Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.3 TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi.
2) Untuk mengetahui syarat-syarat pertumbuhan ekonomi.
3) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan
pertumbuhan ekonomi.
4) Untuk mengetahui teori-teori pertumbuhan ekonomi.
5) Untuk mengetahui indikator penentu pertumbuhan ekonomi.
6) Untuk mengetahui cara perhitungan pertumbuhan ekonomi.
7) Untuk mengetahui manfaat pertumbuhan ekonomi.
8) Untuk mengetahui analisis pertumbuhan ekonomi di Bali.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
alam yang semula masih potensial menjadi efektif (kuantitas) dan intensifikasi
yang berarti peningkatan kualitasnya.
b) Pertambahan tenaga kerja dicapai melalui keterampilan serta migrasi masuk serta
sekaligus peningkatan keterampilan atau kualitasnya. Peningkatan kualitas tenaga
kerja dicapai melalui beberapa cara/program antara lain:
1. Peningkatan pendidikan, baik secara formal maupun informal
2. Peningkatan kesehatan
c) Peningkatan modal yang diperlukan bersumber dari dalam negeri dan luar negeri.
Modal dalam negeri diperoleh dari:
1. Tabungan masyarakat/tabungan partikelir.
2. Tabungan pemerintah melalui kebijakan fiskal.
3. Defisit anggaran belanja, pemerintah memperoleh pinjaman dari bank sentral
melalui percetakan uang baru. Defisit anggaran belanja ini cenderung akan
menimbulkan inflasi.
4. Tabungan paksa, yaitu memaksa orang-orang/golongan tertentu untuk
menyumbangkan/menyerahkan faktor produksinya.
5. Pemanfaatan aset lain yang masih potensial.
6. Hasil ekspor sebagai modal untuk membeli barang-barang kapital ataupun bahan
baku & penolong dari luar negeri.
Selanjutnya modal dari luar negeri diperlukan untuk menutup kekurangan modal dalam
negeri guna membiayai program-program pembangunan yang telah ditetapkan. Modal
yang berasal dari luar negeri ini terdiri atas:
1. Pinjaman dari pemerintah
2. Pinjaman dari swasta
3. Hibah/grant
4. Investasi langsung
d) Dalam dunia modern seperti sekarang ini, faktor teknologi sangat berperan dalam
mempengaruhi pertumbuhan ekonom. Dengan teknologi yang maju (canggih),
maka dapat diusahakan pertumbuhan ekonomi yang cepat karena sifat teknologi
yang maju adalah menciptakn efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber
ekonomi lainnya. Teknologi yang dimiliki bisadiperoleh melalui beberapa cara :
1. Menciptakan sendiri melalui penelitian dan pengembangan, umumnya
memerlukan biaya yang sangat besar.
2. Membeli dari pihak luar (misalnya, sistem lisensi)
4
3. Membajak teknologi pihak luar.
4. Kerjasama antar pihak luar agar bersedia melakukan alih teknologi.
2) Selain syarat utama tadi, diperlukan syarat penunjang, agar tingkat pertumbuhan
ekonomi semakin tinggi. Faktor penunjang ini terdiri atas:
1. Stabilitas politik dan keamanan (polkam)
Politik tidak stabil, misalnya sering terjadinya pergantian
kabinet/pemerintah menyebabkan program-program pembangunan ekonomi
menjadi terlantar dan sulit dilaksanakan. Pemberontakan atau tindakan lain
mengganggu keamanan juga akan menghambat pertumbuhan ekonomi karena
semakin tingginya risiko usaha sehingga menghambat investasi, selain itu, untuk
menghadapi gangguan keamanan/pemberontakan ini diperlukan biaya besar
yang seharusnya dapat digunakan untuk membiayai program-progaram
pembangunan ekonomi (investasi) untuk meningkatkan produksi. Kekacauan
politik dan keamanan di masa Orde Lama yang mengakibatkan rendahnya
tingkat pertumbuhan ekonomi membuktikan hal lain.
