You are on page 1of 14

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Tn. JP DENGAN RESIKO KONSTIPASI DI DUSUN TEMPELSARI


MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN

PENGKAJIAN
Hari : Selasa, 02 Juni 2004
Oleh : Heri Widiarso
Methode : Wawancara, Observasi dan Pemeriksaan Fisik

A. Identitas
Nama : Tn. JP
Umur : 89 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Alamat : Rt 04 Rw 35 Tempelsari, Maguwoharjo, Depok,
Sleman
B. Struktur Keluarga
No Nama Umur Sex Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket
1 Tn.AS 50 th L Menantu Swasta
2 Ny.AS 46 th P Anak Ibu Rt
3 Sdr. ANT 22 th P Cucu Pelajar
4 Sdr. WWK 17 th P Cucu Pelajar

: Perempuan : Laki-laki

: Perempuan meninggal : Laki-laki meninggal

: Perempuan Sakit : Laki-laki sakit

: Garis Perkawinan : Garis Keturunan

: Tinggal dalam satu rumah

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 1


C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Tn. Jp mengtakan tidak ada anggota keluarga yang menderita tekanan darah
tinggi, penyakit gula atau penyakit-penyakit lain yang menahun atau lama
D. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama
Tn. JP mengatakan perut terasa sebah, kembung dan terasa tidak enak. 3 hari
terakhir ini sulit untuk BAB, sudah periksa dokter tetapi baru berkurang
kembungnya sedang BAB masih sulit.
2. Apa yang sangat dipikirkan saat ini
Tn. JP mengatakan tidak memikirkan hal-hal yang berat hanya memikirkan
agar sakit perutnya cepat sembuh.
3. Siapa yang paling dipikirkan saat ini
Tn. JP mengatakan bahwa pikirannya lebih banyak tertuju kepada dirinya
sendiri karena anak-anaknya sudah berkeluarga semua, sudah mempunyai
cucu bahkan telah memiliki buyut, jumlah cucu dan buyutnya ada 18 orang.
4. Riwayat penyakit dahulu
Lebih kurang dua minggu yang lalu Tn. JP sakit demam, perut kembung,
tidak bisa BAB.
E. Pola Sehat Fungsional
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Tn JP jika merasa sakit segera memberitahu anaknya dan memanggil dokter
penyakit dalam ( karena rumahnya dekat ) mendapatkan resep dan membeli
obat di apotik.
2. Pola Nutrisi
Tn JP makan 3 kali sehari setiap makan habis setengah porsi ( lebih kurang
10 – 15 sendok makan ), lebih menyukai makanan kering, tidak suka sayur,
bahkan kalau pagi lebih menyukai sarapan dengan nasi goreng. Komposisi

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 2


makanan terdiri dari nasi dan lauk, tidak suka makan sayur, kadang-kadang
makan buah, serta tidak minum susu. Nafsu makan Tn. JP baik.
3. Pola Eliminasi
Tn. JP mengatakan BAK frekwensi 4-6 kali sehari terutama malam hari,
warna urine kuning jernih, jumlah 200 – 400 cc, dan tidak ada keluhan bila
BAK. BAB bisaanya 1 kali sehari, tetapi selama 2 minggu terakhir ini sulit
BAB dan perut terasa sebah, dan tiga hari terakhir tidak BAB.
4. Pola aktivitas dan latihan
Bisaanya Tn JP masih melakukan kegitan sehari-hari sendiri seperti sholat ke
Masjid, tetapi selama 2 minggu tn JP banyak beristirahat ditempat tidur,
keluar kamar hanya untuk wudlu dan duduk-duduk di depan kamar.
5. Pola tidur dan istirahat
Tn JP mengatakan kadang kalau malam terbangun sulit tidur lagi. Kadang
kalau tertidur tidak pulas. Tn Jp mengatakan tidur siang kalau sempat
bisaanya antara jam 13.00 – 16.00 tidur selama 1 jam. Tidur malam pukul
01.00- 03.00 kemudian bangun dan tidak bisa tidur lagi.
6. Pola Perceptual ( fisik dan fungsi )
Tn. JP mengatakan kalau penglihatan dan pendengarannya sudah berkurang,
begitu juga dengan indra pengecapanya sehingga lebih suka makan nasi
goreng saja. Masih bisa merasakan panas, dingin dan nyeri.
Untuk berjalan sudah agak sulit sehingga kadang-kadang berpegangan pada
tembok rumah untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
7. Pola Persepsi diri
Tn. JP mengatakan dirinya sudah tua. Saudaranya sudah ada yang meninggal,
tetapi Tn JP masih bersyukur diberi umur panjang dan melihat anak cucunya.
Tetapi Tn. JP tidak mau menjadi beban bagi anak-anaknya

