You are on page 1of 13

ADAT SITIADAT

AMBALAN SERDADU (SMA NEGERI 22 MAKASSAR)

GUGUSDEPAN MAKASSAR 02.083 – 02.084

BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1 : NAMA AMBALAN

1. Ambalan Gugusdepan Makassar 02.083 – 02.084 Pangkalan SMA Negeri 22


Makassar Negeri 22 Makassar disingkat AMBALAN SERDADU PUTRA
2. Ambalan Gugus depan Makassar 02.084 Pangkalan SMA Negeri 22
Makassar bernama Ambalan SMA Negeri 22 Makassar disingkat
AMBALAN SERDADU Putri
3. Penggabungan dua nama Ambalan Gugusdepan Makassar 02.083 – 02.084
adalah BANSER

PASAL 2 : SANDI AMBALAN

1. Sandi Ambalan Dikhiasakan dengan dua buah bilah badik kembar


2. Sandi Ambalan Serdadu (Sebagaimana terlampir)

PASAL 3 : ATRIBUT AMBALAN

1. Lambang Ambalan (Sebagaimana terlampir)


2. Lambang sebagaimana tersebut pada ayat 1 digunakan pada Bendera, Baju,
dan benda atau tempat – tempat yang tujuannya untuk menunjukkan
Identitas berdasarkan pada ketentuan yang berlaku
3. Bendera Ambalan (Sebagaimana terlampir)
4. Pakaian seragam (Sesuai dengan petunjuk penyelenggaraan pakaian seragam
Pramuka)
5. Lencana dan tanda tanda pengenal

PASAL 4 : MOTTO AMBALAN

“HIDUP UNTUK AGAMA, HIDUP UNTUK BANGSA, HIDUP UNTUK


KESUCIAN DAN KEMANDIRIAN”
BAB II

KEANGGOTAAN

PASAL 5 : ANGGOTA

Anggota BANSER terdiri atas :

1. Anggota biasa, yaitu :


Siswa-Siswi SMA Negeri 22 Makassar yang telah mendaftarkan diri dan
dinyatakan lulus dalam proses penerimaan anggota baru
2. Anggota luar biasa, yaitu :
Siswa-Siswi SMA Negeri 22 Makassar yang dilantik sebagai anggota
dikarenakan berjasa bagi Pramuka SMA Negeri 22 Makassar
3. Anggota kehormatan, yaitu :
a. Anggota Majelis Pembimbing Gugusdepan
b. Pembina Gudep dan Pembina Ambalan
c. Anggota Purna Bakti (Alumni Pramuka SMA Negeri 22 Makassar)

PASAL 6 : PROSEDUR PENERIMAAN ANGGOTA

1. Penerimaan anggota dengan mendaftarkan diri, dengan syarat :


a. Siswa-siswi SMA Negeri 22 Makassar
b. Mendapat izin dari orang tua/wali
c. Mengikuti masa penerimaan anggota baru, dan dinyatakan lulus
d. Atau mendapat persetujuan dari Pembina /Pengurus Dewan untuk
diterima sebagai anggota
2. Setiap anggota yang telah mengikuti masa penerimaan anggota baru ,
berstatus sebagai tamu Ambalan selama tiga bulan

PASAL 7 : HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Hak Anggota :
a. Anggota biasa berhak memilih, dipilih, bersuara, mengajukan usul, saran,
pendapat, pertanyaan lisan maupun tulisan
b. Anggota kehormatan berhak mengajukan usul, saran, pendapat,
pertanyaan lisan maupun tulisan
c. Semua anggota berhak mengikuti kegiatan
d. Anggota yang berhak dianjurkan mengikuti kegiatan partisipasi adalah
anggota yang diberi tugas atau mandate
e. Anggota biasa dianjurkan mengikuti salah satu macam saka yang cocok
dengannya atas izin Pembina
2. Kewajiban Anggota :
a. Semua anggota berkewajiban memenuhi ketentuan AD/ART gerakan
Pramuka ADAT ISTIADAT Ambalan, dan ketentuan-ketentuan lain
Gerakan Pramuka
b. Anggota biasa berkewajiban membayar iuran sesuai dengan ketentuan
c. Anggota Kehormatan berkewajiban memberikan bantuan dan bimbingan
dan bimbingan demi kelancaran kegiatan
d. Setiap anggota dalam mengikuti kegiatan wajib memakai pakaian
seragam Pramuka (PSH,PSL, dan pakaian yang telah ditentukan) sesuai
dengan petunjuk yang berlaku
e. Anggota biasa diwajibkan mengikuti latihan rutin, serta dianjurkan
menyelesaikan SKU Penegak Bantara/Laksana
f. Semua Anggota berkewajiban menjunjung tinggi dan menjaga nama baik
Organisasi dan Sekolah serta saling hormat menghormati, saling
menghargai dan menjalin persaudaraan serta toleransi antar sesame
anggota

