You are on page 1of 2

Gangguan perilaku/Conduct disorder (CD) merupakan salah satu masalah kesehatan mental yang paling

sulit ditangani pada anak-anak dan remaja. CD melibatkan sejumlah perilaku bermasalah, termasuk
perilaku pemberontak dan kegiatan antisosial (misalnya, berbohong, mencuri, melarikan diri, kekerasan
fisik, perilaku seksual koersif).

Faktor pencegah predisposisi untuk pengembangan semua gangguan kesehatan mental pada anak-anak
dan remaja telah ditemukan. Penelitian yang dikaitkan dengan kemiskinan, ras / etnis, jenis kelamin,
asma, demam, dan ibu yang merokok, tingkat lanjut serum positif terkait dengan CD, terutama untuk
laki-laki putih yang bukan orang spanyol sangat berpengaruh.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa wanita dengan gangguan perilaku dibandingkan dengan
seseorang tanpa gangguan perilaku memiliki fungsi otak abnormal (terganggu) yang mirip dengan yang
diamati pada laki-laki yang cenderung memiliki peningkatan agresi dan gangguan perilaku; Namun,
penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meneliti keluar faktor seperti pelecehan anak yang mungkin
menyebabkan temuan serupa.

Perbedaan-perbedaan ini mungkin karena perbedaan genetic dalam DNA methylation yang
mengakibatkan defisit dalam persepsi emosi dan penurunan regulasi yang mempengaruhi dan ini dapat
menyebabkan penurunan perkembangan empati, meskipun kapasitas intelektual untuk fungsi-fungsi
kognitif seseorang tidak berpengaruh.

Conduct-disordered pada anak remaja menunjukkan respon penurunan respon dopamine meningkatkan
risk-taking behaviors (Kebiasaan mengambil resiko) yang berkaitan dengan gangguan aktivitas abnormal
dari anterior cingulate cortex (ACC), orbitofrontal cortices (OFC), dan dorsolateral prefrontal cortex
(DLPFC) yang memperburuk aktivitas dysphoria dari system stress otak dan peningkatan corticotropin-
releasing factor (CRF).

Daerah jauh di dalam otak, terutama amigdala dan insula, muncul untuk menunjukkan fungsi abnormal
tercermin dalam penurunan secara keseluruhan dari perilaku sifat seseorang. Penurunan struktur otak
dan fungsi juga terlihat di masa muda dengan diagnosis lain seperti dalam kasus-kasus kekerasan dan
penelantaran anak yang menyebabkan gangguan seperti rasa marah, disregulasi serta skizofrenia, yang
membuat perhatian dan perilaku yang melanggar aturan, yang penting untuk didiagnosis lebih lanjut.

Gangguan ini ditandai dengan konflik dengan keluarga, guru dan teman temannya, dan berakhir dengan
merusak barang barang maupun fisiknya sendiri dan orang lain. Dan kebiasaan tersebut akan
berlangsung setiap waktu. Klasifikasi dengan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi
Keempat (DSM-IV) mendefinisikan menurut karakteristik bahwa “sebuah pola tetap dari kebiasaan
dimana hak hak dasar dan norma norma social telah dilanggar”.

Perilaku yang biasa dipakai untuk mengklasifikasikan CD menjadi 4 kategori yaitu :

1. Membahayakan manusia dan hewan


2. Merusak barang barang tanpa sebab.
3. Menipu, berbohong dan mencuri
4. Pelanggaran aturen yang bersifat serius

CD biasanya muncul pada anak usia dini atau menengah sebagai perilaku pemberontak. Hampir
setengah dari anak-anak dan remaja dengan awal perilaku pemberontak memiliki gangguan afektif
CD. Penting bagi orangtua dan guru sekolah untuk mengawasi perilaku anak dan remaja agar mudah
untuk melakukan diagnosis terhadap CD tersebut.

Bernstein E, Bettina. 2014. Conduct Disorder. California. Health Sciences Clinical Professor of Psychiatry
and Biobehavioral Sciences, University of California. Diakses tanggal 9 Agustus 2015
http://emedicine.medscape.com/article/918213-overview#showall

You might also like