IK VoL03Mo.02%ei/2008
GAMBARAN PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS.
Rudi Haryono, Christantie Effendy, Khudazi Aulawi
Program Studi imu Keperawatan, FKUGM, Yogyekerta
ABSTRACT
Background: Health education for patients of diabetes melitus is an important component
of discharge planning, Patients have important role in managing the disease on thelr own,
Discharge planning is a process of anticipation and planning needed by patients and the
{amity ater hospital discharge. i fs an integral part of comprehensive health care end has tw
be made in every planning of patient care. Some studies note that 50% - 80% of diabetes.
‘mellitus patients lack of knowledge and skills in managing their disease.
Objective: To get an overview on the implementation of discharge planning to diabetes
molitus pationte at Inpationt installation Ward | of Os. Sardfio Hosptial Yogyakane
Method: This was a quantitative study with descriptive analytical design. As many as 40
‘samples were taken purposively. Data were obtained through questionnaires and check list
‘of observation and analyzed using weighted mean score.
Result: As many as 10 palients (50%) stated that they had got discharge planning education
‘on diabetes melitus at good category and 19 nurses (95%) stated that they had give discharge
planning education at good category. The time of the implementation discharge planning
‘was mainly delivered in the moming and at the mid of nursing period and was tauaht mostly
‘at bedside. Tne result ot observation on patient nursing records showed that the
documentation made by 9 nurses (45%) was poor.
Conclusion: As many as 10 patients (50%) stated that they had got discharge planning
‘education on diabetes melitus at good category and 19 nurses (95%) stated that they had
sive discharge planning education at good category.
Keywords: discharge planning, diabetes melitus, patient
Gamberan Pelaksanaen Discharge Planning
PENDAHULUAN
Pendidikan kesehatan kepada pasien diabetes
‘melitus merupakan komponen discharge planning
yang penting, pasien memilki peran yang penting
dalam menejemen terhadap dirinya sendiri
Discharge planning adalah proses antisipasi den
erencanaan yang dibutuhkan pasien dan keluarga
‘etelah kembali ke rumah, yang merupakan hagian
penting dalam perawatan kesehatan secara
komprehensif dan harus dilakukan pada setiap
erencanaan perawatan pasien.' Beberapa peneitian
mencatat bahwa 50%-80% pasien diabetes mellitus
‘memilkipengetahuan dan keterampiten yang kurang
dalam mengelola penyakitnya. Didapati 80% di
antarenya menyuntik insulin dengan cara yang tidak
tepat, 88% memakei dosis yang salah dan 75% tidak
mengikuti dit yang dianjurkan?Penderita diabetes
yang diberikan pendidikan dan pedoman dalam
erewatan girl akan meningkatkan pola hidupnya
yang depat mengontrol guia darah dengan baik.
Dinyatakan juga bahwa pendidikan kesehatan akan
lebih efektit ila potugas keechatan mengoneltingkat
pengetahuan, sikap dan kebiasaan sehari-hari klien
tersebut?
98
Rerdasarkan studi pendahuluan wawanoara
dengan kepala ruangan pada tanggal 3 April 2007
bahwa IRNA | RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
erawatan pasien diabetes melitus terbagi dalam
‘empat ruangan yaitu Bougenville 1, Bougenville 2,
Bougenville 3 dan Bougenville 4. Pelaksanaan
discharge planning pada pasien diabetes melitus di
IRNA| RSUP Dr. Sardiite Yogyekerta seat ini hanya
meliputi beberapa hal yang dianggap penting, yaitu:
Git, perawatan kaki/uka, cara dan waktu minum obat
serta jadual kontrol. Informasitersebut disampaikan
‘leh perawat kepada pasien dan keluarga pada saat
asien akan pulang. Informasi yang disampaikan
tersebut tidak direncanakan dengan matang terlebih
dahulu dan sobagian tidak didokumentasikan.
