You are on page 1of 15

LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM

I. Pengertian Post Partum


 Waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak
hamil dan penyesuaian terhadap penambahan keluarga baru (Hamilton,
1995)
 Waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan
normal, berlangsung selama 6 minggu / 24 hari (Manuaba, 1998)
 Masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi kembali
ke keadaan normal seperti sebelum hamil (Bobak, 2005)

II. Tujuan Perawatan Pada Ibu Pada Periode Post Partum


1. Menunjang pengembalian uterus pada keadaan normal.
2. Mencegah komplikasi sekecil mungkin.
3. Meningkatkan rasa nyaman dan proses penyembuhan.
4. Membantu mengembalikan fungsi-fungsi tubuh ke keadaan normal.
5. Meningkatkan kemampuan klien untuk merawat diri sendiri.
6. Meningkatkan pengetahuan klien pada perubuhan-perubahan fisiologis
dan psikologis.
7. Mendukung adaptasi dan keutuhan keluarga klien terhadap bayi yang baru
lahir.
8. Mendukung kemampuan sebagai orang tua dalam menerima kelahiran
bayi.
9. Menurunkan angka kematian ibu bersalin.

Post partum terbagi menjadi 3 tahap


1. Immediate post partum : satu jam pertama post partum
2. Early post partum : minggu pertama post partum
3. Late post partum : minggu kedua sampai ke enam post partum
III. Adaptasi Fisiologis Periode Post Partum
Proses kembalinya (ukuran dan fungsi) sistem reproduksi kondisi seperti
sebelumnya hamil  INVOLUSI
1. Keadaan Umum
 BB ↓ 7-8 kg (5-6 kg karena lahirnya bayi, plasenta, air ketuban, 2 kg
karena diuresis)
 Tanda vital

Normal Penyimpangan
A. Temperatur
Pada 24 jam pertama dapat meningkat Bila lebih dari 24 jam dan
hingga 380C akibat pengaruh : menetap dalam 2 hari
dehidrasi, perubahan hormonal dan temperature lebih dari 380C 
ekskresi otot selama melahirkan. kemungkinan sepsis
Pembengkakan payudara pada hari ke puerperalis, infeksi traktus,
2 atau ke 3 dapat meningkatkan infeksi lain
temperature
B. Nadi/Pulse
Bradikardi sering ditemukan dalam 6-8 Nadi cepat  indikasi
hari post partum  akibat dari hypovolume, hemorrhagi,
penurunan cardiac output dan stroke infeksi atau adanya penyakit
volume. jantung.
Nadi 50-70 kali/menit masih dianggap
normal.
Nadi  akan kembali normal seperti
sebelum hamil dalam 3 bulan.
C. Pernafasan
Akan kembali normal dalam periode Hipoventilasi-hipotensi 
post partum gejala penyerta blok anestesi
D. Tekanan darah
Mengalami sedikit perubahan “pada 48 Penurunan tekanan darah
jam pertama dapat menjadi “hipotensi merupakan indikasi adanya
orthostatic” (timbul pusing segera hipovolemi sekunder  adanya
setelah berdiri) hemorrhagi.
Penurunan kurang dari 20 mmHg Peningkatan sistolik 30 mmHg
tekanan sistolik  hipotensi atau diastolic 15 mmHg 
orthostatic  merupakan kompensasi disertai sakit kepala dan
kardiovaskuler untuk menurunkan gangguan penglihatan  pre
resistensi vaskuler pada panggul. ekslamsi

2. Sistem kardiovaskuler
a. Komponen darah
 Pada kala I – II terjadi peningkatan cardiac output, beberapa menit
setelah melahirkan atau 72 jam pertama PP terjadi penurunan
volume darah.
 3-7 hari kemudian plasma darah menurun  hemokonsentrasi
karena diuresis.
 Kehamilan akan menyebabkan hypovolemi  menambah 50%
peningkatan sirkulasi volume darah.
 Pada persalinan normal darah yang keluar ± 400-500 cc masih
dapat ditoleransi.
 Adanya penurunan volume darah akan mengakibatkan adanya
erithropoesis, dehidrasi sehingga mempengaruhi hemokonsentrasi.
 Pada persalinan “seksio caesarea” atau persalinan dengan bayi
kembar  darah yang keluar ± 900 – 1000 cc.
 Kehilangan darah lebih dari 500 cc merupakan tanda awal
perdarahan post partum.
 Setelah satu minggu post partum  volume darah stabil mengarah
ke kondisi sebelum hamil.
 Selama persalinan  erithropoesis ↑ dan Ht ↑, dengan
pengembalian cairan, erithropoesis dan Ht kembali normal  (3-4
hari post partum), Hb normal menurut WHO ≥ 11,5 mg%.
 Hb menurun, Ht meningkat  indikasi perdarahan
 Hb menurun hari ke 2-6 minggu  anemia
 Mekanisme pembekuan darah lebih aktif pada immediate PP 
meningkatkan tromboemboli.
 Leukosit  pada early post partum meningkat  25.000/mm3 
bila peningkatan lebih dari 30% setelah interval 6 hari : infeksi.
b. Berkeringat dan meningigil, karena instabilitas vasomotor
Berkeringat berlebihan sering terjadi pada early post partum  malam
hari  tidak merupakan masalah  mengganggu rasa nyaman.

