You are on page 1of 16

Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana


Desa
Jenis Sesi Paper: Full paper

Dwi Ariyanto Dafik Khoirul Amadah


Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Surabaya
Dwiariyanto@mhs.unesa.ac.id dafikhoirul@gmail.com
Dwi Astutik
Universitas Negeri Surabaya
Dwi_astutik610@yahoo.co.id
Abstract:
Governmental accounting is one of public sector accounting that still growing rapidly in a
row with time development. There is demand for accountability of society fund that be managed
by government led to need for using accounting in record and report of government
performance. Implementation of government accounting did not just applied to central
government, but also applied to local government until village government. For increase
prosperity of village society, central goverment allocate village fund for rural development.
Village fund is fund which emanating from APBN then transferred through APBD of regency
or city used for financing government implemntation, developmend, and empowerment of
village society. Amount of village fund budget in 2017 from central is 60 quintillion rupiah,
with the average for each village get fund an amount of 800 million rupiah until 1 billion
rupiah, it dependent on landmass and population, if it plus from rengency and province, the
average will be an amount of 1,35 billion rupiah each village. Amount of the village fund
increase 28% from village fund in 2016 an amount of 49,96 quintillion rupiah. Using of village
fund for the moment focus on even distribution of development, build Indonesia from outskirts
with strengthen of areas and village in NKRI Framework. But then, much of the village chief
have still not optimal in managed village fund with not apply 3 E ( Economoic, effective,
efficient) and undercommunication on activity planning in using of village fund and lost of
tranparency between village government and society so much of the village chief mixed up with
village fund corruption. Therefor , need to medium for transparency to soceity widely from
using of the village fund. For increase transparency dan accountibility of public service at
Pasuruan regency can be done with android based application which can be said to be
Simades ( Sistem manajemen desa) with features that can help in transparency and
accountibility along with give education about village fund. Purpose of this application is
optimize using of village fund so can be transparency and accountable. Thereis the
trasnparency and the accountibility can maximise for using of village fund in order to increase
village infrastructure building and society prosperity.

Keywords : accountability, applications, transparency, village fund

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 1


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

1. Pendahuluan

Akuntansi pemerintah merupakan salah satu akuntansi sektor publik yang mengalami

perkembangan dengan cepat seiring perkembangan jaman. Adanya tuntutan akuntabilitas atas dana-

dana masyarakat yang dikelola pemerintah mendorong kebutuhan atas penggunaaan akuntansi dalam

mencatat dan melaporkan kinerja pemerintah. Akuntansi pemerintah dilakukan guna terselenggaranya

pemerintahan yang baik (good governance). Penyelenggaraan akuntansi pemerintah tidak hanya

diterapkan pada pemerintah pusat, namun juga di pemerintah daerah hingga pemerintah desa.

Pemerintah desa diberi kewenangan dalam mengatur dan mengelola wilayahnya dengan

mendayagunakan potensi serta kemampuan yang dimiliki masyarakat demi peningkatan kesejateraan.

Demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Pemerintah Pusat mengalokasikan Dana

Desa guna pembangunan desa. Dana Desa merupakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) kemudian ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk

membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan,

serta pemberdayaan masyarakat. Pemerintah menganggarkan Dana Desa secara nasional dalam APBN

setiap tahun. Pada tahun 2017 Pemerintah Pusat mengeluarkan Dana Desa sebesar 60 triliun rupiah.

Rata-rata per desa mendapatkan dana sebesar 800 juta rupiah sampai 1 miliar rupiah bergantung

dengan luas wilayah dan jumlah penduduknya. Sebagian besar Pemerintah Desa yang belum siap

menerima Dana Desa yang cukup besar jumlahnya sehingga sebagian kepala desa masih belum

optimal dalam pengelolaan Dana Desa dengan tidak menerapkan 3E (Ekonomis, Efektif, dan Efisien)

menimbulkan penggunaan Dana Desa rawan terhadap penyelewengan oleh pihak-pihak yang

mengelolanya. Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis terdapat 110 kasus penyelewengan dana

desa dan alokasi dana desa sepanjang tahun 2016-10 Agustus 2017 dimana rata-rata dilakukan oleh

kepala desa. Jumlah kerugian negara atas kasus tersebut mencapai 30 miliar rupiah. Adapun bentuk

penyelewangan Dana Desa yang dilakukan pemerintah desa diantaranya yaitu penggelapan,

penyalahgunaan anggaran, penyalahgunaan wewenang, mark up anggaran, laporan fiktif, pemotongan

anggaran, dan suap. Dari sejumlah bentuk korupsi tersebut, terdapat 5 titik rawan penyelewengan dana

desa dalam proses pengelolaan dana desa yaitu dari proses perencanaan, proses pertanggungjawaban,