Data engka morbiditas pasien diabetes molitus
tahun 2003-2006 i RSUP Dr. Sardito Yogyakarta
adalah 246 pasien (perinakat 2 pada tahun 2003),
‘303 pasien (peringkat 2 pada tahun 2004), 287 pasien
(peringkat 3 pada tahun 2005) dan 133 pasien
(peringkat 6 pada tahun 2006). Berdasarkan deta
ingginye angke morbidiias serta keadaan defisit
yang dialami pasien diabetes mellitus yang
‘menimbulkan masaiah fisik, psikologis, sosial,spiritual dan finensial bagi pasien dan keluarga serta
dibutunkan perawatan lanjutan di rumah secara
tensif, sehingga penting bagi perawat untuk
mempersiapkan pasien diabetes mellitus dan
keluarganya dengan discharge planning, maka
penulistertarik untuk melakukan penelitian tentang
pelakseneen discharge planning pede pesien
diabetes meltus.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kuantitatit
menggunakan metode deskriptif analitik dengan
tujuan memperoleh gambaren tentang sesuatu atau
keadaan secara obyektif.. Penelitian ini untuk
mendeskripsikan tentang pelaksenean discharge
planning pada pasien diabetes mellitus. Penelitian
bertangsung pada 7 Agustus ~ 5 September 2007.
dilaksanakan di RNAI RSUP Dr. Serdjto Yooyekarta.
Popuiasi yang dipaksi pada peneliian ini adalah
perawat dan pasien diabetes mellitus yang dirawat
diIRNAI RSUP Dr. Sargjito Yogyakarta pada bulan
Agustus dan September 2007, cara pengambilan
‘sampel dengan menggunekan purposive sampling.
Jumiah sampel yang diambil dalam penelitian ini
berjumiah 40 responden dengan perincian; 20 orang
pasien dan 20 orang perawat.Kriteriainklusi perawat
adalah perawat yang bertugas di IRNA | RSUP Dr.
Sardjito Yogyakarta lulusen Dill Akademi
Keperawatan maupun S1 Keperawatan. Kriteria
inklusi pasien adalah pasien dengan keadaan tidak
teriogi penurunan kecadaran east dirawat di IRNA |
RSUP Dr. Sardiito Yogyakarta, serta dapat baca tus
dan mengertibahasa Indonesia,
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah engket atau kuesioner berstruktur bentuk
tertutup. Instrumen tersebut dirancang dan dibuat
sendiri oleh peneliti yang didasarkan pada
Penggabungan antara teori Discharge Manning den
limu Penyakit Diabetes Melitus. Dalam setiap nomor
ertanyaan diberikan kemungkinan jawaban “ya”
atau ‘tidak’. Ul validitas instrumen mengqunakan
rumus product moment, syarat minimum dianggap
valid jika menghasilkan hitung yang positif dan ada
korelasi yang signifikan antara masing-masing skor
Jenis terhadap skor total dimana r hitung 2 r tabel.
Instrumen ujireliabilitas menggunakan rumus Alpha
Cronbach, masing-masing instrumen dikatakan
reliabel apabila memilki Alpha Cronbach > rTabel.®
Pengolahan data pada penelitian ini
‘menggunakan rumus Weigted Mean Score untuk
mencari rata-rata dan dikalikan 100% untuk
menentukan persentasenya. Data tiap responden
yang telah diberi bobot dijumlahkan dan dibagi
Gamberan Pelaksanaan Discharge Planning
dengan jumiah pertanyaan dengan karakter yang
sama, kemiudian dipersentasekan untuk dinyatakan
balk (76% — 100%), cukup (56% ~ 75%), kurang
balk (40% —55%) dan tidak baik (kurang dari 40%) *
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
asl peneiion tentang gembaran peleksanean
discharge planning pasien diabetes mellitus di IRNA|
SUP Or. Serdito Yogyakarta disajtan dalam bentuk
tabel yang meliputi karakteristik responden,
pelaksanaan discharge planning tentang pendidikan
kesehatan, informasi fesiitas Kesehatan yang ada
i masyarakat, informasi perubahan lingkungan
rumah, waktu dan tempat pelaksanaan discharge
planning den pendokumentasian discharge planning.
