Professional Documents
Culture Documents
Di susun oleh:
KELOMPOK 5
MUHAMAD HASRUL FAJRI NIM : 032001D11071
MUHAMAD HARIS NIM : 032001D11070
FAUZUL AZIM NIM : 032001D11051
L. M. SOFIAN HADI NIM : 032001D11098
L. M. IRWAN NIM : 032001D11097
DIANTI NIM : 032001D11090
WAHYU NURMALIYAN NIM : 032001D11118
2014
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
A. PENGERTIAN
Halusinasi adalah suatu persepsi sensori dari berbagai modalitas sensorik yang timbul
tampa adanya ransang eksternal yang sesuai (WHO, 2003).
Persepsi adalah merupakan daya mengenal barang, kwalitas atau hubungan serta
perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati, mengetahui dan mengartikan setelah
panca-indranya mendapat ransang (maramis. 2005).
Halusinasi merupakan persepsi sensori yang di mana tidak terdapat stimulus sensorik
yang berkaitan denganya. Halusinasi dapat terwujud pengindraan kelima indra yang keliru,
tetapi yang paling sering adalah halusinasi dengar (auditory) dan halisinasi penglihatan
(visual), (imam stiadi, 2006).
Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan ransangan
internal (pikiran) dan ransangan eksternal (dunia luar) klien memberi persepsi atau pendapat
tentang lingkungan tanpa ada objek atau ransangan yang nyata (Farida dan Yudi, 2010).
Jadi dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah persepsi terhadap rangsang dari luar
yang tidak nyata dan meskipun rangsangan tidak ada, pasien seolah merasakan dalam
keadaan sadar.
2. Faktor Presipitasi
Umumnya sebelum timbul gejala klien mengalami hubungan yang bermusuhan, tekanan,
isolasi, pengangguran yang disertai perasaan tidak berguna, tidak berdaya dan putus asa.
RENTANG RESPON
a. Manipulasi
Orang lain diberlakukan sebagai objek, hubungan terpusat pada masalah
pengendalian, individu berorientasi pada diri sendiri/tujuan bukan pada orang lain.
b. Impulsif
Tidak mampu merencanakan/belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk dan tidak
dapat diandalkan.
c. Narsisme
Harga diri rapuh, terus menerus, berusaha mendapatkan penghargaan/pujian, bersikap
egosentris, pencemburu dan marah apabila orang lain tidak mendukungnya.
Isolasi sosial
Causa
MASALAH KEPERAWATAN
Objektif:
Klien terlihat berbicara atau tertawa
sendiri saat dikaji
Bersikap seperti mendenarkan
sesuatu
Berhenti bicara ditegah kalimat
untuk mendengarkan sesuatu
Disorientasi
Konsentrasi rendah
Pikiran cepat berubah-ubah
Kekacauan alur pikiran
F. DIAGNOOSA KEPERAWATAN
Perubahan persepsi sensori : halusinasi
I. PENGKAJIAN
Nama : Tn “D”
Umur : 30 tahun
Alamat : Mojokerto
Pendidikan : SMA
Agama : Kristen
Status : Belum menikah
Pekerjaan : -
Jenis kelamin : laki-laki
No RM : 89167
V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : cukup
b. TTV
TD: 90/70 mmHg
N : 88x/menit
S : 36,50 C
RR : 20X/menit
c. Ukur :
TB : 178cm
BB : 69 Kg
d. Keluhan fisik
Klien merasa gatal-gatal di daerah punggung tangan dan selangkangan.
e. Pemeriksaan head to too
Kepala : bentuk normal, rambut lurus, tidak ada masalah, keadaan cukup bersih,
ketombe(-)
Mata : anemis (-), tidak ada gangguan pengelihatan, ikterik (-)
Mulut : mukosa bibir lembab, bibir berwarna kecoklatan, gigi kurang bersih.
Hidung : simetris, tidak mengluarkan sekret.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Dada : simetris, pergerakan dinding dada normal, nyeri (-)
Perut : simetris, lesi (-)
Ekstremitas : edema (-), kekuatan otot , lesi (+) pada punggung tangan, dan
pangkal paha.
Keterangan : klien adalah anak tunggal dan kini dia tinggal seorang diri di rumah yang
telah di tinggalkan kedua orang tuanya, ibu dan bapaknya telah meninggal, dia
cenderung dekat dengan pamannya yang sangat menyayanginya.
c. Hubungan sosial
- Hubungan terdekat : klien mengatakan bahwa semua aggota keluarganya sangat
berarti namun klien cenderung dekat dengan pamannya.
- Peran serta daam kelompok/masyarakat : klien mengatakan tidak pernah ikut
bergotong royong karena klien jarang sekali bergaul dengan penduduk setempat.
- Di RS : klien mengikuti kegiatan dengan bimbingan dari petugas dan sebagian
waktunya di gunakan untuk diam dan menyendiri.
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Kllien mengatakan selama di rumah sakit jarang berinteraksi dengan teman ruangan
ataupun perawat, dia lebih sering duduk-duduk sendiri.
c.Aktivitas motorik
Tidak ada peningkatan motorik,dibuktikan ketik berada diluar ruangan klien tiak pernah
melakukan aktivitas yang sia-sia.
Diagnosa keperawatan: -
d.Afek emosi
Emosi: ketika ditanya bagaimana perasaan mas ketika ibu meninggal?
Klien menjawab: Sedih
Afek: Datar,terbukti klien menampilkan raut wajah tanpa ekspresi ketika ditanya tentang
kematian ibunya.
