You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami dunia hanya semenjak dua
abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang
sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada masa sebelumnya
kuda dan beberapa binatang peliharaan lain merupakan tenaga penarik bagi alat
pengangkut yang utama. Pada masa ini keadaan sudah sangat berbeda. Kemampuan
manusia untuk pergi kebulan dan mewujudkan komputer canggih merupakan contoh yang
nyata dari betapa jauhnya manusia telah mengalami kemajuan sejak dua atau tiga abad
yang lalu.
Ditinjau dari sudut ekonomi, perkembangan ekonomi dunia menimbulkan dua efek
penting yang sangat menggalakkan, yaitu kemakmuran atau taraf hidup masyarakat makin
meningkat, dan ia dapat menciptakan kesempatan kerja yang baru kepada penduduk yang
terus bertambah jumlahnya. Walau bagaimanapun, sungguh menyedihkan untuk
menyadari kenyataan bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut bukanlah sesuatu peristiwa
yang terjadi di semua negara. Negara-negara di Asia dan Afrika tidak menikmati
sepenuhnya peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1) Apa pengertian dari pertumbuhan ekonomi?
2) Apa saja syarat-syarat pertumbuhan ekonomi?
3) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan menentukan pertumbuhan
ekonomi?
4) Apa saja teori-teori dalam pertumbuhan ekonomi?
5) Apa saja indikator penentu pertumbuhan ekonomi?
6) Bagaimana cara perhitungan pertumbuhan ekonomi?
7) Apa saja manfaat pertumbuhan ekonomi?
8) Bagaiman analisis pertumbuhan ekonomi di provinsi Bali?

1
1.3 TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi.
2) Untuk mengetahui syarat-syarat pertumbuhan ekonomi.
3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan
pertumbuhan ekonomi.
4) Untuk mengetahui teori-teori pertumbuhan ekonomi.
5) Untuk mengetahui indikator penentu pertumbuhan ekonomi.
6) Untuk mengetahui cara perhitungan pertumbuhan ekonomi.
7) Untuk mengetahui manfaat pertumbuhan ekonomi.
8) Untuk mengetahui analisis pertumbuhan ekonomi di Bali.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat
bertambah. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah
makroekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu
negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat
ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam
jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang
digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat dari
perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan
mereka. (Sadono Sukirno).
Menurut Boediono, pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output
perkapita dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator untuk
melihat keberhasilan pembangunan dan merupakan syarat keharusan ( necessary
condition) bagi penurunan pengangguran. Adapun syarat kecukupannya ialah bahwa
pertumbuhan ekonomi tersebut efektif dalam mengurangi tingkat pengangguran. Artinya,
pertumbuhan tersebut hendaklah menyebar di setiap golongan pendapatan, termasuk di
golongan penduduk miskin. Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan itu perlu
dipastikan terjadi disektor-sektor dimana penduduk miskin bekerja yaitu sector pertanian
atau sector yang padat karya. Adapun secara tidak langsung, diperlukan pemerintah yang
cukup efektif mendistribusikan manfaat pertumbuhan yang mungkin didapatkan dari
sektor modern seperti jasa yang padat modal.

2.2. Syarat-Syarat Pertumbuhan Ekonomi


Ada dua syarat yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
1) Syarat utama, yaitu tersedianya sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi),
baik secara kuantitas maupun kualitas,yang selalu bertambah. Sumber-sumber
ekonomi ini terdiri atas alam, tenaga kerja, modal, dan teknologi.
a) Pertumbuhan faktor alam, khususnya tanah, yang dapat digunakan sebagai sumber
ekonomi, dicapai dengan cara ekstensifikasi yaitu perluasan penggunaan faktor

