Professional Documents
Culture Documents
478 4751 1 PB PDF
478 4751 1 PB PDF
Abstract
Jakabaring is one of the growing areas in the city of Palembang. Jakabaring regional development concept
itself is becoming the office central and integrated residence. Along the residence development will impact on the
increase of population and growth of solid waste. 15 Ulu Village is one of villages in Jakabaring area that has solid
waste problem. Lack waste treatment infrastructure in the Village was made people using the vacant land as a
garbage dump. The purpose of this research is to examine the waste treatment infrastructure in 15 Ulu Village. This
research data were obtained from the questionnaire and interview local residents, and the data from related
institutions. Analysis of the data were using exponential methods for population projection. The result of analysis, in
2018 the population of 15 Ulu Village projected as 31.500 people with the volume of solid waste by 94,50 m3/day.
Need for temporary landfills shaped container totaling 16 units with a capacity of 6 m3, collection tool the form of
motor wagon 20 units with a capacity of 2 m3, and waste carrier vehicles the form of dump trucks totaling 7 units
with a capacity of 6 m3. Planned collection patterns with Pattern Individual Indirect Collection, while the transport
patterns using the Stationary Container System.
Keywords: waste treatment infrastructure, Stationary Container System, volume of solid waste, temporary
landfills
dengan pembuangan akhir sampah harus bersifat terpadu pembakaran, pengomposan, penghancuran, pengeringan
dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya. dan pendaur ulangan. (SNI T--13-1990-F dalam Wahyu
Skema teknik operasional pengelolaan persampah
persampahan K., 2008).
dapat dilihat pada Gambar 1. di bawah ini. Adapun teknik pengolahan sampah adalah sebagai
berikut :
Composting)
a. Pengomposan (Composting
Adalah suatu cara pengolahan sampah organik
dengan memanfaatkan aktifitas bakteri untuk
mengubah sampah menjadi kompos (proses
pematangan).
b. Pembakaran sampah
Pembakaran sampah dapat
dapa dilakukan pada suatu
tempat, misalnya lapangan yang jauh dari segala
kegiatan agar tidak mengganggu. Namun
demikian pembakaran ini sulit dikendalikan bila
terdapat angin kencang, sampah, arang sampah,
abu, debu, dan asap akan terbawa ketempat-
ketempat
tempat sekitarnya
tarnya yang akhirnya akan
(Sumber: SNI 19-2454-2002) menimbulkan gangguan. Pembakaran yang
Gambar 1. Diagram Teknik Operasional Pengelolaan paling baik dilakukan disuatu instalasi
Persampahan pembakaran, yaitu dengan menggunakan
insinerator, namun pembakaran menggunakan
Seperti yang telah disebutkan dalam SNI 19-2454- insinerator memerlukan biaya yang mahal.
2002 bahwa teknis operasional pengelolaan sampah c. Recycling
perkotaan yang terdiri dari kegiatan pewadahan sampai Merupakan salah satu teknik pengolahan
dengan pembuangan akhir sampah harus bersifat terpadu sampah, dimana dilakukan pemisahan atas
dengan melakukan pemilahan sejak dari sumbernya. benda-benda
benda bernilai ekonomi seperti : kertas,
Berikut ini adalah penjelasan dari kegiatan teknis plastik, karet, dan lain-lain
lain dari sampah yang
operasional pengelolan sampah perkotaan. kemudian diolah sedemikian rupa sehingga
a. Pewadahan Sampah dapat digunakan kembali baik dalam bentuk
Pewadahan sampah adalah aktivitas menampung yang sama atau berbeda
berbed dari bentuk semula.
sampah sementara dalam suatu wadah di tempat d. Reuse
sumber sampah. Merupakan teknik pengolahan sampah yang
b. Pengumpulan Sampah hampir sama dengan recycling, bedanya reuse
Pengumpulan sampah adalah proses penanganan langsung digunakan tanpa ada pengolahan
yang tidak hanya mengumpulkan sampah dari terlebih dahulu.
wadah individual dan atau dari wadah komunal e. Reduce
(bersama) melainkann juga mengangkutnya ke Adalah usaha untuk mengurangi potensi
tempat terminal tertentu, baik dengan timbulan sampah, misalnya tidak menggunakan
menggunaka
pengangkutan langsung maupun tidak langsung. bungkus kantong plastik yang berlebihan.
c. Pemindahan dan Pemilahan Sampah
Pemindahan sampah dapat dilakukan dengan 2.7 Proyeksi Penduduk
cara manual, mekanis, atau gabungan manual Prediksi jumlah penduduk dapat diperoleh dengan
dan mekanis, yaitu pengisisan kon kontainer proyeksi penduduk. Adapun metode proyeksi penduduk
dilakukan secara manual oleh petugas yang digunakan adalah Mathematical Method.