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 2


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

monitoring dan evaluasi, pelaksanaan, dan pengadaan barang dan jasa dalam hal penyaluran dan

pengelolaan Dana Desa. Ada beberapa cara untuk melakukan penyelewengan dana desa yang dipantau

ICW antara lain membuat rancangan biaya di atas harga pasar, mempertanggungjawabkan

pembiayaan bangunan fisik dengan dana desa padahal proyek tersebut bersumber dari sumber lain,

meminjam sementara dana desa untuk kepentingan pribadi namun tidak dikembalikan, lalu

pemungutan atau pemotongan dana desa oleh oknum pejabat kecamatan atau kabupaten,

penggelembungan atau mark up pembayaran honor perangkat desa dan mark up pembayaran alat tulis

kantor (ATK), pembelian inventaris kantor dengan dana desa namun diperuntukkan secara pribadi,

pemangkasan anggaran publik kemudian dialokasikan untuk kepentingan perangkat desa, dan

melakukan konspirasi proyek yang didanai dana desa, serta membuat kegiatan proyek fiktif yang

dananya dibebankan dari dana desa.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu sarana transparansi kepada masyarakat secara luas dari

penggunaan dana desa tersebut. Guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik

yang dilakukan pemerintah desa di Kabupaten Pasuruan dapat melalui penggunaan aplikasi berbasis

Android yang bernama Simades (Sistem Manajemen Dana Desa). Simades merupakan aplikasi yang

memiliki fitur dapat membantu dalam transparansi dan akuntabilitas dari pelayanan publik pemerintah

desa serta memberikan edukasi tentang Dana Desa. Dengan adanya aplikasi ini masyarakat desa di

Kabupaten Pasuruan dapat melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan

pembangunan serta kegiatan pengembangan desa. Tujuan dari adanya aplikasi Simades adalah

mengoptimalkan pengelolaan Dana Desa lebih transparan dan akuntabel sehingga dapat

memaksimalkan penggunaan Dana Desa guna meningkatkan pembangunan Infrastruktur desa hingga

kesejahteraan masyarakat, serta dapat mencapai terselenggaranya pemerintahan yang baik (good

governance).

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 3


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Perkembangan Sistem Informasi Berbasis Android

Android adalah sistem operasi dengan sumber terbuka, dan Google merilis kodenya di bawah

Lisensi Apache. Kode dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada Android memungkinkan

perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para pembuat perangkat,

operator nirkabel, dan pengembang aplikasi. Selain itu, Android memiliki sejumlah besar komunitas

pengembang aplikasi (apps) yang memperluas fungsionalitas perangkat, umumnya ditulis dalam versi

kustomisasi bahasa pemrograman Java. Pada bulan Oktober 2013, ada lebih dari satu juta aplikasi

yang tersedia untuk Android, dan sekitar 50 miliar aplikasi telah diunduh dari Google Play, toko

aplikasi utama Android. Sebuah survei pada bulan April-Mei 2013 menemukan bahwa Android adalah

platform paling populer bagi para pengembang, digunakan oleh 71% pengembang aplikasi bergerak.

Di Google I/O 2014, Google melaporkan terdapat lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan

Android, meningkat dari 583 juta pada bulan Juni 2013

Aplikasi Android dikembangkan dalam bahasa pemrograman Java dengan menggunakan kit

pengembangan perangkat lunak Android (SDK). SDK ini terdiri dari seperangkat perkakas

pengembangan, termasuk debugger, perpustakaan perangkat lunak, emulator handset yang berbasis

QEMU, dokumentasi, kode sampel, dan tutorial. Didukung secara resmi oleh lingkungan

pengembangan terpadu (IDE) Eclipse, yang menggunakan plugin Android Development Tools

(ADT). Perkakas pengembangan lain yang tersedia di antaranya adalah Native Development Kit untuk

aplikasi atau ekstensi dalam C atau C++, Google App Inventor, lingkungan visual untuk pemrogram

pemula, dan berbagai kerangka kerja aplikasi web seluler lintas platform.

2.2. Peran Sistem Informasi Dalam Menyusun Laporan Keuangan Yang Akuntabel

Penyajian informasi keuangan pemerintah desa masih secara manual sehingga dapat

memperlambat pengguna untuk mengakses informasi tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan.

