Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ENZIM dan KOENZIM” dengan
baik.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua yang telah
memberikan bantuannya kepada kami berupa pikiran dan bahan materi sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik.
Kami juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh enzim: ribonuklease, suatu enzim yang mengkatalisa hidrolisa RNA (asam
poliribonukleat); sitokrom, berperan dalam proses pemindahan electron; tripsin; katalisator
pemutus ikatan peptida tertentu dalam polipeptida.
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian diaktifkan dalam
lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang disintesis dalam pankreas,
diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya untuk membentuk enzim tripsin yang aktif.
Bentuk enzim yang tidak aktif ini disebut zimogen.
Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan
dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung
dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama lainnya
menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan menjadi satu, yang
disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu apoenzim dan koenzim.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan panas, dan berfungsi
menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari substrat yang sama dapat menjadi
senyawa yang berlainan, tergantung dari enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada apoenzim. Akan tetapi,
koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan dari apoenzim. Koenzim
bersifattermostabil (tahan panas), mengandung ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan
sifat dari reaksinya. Misalnya, Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid
Phosfat) maka reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai
akseptor hidrogen.
Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor hidrogen, seperti NAD atau donor
dari gugus kimia, seperti ATP (Adenosin Tri Phosfat).
4
2.2 Karakteristik Enzim
Setiap struktur (senyawa maupun molekul tertentu) yang berbeda, selalu mempunyai sifat-
sifat khas masing-masing. Selama menjalankan fungsinya tersebut, enzim memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
3. Protein
Enzim adalah suatu protein sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu
dipengaruhi oleh suhu dan pH. Suhu akan berpengaruh pada bagian apoenzim (protein aktif),
dimana pada suhu yang rendah protein akan mengalami koagulasi dan pada suhu yang tinggi
akan menyebabkan denaturasi. Potensial Hidrogen (pH) mempengaruhi enzim pada bagian
protein terutama pada gugus karboksilat dan gugus amin pada asam amino penyusun
proteinnya.
5. Bekerja cepat
Enzim dapat bekerja cepat . Sifat kerja enzim ini disebabkan enzim hanya berfungsi
untuk menurunkan energi aktifasi pada awal reaksi kimia dalam sel.
5
Contoh : Enzim Lipase, pH optimal 5,7 - 7,5
Enzim amilase dalam saliva, pH optimal 6,9
b. Suhu
Pada suhu tinggi enzim rusak dan pada suhu rendah (0oC atau dibawahnya) enzim
tidak bekerja meski tidak rusak. Pada suhu yang rendah sisi aktif (protein) yang terdiri
dari apoenzim akan mengalami koagulasi. Sementara itu, pada suhu yang tinggi
bagian ini akan mengalami denaturasi.
2. Logam berat
Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.
3. Logam
6
Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn, Ca, dan Fe.
4. pH
Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal. Enzim
Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH asam sedangkan
enzim tripsin bekerja pada pH basa. Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH
5. Konsentrasi
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi
semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah
mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.
7
Pada teori ini, cara kerja enzim adalah dengan cara melakukan penyesuaian bentuk
supaya bisa berikatan dengan substrat. Tujuan dari penyesuaian bentuk ini adalah untuk
meningkatkan kecocokan dengan substrat sehingga membuat ikatan enzim dan substrat
menjadi lebih reaktif. Sisi aktif molekul enzim akan menjadi tempat melekatnya substrat
sehingga bisa membentuk molekul kompleks enzim - substrat. Molekul enzim akan berubah ke
bentuk semula setelah produk dihasilkan dan siap untuk menerima substrat baru yang lain lagi.