Method Dalam
pengumpul, sedangkan pengangkutan kontainer metode ini dapat digunakan perumusan matematika
ke atas truk dilakukan secara mekanis ((load diantaranya:
haul).
). Sedangkan untuk pemilahan di lokasi a. Linier dengan cara aritmatika
pemindahan dapat dilakukan dengan cara Pn = Po ( 1 + r . n ) (1)
manual oleh petugas kebersihan dan atau
masyarakat
syarakat yang berminat, sebelum dipindahkan b. Linier dengan cara geometrik
geometri
ke alat pengangkut sampah. Pn = Po ( 1 + r )n (2)
d. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah adalah kegiatan c. er dengan cara eksponensial
Non-Linier e
membawa sampah dari lokasi pemindahan atau Pn = Po.ern (3)
langsung dari sumber sampah menuju ke tempat
pembuangan akhir. 2.8 Perhitungan Kebutuhan Alat Pengumpul dan
Armada Sampah
2.6 Pengolahan Sampah
Perhitungan jumlah kebutuhan alat pengumpul dan
Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk
armada sampah pada suatu perencanaan pengelolaan
mengurangi volume sampah atau merubah bentuk
sampah merupakan hal yang penting demi mendapat
menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara
perencanaan yang baik dan efiesien. Perhitungan
3. METODOLOGI
(m³/hari)
Tabel 3. Proyeksi Jumlah Penduduk Kel
Kel. 15 Ulu
25.000
No. Tahun Proyeksi Jumlah Penduduk
0.000
(jiwa)
1. 2014 25.310
310 25310 26733 28236 29824 31500
(jiwa)
2. 2015 26.733
733
3. 2016 28.236
236 (Sumber: Hasil Analisis, 2013)
Gambar 4.. Grafik Hubungan Proyeksi Jumlah Penduduk
4. 2017 29.824
824 dan Proyeksi Timbulan Sampah
5. 2018 31.500
500
(Sumber: Hasil Analisis, 2013) Dari hasil analisis yang diperlihatkan dalam Gambar
5. menunjukkan bahwa semakin kin banyak jumlah penduduk
maka semakin banyak pula timbulan sampah yang
Proyeksi Jumlah Penduduk Kelurahan 15 Ulu dihasilkan.
32500
30000 4.2 Menghitung Kebutuhan TPS dan Armada
Armad
Pengangkut Sampah
(Jiwa)
27500
25000
Perhitungan kebutuhan sarana dan prasarana
sampah sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa
22500
besar kebutuhan TPS dan armada angkutan sampah, baik
20000 saat ini maupun tahun-tahun
tahun yang akan datang. Untuk
2014 2015 2016 2017 2018 menghitung kebutuhan tersebut diperlukan proyeksi
(Tahun) besaran timbulan sampah yang telah dihitung pada sub
(Sumber: Hasil Analisis, 2013) bab sebelumnya.
Gambar 3.. Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Kelurahan
15 Ulu
4.2.1 Kebutuhan TPS
Untuk perhitungan kebutuhan TPS diperlukan
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa jumlah proyeksi besaran
an timbulan sampah, lalu besaran timbulan
penduduk di Kelurahan 15 Ulu pada tahun 2014 tersebut akan dibagi dengan ukuran vloume kapasitas tiap
diproyeksikan sebesar 25.310
310 jiwa dan mengalami satu unit TPS, dimanaimana untuk tiap satu unit TPS
peningkatan setiap tahunnya hingga pada tahun 2018 berkapasitas 6 m3 yang diadopsi dari ukuran volume
sebesar 31.500 jiwa. kapasitas kontainer.
