Professional Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
2.3.1 Beban Hidup Pada Atap Atau Dak yang Dapat Dicapai Orang ............. 7
5. PENUTUP....................................................................................................................... 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2-2 Respon Gempa Percepatan 0,2 detik (Ss) untuk Probabilitas Terlampaui 2%
dalam 50 tahun ........................................................................................................................ 12
Gambar 2-3 Respon Gempa Percepatan 1.0 detik (S1) untuk Probabilitas Terlampaui 2%
dalam 50 tahun ........................................................................................................................ 13
Gambar 4-1 Contoh input nilai prosentase efektifitas penampang balok/sloof ...................... 34
Gambar 4-2 Contoh input nilai prosentase efektifitas penampang kolom/pedestal ............... 35
DAFTAR TABEL
Tabel 1-2 Lebar Retak Ijin pada Elemen Beton Bertulang (ACI Committee) ........................... 4
Tabel 2-3 Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa .............. 10
Tabel 2-8 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
pendek berdasarkan SNI 1726-2012 ...................................................................................... 15
Tabel 2-9 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
1 detik berdasarkan SNI 1726-2012........................................................................................ 15
Tabel 2-10 Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung berdasarkan SNI 1726-
2012 ......................................................................................................................................... 16
Tabel 2-11 Nilai parameter metode pendekatan Ct dan x berdasarkan SNI 1726-2012 ....... 16
Tabel 3-4 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
pendek berdasarkan SNI 1726-2012 ...................................................................................... 29
Tabel 3-5 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
pendek berdasarkan SNI 1726-2012 ...................................................................................... 29
Tabel 3-6 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
pendek berdasarkan SNI 1726-2012 ...................................................................................... 29
Tabel 3-7 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada periode
1 detik berdasarkan SNI 1726-2012........................................................................................ 29
Tabel 3-8 Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung berdasarkan SNI 1726-2012
.................................................................................................................................................. 30
Tabel 3-9 Nilai parameter metode pendekatan Ct dan x berdasarkan SNI 1726-2012 ......... 30
1. PENDAHULUAN
10. ASCE Committee, "Minimum Design Loads for Buildings and other Structures
(ASCE 7-05)," American Society of Civil Engineers, Virginia, USA.
11. Fisher, James A., and Kloiber, Lawrence A., (2006), "AISC Steel Design Guide
vol. 1 - 24," American Institute of Steel Construction, Inc., Chicago, USA;
12. MacGregor, James G., (2005), "Reinforcement Concrete Mechanics and Design
Fourth Edition," Pearson Education, Inc., New Jersey, USA.
13. Salmon, Charles G., Johnson, John E., and Malhas, Faris A., (2009), "Steel
Structures Design and Behavior Fifth Edition," Pearson Education, Inc., New
Jersey, USA.
14. United States Steel Corporation, (1984), "USS Steel Sheet Piling Design Manual,"
U.S. Department of Transportation, USA.
1.2 MATERIAL
1.2.1 Beton
Spesifikasi kuat tekan dengan benda uji silinder untuk beton 28 hari
2. Kontrol Lendutan
Batas
Tipe Komponen Struktur Lendutan yang diperhitungkan
Lendutan
Atap datar tidak menahan atau
berhubungan dengan komponen non
Lendutan akibat beban hidup (L) l /180
struktural yang mungkin akan rusak
akibat lendutan yang besar
Lantai tidak menahan atau
berhubungan dengan komponen non
Lendutan akibat beban hidup (L) l /360
struktural yang mungkin rusak akibat
lendutan yang besar
Konstruksi atap atau lantai yang Bagian dari lendutan total yang
menahan atau berhubungan dengan terjadi setelah pemasangan
l /480
komponen nonstruktural yang mungkin komponen non-struktural (jumlah
rusak akibat lendutan yang besar dari lendutan jangka panjang
Kontruksi atap atau lantai yang akibat semua beban yang bekerja
menahan atau berhubungan dengan dan lendutan seketika yang terjadi
l /240
komponen non struktural yang mungkin akibat penambahan sebarang
rusak akibat lendutan yang besar beban hidup)
3. Kontrol Retak
Tabel 1-2 Lebar Retak Ijin pada Elemen Beton Bertulang (ACI Committee)
4. Selimut Beton
Tebal Selimut
Minimum
(mm)
Beton yang dicor langsung di atas tanah dan selalu berhubungan dengan 75
tanah
Beton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca :
Batang D 19 hingga D57 50
Batang D 16, kawat M-16 ulir atau polos dan yang lebih kecil 40
Beton yang tidak berhubungan dengan cuaca atau berhubungan dengan
tanah :
Slab, dinding, balok usuk :
Batang tulangan D 44 dan D 57 40
Batang D 36 dan yang lebih kecil 20
Balok, kolom :
Tulangan utama, pengikat, sengkang, spiral 40
Komponen struktur cangkang, pelat lipat :
Batang D 19 dan yang lebih besar 20
Batang D 16, M-16 ulir atau polos, dan yang lebih kecil 13
Selimut beton ini penting untuk dipenuhi mengingat kebutuhan penulangan
sangat dipengaruhi oleh jarak antara titik pusat tulangan utama terhadap sisi depan.