3. Sistem perkemihan
 Selama proses persalinan  vesica urinaria bisa mengalami trauma
akibat tekanan  edema  menimbulkan over distensi dan
pemenuhan kandung kemih tidak sempurna  kurang sensitive dan
kapasitas bertambah  sesudah berkemih masih ada residu  edema
 obstruksi  retensi  potensial infeksi.
 Laserasi perineal, hematoma pembengkakan dan memar perineum dan
jaringan sekitra urethra  menyebabkan penurunan sensasi kemih 
resiko  retensi urine, distensi vesika urinaria, infeksi sistem saluran
kemih
 Ketidak mampuan BAK dalam 2 hari PP bisa terjadi akibat trauma
saat proses kelahiran, penurunan sensasi kandung kemih,
pembengkakan, dan memar pada jaringan sekeliling uretra.
 Dalam 8-12 jam post partum  haris BAK spontan dan setelah 2 hari
PP BAK harus kembali normal.
 Kandung kemih biasanya cepat-cepat terisi oleh karena selama
kehamilan terjadi peningkatan cairan ekstraseluler 50%.
 Selama persalinan  Kandung kemih trauma  edema dan
kehilangan sensitivitas terhadap cairan  tekanan yang berlebih dan
pengosongan tidak sempurna Kandung kemih  ISK.
 Penimbunan cairan dalam jaringan selama kehamilan dikeluarkan
melalui dieresis dalam 12 jam Post partum.
 Aliran darah ke ginjal dalam waktu sebulan secara bertahap akan
kembali seperti keadaan semula dana dalam 4-6 minggu  fungsi
ginjal kembali normal.

4. Sistem endokrin
 Estrogen dan progesterone menurun dengan cepat, prolaktin
meningkat dengan rangsang hisapan bayi. Lahir plasenta  estrogen
dan progesterone menurun dengan cepat.
 Estrogen ↑ bertahap dalam 3 mg PP pada klien tidak meneteki,
sehingga menstruasi bisa terjadi ke-12 PP, sedangkan yang meneteki
pada mg ke36 PP.
 Obat-obat yang dapat menghambat prolaktin : bromokiptin, agonis
dopamine
 Pembesaran payudara, produksi ASI sekitar hari ke 3 PP dibuat oleh
sel asini pada alveoli atas pengaruh prolaktin.
 Keluarnya susu ke duktus laktiferus disebabkan oleh kontraksi sel
myoepitelium, tergantung pada sekresi oksitosin dan rangsangan oleh
hisapan bayi.

5. Sistem pencernaan
 Defekasi cenderung melambat karena masih ada efek progesterone,
penurunan tekanan otot abdomen dan kurang cairan serta darah.
 Ibu mungkin takut bila pergerakan usus saat defekasi akan
menimbulkan rasa sakit karena terdapat episiotomy atau hemorroid.
 Penurunan motilitas usus dan tonus otot abdomen, kehilangan cairan,
rasa tidak nyaman pada perineum, pengguna enema pada kala I 
perdisposisi konstipasi.
 Pemberian huknah pada kala I dan penurunan kekenyalan otot
abdomen juga merupakan faktor predisposisi terjadinya konstipasi
 Pemulihan defekasi secara normal terjadi dalam waktu 1 minggu.
6. Sistem musculoskeletal
 Otot abdomen yang teregang selama kehamilan menyebabkan
kekenyalan otot berkurang, dinding perut menjadi lembek dan kendor,
dan akan kembali dalam 6 minggu post partum.
 Muskulus rektus abdominis memisah  diastasis recti abdominis
dengan latihan/senam hamil akan mempercepat pemulihan.
 Kelahiran bayi  menyebabkan trauma muskulus pubococcygeal dan
spingter mayor pelvis.
 Pada 24 jam pertama post partum  kadang-kadang mengeluh : nyeri
dan lemah pada kaki  akibat tegangan otot dan penggunaan tenaga
sewaktus partus.
 Anestesi local bisa berpengaruh terhadap perasaan pada anggota
bawah akan menurun selama 24 jam pertama.
 Apabila dalam persalinan dilakukan anestesi local  sensasi selama
24 jam pertama post partum menurun.
 Statis darah pada kaki berhubungan dengan posisi, trauma pada
pembuluh darah dan penggunaan pijakan kaki meningkatkan resiko
tromboplebitis.