3
alam yang semula masih potensial menjadi efektif (kuantitas) dan intensifikasi
yang berarti peningkatan kualitasnya.
b) Pertambahan tenaga kerja dicapai melalui keterampilan serta migrasi masuk serta
sekaligus peningkatan keterampilan atau kualitasnya. Peningkatan kualitas tenaga
kerja dicapai melalui beberapa cara/program antara lain:
1. Peningkatan pendidikan, baik secara formal maupun informal
2. Peningkatan kesehatan
c) Peningkatan modal yang diperlukan bersumber dari dalam negeri dan luar negeri.
Modal dalam negeri diperoleh dari:
1. Tabungan masyarakat/tabungan partikelir.
2. Tabungan pemerintah melalui kebijakan fiskal.
3. Defisit anggaran belanja, pemerintah memperoleh pinjaman dari bank sentral
melalui percetakan uang baru. Defisit anggaran belanja ini cenderung akan
menimbulkan inflasi.
4. Tabungan paksa, yaitu memaksa orang-orang/golongan tertentu untuk
menyumbangkan/menyerahkan faktor produksinya.
5. Pemanfaatan aset lain yang masih potensial.
6. Hasil ekspor sebagai modal untuk membeli barang-barang kapital ataupun bahan
baku & penolong dari luar negeri.
Selanjutnya modal dari luar negeri diperlukan untuk menutup kekurangan modal dalam
negeri guna membiayai program-program pembangunan yang telah ditetapkan. Modal
yang berasal dari luar negeri ini terdiri atas:
1. Pinjaman dari pemerintah
2. Pinjaman dari swasta
3. Hibah/grant
4. Investasi langsung
d) Dalam dunia modern seperti sekarang ini, faktor teknologi sangat berperan dalam
mempengaruhi pertumbuhan ekonom. Dengan teknologi yang maju (canggih),
maka dapat diusahakan pertumbuhan ekonomi yang cepat karena sifat teknologi
yang maju adalah menciptakn efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber
ekonomi lainnya. Teknologi yang dimiliki bisadiperoleh melalui beberapa cara :
1. Menciptakan sendiri melalui penelitian dan pengembangan, umumnya
memerlukan biaya yang sangat besar.
2. Membeli dari pihak luar (misalnya, sistem lisensi)
4
3. Membajak teknologi pihak luar.
4. Kerjasama antar pihak luar agar bersedia melakukan alih teknologi.
2) Selain syarat utama tadi, diperlukan syarat penunjang, agar tingkat pertumbuhan
ekonomi semakin tinggi. Faktor penunjang ini terdiri atas:
1. Stabilitas politik dan keamanan (polkam)
Politik tidak stabil, misalnya sering terjadinya pergantian
kabinet/pemerintah menyebabkan program-program pembangunan ekonomi
menjadi terlantar dan sulit dilaksanakan. Pemberontakan atau tindakan lain
mengganggu keamanan juga akan menghambat pertumbuhan ekonomi karena
semakin tingginya risiko usaha sehingga menghambat investasi, selain itu, untuk
menghadapi gangguan keamanan/pemberontakan ini diperlukan biaya besar
yang seharusnya dapat digunakan untuk membiayai program-progaram
pembangunan ekonomi (investasi) untuk meningkatkan produksi. Kekacauan
politik dan keamanan di masa Orde Lama yang mengakibatkan rendahnya
tingkat pertumbuhan ekonomi membuktikan hal lain.
2. Perkembangan Ekonomi Dunia
Dengan semakin canggihnya peralatan transportasi dan komunikasi
menyebabkan hubungan antar negara semakin lancar, terutama dalam bidang
perdagangan. Sebagai akibatnya , kemajuan ekonomi suatu negara akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kemajuan ekonomi negara lain. Dengan
demikian, perkembangan ekonomi dunia akan berpengaruh pada perkembangan
ekonomi suatu negara karena adanya saling ketergantungan tersebut.
3. Lembaga-lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi adalah pedoman , aturan atau kaidah yang dipakai oleh
seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Lembaga –
lembaga ekonomi ini terdiri atas peraturan – peraturan tertulis yang dikeluarkan
pemerintah maupun peraturan – peraturan tak tertulis misalnya adat istiadat atau
kebiasaan.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi , ada beberapa kebijakan yang ditempuh
pemerintah, yaitu :
1. Kebijakan Moneter yaitu meliputi pengaturan jumlah uang yang beredar,
pengaturan tingkat bunga, fasilitas perkreditan , pengaturan nilai tukar mata
uang kita dengan mata uang asing ( misalnya , Devaluasi ), dan lain-lain.

5
2. Kebijakan Fiskal yaitu meliputi pengaturan anggaran pendapatan dan belanja
negara, misalnya pengaturan alokasi anggaran belanja untuk tiap sektor,
kebijakan perpajakan, dan sebagainya.
3. Kebijakan Pembentukan Lembaga-Lembaga Ekonomi yaitu meliputi
pembentukan berbagai peraturan , khususnya yang ditunjukkan untuk
menciptakan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha.