2. Perkembangan Ekonomi Dunia
Dengan semakin canggihnya peralatan transportasi dan komunikasi
menyebabkan hubungan antar negara semakin lancar, terutama dalam bidang
perdagangan. Sebagai akibatnya , kemajuan ekonomi suatu negara akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kemajuan ekonomi negara lain. Dengan
demikian, perkembangan ekonomi dunia akan berpengaruh pada perkembangan
ekonomi suatu negara karena adanya saling ketergantungan tersebut.
3. Lembaga-lembaga Ekonomi
Lembaga Ekonomi adalah pedoman , aturan atau kaidah yang dipakai oleh
seseorang atau masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi. Lembaga –
lembaga ekonomi ini terdiri atas peraturan – peraturan tertulis yang dikeluarkan
pemerintah maupun peraturan – peraturan tak tertulis misalnya adat istiadat atau
kebiasaan.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi , ada beberapa kebijakan yang ditempuh
pemerintah, yaitu :
1. Kebijakan Moneter yaitu meliputi pengaturan jumlah uang yang beredar,
pengaturan tingkat bunga, fasilitas perkreditan , pengaturan nilai tukar mata
uang kita dengan mata uang asing ( misalnya , Devaluasi ), dan lain-lain.
5
2. Kebijakan Fiskal yaitu meliputi pengaturan anggaran pendapatan dan belanja
negara, misalnya pengaturan alokasi anggaran belanja untuk tiap sektor,
kebijakan perpajakan, dan sebagainya.
3. Kebijakan Pembentukan Lembaga-Lembaga Ekonomi yaitu meliputi
pembentukan berbagai peraturan , khususnya yang ditunjukkan untuk
menciptakan iklim usaha yang baik bagi dunia usaha.
7
2.4 Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan
pertumbuhan ekonomi dan prosesnya dalam jangka panjang, penjelasan mengenai
bagaimana
faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan terjadinya
proses pertumbuhan. Secara umum, pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai
peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang dan
jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih menunjuk pada perubahan yang
bersifat kuantitatif (quantitatif change) dan biasanya diukur dengan menggunakan data
produk domestik bruto (PDB) atau pendapatan output perkapita. Produk domestik bruto
(PDB) adalah total nilai pasar (total market value) dari barang-barang akhir dan jasa-jasa
(final goods and services) yang dihasilkan di dalam suatu perekonomian selama kurun
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan
persentase kenaikan pendapatan nasional riil pada suatu tahun tertentu dibandingkan
dengan pendapatan nasional riil pada tahun sebelumnya.
b. TEORI SCHUMPETER
Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori
pembangunannya yaitu keyakinannya bahwa system kapitalisme merupakan system yang
paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun demikian,
Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam jangka panjang system kapitalisme
akan mengalami kemandegan.
Proses perkembangan ekonomi menurut Schumpeter, faktor utama yang
menyebabkan perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para
innovator atau entrepreneur (wiraswasta). Kemajuan ekonomi suatu masyarakat hanya bisa
diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dalam membahas
perkembangan ekonomi, Schumpeter membedakan pengertian pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan ekonomi. Menurut Schumpeter pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan
output masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi masyarakat tanpa adanya perubahan “teknologi”
produksi itu sendiri. pembangunan ekonomi adalah kenaikan out put yang disebabkan oleh
inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi ini berarti perabaikan “teknologi”
dalam arti luar, miasalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru, dan sebagainya.
9
c. TEORI HARROD-DOMAR
Harrod-Domar mengemukakan syarat-syarat yang diperlukan agar pertumbuhan
ekonomi dapat tumbuh dan berkembang dengan mantap atau steady growth dalam jangka
panjang di dalam pertumbuhan mantap semua variabel seperti output, tabungan, investasi,
dan kemajuan teknologi, masing-masing tumbuh secara konstant atau pada laju yang lurus
secara eksponensial.
ΔY / Y = s / k
Dimana:
ΔY / Y = tingkat pertumbuhan output
Persamaan tersebut merupakan persamaan Harrod-Domar yang disederhanakan bahwa
tingkat pertumbuhan output ( ΔY / Y ) ditentukan secara bersama oleh rasio tabungan (s)
dan rasio modal output (COR = K). Makin tinggi tabungan yang diinvestasikan maka
makin tinggi pula output yang dihasilkan. Sedangkan hubungan antara COR dengan
tingkat pertumbuhan adalah negative (makin besar COR, makin rendah tingkat
pertumbuhan output).
