, pupuk organik cair 1 ml.L-1, pupuk organik cair 2
ml.L-1, dan pupuk organik cair 3 ml.L-1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
rata-rata pertumbuhan tertinggi pada tanaman yang diaplikasi bokashi jerami
-1
padi. Produksi tertinggi 59,67 ton.ha diperoleh pada aplikasi pupuk organik cair 2
-1
ml.L baik pada perlakuan bokashi pupuk kandang maupun bokashi jerami padi
Keywords : bokashi, pupuk kandang, jerami padi, Pupuk organik cair, melon

PENDAHULUAN masyarakat. yan telah disediakan sabun

Melon (Cucumis melo L.) saat ini
merupakan salah satu buah yang banyak
disediakan dalam setiap jamuan makan
sebagai hidangan pencuci mulut. Rasa
melon yang khas yaitu manis, renyah dan
aromanya khas menjadikan buah ini
semakin digemari hampir segenap lapisan
___________________________________
• Diterima Tanggal 11 Juni 2011
• Disetujui Tanggal 27 November 2011
kecantikan dengan aroma khas melon
(Wirakusuma dan Emma, 1995)
Melon dikenal juga dalam dunia
kesehatan, mengandung unsur-unsur
yang diperlukan tubuh manusia. Oleh
karena itu melon sering dianjurkan ahli-ahli
gizi untuk terapi kesehatan. Melon menjadi
salah satu buah sumber energi karena
mengandung kalori, lemak dan karbohidrat
yang cukup tinggi. Kandungan Vitamin C
pada melon akan mencegah terjadinya
Iradhatullah R. dan Sukarni
sariawan dan meningkatkan ketahanan
tubuh terhadap penyakit. Saat ini melon
sering digunakan sebagai buah untuk
terapi kesehatan karena mempunyai
khasiat 1) Membantu sistem pembuangan;
2) Anti kanker; 3) Menurunkan resiko
stroke dan penyakit jantung; 4) Mencegah
penggumpalan darah (Prajnanta, 1997)
Meskipun volume permintaan buah
makin tinggi, tetapi sering kali permintaan
pasar domestik saja tidak terpenuhi. Saat
ini luas pertanaman melon di Indonesia +
1.500 Ha dengan produksi antara 10
sampai 15 ton.ha-1 (Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sulawesi Selatan, 2006). Sulawesi Selatan
mulai dikembangkan sebagai sentra
produksi melon di Indonesia. Di Sulsel ini
melon telah lama diusahakan oleh petani
terutama di Kabupaten Barru, Takalar,
Sidrap, Gowa. Data lima tahun terakhir
(2002-2007) menunjukkan bahwa di
daerah ini setiap tahun tercatat 22 ha luas
areal panen dengan produktivitas 5,64
ton.ha-1 (Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikultura Sulsel, 2006).
Tingkat produktivitas ini masih sangat
rendah bila dibandingkan potensi yang
dapat mencapai 30 ton.ha-1.
Budidaya melon dengan bahan-
bahan organik dimaksudkan untuk
mendapatkan produk yang sehat dan
bebas bahan kimia. Selain itu untuk
memanfaatkan limbah pertanian yang
tersedia secara mudah dan murah di
sekitar kita. Hal itu akan berujung pada
kemandirian di tingkat petani, sehingga
produksi tidak lagi bergantung pada naik
turunnya harga pupuk kimia.
METODE
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten
Soppeng dari bulan Juli hingga Oktober
2010 menggunakan Melon varietas action.
Penelitian di laksanakan dalam bentuk
percobaan dengan rancangan dasar
Rancangan Acak Kelompok dengan Pola
Rancangan Petak Terpisah (RPT). Jenis
pupuk Bokashi ditempatkan sebagai Petak
Utama terdiri dari bokashi jerami padi (B1)
dan bokashi pupuk kandang ayam (B2).
Konsentrasi pupuk organik cair (POC)
sebagai Anak Petak terdiri dari
Konsentrasi 0 ml.L-1 air (A0); 1,0 ml.L-1
(A1); 2,0 ml.L-1 (A2); 3,0 ml.L-1 (A3). Setiap
perlakuan di kombinasikan sehingga
terdapat 8 kombinasi perlakuan.
88
Parameter yang Diamati adalah
Tinggi tanaman sampai dengan akhir
penelitian (cm); Jumlah daun sampai akhir
pegamatan (cm); Rata rata berat buah
melon pertanaman sampai akhir
pengamatan (kg) ; dan Produksi per
-1
hektar (ton.ha )
Data hasil pengamatan dianalisis
dengan menggunakan Anova, dan diuji
dengan menggunakan uji Beda Nyata
Terkecil (BNT) terhadap parameter yang
menunjukkan adanya pengaruh nyata atau
sangat nyata dari perlakuan atau
kombinasi perlakuan yang dicobakan.
HASIL DAN PEMBASAN
Hasil
Sidik ragam tinggi tanaman melon
terlihat bahwa perlakuan jenis Bokashi dan
konsentrasi pupuk organik cair serta
interaksinya tidak berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman melon. Namun,
hasil penelitian menunjukkan bahwa
tanaman melon yang diberi perlakuan
bokashi kotoran ayam dengan 1,0 ml.L-1
Pupuk Organik Cair (B1A1) mempunyai
pertumbuhan tertinggi yaitu rata-rata
215.66 cm (Gambar 1).
Hasil sidik ragam jumlah daun melon
menunjukkan bahwa perlakuan jenis
Bokashi dan Konsentrasi pupuk organik
cair serta interaksinya tidak berpengaruh
nyata terhadap jumlah daun melon. Melon
yang diberi perlakuan bokashi jerami padi
1
dengan 1,0 ml.L- Pupuk Organik Cair
(B1A1) mempunyai jumlah daun tebanyak
yaitu rata-rata 30.3 helai (Gambar 2).
Sidik ragam berat buah melon
menunjukkan bahwa Konsentrasi Pupuk
organik cair berpengaruh sangat nyata
terhadap berat buah melon. Sedangkan
jenis bokashi dan interaksinya tidak
berpengaruh nyata. Tabel 1, menunjukkan
perlakuan tanpa Pupuk Organik Cair tidak
berbeda nyata dengan pemberian 1,0
-1
ml.L Pupuk Organik Cair, tapi berbeda
-1
nyata dengan 2,0 ml.L Pupuk Organik
-1
Cair dan 3,0 ml.L Pupuk Organik Cair
Perlakuan terbaik terdapat pada
-1
pemberian 2,0 ml.L Pupuk organic Cair
Sidik ragam diameter buah
menunjukkan bahwa konsentrasi POC
berpengaruh sangat nyata terhadap
diameter buah melon sedangkan jenis
bokashi dan interaksinya tidak
berpengaruh nyata, sementara Sidik
ragam produksi buah melon menunjukkan
bahwa konsentrasi pupuk organik cair
 Produksi Melon pada pemberian Bokashi dan Pupuk Organik Cair