Tabel 5. Jumlah TPS yang Dibutuhkan di Kel. 15 Ulu
4.1.2 Proyeksi Besaran Timbulan Sampah Proyeksi Proyeksi
Perhitungan besaran timbulan sampah dilakukan timbulan sampah Kebutuhan
dengan mengalikan jumlah penduduk dari tahun 2014 No. Tahun
(m3/hari) Jumlah TPS
sampai tahun 2018 dengan standar dar besaran timbulan (unit)
sampah. Dari hasil survey langsung ke lapangan dengan 1. 2014 75,93 13
menggunakan kuesioner diperoleh rata rata-rata timbulan
2. 2015 80,20 14
sampah sebesar 2,35 Ltr/org/hari, dimana besaran ini
3. 2016 84,71 15
dibawah standarisasi SNI, yaitu 3 Ltr/org/hari sehingga
4. 2017 89,47 15
besaran standarisasi dari SNI dapat digunakan untuk
perhitungan dalam penelitian ini. 5. 2018 94,50 16
(Sumber: Hasil Analisis, 2013)
Individual Tak langsung adalah pola dimana alat 5. Kesimpulan dan Saran
pengumpul
mpul sampah yang dalam perencanaan ini
menggunakan gerobak motor langsung 5.1 Kesimpulan
mengumpulkan sampah dari sumber sampah Berdasarkan analisis perhitungan dan perencanaan
atau dari rumah-rumah
rumah penduduk untuk dibawa yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
ke TPS yang kemudian sampah akan dibawa lagi sebagai berikut :
oleh truk sampah menuju TPA. Dalam 1. Proyeksi besaran timbulan sampah di Kelurahan
perencanaan ini alatt pengumpul menggunakan 15 Ulu pada tahun 2014 adalah sebesar 75,93
gerobak motor berkapasitas 2 m³. m3/hari dengan jumlah penduduk 25.310 jiwa
dan pada tahun 2018 proyeksi timbulan sampah
b. Pola Pengangkutan adalah sebesar 94,50 m3/hari dengan jumlah
Pola pengangkutan yang direncanakan dalam penduduk 31.500 jiwa.
penelitian ini adalah Pola Pengangkutan Sampah 2. Proyeksi jumlah ah TPS yang dibutuhkan di
Sistem Kontainer Tetap. Pola pengangkutan ini Kelurahan 15 Ulu pada tahun 2018 adalah
menggunakan wadah pengumpulan yang tidak sebanyak 16 unit kontainer yang berkapasitas 6
dibawa berpindah-pindah.
pindah. Keterangan untuk m3, alat pengumpul berupa gerobak motor
sistem ini adalah sebagai berikut: berkapasitas 2 m3 sebanyak 20 unit, dan armada
1. Kendaraan dari pool menuju kontainer pengangkut sampah berupa dump truck
pertama, sampah dituangkan ke dalam truk berkapasitas 6 m3 sebanyak
banyak 7 unit.
hingga kontainer kosong. 3. Titik TPS yang ada di Kelurahan 15 Ulu saat ini
2. Kendaraan menuju ke kontainer berikutnya berjumlah 5 titik TPS dengan 3 titik TPS yang
sehingga truk penuh, untuk kemudian hanya difungsikan untuk kegiatan pasar dan 2
langsung ke TPA. titik TPS lainnya digunakan untuk masyarakat
3. Demikian seterusnya sampai dengan rit dengan menggunakan sistem TPS terbuka yang
terakhir. dapat mencemarii lingkungan.
Dalam penelitian ini direncanakan menggunakan 4. Sistem TPS di Kelurahan 15 Ulu direncanakan
armada pengangkut berupa dump truck menggunakan sistem kontainer tertutup dengan
berkapasitas 6 m³. pola pengumpulan menggunakan Pola
Pengumpulan Individual Tak Langsung.
Sedangkan pola pengangkutan menggunakan
Sistem Kontainer Tetap dengan wadah
pengumpulan yang tidak dibawa berpindah-
berpindah
pindah.
5.2. Saran
saran yang dapat
Adapun saran-saran dap diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Seharusnya masyarakat saat ini telah
menerapkan konsep 3R, yaitu Reduce
(mengurangi), Reuse
euse (menggunakan kembali),
dan Recycle (mendaur ulang), agar sampah dapat
dikurangi sejak dari sumbernya.
2. Pemerintah harus tegas dalam menerapkan
Gambar 10. Alur dan Rute Armada Pengangkut Sampah peraturan tentang persampahan dan
(Dump Truck)) Tahun 2014 memperbaiki infrastruktur persampahan yang
ada agar dapat tercipta lingkungan yang bersih
dan sehat.
Daftar Pustaka
1) Anonim, 1991, Tata Cara Pengolahan Teknik
Sampah Perkotaan (SNI T-131-1990-F).
T
Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan LPMB,
Bandung.
2) Anonim, 1994, Tata Cara Pengelolaan Sampah di
Permukiman (R SNI 03-3242-1994). Badan
Standarisasi Nasional, Jakarta.
3) Anonim, 1994, Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat
Pembuangan Akhir Sampah (SNI 19-3241-1994).
Gambar 11. Alur dan Rute Armada Pengangkut Sampah Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
(Dump Truck)) Tahun 2018