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 3


8. Konsep diri
Tn. JP merasa dirinya meskipun sudah tua masih ingin berguna bagi keluarga
maupun lingkungannya. Masih aktif mengikuti kegitan dikampung terutama
kegiatan masjid dan masih ingin mengunjungi anak-anaknya serta curcuma.
Tn JP masih merasa kuat dan tidak mau memakai alat bantu bila berjalan.
9. Pola Peran Hubungan
Tidak ada keluhan dalam hal komunikasi dengan keluarga anak-anaknya.
10. Pola manajemen koping stress
Tidak ada perasaan perubahan besar dalam kehidupan Tn. JP akhir-akhir ini.
Bila menemui atau merasakan masalah dalam kehidupan sehari-hari maka
diceritakan kepada anak atau cucunya.
11. Sistem nilai dan keyakinan
Tn JP aktif melaksanakan sholat lima waktu walaupun tidak lagi pergi ke
Masjid dan sangat yakin bahwa hidup diatur oleh Yang Maha Kuasa .

F. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum: Baik, Compos mentis
 Status gizi : cukup, tampak kurus ( kecil dan keriput )
 Tanda Vital : Tekanan darah :120/60 mmHg Suhu :afebris
Nadi :76 x/menit Respirasi:16 x/menit
 Kepala : rambut bersih, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
. ikterik, serumen (-)
 Dada : simetris, tidak ada ketinggalan gerak, suara paru
. vesikuler, tidak ada bising jantung
 Abdomen : agak kembung, tidak teraba skibala, peristaltic
.. . melemah, hepar dan lien tidak teraba
 Ekstrimitas : tidak ada kelainan maupun edema

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 4


ANALISA DATA
NO DATA MASALAH PENYEBAB

1 Data Obyektif : Resiko untuk jatuh Usia 89 tahun,


Usia Tn 90 tahun masih ingin
Tn JP berjalan pelan-pelan, melakukan aktifitas
kadang-kadang berpegangan sendiri
pada tembok

Data Subyektif :
Tn Jp mengatakan tidak mau
menjadi beban anak-anaknya

2 Data Obyektif : Resiko untuk Aktivitas


 3 hari terakhir tn JP tidak BAB Konstipasi berkurang, diet
 Perut agak kembung kurang serat,
 Peristaltik usus melemah melemahnya
 Diet sayur / serat kurang peristaltic usus.

Data Subyektif
 Tn JP mengatakan perut terasa
sebah
 Tn JP mengatakan sudah periksa
dokter tetapi belum sembuh
 Tn JP mengatakan suka sarapan
dengan nasi goreng

3 Data Obyektif : Gangguan pola Pergantian tidur


 Tn JP tidur siang pada pukul istirahat tidur yang berhubungan
13.00 dengan usia dan
perubahan pola
Data Subyektif bangun tidur pada
 Tn JP mengatakan sulit untuk orang tua.
tidur selama 1 bulan terakhir
 Tn JP mengatakan tidur malam
hanya sekitar 2 jam

Diagnosa Keperawatan

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 5


Dari analisa diatas dapat diangkat diagnosa keperawatan :
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pergantian tidur yang berhubungan
dengan usia dan pola bangun tidur pada orang tua.
2. Resiko konstipasi
3. Resiko untuk jatuh