Selimut ini juga diperhitungkan sebagai perlindungan terhadap korosi akibat air laut.
fy = 240 MPa
Tulangan polos (BJTP)
Es = 200000 MPa
8, 10, 12, 16, 19, > 19
Elongation (min) 20 %
fy = 390 MPa
Tulangan deformed (BJTD)
Es = 200000 MPa
D10, D13, D16, D19, D22, >D22
Elongation (min) 16 %
1. Baut
2. Kawat Las
2. PERENCANAAN BEBAN
2.1 GENERAL
Beban mati adalah berat sendiri dari struktur. Berat jenis bahan yang digunakan
dalam model komputer (Indonesia Kode SKBI 1.3.53.1987) adalah sebagai berikut:
Dalam model komputer, beban ini untuk diaplikasikan sebagai Beban Mati (Self
Weight).
2.3.1 Beban Hidup Pada Atap Atau Dak yang Dapat Dicapai Orang
Model atap akan menggunakan beban 192 kg / titik untuk beban atap hidup
berdasarkan (SNI 2013). Beban hidup pada dak beton ditetapkan sebagai beban
orang diatasnya. Beban hidup untuk fungsi ini dalam desain adalah 192 kg/m2 (SNI
2013).
Kecepatan dasar untuk beban angin diambil 33 m/s. Perhitungan beban angin
pada struktur sesuai dengan Indonesia Kode SKBI 1.3.53.1987.
Menurut SKBI 1.3.53.1987 Hal 19, desain untuk beban angin adalah sebagai
berikut:
V2
P (kg / m 2 )
16
Dimana :
P = 78 kg/m2
V = 35.33 m/sec
= 127.18 km/hr.
Berat
No Jenis Beban Mati Use Tebal (m) Q (kN/m2)
satuan
2
1 finishing lantai (kN/m ) T = 1 cm Yes 0.22 - 0.220
2
2 Berat Adukan (kN/m ) t = 2,5 cm Yes 0.21 - 0.525
3
3 Berat Urugan Pasir (kN/m ) Yes 16.0 0.020 0.320
2
4 Berat plafon dan rangka (kN/m ) Yes 0.18 - 0.180
2
5 Berat instalasi ME (kN/m ) Yes 0.25 - 0.250
2
6 Berat Bekisting (Floor Dex) (kN/m ) No 0.07 - N/N
7 Berat Waterproofing (kN/m3) No 14.00 0.012 N/N
8 Berat Aspal t = 1 cm (kN/m2) No 0.14 - N/N
9 Other Load (kN/m2) No 0.00 - N/N
Total beban mati Tambahan, QD = 1.495
Tabel 2-3 Kategori risiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa
Kategori
Jenis pemanfaatan
risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa manusia
pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan
- Fasilitas sementara I
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori risiko
I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran II
- Gedung apartemen/ rumah susun
- Pusat perbelanjaan/ mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa manusia pada
saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Bioskop
- Gedung pertemuan
- Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas penitipan anak
- Penjara III
- Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV, yang
memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang besar dan/atau
gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari bila terjadi
kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Pusat pembangkit listrik biasa
- Fasilitas penanganan air
Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko IV,
(termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses, penanganan,
penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan bahan bakar berbahaya,
bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan yang mudah meledak)
yang mengandung bahan beracun atau peledak di mana jumlah kandungan
bahannya melebihi nilai batas yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang
dan cukup menimbulkan bahaya bagi masyarakat jika terjadi kebocoran.