2.3 a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Subandi, dalam bukunya Sistem Ekonomi Indonesia, menulis bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara umum, adalah:
1. Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi
5. Faktor keuangan negara
Sedangkan Tambunan, dalam bukunya Perekonomian Indonesia, menulis bahwa di
dalam teoti-teori konvensional, pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh ketersediaan
dan kualitas dari faktor-faktor produksi seperti SDM, kapital, teknologi, bahan baku,
enterpreneurship dan energi. Akan tetapi, faktor penentu tersebut untuk pertumbuhan
ekonomi jangka panjang, bukan pertumbuhan jangka pendek.
Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih baik, sama atau
lebih buruk dari tahun sebelumnya lebih ditentukan oleh faktor-faktor yang sifatnya lebih
jangka pendek, yang dapat dikelompokkan ke dalam faktor internal dan eksternal.
Faktor eksternal didominasi oleh faktor-faktor ekonomi, seperti perdagangan internasional
dan pertumbuhan ekonomi kawasan atau dunia.
1. Faktor-faktor Internal
a) Faktor ekonomi, antara lain:
1. Buruknya fundamental ekonomi nasional
2. Cadangan devisa
3. Hutang luar negeri dan ketergantungan impor
4. Sektor perbankan
5. Pengeluaran konsumsi
b) Faktor non ekonomi, antara lain:
1. Kondisi politik, sosial dan keamanan
6
2. Pelarian modal ke luar negeri
3. Nilai tukar rupiah
2. Faktor-faktor Eksternal
Kondisi perdagangan dan perekonomian regional atau dunia

b. Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi


1. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada
sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian,
sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi,
apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola
sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya
kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
2. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh
mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas
serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong
proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya
yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas,
jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses
pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya
5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA
dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

7
2.4 Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang, penjelasan mengenai
bagaimana
faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya
proses pertumbuhan. Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai
peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan
jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data
produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita. Produk domestik bruto
(PDB) adalah total nilai pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa
(final goods and services) yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan
persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan
dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya.

a. TEORI PERTUMBUHAN KLASIK


Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik ada empat faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, yaitu: jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal , luas
tanah dan kekayaan alam, serta tingkat teknologi yang digunakan. Walau menyadari
bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada banyak aktor, ahli-ahli ekonomi Klasik
terutama menitikberatkan perhatiannya kepada pengaruh pertambahan penduduk kepada
pertumbuhan ekonomi. Dan teori pertumbuhan mereka , dimisalkan luas tanah dan
kekayaan alam adalah tetap jumlahnya dan tingkat teknologi tidak mengalami perubahan.
Berdasarkan kepada pemisalan ini selanjutnya dianalisis bagaimana pengaruh pertambahan
penduduk kepada tingkat produksi nasional dan pendapatan.
Pada permulaannya, apabila penduduk sedikit dan kekayaan alam relatif berlebihan,
tingkat penegembalian modal dari investasi yang dibuat adalah tinggi. Maka para
pengusaha akan mendapatkan keuntungan keuntungan yang besar. Ini akan menimbulkan
investasi baru, dan pertumbuhan ekonomi terwujud. Keadaan seperti itu tidak akan terus-
menerus berlangsung. Apabila penduduk sudah terlalu banyak, pertambahannya akan
menurunkan tingkat kegiatan ekonomi karena peroduktivitas setiap penduduk telah
menjadi negatif. Maka kemakmuran masyarakat menurun kembali. Ekonomi akan
mencapai tingkat perkembangan yang rendah. Apabila keadaan ini dicapai, ekonomi
8
dikatakan telah mencapai keadaan tidak berkembang (stationary State). Pada keadaan ini
pendapatan pekerja hanya mencapai tingkat cukup hidup (subsistence).
Teori ekonomi klasik mempunyai beberapa ciri-ciri yaitu sebagai berikut:
1) Perekonomian yang didasarkaan pada sistem bebas berusaha (Laissez Faire) artinya
mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangan secara otomatis.
Terjadi tangan bebas atau pasar bebas dalam mencapai keseimbangan sehingga terjadi
“full employment” atau kesempatan kerja penuh (tidak ada pengangguran).
2) Pemerintah tidak ikut campur tangan. Peran pemerintah hanya pada masalah
penegakan hukum, menjaga keamanan serta pembangunan infrastruktur.
3) Harga barang ditentukan oleh produsen dann konsumen.
4) Tingkat upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Apabila
kelebihan tenaga kerja maka akan menurunkan upah, tetapi apabila kekurangan tenaga
kerja maka akan
meningkatkan upah.