220

Tinggi Tanaman (cm)

210

200

190

180

170

160
B1Ao B1A1 B1A2 B1A3 B2Ao B2A1 B2A2 B2A3
Perlakuan

Gambar 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Melon 7 Minggu Setelah Tanam pada 2 Jenis Bokashi
dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair

31

30
Jumlah Daun

29

28

27

26

25
B1Ao B1A1 B1A2 B1A3 B2Ao B2A1 B2A2 B2A3
Perlakuan

Gambar 2. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Melon 6 Minggu Setelah Tanam pada 2 Jenis
Bokashi dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair

Tabel 1. Rata-Rata Berat Buah Melon (kg) pada 2 Jenis Bokashi dan Konsentrasi Pupuk
Organik Cair
-1
Konsentrasi Pupuk Organik Cair (ml.L ) NP BNT
Jenis Bokashi
0 1,0 2,0 3,0 0.05
Jerami Padi 2,10 2,50 2,87 2,57 0.64
Kotoran Ayam 2,03 2,33 2,87 2,57
Rata-rata 2,12 a 2,42 a 2,87 b 2,57 b
Keterangan : Angka-angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
pada Uji BNT0.05

Tabel 2. Diameter buah melon (kg) pada 2 jenis Bokashi dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair
-1
Konsentrasi Pupuk Organik Cair (ml.L ) NP BNT
Jenis Bokashi
0 1.0 2.0 3 .0 0.01

Jerami Padi 16,00 17,77 19,33 18,20 1,54

Kotoran Ayam 15,00 16,70 19,73 18,13

a b c bc
Rata-rata 15,82 17,24 19,53 18,17
Keterangan : Angka-angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
pada Uji BNT0.01

89
Iradhatullah R. dan Sukarni

Tabel 3. Produksi buah melon (ton.ha-1) pada saat panen.

Konsentrasi Pupuk Organik Cair (ml.L-1) NP BNT
Jenis Bokashi
0 ml/l 1 ml/l 2 ml/l 3 ml/l 0,01