Rencana Tindakan

No TUJUAN RENCANA TINDAKAN


Dx
1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan 1. Beri penyuluhan tentang menu gizi
keperawatan selama 1 minggu seimbang pada lansia untuk
tidak terjadi konstipasi pada Tn. menghindari terjadinya konstipasi
JP 2. Beri penyuluhan tentang aktivitas /
kegiatan untuk menghindari
Tujuan Khusus terjadinya konstipasi
Setelah 3 kalli kunjungan Tn. JP 3. Ajarkan aktivitas optimal pada Tn
mampu menyebutkan cara JP sesuai usia untuk mencegah
menghindari terjadinya konstipasi terjadinya konstipasi
dengan kriteria : 4. Anjurkan Tn. JP untuk melakukan
 Mampu menyebutkan diet / kebiasaan BAB secara rutin
makanan sehari-hari untuk
menghindari terjadinya
konstipasi
 Mampu melakukan aktivitas /
kegiatan secara optimal untuk
menghindari terjadinya
konstipasi

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 6


2 Tujuan Umum 1. Beri penjelasan tentang resiko jatuh
Setelah dilakukan tindakan dan cara-cara menghindari jatuh
keperawatan selama 1 minggu Tn 2. Beri penjelasan cara-cara
JP tidak mengalami jatuh ( fall ) menggunakan alat bantu utnuk
melakukan kegiatan termasuk
Tujuan khusus berjalan atau aktivitas lain
Setelah dilakuakan 3 kali 3. Ajarkan cara menggunakan alat
kunjungan Tn JP mampu bantu untuk melakukan kegitan-
menghindari terjadinya jatuh (fall) kegiatan sehari-hari sehingga tidak
dengan kriteria terjadi jatuh ( fall )
 Mampu menyebutkan cara-
cara menghindari jatuh
 Mampu menyebutkan cara-
cara menggunakan alat bantu
untuk berjalan

3 Tujuan umum 1. Beri penjelasan tentang gangguan


Setelah dilakukan tindakan tidur / perubahan pola tidur pada
keperawatan selama 1 minggu Tn lansia
JP dapat memenuhi kebutuhan 2. Beri penjelasan tentang cara-cara
istirahat tidur mengurangi resiko terjadinya
gangguan tidur
Tujuan khusus 3. Beri penjelasan tentang cara
Setelah dilakukan 3 kali mengatur waktu untuk istirahat
kunjungan tTn JP mengerti cara- tidur pada Tn JP
cara meningkatkan kwalitas
istirahat tidur dengan kriteria :
 Mampu menyebutkan
penyebab sulit tidur dan cara
menanggulanginya
 Tn. JP mengatakan bisa
beristirahat / tidur dengan
lebih baik

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 7


IMPLEMENTASI
No TUJUAN KHUSUS IMPLEMENTASI EVALUASI
Dx
Hari/tgl

1 Tn JP maengerti  Menjelaskan S : Tn JP menyebutkan bahwa


tentang penyebab kepada Tn JP terjadinya konstipasi karena
Rabu timbulnya kostipasi tentang aktivitas / pergerakan yang
02.06 pada lansia sperti : timbulnya kurang, serta pengaturan diet
2004  Makanan konstipasi pada sehari-hari yang kurang
kurang serat lansia tepat
 Kurang sayuran O:
 Kurang aktivitas  Tn JP berbicra dengan
karena usia lancar
 Kurang makan  Tn JP tmapak tertarik
buah dengan penjelasan tentang
penyebab dan cara-cara
menghindari terjadinya
konstipasi
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

1 Tn. JP mengerti  Beri penjelasan S : Tn. JP mengatakan mengerti


Jum’a tentang diet / tentang menu tentang perlunya sayur dan
t makanan sehari-hari makanan buah untuk mencegah
04.06 untuk menghindari seimbang terjadinya konstipasi.
2004 terjadinya untuk lansia O : Tn. JP tertarik dengan
konstipasi seperti : pada Tn JP penjelasan yang diberikan.
 Banyak makan
sayuran A : Masalah teratasi sebagian
 Makan makanan P : Intervensi dietruskan
tinggi sisa
seperti umbi,
ketela, ubi jalar
dll
 Memperbanyak
konsumsi buah
terutama pisang
atau papaya