Diagnosa keperawatan: kerusakan komunikasi verbal
e.Interaksi selama wawancara
Klien kooperatif saat diajak bicara dan berkomunikasi,terbukti saat kontak mata (-)
F.Persepsi sensori
Mengalami gangguan halusinasi dan pendengaran.
Klien mengatakan sering mendengar bisikan yang menyuruhku mengeluarkan sperma
(onani).Suara itu berupa suara perempuan sering muncul dan sewakt-waktu.
Peri hasil observasi:Klien sering mengikuti halusinasinya terbukti ketika berada
diruangan klien memegang alat kelaminnya.Klien juga mengatakan sering mendengar
bayangan orang yang melambai-lambai padanya,hingga pasien nyanyi sendiri,ngomong
sendiri.
Diagnosa keperawatan: Halusinasi pendengaran dan penglihatan.
G.Proses fikir
-Arus fikir: Asosiasi longgar,terkadang menjelaskan suatu cerita dengan benar namun
terkadang tiba-tiba ngelantur kemana-mana.
-Isi fikir: tidak ditemuan gangguan isi fikir seperti waham,obsesi dan lainnya.
-bentuk fikir: Tidak ditemukan masalah masalah fikir
h.Kesadaran
-kuantitatif: Composmentis,terbuktui dengan GCS:456
-Kualitatif: Berubah,dibuktikan dengan ketidakampuan klien melakukan relasi atau
hubungan dan limitasi atau batasan dengan realita dan non realita didukung dengan dari
segi kognitif,ofektif,dan fsikomotor klien yang terganggu.
Pasien mengatakan “aku mendengar suara orang yang menyuruhku melakukan onani.
Diagnosa keperawatan: gangguan proses fikir
I.Orientasi
-Klien tidak mampu menyebutkan ini hari apa dan tidak ampu menyebutkan ini tanggal
berapa,hanya mampu menyebutkan jam.
-Saat klien ditanya ia berada dimana,klien menjawab “aku berada di ruang RSJ Lawang.
-Saat ditanya siapa yang berada didepannya,klien menjawab “mahasiswa keperawatan
NTB.
Dapat disimpulkan bahwa klien mengalami disorientasi waktu.
j.Memori
-Ingatan jangka panjang
Klien bisa mengingat kejadian dimasa lalu,klien mengatakan saya dibawa ke RSJ sudah
3x ditahun 2012,2013,dan 2014.
-Ingatan jangka panjang
Klien bisa mengingat jadwal terapi musik,dibuktikan dengan klien mengatakan “rehab
musik harirabu dan jumat,klien bisa nyanyi dan joget.
-ingatan saat ini
Klien ditanya apa kegiatan yangpagiini dilakukan,klien menjawab “tadi pagi saya
mandi,makan kemudian merapikan tempat tidur,dan menyapu ruangan
Dapat disimpulkan bahwa klien tidak mengalami kerusakan memori
Diagnosa keperawatan: -
9.Mekanisme koping
-Adaptif; mengepel,menyapu.
-Mal adaptif; kalau ada masalah pasien cendrung marah-marah,merusak barang.
Diagnosa keperawatan: kopinh individu tidak efektif.
12.Aspek Medik
Diagnosa medik: F20.13
Terapi medik: Rispiridone 2mg 1-0-1
ANALISA DATA
Do:
Ds :
2
Klien mengatakan sering melihat orang Gangguan persepsi
laki-laki / perempuan melambai-lambai sensori : halusinasi
padanya dan menyuruhnya yang aneh- penglihatan
aneh
Saat di ajak mengobrol tiba-tiba ia
menunjuk kearah tertentu dan mengatakan
ada bayangan
Tiba-tiba ketakutan pada sesuatu yang
tidak jelas saat mengobrol.
Ds :
3
Klien mengatakan selama dirumah tidak Ketidakefektifan
pernah kontrol lagi. penatalaksanaan
regimen trapeutik
Do :
Do :
Ds :
5
Klien mengatakan di rumah dan di rumah Isolasi sosial :
sakit jiwa tidak suka / jarang bergaul dan menarik diri
lebih nyaman jika menyendiri
Do :
Resiko PK ........efek
Isolasi sosial............penyebab
Ruang : Camar
Inisial Klien : Tn.”D”
No.Registrasi : 89167
a. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
b. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi penglihatan
c. Menarik Diri
d. Harga Diri Rendah
e. Isolasi Sosial
O:
- Klien terlihat
menyanyi dan
tersenyum
sendiri
- Klien lebih
sering
menyendiri
26-03-2014 A : MT
Pkl: 10.00
P : lanjutkan cara
mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap
SP 2 :
–cakap
1. Mengevaluasi yang
telah diajarkan
perawat kemarin S : iya mas saya
yaitu dengan mengerti
menghardik
2. Mengajari klien O : klien memahami
mengontrol dan mulai mau
halusinasi dengan berintraksi dengan
bercakap-cakap orang lain( teman-
3. Mengajarkan klien temannya & perawat)
28-03-2014
memasukkan dalam
A : klien mulai
Pkl: 09.40 jadwal kegiatan
bercakap-cakap
harian klien
P : ulangi intervensi
1. Mengevaluasi
kemampuan klien S :iya mas saya sudah
dalam bercakap- bisa
cakap
O : klien bisa
mempraktekkan cara
29-03-2014 yang diajarkan
perawat
Pkl: 10.00
A : MTS
O : klien sudah
terbiasa mengikuti
jadwal yang dibuat
perawat
A : klien sudah
mengerti jadwal
hariannya setiap hari
P : ulangi intervensi