PASAL 8 : PEMBERHENTIAN ANGGOTA

1. Keanggotaan Ambalan Serdadu berakhir karena :


a. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah
b. Permintaan sendiri
c. Meninggal Dunia
d. Diberhentikan
2. Anggota dapat diberhentikan berdasarkan penilaian siding Dewan
Kehormatan, jika :
a. Melanggar kode kehormatan Gerakan Pramuka
b. Melanggar Adat Istiadat Ambalan

PASAL 9 : SANKSI

1. Pemberian sanksi diputuskan melalui siding Dewan Kehormatan.


2. Setiap anggota yang melanggar akan diberi sanksi dengan klarifikasi :
a. Sanksi ringan berupa teguran/peringatan.
b. Sanksi sedang berupa diskors.
c. Sanksi berupa dikeluarkan dari keanggotaan.
3. Bagi anggota yang dinyatakan melanggar, diberikan kesempatan untuk
melakukan pemberian diri dihadapkan kesempatan Sidang Dewan
Kehormatan.

BAB III

KEGIATAN

PASAL 10 : PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pelaksana operasional kegiatan adalah sangga kerja.


2. Sangga kerja adalah anggota ambalan yang telah ditetapkan oleh Pengurus
Dewan serta unsur lain dipandang perlu.
3. Setiap sangga kerja ditetapkan dengan SK atau Surat tugas.

PASAL 11 : EVALUASI DAN LAPORAN KEGIATAN

1. Setiap selesai melaksanakan kegiatan diadakan rapat evaluasi kegiatan yang


diikuti oleh anggota ambalan dan dipimpin oleh Pengurus Dewan Ambalan.
2. Sangga kerja membuat laporan kegiatan dan bertanggung jawab kepada
pengurus dewan paling lambat 3 Minggu setelah kegiatan berakhir.

PASAL 12 : KEGIATAN PARTISIPASI

1. Dalam hal ini pengutusan pada kegiatan partisipasi ditetapkan oleh pengurus
dewan ambalan dengan konsultasi bersama Pembina.
2. Peserta pada kegiatan partisipasi, memberikan / membuat laporan kegiatan.

PASAL 13 : ASAS DAN DASAR

1. Keputusan diambil berdasarkan asas musyawarah dan kekeluargaan yang


mengacu pada ketentuan yang berlaku.
2. Keputusan diambil berdasarkan pada kode Kehormatan Gerakan Pramuka.

PASAL 14 : CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputusan ditetapkan melalui musyawarah untuk mufakat.


2. Musyawarah ambalan merupakan forum tertinggi dalam pengambilan
keputusan.
3. Pengambilan keputusan dapat ditetapkan dengan jalan rapat/bidang atau
rapat dewan kehormatan dalam hal-hal tertentu.

PASAL 15 : DEWAN KEHORMATAN DAN SIDANG KEHORMATAN


1. Dewan kehormatan ambalan merupakan forum yang terbentuk oleh anggota
dewan ambalan untuk menyelesaikan hal-hal tertentu yang menyangkut
nama baik anggota atau nama naik ambalan, serta menyusun data yang
diperlukan untuk pengusulan pemberian anugerah atau tanda penghargaan
kepada anggota serta pemberian sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan
oleh anggota ambalan.
2. Dewan kehormatan ambalan terdiri atas :
a. Ketua dewan ambalan selaku ketua dewan kehormatan.
b. Pemangku adat
c. Anggota dewan ambalan.
d. Anggota ambalan yang diundang.
e. Pembina sebagai penasehat.
3. Dewan kehormatan bersifat insedentil (sementara).
4. Dewan kehormatan bersidang atas usulan anggota.
5. Sidang dewan kehormatan bersidang membahas masalah-masalah :
a. Kehormatan anggota ambalan.
b. Pelantikan anggota ambalan.
c. Pengusulan pemberian anugerah/penghargaan atas prestasi/jasa anggota
ambalan.
d. Sanksi atas pelanggaran AD/ART Gerakan PRamuka kode kehormatan
dan adat istiadat ambalan.