b. TEORI SCHUMPETER
Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori
pembangunannya yaitu keyakinannya bahwa system kapitalisme merupakan system yang
paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun demikian,
Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam jangka panjang system kapitalisme
akan mengalami kemandegan.
Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang
menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para
innovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa
diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dalam membahas
perkembangan ekonomi, Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi. Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan
output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi”
produksi itu sendiri. pembangunan ekonomi adalah kenaikan out put yang disebabkan oleh
inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi ini berarti perabaikan “teknologi”
dalam arti luar, miasalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru, dan sebagainya.

9
c. TEORI HARROD-DOMAR
Harrod-Domar mengemukakan syarat-syarat yang diperlukan agar pertumbuhan
ekonomi dapat tumbuh dan berkembang dengan mantap atau steady growth dalam jangka
panjang di dalam pertumbuhan mantap semua variabel seperti output, tabungan, investasi,
dan kemajuan teknologi, masing-masing tumbuh secara konstant atau pada laju yang lurus
secara eksponensial.
ΔY / Y = s / k
Dimana:
ΔY / Y = tingkat pertumbuhan output
Persamaan tersebut merupakan persamaan Harrod-Domar yang disederhanakan bahwa
tingkat pertumbuhan output ( ΔY / Y ) ditentukan secara bersama oleh rasio tabungan (s)
dan rasio modal output (COR = K). Makin tinggi tabungan yang diinvestasikan maka
makin tinggi pula output yang dihasilkan. Sedangkan hubungan antara COR dengan
tingkat pertumbuhan adalah negative (makin besar COR, makin rendah tingkat
pertumbuhan output).

d. TEORI ADAM SMITH


Adam Smith menyatakan bahwa proses pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang secara sistematis ada tiga aspek, yaitu :
1) Pertumbuhan Output Total
Sumber alam yang tersedia (masih diwujudkan sebagai faktor produksi tanah).
Menurut Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah paling mendasar dari
kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia merupakan
batas maya bagi pertumbuhan perekonomian, maksudnya jika sumber daya ini belum
digunakan sepenuhnya, maka jumlah penduduk dan stok modal yang ada memegang
peranan dalam pertumbuhan output.

2) Stok barang modal


Stok modal menurut Smith merupakan unsur produksi yang secara aktif menentukan
tingkat output. Peranannya sangat sentral dalam proses pertumbuhan output, sehingga
jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pada laju pertumbuhan stok pengaruh
stok modal terhadap tingkat output total bisa secara langsung dan tidak langsung. Pengaruh
langsung, maksudnya adalah karena pertambahan modal akan langsung meningkatkan
output, sedangkan pengaruh tidak langsung maksudnya adalah peningkatan produktifitas
10
perkapita yang dimungkinkan karena adanya spesialisasi dan pembagian kerja yang
semakin tinggi.

3) Pertumbuhan Penduduk.
Menurut Smith yang sangat menentukan jumlah penduduk pada suatu masa tertentu
adalah tingkat upah pada saat itu. Jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari pada
tingkat upah subsisten (tingkat upah yang hanya cukup untuk hidup pas-pasan), maka
jumlah penduduk akan meningkat. Smith juga menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan
oleh stok kapital dan tingkat pertumbuhan output. Oleh karena itu jumlah penduduk akan
meningkat atau menurun tergantung pada stok modal dan tingkat pertumbuhan ekonomi
pada suatu masa tertentu.

2.5 Indikator yang digunakan untuk menghitung tingkat Pertumbuhan Ekonomi

1. Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto)


2. Tingkat Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto)

Selain diatas ada beberapa indikator lainnya seperti : pendapatan perkapita, laju inflasi,
surplus/devisit APBN, investasi/pembiayaan, dan distribusi kesempatan kerja
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai
adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang
bersangkutan.

a) Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi


Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil
per kapita. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/ GDP) adalah nilai
pasar keluaran total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi
dan jasa akhir yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor
produksi yang berlokasi di dalam sebuah negara.Kenaikan GDP dapat muncul
melalui:
1. Kenaikan penawaran tenaga kerja
Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang
lebih banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru
cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

11
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak
disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas
tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi
dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan
ekonomi.