Gedung dan non gedung yang ditunjukkan sebagai fasilitas yang penting,
termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk:
- Bangunan-bangunan monumental
- Gedung sekolah dan fasilitas pendidikan
- Rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas bedah dan
unit gawat darurat
- Fasilitas pemadam kebakaran, ambulans, dan kantor polisi, serta garasi
kendaraan darurat
- Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat
perlindungan darurat lainnya
- Fasilitas kesiapan darurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas lainnya IV
untuk tanggap darurat
- Pusat pembangkit energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan pada
saat keadaan darurat
- Struktur tambahan (termasuk menara telekomunikasi, tangki penyimpanan
bahan bakar, menara pendingin, struktur stasiun listrik, tangki air pemadam
kebakaran atau struktur rumah atau struktur pendukung air atau material atau
peralatan pemadam kebakaran ) yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat
keadaan darurat
Gambar 2-2 Respon Gempa Percepatan 0,2 detik (Ss) untuk Probabilitas Terlampaui
2% dalam 50 tahun
Lokasi
Gambar 2-3 Respon Gempa Percepatan 1.0 detik (S1) untuk Probabilitas Terlampaui
2% dalam 50 tahun
b. Ss merupakan situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis respon
situs spesifik
Parameter percepatan spektra desain untuk periode pendek (SDS) dan periode
1 detik (SD1), kemudian parameter spektrum respons percepatan pada periode
pendek (SMS) dan periode 1 detik (SM1) disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs
harus ditentukan dengan persamaan berikut:
𝑆𝑀𝑠 = 𝐹𝑎 . 𝑆𝑠
2
𝑆𝐷𝑆 = 𝑆
3 𝑀𝑠
𝑆𝑀1 = 𝐹𝑣 . 𝑆1
2
𝑆𝐷1 = 𝑆
3 𝑀1
Tabel 2-8 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
periode pendek berdasarkan SNI 1726-2012
Kategori risiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,133 B C
0,133 ≤ SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
Tabel 2-9 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
periode 1 detik berdasarkan SNI 1726-2012
Kategori risiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
Perioda fundamental struktur (T) didapat dari hasil analisis struktur dengan
menggunakan bantuan program (ETABS v16) dimana nilai (T) dibatasi dengan
persamaan berikut:
𝑇𝑎 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚 = 𝐶𝑡 ℎ𝑛 𝑥 (2.1)
Tabel 2-10 Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung berdasarkan SNI
1726-2012
Tabel 2-11 Nilai parameter metode pendekatan Ct dan x berdasarkan SNI 1726-2012
𝑪𝒔 𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈𝒂𝒏
𝑆𝐷𝑆
𝐶𝑠 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 arah x = 𝑅
𝐼𝑒
𝑆𝐷𝑆
𝐶𝑠 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 arah y = 𝑅
𝐼𝑒
𝑪𝒔 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐮𝐦
𝑆𝐷1
𝐶𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 arah x = 𝑅
𝑇.
𝐼𝑒
𝑆𝐷1
𝐶𝑠 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 arah y = 𝑅
𝑇.