BAB V

KEPENEGAKAN

PASAL 16 : TAMU AMBALAN

1. Tamu ambalan adalah siswa/i SMA Negeri 22 Makassar mengikuti dan lulus
masa penerimaan anggota baru.
2. Anggota menjadi tamu ambalan selama 3 bulan.
3. Selama menjadi tamu ambalan harus menyesuaikan diri dengan adat-adat
yang berlaku di ambalan.
4. Bagi anggota ambalan dapat menilai tamu ambalan.

PASAL 17 : CALON PENEGAK

1. Calon penegak adalah siswa/i SMA Negeri 22 Makassar yang telah lulus
masa penerimaan anggota baru dan telah melalui masa tamu ambalan.
2. Selama menjadi calon penegak mereka berkewajiban menyelesaikan SKU
Penegak minimal Bantara.
3. Para calon Penegak diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadian,
kepemimpinan dan meningkatkan jiwa pengabdian kepada masyarakat.

PASAL 18 : PENEGAK BANTARA

1. Penegak Bantara adalah calon Penegak yang telah lulus SKU tingkat
Penegak Bantara dan telah dilantik.
2. Selama menjadi Penegak Bantara diberi kesempatan latihan membaktikan
diri kepada masyarakat serta membentuk kepribadian yang kuat.
3. Seorang Penegak Bantara tetap melanjutkan latihannya dan kegiatannya
untuk :
a. Menyelesaikan SKU Penegak Laksana, menempuh SKK untuk mencapai
TKK.
b. Ikut dalam satuan karya.

PASAL 19 : PENEGAK LAKSANA

1. Penegak laksana adalah Penegak Bantara yang telah menyelesaikan SKU


tingkat Penegak Laksana dan telah dilantik.
2. Selama menjadi Penegak Laksana diberi kewajiban memimpin kegiatan
bakti untuk Gerakan Pramuka.
3. Seorang Penegak Laksana tetap melanjutkan latihan kegiatannya bahkan
dikembangkan terus, untuk :
a. Menambah jumlah/bobot dalam menempuh SKK sehingga mencapai
TKK.
b. Memperdalam dan memperluas keikutsertaan dalam SAKA.
c. Berperan serta dalam memberikan bantuan kepada Kwatir sesuai dengan
kemampuannya dan kesempatan yang ada padanya.
d. Dianjurkan untuk menempuh ujian Pramuka Garuda
.
BAB IV

JENIS DAN TATA CARA UPACARA

PASAL 20 : JENIS-JENIS UPACARA

1. Upacara penerimaan Calon Anggota.


2. Upacara pengukuhan Anggota Baru.
3. Upacara Pelantikan Penegak.
4. Upacara Pemberian TKK.
5. Upacara Pemberian Penghargaan.
6. Upacara Pelantikan Pengurus Dewan.
7. Upacara Penerimaan Tamu/Pengunjung.
8. Upacara Pelepasan Kontingen.
9. Upacara Penerimaan/Penyambutan Kontingen.

PASAL 21 : TATA UPACARA ADAT

1. Tata Upacara adat disesuaikan dengan agenda/judul upacara.


2. Proses pelaksanaan ( lihat deskripsi adat ambalan Banser).

BAB VII

PERUBAHAN DAN ATURAN TAMBAHAN

PASAL 22 : PERUBAHAN

Perubahan adat istiadat ini hanya dapat dilaksanakan Pada Musyawarah Ambalan
atau Referendum yang khusus diadakan untuk itu.

PASAL 23 : ATURAN TAMBAHAN

Hal-hal yang belum diatur dalam adat istiadat ini akan diatur dikemudian hari
sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi.
Lampiran 1