Jerami Padi 44,41 52,06 59,63 43,05 10,977

Kotoran Ayam 42,34 48,57 59,72 43,05
a b b a
Rata-rata 43,38 50,32 59,68 43,05
Keterangan : Angka-angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada
Uji BNT0.01

berpengaruh sangat nyata terhadap produksi Unsur K sangat dibutuhkan untuk

buah melon. Sedangkan jenis Bokashi dan
interaksinya tidak berpengaruh nyata.
Hasil Uji BNT0.05 pada Tabel 1
menunjukkan bahwa pemberian pupuk organic
-1
cair dengan konsentrasi 2 ml.L menghasilkan
rata-rata berat buah melon tertinggi yaitu 2.87
kg, demikian pula hasil uji BNT0.01 pada Tabel
2 untuk diameter buah yang dihasilkan dari
pemberian pupuk organic cair dengan
-1
konsentrasi 2 ml.L menghasilkan rata-rata
19.53 cm, tidak berbeda dengan pemberian
pupuk organic cair dengan konsentrasi 3 ml.L-1
yang rata-rata menghasilkan buah dengan
diameter 18.17 cm.
Sidik ragam produksi buah melon
menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk
organik cair berpengaruh sangat nyata
terhadap produksi buah melon. Sedangkan
jenis Bokashi dan interaksinya tidak
berpengaruh nyata. Hasil uji BNT0.01 pada
Tabel 3 menunjukkan bahwa pemberian pupuk
-1
organic cair dengan konsentrasi 2 ml.L
menghasilkan rata-rata produksi tertinggi yaitu
59.68 to.ha-1
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan
menunjukkan bahwa perlakuan 2 jenis bokashi
dan konsentrasi pupuk organik cair (POC)
tidak berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tanaman melon, baik itu tinggi
tanaman maupun jumlah daun. Hal tersebut
dimungkinkan pada fase awal pertumbuhan
tanaman, pupuk organik yang diberikan belum
terurai dengan baik, sehingga belum dapat
dimanfaatkan secara maksimal oleh tanaman.
Namun pemberian bokashi jerami memberi
hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman
melon, baik itu tinggi tanaman maupun jumlah
daun. Bokashi jerami adalah bokashi yang
komponen utamanya terdiri dari jerami.
Hampir semua unsur K dan sepertiga unsur
N,P,dan S tinggal dalam jerami padi (Sutanto,
2002). Itu berarti jerami mengandung unsur
hara makro yang sangat dibutuhkan tanaman.
pertumbuhan, menghasilkan energi yang
dibutuhkan untuk proses metabolisme
selanjutnya. Unsur K, untuk menjaga turgor sel
penjaga yang berfungsi untuk membuka dan
menutupnya daun. Kandungan K yang cukup
tinggi pada bokashi jerami dapat
menyebabkan laju fotosintesis tinggi. Kalium
berperan dalam mengatur keseimbangan ion-
ion dalam sel, terutama proses membuka
menutupnya stomata. Ini terkait dengan
penyerapan CO2 dan akhirnya mempengaruhi
laju fotosintesis (Subhan dan Kartika, 2000).
Pembentukan pati pada tanaman juga
dipengaruhi oleh unsur K. Reaksi
pembentukan pati membutuhkan pati sintease
yang mengkatalisis reaksi tersebut. Pati
sintease sendiri diaktifkan oleh K+. Ini
merupakan salah satu alasan mengapa unsur
K sangat penting bagi tumbuhan (Salisburry
dan Rosss, 1995).
Hasil penelitian menunjukkan bokashi
jerami memberi hasil tertinggi pada konduktan
stomata, laju transpirasi, laju pertumbuhan
tanaman, indeks luas daun, dan laju assimilasi
netto (Iradhatullah, 2005).
Selisih antara tanaman yang diberi
bokashi kotoran ayam juga memberi
pertumbuhan yang cukup baik. Pupuk
kandang ayam mempunyai pengaruh yang
baik terhadap sifat fisik dan kimia tanah.
Selain itu mengandung komposisi hara yang
dibutuhkan tanaman. Mengandung N,P,K yang
rendah, namun memasok unsur hara mikro
esensial. Sebagai bahan pembenah tanah,
mencegah erosi, dan memperbaiki struktur
tanah (Untung dan Veronica, 2009).
Konsentrasi pupuk organik cair
berpengaruh nyata terhadap semua
komponen pengamatan produksi melon, baik
itu berat, diameter, dan produksi melon.
Pupuk organik cair berasal dari urine ternak
dan limbah cair lainnya yang ditampung di bak
penampungan dan dibiarkan selama 2 minggu
untuk proses fermentasi (Sutanto, 2002).
Pupuk organik cair dimanfaatkan dengan cara
disiramkan ke tanaman. Pada penelitian ini,