7. Sistem, integument
 Chloasma gravidarum tidak akan tampak lagi pada akhir kehamilan.
 Hiperpigmentasi areola mammae dan linea nigra belum menghilang
dengan sempurna.
 Palmar erithema, spider angioma (nevi)  berkurang seiring dengan
penurunan estrogen.

8. Sistem reproduksi
a. Involusi uteri dan tempat insersi plasenta.
 Setelah plasenta dilahirkan (kala III)  fundus uteri dapat
dipalpasi di pertengahan antara simfisis-umbilikus (posisinya di
midline) dan akan berkurang 1-2 cm per hari. Minggu pertama
TFU sejajar dengan tulang pubis, minggu kedua uterus masuk ke
rongga panggul, dan minggu ke enam kembali ke ukuran semula
(50-60 gram)
 Subinvolusi uteri : gagalnya uterus kembali ke ukuran semula 
retensi plasenta dan infeksi.
Tingkatan involusi uteri
Waktu sejak
Posisi Fundus Uteri Berat Uterus
melahirkan
1 – 2 jam Pertengahan pusat dan simfisis 1000 gram

12 jam 1 cm di bawah pusat


3 cm di bawah pusat, terus menurun
3 hari
1 cm setiap hari
6 hari Pertengahan simpisis dan umbilikus

7 hari Sejajar dengan tulang pubis 500 gram

14 hari Sudah masuk ke rongga panggul 275 gram

5-6 minggu Di bawah simpisis 50-60 gram

Tempat melekat plasenta, segera setelah plasenta lahir :


 Permukaan kasar, tidak beraturan
 Ditutupi vaskuler yang konstriksi dan thrombosis
 Pada endometrium  SCAR sebagai proses penyembuhan luka
tetapi tidak meninggalkan jaringan parut.
 Regenerasi sempurna endometrium terjadi minggu ke 3 post
partum kecuali bekas menempelkannya plasenta.
 Tempat menempelnya plasenta 8-9 cm, perdarahan akan berhenti
karena kontraksi uterus
 Jaringan nekrose akan lepas sekitar 6 mg PP  tidak terjadi luka
parut pada endometrium.
b. Lokhea
Lokhea adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan keluar melalui
vagina pada masa nifas. Jumlah lochea dihitung dari luasnya resapan
darah pada pembalut  sedikit, sedang. Banyak. Perdarahan ± 10 hari
post partum  indikasi perdarahan di tempat melekat plasenta. Jika 3-
4 minggu tetap perdarahan  infeksi atau sub involusi plasenta.
Karakteristik Lokhea
Batas waktu Pengeluaran
Nama Pengeluaran normal
pengeluaran abnormal
Rubra Hari ke 1 – 3 o Bentuk darah dan bekuan o Bekuan sangat
post partum o Bau : agak anyir banyak
o Meningkat bila meneteki o Bau agak busuk
atau bangun o Jumlah banyak
o Isi : sel darah merah, sisa (ganti softek
selaput ketuban, sel desidua, terus menerus)
sisa vernik caseosa, sisa
trofoblast dan leukosit
Serosa Hari ke 4 – 9 o Warha merah muda atau o Bau busuk
post partum coklat o Jumlah banyak
o Bau agak anyir
o Jumlah mulai sedikit
o Isi : sel darah tua, serum
leukosit dan sisa jaringan
Alba Hari ke 10 o Warna kuning/putih o Bekuan lebih
post partum o Isi : leukosit, sel-sel epitel banyak
mukosa servik dan bakteri o Bau busuk
o Jumlah sangat
banyak
o Kembali warna
merah
o Keluar dari 2-3
minggu
Lochea alba adn serosa terus menerus  endometritis bila disertai
panas, nyeri dan kekakuan diperut.
Bau lochea menusuk  infeksi, lochea normal yaitu yang warnanya
sesuai dengan jenis dan waktu serta berbau amis.
c. Kontraksi uterus
Estrogen dan progesterone menurun  terjadi involusi uterin dalam
4-6 minggu, pada prinsipnya karena penurunan ukuran sel-sel
myometrium.
Intesitas kontraksi uterus meningkat segera sesudah
melahirkan untuk merespon volume intrauterine. 1-2 jam pertama post
partum aktifitas uterin menurun dengan cepat dan kemudian menjadi
stabil.
Kontraksi uterus dapat menjadi tidak terkoordinir jika tidak
ada koordinasi oxytosin exogen ataupun endogen, misalnya
menurunnya stimulasi.
Kontraksi ini akan menjepit pembuluh darah, sehingga
perdarahan setelah plasenta lahir dapat berhenti.
“after pain” : kontraksi dan relaksasi yang periodeik pada
uterus  menimbulkan rasa tidak nyaman yang muncul pada awal
pueperium. Normal sampai 3 hari.
After pain : kontraksi yang intermitten dimana kontraksi ini mirip
dengan kram pada saat menstruasi.
After pain meningkat pada :
- Ada sisa plasenta pada kavum uteri
- Ada gumpalan darah pada kavum uteri
- Pemberian injeksi eoxytosin
- Saat menyusui karena reflek stimulasi ke pituitary posterior yang
mengeluarkan oxytosin
- Multipara
d. Vagina/vulva pada perineum
Pada immediate post partum : edema, luka dan biru-biru, laserasi,
rugae tidak ada dan akan kembali mulai minggu ke 3.
Perineum  luka epis (5-6 minggu sembuh kembali)
Pada vulva dan vagina akan timbul rasa tidak nyaman tetapi
tergantung pada bentuk insisi, repair, lamanya Kala II, multipara dan
efektif penanganan
Dinding vagina yang lembut akan kembali 6-8 minggu post partum,
ruggae kembali ± 4 minggu post partum, tetapi tidak sama dengan
orang yang belum pernah melahirkan.
Penebalan mukosa vagina terjadi bersamaan dengan berfungsinya
kembali ovarium.
Hipoestrogen : menurunkan produksi mucus vagina sehingga
menyebabkan rasa tidak nyaman waktu koitus.
Introitus vagina  eriterna, edematus terutama pada epis atau laserasi.
Penyembuhan luka epis sama dengan luka biasa.
Hemoroid dapat terlihat.