Oleh sebab itu, seiring berjalannya waktu IT (Information Technologi) semakin canggih. Penyajian

informasi keuangan desa dapat menggunakan media internet/WEB atau bahkan berbasis Android.

Penyajian keuangan berbasis Android juga dapat dilakukan dengan lebih fleksibel dan disesuaikan

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 4


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

dengan kebutuhan pengguna untuk mendukung setiap keputusan yang dibuat. Penyajian Informasi

keuangan pemerintah desa dituntut untuk lebih cepat dan akurat sehingga tidak terdapat salah saji

yang material. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk akuntabilitas pemerintah desa atas

pelaksanaan anggaran publik.

Konsep akuntabilitas oleh Stewart (Nurcholis, 2000) yang merinci tingkatan akuntabilitas

menjadi lima jenis, yakni: (1) Accountability for Probity and Legality; (2) Process Accountability; (3)

Performance accountability; (4) Programme Accountability; and (5) Policy accountability.

Accountability for Probity berkaitan dengan penghindaran terhadap kejahatan jabata khususnya untuk

meyakinkan bahwa dana telah digunakan dengan benar dan dengan cara yang benar. Sistem Informasi

Dana Desa ini merupakan bentuk upaya dalam mewujudkan akuntabilitas yang memadai, sehingga

tidak ada celah bagi pengelola anggaran untuk melakukan penyelewengan anggaran. Sedangkan

Accountability for Legality menekankan bahwa kekuasaan yang diberikan oleh undang-undang tidak

melampaui batas. Hal ini berkaitan dengan apakah terdapat prosedur-prosedur yang diterapkan untuk

melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu sudah memadai serta apakah aktivitas-aktivitas tertentu

dilakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan sebelumnya. Performance, programme, dan policy

accountability berturut-turut menekankan pada kinerja, program, dan kebijakan dari suatu entitas yang

disampaikan kepada publik. Sistem informasi berbasis Android ini memberikan dampak yang

signifikan terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa yang mana akan memperkecil peluang

terjadinya manipulasi data keuangan publik serta akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat dan

pemangku kepentingan dalam mendapat informasi berkaitan dengan pengelolaan dana desa tersebut.

Keakuratan dan kecepatan merupakan hal penting dalam penyajian informasi keuangan, sehingga

dengan dengan adanya sistem informasi ini akan mampu mengatasi permasalahan akurasi dan

aksesibilitas laporan keuangan pemerintah desa.

2.3. Siklus Akuntansi Keuangan Dana Desa

Siklus akuntansi merupakan gambaran tahapan proses akuntansi yang meliputi pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan yang dimulai pada saat terjadi sebuah transaksi.

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 5


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

Tahapan siklus akuntansi meliputi :

a. Tahap Pencatatan

Tahap ini merupakan langkah pertama dari siklus akuntansi. Hal yang dilakulan yaitu mengumpulkan

buktibukti transaksi selanjutnya melakukan pencatatan ke dalam buku yang sesuai.

b. Tahap Penggolongan

Tahap penggolongan merupakan tahap mengelompokkan catatan bukti transaksi ke dalam kelompok

buku besar sesuai dengan nama akun dan saldo-saldo yang telah dicatat dan dinilai ke dalam kelompok

debit dan kredit.

c. Tahap Pengikhtisaran

Pada tahap ini dilakukan pembuatan neraca saldo dan kertas kerja. Laporan Kekayaan Milik Desa

berisi saldo akhir akun-akun yang telah dicatat di buku besar utama dan buku besar pembantu. Laporan

Kekayaan Milik Desa dapat berfungsi untuk mengecek keakuratan dalam memposting akun ke dalam

debit dan kredit. Di dalam Laporan Kekayaan Milik Desa jumlah kolom debit dan kredit harus sama

atau seimbang.

d. Tahap Pelaporan

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari siklus akuntansi. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini :

1) Membuat Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa

Laporan ini berisi jumlah anggaran dan realisasi dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan dari

pemerintah desa yang bersangkutan untuk tahun anggaran tertentu.

2) Laporan Kekayaan Milik Desa

Laporan yang berisi posisi aset lancar, aset tidak lancar, dan kewajiban pemerintah desa per 31

Desember tahun tertentu.