𝐼𝑒
𝑪𝒔 𝒎𝒊𝒏𝒊𝒎𝒖𝒎
Jadi, dengan persamaan berikut didapat nilai gaya lateral ekivalen untuk
masing-masing arah adalah:
Vx = Csx . Wt
Vy = Csy . Wt
Dimana:
E = 𝐸ℎ + 𝐸𝑣
𝐸ℎ = 𝜌 𝑄𝐸
𝐸𝑣 = 0.2 𝑆𝐷𝑆 D
Comb 1 1 DL + 1 SDL
Comb 2 1 DL + 1 SDL + LL
Comb 1 1,4 DL
Comb 2 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 R
Comb 3 1,2 DL + 1,6 R + 0,5 W
Comb 4 1,2 DL + 1 LL + 0,5 R + 1 W
Comb 5 (1,2 + 0,2 S Ds ) DL + 1 LL + rQE * (0,3 Ex + 1 Ey )
Comb 6 (1,2 + 0,2 S Ds ) DL + 1 LL + rQE * (1 E x + 0,3 E y )
Comb 7 0,9 DL + 1 W
Comb 8 rQE * (0,3 Ex + 1 Ey ) + 1,6 H
(0,9 - 0,2 S Ds ) DL +
Comb 9 (0,9 - 0,2 S Ds ) DL + rQE * (01 E x + 0,3 E y ) + 1,6 H
Comb 10 (1,2 + 0,2 S Ds ) DL + 1 LL + rQE * (0,3 RSP x + 1 RSP y )
2.7.3 Kombinasi
Comb 11 Beban
(1,2 + Untuk
0,2 S Ds )Pondasi rQE * (1 RSPIjin_Gempa
DL + 1 LL +(Tegangan x + 0,3 RSP y ) Nominal)
Comb 1 1 DL
Comb 2 1 DL + 1 LL + 0,5 R
Comb 3 1 DL + 1 LL + 1 W
Comb 4 (1 + 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * ρ * (0,3 E x + 1 Ey )
Comb 5 (1 + 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * ρ * (1 E x + 0,3 E y )
Comb 6 (1 + 0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * ρ * (0,3 E x + 1 E y )+ 0.75 (Lr atau R)
Comb 7 (1 + 0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * ρ * (1 Ex + 0,3 E y )+ 0.75 (Lr atau R)
Comb 8 (0,6 - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * ρ * (0,3 E x + 1 Ey )
Comb 9 (0,6 - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * ρ * (1 Ex + 0,3 E y )
Comb 10 (1 + 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * ρ * (0,3 RSP x + 1 RSP y )
2.7.4 Comb 11
Kombinasi (1 + 0,14 S
Beban Ds ) DL + Pondasi
Untuk F + 0,7 * ρ *(Tegangan
(1 RSP x + 0,3 RSP y)
Ijin_Gempa Kuat) Untuk
Comb 12 (1 + 0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * ρ * (0,3 RSP x + 1 RSP y )+ 0.75 (Lr atau R)
Daya
Comb Dukung
13 (1 +Tanah
0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * ρ * (1 RSP x + 0,3 RSP y )+ 0.75 (Lr atau R)
Comb 14 (0,6 - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * ρ * (0,3 RSP x + 1 RSP y )
Comb
Comb 15
1 1 DL - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * ρ * (1 RSP x + 0,3 RSP y )
(0,6
Comb 2 1 DL + 1 LL + 0,5 R
Comb 3 1 DL + 1 LL + 1 W
Comb 4 (1 + 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (0,3 E x + 1 Ey )
Comb 5 (1 + 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (1 Ex + 0,3 E y )
Comb 6 (1 + 0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * Ω 0 * (0,3 E x + 1 E y )+ 0.75 (Lr atau R)
Comb 7 (1 + 0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * Ω 0 * (1 Ex + 0,3 E y )+ 0.75 (Lr atau R)
Comb 8 (0,6 - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (0,3 E x + 1 E y )
Comb 9 (0,6 - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (1 E x + 0,3 E y )
Comb 10 (1 + 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (0,3 RSP x + 1 RSP y )
Comb 11 (1 + 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (1 RSP x + 0,3 RSP y )
Comb 12 (1 + 0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * Ω 0 * (0,3 RSP x + 1 RSP y )+ 0.75 (Lr atau R)
Comb 13 (1 + 0,105 S Ds ) DL + H + 0,75 L + F + 0,525 * Ω 0 * (1 RSP x + 0,3 RSP y )+ 0.75 (Lr atau R)
Comb 14 (0,6 - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (0,3 RSP x + 1 RSP y )
Comb 15 (0,6 - 0,14 S Ds ) DL + F + 0,7 * Ω 0 * (1 RSP x + 0,3 RSP y )
Comb 1 1,4 DL
Comb 2 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 R