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 8


1 Tn JP  Beri penguatan S : Tn. JP mengtakan sudah
Sabtu melaksanakan (reinforcement) makan sayur daun pepaya
05.06 anjuran untuk terhadap O : Tn JP makan buah pepaya
2004 makan sayur dan perubahan dan sawo
buah perilaku Tn JP A : Masalah teratasi sebagian
yang positif. P : Beri penguatan perubahan
tingkah laku dan terminasi
kegiatan

No Dx TUJUAN IMPLEMENTASI EVALUASI


Hari/tgl KHUSUS

2 Tn JP maengerti  Menjelaskan S : Tn JP mengatakan kalau


resiko jatuh pada resiko jatuh pada berjalan harus hati-hati dan
Rabu orang tua seperti : lansia dan cara- sudah merasa sempoyongan
02.06  Rumah cara O:
2004 tinggalnya menghindarinya  Bila berjalan Tn JP harus
terdapat berpegangan pada tembok
tangga  Tn JP sudah mengurangi
 Tidak mau aktivitas sehari-hari dan
menggunakan lebih banyak beristirahat
alat bantu ditempat tidur
jalan A : Masalah teratasi sebagian
 Usia lebih P : Intervensi dilanjutkan
dari 65 tahun

2 Tn. JP mengerti  Mennjelasan S : Tn JP mengatakan bila


Jum’a cara-cara kepada Tn JP berjalan lebih suka
t menghindari perlunya digandenga oleh orang lain
04.06 resiko untuk jatuh memakai alat atau cucunua daripada
2004 : bantu dalam menggunakan alat bantu
 Menggunakan melakukan seperti tongkat ( teken )
alat bantu aktivitas sehari- O : Tn. JP tampak istirahat
 Menciptakan hari ditempat tidur saja
lingkungan A : Masalah taratasi sebagian
yang kondusif P : Intervensi diteruskan
dengan tidak
melalui
tangga untuk
naik

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 9


2 Tn JP mau  Memberikan S : Tn JP mengatakan akan
Sabtu menggunakan alat contoh alat bantu menggunakan alat bantu
05.06 bantu dalam berupa tongkat bila berjalan
2004 melakukan dan cara O : Tn. JP tampak istirahat
aktivitas sehari- berpindah dari ditempat tidur saja
hari terutama satu tempat ke A : Masalah taratasi sebagian
untuk berjalan tempat lain P : Beri penguatan posisitf dan
sambil terminasi kegiatan.
berpegangan
pada tembok,
meja atau tempat
tidur

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 10


SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENU MAKANAN SEIBANG UNTUK LANSIA

Materi : Menu makanan seimbang untuk Lansia


Pokok Bahasan : Mengetahui pentingnya makanan bergizi bagi lansia dan
jenis-jenisnya
Hari/ tanggal : 04 Juni 2004
Waktu pertemuan : 30 menit
Tempat : Rumah Tn JP, Rw 35 Tempelsari, Maguwoharjo, Depok,
Sleman
Sasaran : Keluarga Tn. JP
Target : Tn. JP

I. Latar Belakang

Dari hasil pendataan ditemukan keluarga ditemukan bahwa keluarga Tn.JP


berumur 89 tahun dan mengalami gangguan pencernaan sehingga sulit untuk
BAB. Tn JP tidak suka makan sayur dan buah dan hanya makan makanan tanpa
kuah seperti nasi goreng saja. Melihat keadaan maka dapat disimpulkan bahwa
salah satu penyebab Tn JP kesulitan BAB adalah factor menu makanan sehari-
hari. Oleh karena itu perlu dilakukan penjelasan kepada Tn JP untuk menambah
makanan yang membantu mengatasi kesulitan BAB.

II. Tujuan
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan maka Tn JP mengetahui
menu makanan seimbang untuk lansia dan bersedia untuk mengikuti
anjuran yang diberikan.