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 6


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

Proses
penyusunan dan SPP/SPM/SPD/SP2
RAPBD/RKA/DPA
penetapan APBD D/Bukti Transaksi
RAPBD

Buku Kas Umum,


Buku Jurnal Buku Pebantu Pajak, Dicatat ke dalam
Posting Khusus
Buku Pembantu Kas buku kas umum dan
Tunai, Buku buku pembantu
Pembantu Bank

Laporan
Buku Besar Neraca Saldo Keuangan
Pemerintah Desa

Gambar 1. Siklus Akuntansi pemerintah desa

2.4. Konsep 3E

Konsep 3E ini merupakan suatu pengukuran kinerja pengelolaan sektor publik antara lain Ekonomi,

Efisien, dan Efektif. Ekonomi merupakan suatu hubungan antara pasar dan masukan (cost of input).

Dengan kata lain ekonomi merupakan implementasi praktik pembelian barang dan jasa input dengan

tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik yang memungkinkan. Dalam kaitan dengan dana desa yaitu

pembeliam barang dan jasa yang dilakukan oleh perangkat desa. Efisiensi berhubungan erat dengan

konsep produktivitas. Pengukuran efisien dilakukan dengan menggunakan perbandingan

antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Dalam hal ini apakah

output yang dihasilkan sebanding atau lebih besar dari input. Efektivitas, pada dasarnya berhubungan

dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan. Indikator efektivitas yaitu jangkauan akibat dan

dampak (outcome) dari keluaran (output) program dalam mencapai tujuan program.

Dari uraian diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa ketiga pokok bahasan dalam value for

money sangat terkait dengan yang lainnya, ekonomi membahas input, efisiensi

membahas input dan output, dan efektivitas membahas output dan outcome.

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 7


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

3. Metode Penelitian

3.1. Obyek Penelitian

Objek penelitian ini adalah Kabupaten Pasuruan. Output dari penelitian ini berupa aplikasi berbasis

Android ini diharapkan dapat membantu perangkat desa terutama Kepala Desa dalam mengelola serta

memanajemen dana desa agar optimal serta akuntabel dan transparan.

3.2. Jenis Data

Menurut Indriantoro dan Supomo (2011:146), data primer merupakan data penelitian yang diperoleh

secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama (tidak melalui media perantara). Data sekunder

merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara atau

diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Indriantoro dan Supomo, 2011:147). Kami menggunakan dua

data yaitu primer dan sekunder.

3.3. Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan cara untuk memperoleh data dengan mempelajari buku, jurnal,

makalah, atau tulisan ilmiah yang diperoleh dari media cetak.

3.3.2. Observasi

Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau

peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian.Dalam hal ini, peneliti dengan

berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati

langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai

dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan

tersebut.

3.3.3. Dokumentasi

Cara dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber,

baik pribadi maupun kelembagaan (Anwar Sanusi, 2011:114). Penelitian ini menggunakan teknik

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 8


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

dokumentasi dengan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pengelolaan

keuangan desa.

3.4. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan

mengumpulkan, mengolah, dan menginterprestasikan data yang diperoleh sehingga memberi

keterangan yang benar dan lengkap untuk pemecahan masalah yang dihadapi.

Dalam analisis deskriptif kualitatif dengan mengacu pada model analisis data yang telah

dikembangkan oleh Huberman dan Miles menggunakan model interaktif dengan tiga prosedur yaitu :

reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Secara rinci bahwa alur teknik analisis data yang

digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

3.4.1 Reduksi data

Reduksi data ini dimana peneliti merangkum dan memilih informasi inti yang sesuai dengan fokus

penelitian. Pemilihan dan perangkuman data dilakukan apabila data yang diperoleh dari narasumber

terlalu banyak dan tidak semua data tersebut relevan dengan rumusan masalah. Reduksi data dilakukan

untuk menghasilkan data yang lebih tepat dan jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data yang selanjutnya, dan mencari kembali ketika dibutuhkan oleh peneliti.

3.4.2. Penyajian data

Penyajian data yang dilakukan dalam bentuk uraian singkat sehingga dapat memudahkan peneliti

untuk memahami kondisi yang terjadi dan dapat menentukan tahap selanjutnya yang akan dikerjakan.

Data yang dapat disajikan oleh peneliti dalam penelitian ini berupa analisis perencanaan pengelolaan

keuangan desa.

3.4.3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi

Teknik ini dimana kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan terbaru yang belum

pernah ada sebelumnya. Verifikasi didasarkan pada penyajian data dan reduksi data serta menjawab

rumusan masalah penelitian.