DESKRIPSI UPACARA ADAT AMBALAN BANSER

GUGUS DEPAN MAKASSAR 02.083 – 02.084

PANGKALAN SMA NEGERI 22 MAKASSAR

1. UPACARA PENERIMAAN CALON ANGGOTA.


a. Pengurus Dewan menjemput/menyambut calon anggota.
b. Tanya jawab dan wejangan dari Pembina/Pengurus Dewan.
c. Pembacaan Sandi Ambalan.
d. Renungan.
e. Do’a
2. UPACARA PENGUKUHAN ANGGOTA BARU
a. Pengurus Dewan (Pradana) menyiapkan barisan.
b. Pembina mengambil tempat dan perwakilan calon anggota.
c. Tanya jawab dan wejangan dari Pembina/Pengurus Dewan.
d. Prosesi Peneguhan.
e. Do’a.
f. Lagu Bagimu Negeri.
g. Ucapan selamat.
3. UPACARA PELANTIKAN PENEGAK
Upacara pelantikan Penegak disesuaikan dengan tingkatannya
(Bantara/Laksana) prosesinya sesuai dengan S.Kep Kwarnas 178/79.
4. UPACARA PEMBERIAN TKK
a. Pengurus Dewan ( Pradana ).
b. Pembina mengambil tempat dan calon dihadapkan.
c. Penyamatan TKK.
d. Do’a
e. Ucapan selamat.
5. UPACARA PEMBERIAN PENGHARGAAN
a. Pengurus Dewan (Pradana) menyiapkan barisan.
b. Pembina membacakan Surat Keputusan.
c. Penyamatan Lencana.
d. Do’a.
e. Ucapan selamat.
6. UPACARA PELANTIKAN PENGURUS DEWAN
a. Pengurus Dewan dan anggota mengambil tempat.
b. Tanya jawab antar yang melantik dan yang dilantik.
c. Prosesi pelantikan dan penyematan tanda jabatan.
d. Penandatanganan berita acara.
e. Serah terima jabatan.
f. Do’a
g. Ucapan selamat.
7. UPACARA PENERIMAAN TAMU/PENGUNJUNG
a. Pengurus Dewan dan anggota mengambil tempat.
b. Pemangku adat membacakan sandi.
c. Pemberian tanda ucapan selamat dating.
d. Ramah-tamah.
8. UPACARA PELEPASAN KONTINGEN
a. Pimpinan kontingen menyiapkan kontingen.
b. Laporan pimpinan kontingen.
c. Amanah Pembina / yang lepas.
d. Serah terima Bendera Kontingen.
e. Do’a.
9. UPACRA PENERIMAAN / PENYAMBUTAN KONTINGEN
a. Pimpinan kontingen menyiapkan barisan.
b. Laporan pimpinan kontingen.
c. Amanah Pembina.
d. Serah terima Bendera Kontingen dan kenang-kenangan.
e. Do’a.
LAMPIRAN II

SANDI AMBALAN

Asmamu yang suci terpatri di kalbu ini

Agung bertahta di jiwa yang suci

Indah kusebut disetiap kataku

Tunas-tunas muda bak menari pagi mengabdi

Menggali nilai-nilai trisatya yang hakiki

Untuk menegakkan kewibawaan samawi

Tegar…Tegar…Teguh Kukuh di bumi Pertiwi

Wahai para pandu Bangsa

Bakti dan senyummu adalah penyejuk hati mereka

Langkah tegapmu membuat penyejuk hati mereka

Langkah tegakmu membuat nyenyak tidur mereka

Dan oleh terampil tanganmu wujudkan harapan mereka

Teruslah maju…teruslah berjuang demi bangsa dan agamamu

Kobarkan semangat jiwa luhurmu

Tantang ksembongan dan keangkuhan diantara kamu

Tantang kesombongan dan keangkuhan diantara kamu

Darmakan Satyamu dan Baktikan Darmamu

Hai tunas muda Gerakan Pramuka

Pelaksana dan penegas Pancasila, pendobrak kemungkaran


Teladan berpikir, berkata dan berbuat

Di hatimu menyatu Satya dan Dharma

Senyum dalam duka, tenang dalam suka

Indah dikata, nyata di mata

Di hatinya terpatri semboyan suci

“Hidup untuk agama, hidup untuk bangsa.

Hidup untuk kesucian dan kemandirian”

Inilah Sandi Ambalan kami


Lampiran III

LAMBANG AMBALAN

1. BENTUK DAN UKURAN


Lambang ambalan berbentuk perisai segilima dengan ukuran 5 cm setiap
sisinya.
2. ISI LAMBANG AMBALAN
a. Warna dasar hitam
b. Pinggiran lambing warna kuning.
c. Dua buah tunas kelapa bewarna kuning.
d. Badik berwarna merah putih.
e. Bintang bewarna putih.
f. Sebuah pita berwarna hijau dan bertuliskan BANSER 22 berwarna putih.
Lampiran IV

BENDERA AMBALAN

I. BENTUK DAN UKURAN


Bendera Amabalan berbentuk segiempat dengan ukuran panjang 120 cm
dan lebar 80 cm dan menggunakan rumbai-rumbai pada masing-masing
sisi.
II. ISI BENDERA AMBALAN
a. Lambang Ambalan berukuran 50 cm.
b. Tulisan dibawah lambing Ambalan “GUDEP 02.083-02.084 SMAN
22 Makassar”.
III. WARNA BENDERA AMBALAN
a. Warna dasar hijau.
b. Warna lambang sesaui ketentuan.
c. Tulisan bewarna kuning.
d. Warna rumbai-rumbai kuning.

You might also like