3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain,
dan ekonomisnya skala produksi.

2.6 Perhitungan Pertumbuhan Ekonomi

Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP).

PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia
biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)

PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran
ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan
kesejahteraan penduduk di suatu tempat.

Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan
jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :

(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi
dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang
telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan
persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya
dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang

12
lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering
disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).

(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan
penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output
atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana
alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.

PBD dapat diukur dengan cara, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja
dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang
produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan
oleh Biro Pusat Statistik (BPS).

Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB
nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu,
seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.

Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai
PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah
satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung
berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang
sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas
barang/jasa.

Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil.
Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai
“pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa
yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.

Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :

g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%

g = tingkat pertumbuhan ekonomi


PDBs = PDB riil tahun sekarang
PDBk = PDB riil tahun kemarin

13
Contoh soal :

PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah =
Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika
diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?

jawab :

g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

2.7 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi


Manfaat Pertumbuhan Ekonomi sebagai berikut:
a) Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil
pembangunan nasional. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur
tingkat kemakmuran penduduk sebab semakin meningkat perdapatan perkapita
kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga
produktivitasnya.
b) Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk
perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar
penentuan prioritas pemberian bantuan luar negeri oleh bank dunia atau lembaga
internasional lainnya. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya
persamaan penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk
dan perkembangan sumber daya ( tenaga kerja dan modal ).

2.8 Analisa Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bali


Bali merupakan salah satu provinsi yang terdapat di Indonesia. Provinsi yang
beribukota di Denpasar ini dikategorikan sebagai salah satu penyumbang asset pariwisata
terbesar di Indonesia. Bali atau yang sering disebut dengan pulau Dewata ini sering
dijadikan referensi kunjungan bagi turis lokal Indonesia maupun turis mancanegara karena
keindahan alam dan keunikan budayanya. Oleh karena itu, perkembangan pertumbuhan
ekonomi di daerah ini tumbuh pesat seiring dengan besarnya turis yang terus menerus
datang dari berbagai belahan dunia.
Struktur perekonomian Bali sangat spesifik dan mempunyai karakteristik tersendiri
dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia. Spesifik perekonomian Bali itu