a. Karakteristik Responden
Dari Tabel 1 dapat dihat bahwa pasien diabetes
mellitus dengan jenis kelamin perempuan lebih
banyak daripada laki-aki dengan jumiah 12 orang
(60%). Diabetes mellitus pada umumnya lebin
banyak di derita oleh wanita dibanding pria, hal ini
terjadi karena kelompok risiko tinggi diabetes
‘sebagian besar adalah wanita, umur di atas 30 tahun,
memilikiriwayat diabetes dalam keluarga, pernah
diabetes gestasional, infeksi saluran kemih berulang-
Ulang selama hamil, beberepa kali keguguran, pernah
‘melahirkan anak mati tanpa sebab jelas, pernah
melahirkan bayi lebih dari 4000 gram, pernah
preeklamsi dan polihidramnion.* Penelitian di
Puckeemae Kecamatan di Kodia Timur periodo
Februari—Maret 2005 menyatakan bahwa distribusi
variabel diabetes mellitus menurut jenis kelamin
memperthatken bahwa 80% (85 dari 106) responden
wanita menderita diabetes dibandingkan pria yang
hanya 30% (21 dari 61).
‘abel 4, Distribusi Frekuensi Karakteristik
Responden di IRNA | RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
7 Agustus ~ 5 September 2007
Karaktoristik Pasion Porawat
‘Responden.
Tenis
Lakakt 8 0% 6 3%
Perempuan 2 60% «4 70%
‘Umur ahun)
20-30 1 5% 4 Om
1 5% 105%
Te ee | 8K
>50 smscswty Sm
Pondidikan
SD/SR 1 8% :
SMP 3 8% :
SMU Be) Hs -
ba = op watt 18%)
eee eee
99LIK VoL 037No.02740W2008
Dari Tabel 1 dapat diihat behwa pasien diabetes
‘melitis yang terbanyak adalah berumur 41 — 50 tah
‘ada 7 orang (35%) dan umur di atas 50 tahun ada 11,
orang (55%). Risiko penyakit diabetes mellitus
‘meningkat sejaian dengan bertambahnya usia dan
‘memiliki kontribusi yang besar ternadap morbiditas
dan mortalitas seseorang. Diperkirakan angka
prevalensi diabetes melitus tine 2 di Indonesia akan
naik dengan drastic karena faktor-faktor berikut;
jumlah penduduk, terutama usia >40 tahun,
jumlahnya meningkat, urbanisasi penduduk, faktor
kemakmuran dengan pola hidup westemm.” Penelitian
di Puskesmas Kecamatan di Kodia Timur periode
Februeri—Maret 2005, menyatakan bahwa djumpai
lebih banyak responden yang menderita penyakit
sistemis termasuk diabetes mellitus dibanding
responden yang sehat terutama pada responden usia
i atas 60 tahun dengan perbandingan 2: 1.*
b. Hasil Penelitian Discharge Planning Secara
Umum
Pelaksanaan Discharge Planning yang
dilakukan oleh perawat dapat dilnat pada Tabel 2.
abel 2.Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Discharge
Planning Secara Umum padi
Melltua di IRNA 1 ROUP-
Porlode 7 Agustus ~
Kriteria
Discharge Planning ——Psaie Perawat
Bax 10 50% 19 05%
Cukup 5 3% 1 8%
Kurang Bak a RS :
Tidak Balk 2 10% - :
Total 20 100% 20 100%.