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 9


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

4. Hasil

Akuntansi pemerintah merupakan salah satu akuntansi sektor publik yang mengalami

perkembangan dengan cepat seiring perkembangan jaman. Adanya tuntutan akuntabilitas atas dana-

dana masyarakat yang dikelola pemerintah mendorong kebutuhan atas penggunaaan akuntansi dalam

mencatat dan melaporkan kinerja pemerintah. Penyelenggaraan akuntansi pemerintah tidak hanya

diterapkan pada pemerintah pusat, namun juga di pemerintah daerah hingga pemerintah desa. Demi

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, Pemerintah Pusat mengalokasikan Dana Desa guna

pembangunan desa.

Dana Desa merupakan dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

kemudian ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan

pemerintahan hingga pemberdayaan masyarakat. Pada tahun 2017 Pemerintah Pusat mengeluarkan

Dana Desa sebesar 60 triliun rupiah. Rata-rata per desa mendapatkan dana sebesar 800 juta rupiah

sampai 1 miliar rupiah bergantung dengan luas wilayah dan jumlah penduduknya. Pemerintah Desa

yang belum siap menerima Dana Desa yang cukup besar jumlahnya sehingga sebagian kepala desa

masih belum optimal dalam pengelolaan Dana Desa dengan tidak menerapkan 3E (Ekonomis, Efektif,

dan Efisien) menimbulkan penggunaan Dana Desa rawan terhadap penyelewengan oleh pihak-pihak

yang mengelolanya.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu sarana transparansi kepada masyarakat secara luas dari

penggunaan dana desa tersebut. Guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik

yang dilakukan Desa Karang Jati Kabupaten Pasuruan dapat melalui penggunaan aplikasi berbasis

Android yang bernama Simades (Sistem Manajemen Dana Desa). Simades merupakan aplikasi yang

memiliki fitur dapat membantu dalam transparansi dan akuntabilitas dari pelayanan publik pemerintah

desa serta memberikan edukasi mengenai penggunaan Dana Desa. Dengan adanya aplikasi ini,

masyarakat desa di Desa Karang Jati Kabupaten Pasuruan dapat melakukan pemeriksaan dan

pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan serta kegiatan pengembangan desa.

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 10


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

Terdapat beberapa menu utama aplikasi simades yang membantu pengelolaan dana desa lebih

transparan dan akuntabel dengan menerapkan prinsip 3E yaitu:

Gambar 2. Menu-menu Simades

1. Edukasi

Menu Edukasi berisi tentang edukasi penggunaan dana desa dan pengelolaan dana desa yang tepat

sasaran

2. Rencana Kegiatan

Selanjutnya terdapat menu Rencana Kegiatan yang dimana terdapat 2 sub menu yaitu rencana

kegiatan dan anggaran. Sub menu Rencana Kegiatan mengenai rencana-rencana kepala desa dalam

penggunaan dana desa serta terdapat Sub Menu Anggaran yang digunakan untuk menampilkan

anggaran yang digunakan untuk merealisasikan rencana kegiatan kepala desa.

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 11


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

Gambar 3. Menu Rencana Kegiatan Simades

3. Realisasi Kegiatan

Kemudian terdapat menu Realisasi kegiatan yang dimana terdapat 2 sub menu yaitu Rencana

Kegiatan dan Laporan Anggaran. Sub Menu Realisasi Kegiatan akan menampilkan realisasi kegiatan

kepada masyarakat atas rencana kepala desa serta sub menu Laporan Anggaran yang menampilkan

anggaran yang telah dipakai untuk merealisasikan rencana kegiatan kepala desa.

Gambar 4. Menu Realisasi Kegiatan Simades

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 12


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

4. Saran dan Kritik

Masyarakat desa dapat menyampaikan saran maupun kritik atas program dan anggaran yang telah

digunakan oleh kepala desa pada menu Saran dan Kritik

5. Bantuan

Menu bantuan berisi mengenai panduan singkat mengenai penggunaan aplikasi supaya pengguna

mudah untuk mengoprasikan aplikasi tersebut

6. Tentang

Menu yang terakhir merupakan menu tentang, pada menu tentang terdapat profil pengguna serta

terdapat contact person guna pengaduan apabila terjadi error pada aplikasi

Dengan adanya aplikasi simades, kepala desa lebih mudah memahami cara pengelolaan dana desa

yang efektif dan tepat sasaran serta masyarakat dapat mengawasi penggunaan dana desa supaya lebih

transparan. Aplikasi tersebut juga membantu kepala desa dalam pelaporan transaksi yang telah terjadi

sehingga lebih akuntabel dalam pelaporan dana desa pada masa akhir periode serta sebagai sarana

transparansi dana kepada masyarakat desa.