14
dibangun dengan mengandalkan industri pariwisata sebagai leading sector, telah mampu
mendorong terjadinya suatu perubahan struktur.
Bila dilihat dari segi pendapatan, maka peran sektor tersier dan sekunder dari tahun
ke tahun terus mengalami peningkatan, seperti pada tahun 2000 sektor tersier 69,71% dan
sekunder 10,31%. Begitu juga pada awal 2007, sektor tersier menjadi 63,03% dan
sekunder sebesar 14,81%.
Pertumbuhan ekonomi Bali selama lima tahun terakhir masih cukup stabil.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan ketiga tahun 2014, tumbuh pada kisaran 6,02-
6,40% diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Dan diperkiran pada tahun 2015 akan naik
pada kisaran 6,0-6,5%. Namun disisi lain, perekonomian Bali mendapat tekanan dari
peningkatan harga barang, yang tercermin dari meningkatnya angka inflasi pada Bulan
Januari sebesar 5,8%. Oleh karenanya, tantangan pembangunan perekonomian ke depan,
menuntut peningkatan profesionalisme semua unsur penyelenggara pembangunan, baik
pemerintah, perbankan, swasta maupun masyarakat sehingga inflasi di Bali tetap stabil.
Menurut saya, perekonomian Bali lebih unggul dibandingkan dengan
perekonomian provinsi lainnya, bahkan lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional,
karena pertumbuhan ekonomi Bali ditopang oleh sektor pariwisata dan Sumber Daya
Manusianya yang cukup stabil. Sedangan provinsi lain, pertumbuhan ekonominya banyak
ditopang oleh Sumber Daya Alam. Banyak yang harus dicontoh oleh provinsi lain dari
provinsi Bali, yaitu bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerahnya
dengan memanfaatkan sektor pariwisata karena banyak pariwisata provinsi lain yang bisa
diberdayakan dan dikembangkan dan jangan hanya mengandalkan SDA karena tentunya
lambat laun SDA bisa menipis bahkan habis.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi Bali menjadi salah satu indikator semakin
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Dewata. Bali mengunggulkan produk
pariwisatanya yang indah untuk memancing turis-turis lokal maupun mancanegara untuk
datang ke Bali. Seperti contohnya, tempat-tempat pariwisata di Bali ialah Pantai Kuta,
Tanah Lot, Pantai Sanur, Jimbranan, dan Nusa Dua sangat ramai dikunjungi orang tiap
harinya. Hotel-hotel yang bernuansa pantai dan pedesaan banyak dibangun di sana dari
yang harga murah meriah seperti losmen-losmen hingga hotel berbintang lima dengan
harga yang sangat menguras kocek. Selain itu, Bali dikenal juga dengan budayanya yang
unik dan membuat kagum orang-orang yang melihatnya, seperti tari Kecak dan tari Pendet
yang sangat fenomenal hingga ke dunia internasional. Di Bali juga banyak terdapat pusat-
pusat kesenian daerahnya, salah satu tempatnya ialah di daerah Ubud.
15
Tidak hanya menawarkan pesona alamnya dan keunikan budayanya, Bali juga
mengunggulkan sector kerajinan tangan yang sangat kreatif. Banyak handmade buatan
Bali yang diekspor ke luar negeri. Kuliner di Bali sangat beranekaragam, seperti Ayam
Betutu, Garang Asem, dan Sate Lilit yang menjadi menu andalan khas Bali yang sering
dicari oleh turis-turis yang berkunjung.
Sebuah provinsi dapat dikatakan berhasil bila didukung oleh semua lapisan
masyarakat yang menjalankan kegiatan perekonomian daerah tersebut. Tidak selalu harus
mengandalkan pemerintah pusat untuk membangun daerahnya, karena sebenarnya daerah
pun bisa maju bila ada keinginan kuat dari masyarakatnya untuk menjadikan daerahnya
lebih baik lagi. Bali telah dinilai berhasil membangun sektor perekonomiannya lebih
unggul hingga ke dunia internasional. PDB Bali tiap tahunnya terus merangkak naik yang
menandakan bahwa Bali berhasil menjalankan program otonomi daerahnya, dari berbagai
sektor, seperti pariwisata dan pajak kendaraan yang keduanya menyumbang nilai besar
untuk PDB Bali.
Walaupun begitu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi Bali. Bom Kuta
beberapa tahun yang lalu sempat memporakporandakan perekonomian Bali. Saat itu Bali
enggan disinggahi oleh turis-turis lokal, terlebih lagi turis asing yang negaranya
menetapkan peraturan travel warning ke Bali. Masyarakat Bali jatuh terpuruk mengingat
sebagian besar masyarakat Bali hidup dari sektor pariwisata. Belajar dari pengalaman
buruk tersebut, Bali harus membuat kepercayaan kepada dunia internasional bahwa Bali
adalah tempat yang tidak menakutkan untuk didatangi. Bali adalah pulau yang indah, yang
menawarkan sejuta pesona keindahan alam dan kegembiraan serta keramahan dari
penduduknya, yang tidak akan mereka lupakan sepanjang hidup mereka.

16
BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah masalah jangka panjang suatu negara. Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan pembangunan ekonomi.Semakin baik
pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula pembangunan ekonomi di
negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat
pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan
sumber-sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Saran
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pemerintah dibantu rakyat
Indonesia harus dapat mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber daya yang ada di
Indonesia.Kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam usaha tersebut. Pemerintah
harus mampu memberantas korupsi yang merupakan faktor utama penghambat
pertumbuhan ekonomi, selain itu pemerintah haruslah mengembangkan infrastruktur,
meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar kualitas sumber daya manusia Indonesia
meningkat sehingga mampu mengelola sumber daya alam Indonesia secara optimal bukan
dikeloka oleh negara lain, serta merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi.

17
DAFTAR PUSTAKA

- Sukirno,Sadono.2011.Makroekonomi Teori Pengantar.PT Raja Grafindo


Persada:Jakarta
- Dian Fuedsi: Makalah Pertumbuhan Ekonomi
Tersedia pada:
http://dianratnafuedsi.blogspot.com/2011/10/makalah-pertumbuhan-
ekonomi.html?m=1 (Diakses pada tanggal 9 Mei 2016 pukul 14.00 WITA)
- Tersedia pada :
http://dwikartikasari-18211665.blogspot.com/2012/10/b-pertumbuhan-
ekonomi.html (Diakses pada tanggal 18 Mei 2016 pukul 13.00 WITA)

18

You might also like