e. Cervik
Cervik : edema, tipis dan terbuka
Portio : teraba lunak, kemerahan dan mungkin timbul laserasi
Pada 18 jam post partum : servik memendek dan mengeras.
Pada akhir minggu pertama : pulis sempurna.
Cavum uteri externa  “Fish Mouth”

f. Perubahan payudara
Selama kehamilan di bawah pengaruh estrogen dan progesterone
payudara disiapkan, colostrums keluar pada kehamilan trimester III 
minggu pertama post partum  banyak mengandung protein, lemak
dan antibody.
Produksi ASI  hari ke 3 post partum.
Pembesaran payudara  oleh karena penambahan sistem vaskuler
dan limfatik sekitar payudara.
Produksi : sel-sel alveolar dibawah pengaruh prolaktin “let down
reflek”  ASI mengalir ke duktus laktiferus  bergantung pada
sekresi oksitosin yang distimulasi oleh hisapan bayi.

Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum

I. Pengkajian
a. Identitas klien dan penanggung jawab
Nama, nomor medrek, usia, alamat, pekerjaan dll
b. Keluhan utama
Keluhan klien pada saat dikaji
c. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama dijabarkan dalam bentuk PQRST (proaktif, dan palliative,
kuantitas, radiasi, skala dan time)
d. Riwayat kesehatan terdahulu
Status kesehatan dimasa lalu dan obat yang pernah dikonsumsi klien.
e. Riwayat penyakit keluarga
Penyakit genetic pada tiga generasi terakhir, bila ada buat genogram.
f. Riwayat obstetric dan ginekologi
Riwayat obstetric : riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sekarang dan
yang lalu
Riwayat ginekologi : riwayat menstruasi, KB.
g. Riwayat psikososial
- Penerimaan terhadap bayi : respon klien, sentuhan, pelukan serta
ekspresi klien saat diberikan bayinya.
- Konsep diri : kaji body image, peran diri, identitas diri, ideal diri dan
harga diri klien.
- Penerimaan keluarga : sibling dan respon anggota keluarga lainnya.
h. Activity Dialy living
- Nutrisi meliputi : porsi, frekuensi, jenis makanan dan keluhan
- Hidrasi : kaji status hidrasi klien (asupan peroral, cairan infuse, mual
dan muntah)
- Eliminasi : a. BAK : kapan klien pertama kali BAK, warna,
jumlah dan frekuensi, distensi kandung
kemih (+/-)
b. BAB : kapan klien pertama kali BAB, warna,
jumlah dan frekuensi, konstipasi.
- Ambulasi : kaji early ambulasi pada persalinan spontan dan pada post
SC ambulasi dini berupa miring kiri atau kanan.

II. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum
- Respon; kesadaran, warna, kehangatan kulit dan keadaan klien
- Apakah pusing/hipotensi ortostatik
- Timbang BB, ukur TB dan LLA
2. Tanda-tanda vital
- Ukur TTV; TD, nadi, respirasi setiap 15 menit  bila satu jam
pertama stabil  4 jam.
- Bradikardi normal pada minggu pertama post partum (50-70 x/mnt)
- Temperature diukur per oral untuk mencegah kontaminasi vagina.
- Peningkatan suhu > 380 selama 2 hari berturut-turut dalam 10 hari
pertama  infeksi.
3. Kepala
Bentuk, kesimetrisan, warna dan distribusi rambut, perlengketan,
kebersihan, lesi/benjolan dan kerontokan rambut.
4. Muka
- Palpasi dahi  pitting edema +/-
- Konjungtiva : agak enemis, sclera tidak ikterik, chloasma (+)
- Kelembaban mukosa mulut dan aliran udara melalui hidung lancar.
5. Mata
Konjungtiva, sclera, palpebra, fungsi penglihatan.
6. Hidung
Bentuk kesimetrisan, kebersihan, benjolan.lesi, fungsi penciuman
7. Mulut
Warna bibir, texture dan kelembaban, keadaan gigi, mukosa, lidah,
palatum, refleks-refleks.
8. Leher
Pergerakan leher, pembesaran kelenjar thyroid, KGB, peningkatan JVP.
9. Dada
- Paru-paru : pergerakan dada ada/tidak, auskultasi irama dan frekuensi.
- Jantung : auskultasi bunyi jantung dan irama
- Payudara : simetris atau tidak, edema +/-, kebersihan aerola, putting
susu menonjol atau tidak, massa +/-, colostrums +/-.
10. Abdomen
Tinggi fundus uteri dan lokasi uterus, kontraksi uteris, nyeri tekan,
frekeunsi bising usus, diastasis rektus abdominis, posisi insisi SC, distensi
kandung kemih.
11. Vulva dan vagina
Edema/tidak, varises/tidak, perdarahan, lokhea (warna, jumlah, bau)
12. Perineum
Edema atau tidak, hematoma +/-, luka episiotomy (REEDA), hemoroid
+/-
13. Ekstremitas
Kekuatan otot, fungsi reflex, edema/tidak, varises, tanda human
(identifikasi trombophlebitis) dan ROM kedua ekstremitas.

III. Hasil Laboratorium


- HB
- Leukosit
- Hematrokit
IV. Terapi

V. Analisa Data
- Terdiri dari PE/PES (problem, etiologi dan symptom), data-data
dikelompokkan kemudian tentukan masalah (dukungan data yang ada)
- Data ini dikelompokkan menjadi data subjektif dan objektif.
DS : keluhan yang dirasakan oleh klien
DO : hasil pengkajian perawat (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)

VI. Diagnosa Keperawatan


1. Potensial gangguan keseimbangan cairan : kurang dari kebutuhan.
2. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d afterpain, luka episiotomy yang belum
sembuh.
3. Gangguan eliminasi BAK; retensi urin b.d perubahan fisiologis tubuh.
4. Gangguan eliminasi BAB; konstipasi.
5. Potensial terjadinya infeksi b.d pemulihan jaringan belum sempurna, port
the entry mikroorganisme.
6. Gangguan/perubahan pola istirahat tidur
7. Kurangnya perawatan diri; PH/HV b.d kelemahan postpartum/kelelahan
8. Inefektif proses laktasi b.d pengeluaran ASI tidak adekuat
9. Kurang pengetahuan ttg perawatan bayi b.d inadekuat informasi
10. Gangguan ADL b.d afterpain, luka episiotomi

VII. Perencanaan dan Pelaksanaan


 Berpusat pada : monitoring, pemulihan fungsi tubuh, penyuluhan
kesehatan.
 Monitoring dan supporting meliputi :
a. KU dan TV
b. ASI
c. Involuasi uteri
d. Lokhea
e. Ekstremitas thd trombophlebitis
LAPORAN PENDAHULUAN
POST PARTUM

Diajukan sebagai salah satu tugas Keperawatan Maternitas

WIWIN WIHARTINI
NIM. PK.06.12.061

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2012

You might also like