5. Penutup

5.1. Kesimpulan

Akuntansi Pemerintah telah menjadi bidang yang sangat diperlukan dalam pengelolaan keuangan

pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tak terkecuali pemerintah desa.

Akuntansi pemerintah dilakukan guna terselenggaranya pemerintahan yang baik (good

governance). Pemerintah desa diberi kewenangan dalam mengatur dan mengelola sendiri

wilayahnya dengan medayagunakan potensi dan kemampuan yang dimiliki masyarakatnya

demi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat desa. Dana Desa merupakan dana yang berasal dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kemudian ditransfer melalui APBD kabupaten/kota

dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan hingga pemberdayaan masyarakat.

Pada tahun 2017 Pemerintah Pusat mengeluarkan Dana Desa sebesar 60 triliun rupiah. Rata-rata per

desa mendapatkan dana sebesar 800 juta rupiah sampai 1 miliar rupiah bergantung dengan luas wilayah

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 13


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

dan jumlah penduduknya. Pemerintah Desa yang belum siap menerima Dana Desa yang cukup besar

jumlahnya sehingga sebagian kepala desa masih belum optimal dalam pengelolaan Dana Desa dengan

tidak menerapkan 3E (Ekonomis, Efektif, dan Efisien) menimbulkan penggunaan Dana Desa rawan

terhadap penyelewengan oleh pihak-pihak yang mengelolanya. Dari studi pustaka yang dilakukan

penyelewengan yang terjadi dikategorikan dalam beberapa bentuk yaitu penggelapan, penyalahgunaan

anggaran, penyalahgunaan wewenang, mark up anggaran, laporan fiktif, pemotongan anggaran, dan

suap.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu sarana transparansi kepada masyarakat secara luas dari

penggunaan dana desa tersebut. Guna meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik

yang dilakukan di Kabupaten Pasuruan dapat melalui penggunaan aplikasi berbasis Android yang

bernama Simades (Sistem Manajemen Dana Desa). Simades merupakan aplikasi yang memiliki fitur

dapat membantu dalam transparansi dan akuntabilitas dari pelayanan publik pemerintah desa serta

memberikan edukasi mengenai penggunaan Dana Desa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis bermaksud mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan. Saran-saran tersebut adalah :

a. Pemerintah Desa

1) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Pemerintah Desa dengan cara adanya

kewajiban pendidikan berkelanjutan, adanya pelatihan mengenai pengelolaan keuangan desa

yang diberikan Pemerintah Kabupaten kepada Pemerintah Desa.

2) Peningkatan pemahaman dan penggunaan sistem informasi akuntansi dalam proses

pengelolaan keuangan desa dengan cara menyediakan fasilitas teknologi informasi yang

memadai dan pelatihan pelatihan terkait penggunakaan teknologi infomasi kepada Pemerintah

Desa. Dalam hal ini, dapat menggunakan aplikasi Simades ini dalam proses pengelolaan

keuangan desa.

b. Masyarakat Desa

Diharapkan adanya peran dari masyarakat desa terutama yang tergabung ke dalam Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) untuk turut serta dalam pengelolaan keuangan desa, seperti

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 14


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

memantau dan mengawasai kebijakan-kebijakan yang diambil Pemerintahan Desa untuk program-

program yang akan dilaksanakan di Desa serta pengelolaan dana desa.

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 15


Simades Aplikasi Android Guna Transparansi Dana Desa

Referensi

Android (sistem operasi). n.d. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Android_(sistem_operasi, diakses pada 20 Januari


2018)
Anwar, Sanusi. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Danial, Endang dan Warsiah, Nanan. 2009. Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn
Universitas Pendidikan Indonesia
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen.
Yogyakarta: BPFE
Medistiara, Yulida. 2017. ICW Sebut Pak Kades Paling Banyak Korupsi Dana Desa.
(https://news.detik.com/berita/d-3596041/icw-sebut-pak-kades-paling-banyak-korupsi-dana-desa, diakses
pada 20 Januari 2018)
Pangaribuan, Bastian. 2012. Ekonomis, Efektif, dan Efisien.
(https://www.kompasiana.com/bastian90pangaribuan/ekonomis-efektif-
efisien_550e7f3e813311842cbc6540, diakses pada 20 Januari 2018)

Accounting Competition and Remarkable Discussion, Surabaya, 2018 16

You might also like