90
 Produksi Melon pada pemberian Bokashi dan Pupuk Organik Cair
berat buah tertinggi diperoleh pada perlakuan
pemberian Pupuk Organik Cair 2.0 ml.L-1.
Pada konsentrasi ini, perlakuan terbaik pada
kedua jenis bokashi, baik itu bokshi jerami
maupun bokashi kotoran ayam.
Pemberian pupuk organik dalam bentuk
cair cukup efektif karena dapat langsung
masuk ke pori-pori tanah. Juga dapat dengan
mudah mencapai tempat-tempat yang dilalui
akar (Pranata, 2004) . Diameter buah melon
pada peneltian ini mencapai 19,73 cm atau
mencapai 20 cm. Ini terjadi pada tanaman
melon yang diberi Pupuk Organik Cair 2.0
ml.L-1 pada bokashi kotoran ayam.
Pupuk kandang ternyata berpengaruh
pada pembelahan dan pembesaran buah atau
umbi. Hal ini dimungkinkan karena tanaman
yang diberi perlakuan kotoran ayam
mempunyai organ vegetatif yang lebih tinggi
(Iradhatullah,2004). Produksi tanaman melon
pada penelitian ini dapat mencapai 59,67
ton/ha. Ini dicapai pada perlakuan Pupuk
-1
Organik Cair 2.0 ml.L pada bokashi kotoran
ayam. Walaupun selisihnya tidak jauh berbeda
pada bokshi jerami. Pencapaian ini sangat
jauh selisihnya dibandingkan tingkat produksi
-1
melon Sulsel yang hanya 15 ton.ha (Dinas
Pertanian dan Tanaman Pangan Sulsel,
2006). Bahkan lebih tinggi dibanding potensi
hasil yang berkisar 30 ton.ha-1 (Setiadi, 1999).
Hal ini dimungkinkan lahan yang
digunakan pada penelitian ini tingkat
produktivitasnya masih tinggi. Lahan tersebut
bukan lahan yang diusahakan secara intensif.
Lahan yang diusahakan secara intensif
memungkinkan terjadinya degradasi lahan
karena diolah bertahun-tahun (Suropati, 2004).
Penggunaan bahan organik yang
dikombinasikan dengan pupuk NPK juga
menambah hara. Media tanam yang baik
karena diberi pupuk organik memungkinkan
tanaman dapat menyerap hara secara
maksimal.
KESIMPULAN
Pemberian bokashi jerami padi mampu
memberikana pertuambuhah yang lebih baik
pada tanaman melon. Aplikasi pupuk organik
-1
cair dengan konsentrasi 2 ml.L air
memberikan hasil terbaik dari pengukuran
berat buah, diameter buah, dan produksi
melon, baik itu dikombinasikan dengan
bokashi pupuk kandang, maupun bokashi
jerami. Oleh karena itu dianjurkan petani
menggunakan bokashi dengan aplikasi pupuk
organik cair dengan konsentrasi 2 ml.L-1 air
pada pertanaman melon.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sulsel,
2006. Laporan Statistik Pertanian
Tanaman dan Hortikultura Sulawesi
Selatan.
Iradhatullah R. 2005. Aktivitas Fisiologi,
Dinamika Pertumbuhan dan Produksi
Tanaman Kentang yang diberi Pupuk
Organik Limbah Pertanian dan MVA.
(Tesis) Pasca Sarjana Unhas, Makassar.
Pranata, A., 2004. Pupuk Organik Cair.
Agromedia Pustaka, Jakarta.
Prajnanta, F., 1997. Budi Daya Melon.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Rizqiani, N.F Erlina A. dan Nasih W.Y, 2007.
Pengaruh dosis dan Frekuensi pemberian
Pupuk Organik Cair terhadap
pertumbuhan dan Hasil Buncis
(Phaseolus vulgaris L) dataran Rendah.
J.Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol 7 No.1
p 43-53
Salisburry C, dan Ross, W., 1995. Fisiologi
Tumbuhan. ITB Presss, Bandung.
Samadi dan Budi, 1994. Usaha Tani Melon.
Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Setiadi, P., 1999. Bertanam Melon. Penebar
Swadaya, Jakarta.
________2007. Budidaya Melon. Redaksi
Agromedia, Jakarta.
Subhan dan N. Kartika, 2000. Penggunaan
Pupuk Cair Fosfo –N dan Dosis NPK
terhadap Hasil dan Kualitas Buah Tomat.
J.Agrivigor Volume 2 (2) hal.98-104.
Makasar.
Suhartati dan Syofia R., 2007. Pengaruh
berbagai jenis material bokashi sebagai
media pembibitan gmelina. J.Penelitian
Hutan dan Konservasi Alam. Vol IV no.6 :
615-626
Suropati, U., 2004. Pengelolaan hama
Penyakit Terpadu. Bahan Kuliah
Pascasarjana Unhas, Makasar.
Sutanto, R., 2002. Penerapan Pertanian
Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Untung S. dan Veronica K. 2009. Studi
pemulsaan dan dosis NPK pada Hasil
Buah Melon (Cucumis melo L) J.Sains
dan Teknologi. Vol 2 No 2 Juni 2009.
Wirakusuma dan Emma S, 1995. Buah dan
Sayur untuk Terap. Penebar Swadaya,
Jakarta.
91