III. Garis Besar Materi ( terlampir )

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 11


IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan Tn JP dan keluarga

V. MEDIA
Materi tentang makanan untuk lansia
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Tn JP dan
keluarga
1 Pendahuluan 3’
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memberi pertanyaan apersepsi  Memberi salam
 Mengkomunikasikan pokok bahasan  Menyimak
 Mengkomunikasikan tujuan  Menyimak
2 Kegiatan Inti 10’
 Memberikan penjelasan tentang  Menyimak
makanan bergizi bagi balita  Bertanya
 Memberikan kesempatan peserta  Memperhatikan
untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan peserta
3 Penutup 3’
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Memperhatikan
bersama peserta  menjawab
 Memberikan evaluasi secara lisan
 Memberikan salam penutup

GIZI SEIMBANG PADA LANSIA

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 12


Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Makanan merupakan
sumber energi bagi manusia untuk dapat melaksanakan kegiatan atau aktivitas
sehari-hari. Kebutuhan energfi ini dapat dipenuhi dengan makan makanan sumber
karbohidrat, protein dan lemak. Konsumsi energi seseorang ermasuk lansia harus
sesuai dengan kebutuhannya.
Tidak ada satu makananpun yang memiliki semua zat gizi yang diperlukan tubuh
untuk tumbuh sehat dan berkembang. Sedang pada lansia makanan berguna untuk
tetap menjaga tubuh agar tetap sehat dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
Kebutuhan karbohidrat dalam makanan sehari-hari setara dengan 3-4 piring nasi
ditambah lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. Lemak dalam makanan beguna untuk
meningkatkan jumlah energi.sedang protein berguna untuk membuat sel-sel baru
untuk mengganti sel-sel yang telah rusak.
Pada lansia aktivitas sehari-hari sudah sangat berkurang. Sebagai salah satu
akibatnya atau pengaruh secara tidak langsung adalah menurunnya motilitas atau
pergerakan saluran pencernaan terutama peristaltik usus. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap sisa-sisa makanan menjadi lebih lama berada di dalam usus.
Apabila terjadi penumpukan sisa makanan dalam jumlah sedikit maka akan
menumpuk diusus besar dalah jumlah sedikit dimana akan terjadi penyerapan air
yang berlebihan sehingga sisa makanan yang menjadi kotoran akan mengeras.
Apabila setiap hari menumpuk sedikit demi sedikit akan menyebabkan kotoran sulit
keluar.
Oleh karena itu dianjurkan bagi lansia untuk mengkonsumsi makana tinggi serat
sehingga sisa makanan setiap hari akan merangsang untuk buang air besar dan tidak
mengeras didalam usus besar. Untuk meningkatkan sisa makanan dalam usus maka
dianjurkan untuk lansia untuk mengkonsumsi makanan-makanan sebagai berikut.
Sebagai sumber karbohidrat dapat menggunakan nasi secukupnya. Selain tiu bida
diganti dengan kentang atau umbi-umbian yang mengandung tinggi sisa seperti
ketela pohon, ubi jalar dan sebagainya. Sayuran hijau meerupakan sumber protein

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 13


yang mengandung banyak serat. Dianjurkan bagi lansia untuk mengkonsumsi
sayuran setiap hari sehingga dapat meningkatkan sisa makanan dalam usus. Bayam,
daun ketela, daun kacang panjang dan lain-lain merupakan makanan sehat yang
murah dan mudah diperoleh. Mengkonsumsi sayur setiap hari akan sangat
bermanfaat bagi tubuh dan saluran pencernaan. Konsumsi buah seperti pisang dan
pepaya juga dapat memperlancar buang air besar. Sangat tidak dianjurkan
mengkonsumsi buahn yang dapat menimbulkan kesulitan buang air besar seperti
salak dan lain-lain.
Selain itu kecukupan kebutuhan cairan melalui minumam juga harus sangat
diperhatikan. Dianjurkan untuk minum air putih sekurang-kurangnya 8 ( delapan )
gelas setiap hari, untuk menjaga kerja ginjal tetap optimal dan memperlancar kerja
saluran pencernaan.

Herry/Lap. Lansia file/psik-fk UGM/K3M/2004 14

You might also like