Hasil penelitian mengenai discharge planning
‘secara umum pada pasien diabetes melitus di RNAI
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang meliputi
pendidikan kesehatan, informasi pelayanan
Kesehatan yang ada di masyarakat dan informasi
perubahan lingkungan rumah bagi pasien diabetes
mellitus adalah 10 responden pasien (50%)
‘menyatakan telah mendapatkan discharge planning
dengan kriteria baik. Penelitian yang dilakukant
‘terhadap perawat menyataken 19 responden perawat
(95%) telah memberikan discharge planning pada
pasion diabetes mellitus. Dapat dilhat bahwa hasil
peneltian antara pemyataen pasien dengan perawat
tidak ditemukan kesamaan_kriteria hasil, hal ini
dikarenakan tingkat obysktivitas perawat lebih
\ Kerenies
rendah dari tingkat obyektivitas pi
pasien adalah sebagai obyek dalam pelaksanaan
‘discharge planning. Selain itu, pemberian discharge
planning yeng sekeligue monyangkut banyak hal
‘membuat pasien tidak mampu menampung secara
100
keseluruhan, sehingga bagian discharge planning |
yang telah diberikan oleh parawat, menunit pasien
belum diberikan.
Edukasi diabetes adalah suatu proses
berkesinambungan dan perlu dlakukan beberapa
pertemuan untuk menyegarken dan mengingatkan
kembali penatalaksanaan diabetes. Beberapa prinsip
yang perlu diperhatikan adalah memberikan informasi
secara bertahap, jangan beberapa hal ekaliguo,
mulailah dengan hal yang sederhana baru kemudian
yang komplek, berikan dukungan dan nasihat yang
Positif dan hindarilah kecemasan.*
4. Pendidikan Kesehatan
Tabel 3 menunjukkan hasil peneliian tentang
pendidikan kesehaian baik aspek fisik, psikoloyis,
hubungan sosiel, spiritual dan finansial. Dari hasi
Penelitian bahwa 10 responden pasien (50%)
‘menyatakan telah mendapatkan dengan kriteria balk.
Penelitian yang dilakukan terhadap perawat
n 19 responden perawat (95%) telah
‘memberikannya pada pasien diabetes melitus. Hal
Int berarti masin ada pasien yang belum
mendapatkan discharge planning aspek pendidikan
kesehatan yang memungkinkan pasien tidak
‘mengetahul hal-hal yang harus dilakukan satalah
pasien pulang, yang dapat berakibat
ketidakmampuan pasien atau keluarga memberikan
erawatan secara intensif sesuai dengan kebutuhan,
Pasien dan mengantisipast terjadinya Komplikasi
diabetes melitus. Tujuan jangka panjang pengelolaan-
diabetes mellitus adalah mencegah terjadinya
komplikasi. Untuk mendapatkan hasil pengelolaan
yang maksimal dan mencegah komplikasi maka
Pendidikan Kesehatan dan pelatinan mengenai
penyakit diabetes mellitus disusun dalam Pilar
Utama Pengelolaan diabetes metitus, yang meliputl
Perencanaan makan, latihan jasmani, obat
berkhasiat hipoglikemi dan penyuluhan.*
abel 3. Hasil Ponolitian Unsur Discharge Planning
Diabetes Mellitus
pa
4 RNAI REUP Dr, Sarit Yooyakarta
Perlode 7 Agustus = 8 September 2007
Unsur ——Kritria ‘Respondon
Discharge Discharge __Paslon ___Perawat
a a ig
"
Revehaian Cu Ge Ton
foregoak 3 8% =
TidokBoke 15%
took
Kevteln Kurengtek 8 45% 4 20%
TWokBak 420% 318%
eeeneien TdaeBak 420% 315%
TTiornaal — Balk 7 am 14 70%
Penwbenan Cup = bee
_ Tee tse
Uroiungen Bale 6 2% 6 25%Keadaan psikologis pasien harus dikondisikan
solalu tetap baik agar program perawaten lanjutan
dirumah tetap mengacu pada jalurnya. Perubahan
i dalam perilaku aken tergenggu apabila terjadi
peningkatan perubahan psikologis."® Merupakan
peran perawat untuk memberikan penjelasan dan
‘dukungan moral pada pasien agar dapat menerima
keadaannya, serta memberikan penjelasan dan