Comb 3 1,2 DL + 1,6 R + 0,5 W
Comb 4 1,2 DL + 1 LL + 0,5 R + 1 W
Comb 5 (1,2 + 0,2 S Ds ) DL + 1 LL + W 0 QE * (0,3 Ex + 1 Ey )
Comb 6 (1,2 + 0,2 S Ds ) DL + 1 LL + W 0 QE * (1 E x + 0,3 E y )
Comb 7 0,9 DL + 1 W
Comb 8 (0,9 - 0,2 S Ds ) DL + W 0 QE * (0,3 Ex + 1 Ey ) + 1,6 H
Comb 9 (0,9 - 0,2 S Ds ) DL + W 0 QE * (01 E x + 0,3 E y ) + 1,6 H
Comb 10 (1,2 + 0,2 S Ds ) DL + 1 LL + W 0 QE * (0,3 RSP x + 1 RSP y )
Comb 11 (1,2 + 0,2 S Ds ) DL + 1 LL + W 0 QE * (1 RSPx + 0,3 RSP y )
Comb 12 (0,9 - 0,2 S Ds ) DL + W 0 QE * (0,3 RSP x + 1 RSP y ) + 1,6 H
Comb 13 (0,9 - 0,2 S Ds ) DL + W 0 QE * (01 RSP x + 0,3 RSP y ) + 1,6 H
3.1 GENERAL
Spesifikasi material yang digunakan dalam model, dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Denah pemodelan struktur pada masing-masing lantai dapat dilihat ada gambar
di bawah ini:
Dalam analisis struktur terhadap beban gempa, pelat lantai dapat dianggap
sebagai diafragma yang kaku pada bidangnya, sehingga masing-masing lantai
tingkat didefinisikan sebagai diafragma kaku seperti pada gambar di bawah ini:
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori risiko
I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung perkantoran II
- Gedung apartemen/ rumah susun
- Pusat perbelanjaan/ mall
- Bangunan industri
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Tabel 3-4 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
periode pendek berdasarkan SNI 1726-2012
Tabel 3-5 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
periode pendek berdasarkan SNI 1726-2012
Faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek Fa = 1.11
Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik Fv = 1.69
Accele. param. at short periods SMs = Fa * Ss = 1.09 g
Accele. param. at period 1sec SM1 = Fv * S1 = 0.60 g
Parameter percepatan spektra desain untuk periode pendek SDS = 2 / 3 SMs = 0.73 Sec
Parameter percepatan spektra desain untuk periode 1 detik SD1 = 2 / 3 SM1 = 0.40 Sec
Tabel 3-6 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
periode pendek berdasarkan SNI 1726-2012
Kategori risiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A
0,167 ≤ SDS < 0,133 B C
0,133 ≤ SDS < 0,50 C D
0,50 ≤ SDS D D
Tabel 3-7 Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons percepatan pada
periode 1 detik berdasarkan SNI 1726-2012
Kategori risiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV
SD1 < 0,067 A A
0,067 ≤ SD1 < 0,133 B C
0,133 ≤ SD1 < 0,20 C D
0,20 ≤ SD1 D D
Tabel 3-8 Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung berdasarkan SNI
1726-2012
Tabel 3-9 Nilai parameter metode pendekatan Ct dan x berdasarkan SNI 1726-2012
Analisis terhadap beban gempa statik ekivalen dan dinamik respons spektrum
lengkap dapat dilihat pada Lampiran A.
3.7.1 General
Kontrol analisis dilakukan untuk memeriksa hasil input beban, analisis dan
output hasil program, agar sesuai dengan peraturan (Code) yang di tetapkan. Kontrol
analisis terdiri dari :
Rangkuman gaya dalam hasil analisis struktur pada kondisi pembebanan yang
direncanakan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Balok = 0,35 Ig
Kolom = 0,7 Ig
Gambar di atas menunjukan skema warna yang variatif dari warna cyan
sampai warna ungu, hal tersebut dapat dikatakan bahwa tidak adanya stress ratio
yang melebihi angka 1 yang ditandai dengan warna merah. Oleh karena itu struktur
baja secara umum aman terhadap beban kombinasi yang direncanakan.
5. PENUTUP
Bandung, 2018