8
2. Pengaruh ukuran partikel terhadap laju reaksi
Dengan semakin kecil ukuran suatu materi, maka mengandung arti memperluas
permukaan sentuh materi tersebut. Bayangkan. Jika kalian mempunyai benda berbentuk kubus
dengan ukuran rusuk panjang, lebar, dan tinggi sama, yaitu 1 cm. Berapa luas permukaan
kubus tersebut? Secara matematika dapat dihitung bahwa luas permukaan kubus sebesar 6
kali luas sisinya. Karena kubus mempunyai 6 sisi yang sama, maka jumlah luas permukaannya
adalah 6 × 1 cm × 1 cm = 6 cm2. Sekarang jika kubus tersebut dipotong sehingga menjadi 8
buah kubus yang sama besar, maka keempat kubus akan mempunyai panjang, lebar, dan
tinggi masing-masing 0,5 cm. Luas permukaan untuk sebuah kubus menjadi 6 × 0,5 cm × 0,5
cm = 1,5 cm2. Jumlah luas permukaan kubus menjadi 8 × 1,5 cm2 = 12 cm2. Jadi, dengan
memperkecil ukuran kubus, maka luas permukaan total menjadi semakin banyak. Hitunglah jika
kubus diperkecil menjadi kubus-kubus yang lebih kecil sehingga ukuran rusuknya menjadi 1
mm.
9
2.9 SISTEM PENAMAAN ENZIM
Nama enzim sering kali diturunkan dari nama substrat ataupun reaksi kimia yang ia
kataliskan dengan akhiran -ase. Contohnya adalah laktase, alkohol
dehidrogenase (mengatalisis penghilangan hidrogen dari alkohol), dan DNA polimerase.
International Union of Biochemistry and Molecular Biology telah mengembangkan suatu
tatanama untuk enzim, yang disebut sebagai nomor EC; tiap-tiap enzim memiliki empat digit
nomor urut sesuai dengan ketentuan klasifikasi yang berlaku. Nomor pertama untuk klasifikasi
teratas enzim didasarkan pada ketentuan berikut:
EC 1 Oksidoreduktase: mengatalisis reaksi oksidasi/reduksi
EC 2 Transferase: mentransfer gugus fungsi
EC 3 Hidrolase: mengatalisis hidrolisis berbagai ikatan
EC 4 Liase: memutuskan berbagai ikatan kimia selain melalui hidrolisis dan oksidasi
EC 5 Isomerase: mengatalisis isomerisasi sebuah molekul tunggal
EC 6 Ligase: menggabungkan dua molekul dengan ikatan kovalen
2. Nama enzim terdiri atas 2 bagian. bagian pertama menunjukkan substrat, sedangkan
bagian kedua menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisisnya, ditambah akhiran –ase.
10
Contoh: 1.1.1.1 Alkohol: NAD oksidoreduktase = alkohol dehidrogenase yang
mengkatalisis di bawah ini:
Sebagai substrat enzim tersebut adalah alkohol, NAD+ bertindak sebagai ko-substrat,
sedangkan oksidoreduktase menunjukkan bahwa enzim tersebut mengkatalisis reaksi
oksidasi-reduksi.
4. Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang terdiri dari 4 nomor. Nomor pertama
menunjukkan klas enzim yang bersangkutan (digit pertama), subklas (digit kedua), dan
subsubklas (digit ketiga). Digit keempat adalah untuk enzim spesifik. Sebagai contoh
misalnya enzim dengan EC 2.7.1.1. Enzim tersebut termasuk ke dalam klas 2
(transferase: lihat pembagian klas enzim), subklas 7 (transfer fosfat), subsubklas 1
(alkohol merupakan aseptor fosfat). Digit terakhir menunjukkan enzim yang
bersangkutan, yaitu heksokinase atau ATP: D-heksosa 6-fosfotrasferase, sebuah enzim
yang mengatalisis pemindahan fosfat dari ATP ke gugus hidroksil pada atom karbon
keenam molekul glukosa.
D-Glukosa + ATP -> D-Glukosa-6-Fosfat + ADP
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
http://belajar-indah.blogspot.com/2009/08/pengertian-enzim.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim
http://matahati99.blogspot.com/2012/01/sifat-sifat-enzim.html#.UTwYRLean9w
http://husnulfitrihasibuan.blogspot.com/2010/09/enzim-dan-nomenklatur.html
13