3) Pertumbuhan Penduduk.
Menurut Smith yang sangat menentukan jumlah penduduk pada suatu masa tertentu
adalah tingkat upah pada saat itu. Jika tingkat upah yang berlaku lebih tinggi dari pada
tingkat upah subsisten (tingkat upah yang hanya cukup untuk hidup pas-pasan), maka
jumlah penduduk akan meningkat. Smith juga menyatakan bahwa tingkat upah ditentukan
oleh stok kapital dan tingkat pertumbuhan output. Oleh karena itu jumlah penduduk akan
meningkat atau menurun tergantung pada stok modal dan tingkat pertumbuhan ekonomi
pada suatu masa tertentu.
Selain diatas ada beberapa indikator lainnya seperti : pendapatan perkapita, laju inflasi,
surplus/devisit APBN, investasi/pembiayaan, dan distribusi kesempatan kerja
Dalam praktek angka, PNB kurang lazim dipakai, yang lebih populer dipakai
adalah PDB, karena angka PDB hanya melihat batas wilayah,terbatas pada negara yang
bersangkutan.
11
2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia
Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak
disertai oleh kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas
tenaga kerja maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi
dalam modal sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan
ekonomi.
3. Kenaikan produktivitas
Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu
memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain,
dan ekonomisnya skala produksi.
Untuk dapat mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi, maka harus dipahami terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic
Product (GDP).
PDB atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (Di level provinsi di Indonesia
biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB)
PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran
ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan
kesejahteraan penduduk di suatu tempat.
Ada banyak pendapat mengenai penyebab naik turunnya total produksi barang dan
jasa, namun banyak ahli ekonomi yang setuju akan dua penyebab berikut ini :
(1) Sumber pertumbuhan. Ahli-ahli ekonomi sering merujuk pada tiga sumber pertumbuhan,
yaitu : (a) peningkatan tenaga kerja, (b) peningkatan modal, dan (c) peningkatan efisiensi
dimana kedua faktor ini digunakan. Jumlah tenaga kerja dapat meningkat jika pekerja yang
telah tersedia bekerja lebih lama, atau jika ada tambahan tenaga kerja baru. Sedangkan
persediaan modal dapat meningkat jika perusahaan mendorong kapasitas produktifnya
dengan menambah pabrik dan peralatan (investasi). Efisiensi bertambah ketika output yang
12
lebih dapat diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan/atau modal yang sama. Ini sering
disebut sebagai Total Factor Productivity (TFP).
(2) Terjadinya penurunan (downturns) pada ekonomi. Ini menjawab pertanyaan mengapa
output dapat turun atau naik lebih lambat. Secara logika, apapun yang menyebabkan
penurunan pada tenaga kerja, modal, atau TFP akan menyebabkan penurunan pada output
atau setidaknya pada tingkat pertumbuhan output. Misalnya, peristiwa seperti bencana
alam, penyebaran penyakit berbahaya dan kerusuhan.
PBD dapat diukur dengan cara, total nilai berbagai macam barang dan jasa
diagregasikan. Namun karena berton-ton baja tidak mungkin dijumlahkan begitu saja
dengan, misalnya, produksi roti, maka proses agregasi dilakukan berdasarkan nilai uang
produksi barang-barang tersebut. Di Indonesia PDB diukur setiap tiga bulanan dan tahunan
oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Nilai total pendapatan nasional dalam satuan harga sekarang disebut dengan PDB
nominal (PDB atas dasar harga berlaku). Nilainya tentu berubah dari waktu ke waktu,
seiring dengan perubahan kuantitas produksi barang/jasa atau dalam harga dasarnya.
Jika nilai nominal ini dihitung dalam harga yang tetap atau dipatok, didapatlah nilai
PDB riil (PDB atas dasar harga konstan). Untuk menghitung nilai riil tersebut dipilihlah
satu tahun dasar—misalnya tahun 2000. Kemudian, nilai semua barang dan jasa dihitung
berdasarkan harga masing-masing yang berlaku pada tahun tersebut. Karena harga barang
sudah tetap, PDB riil dianggap hanya berubah sesuai dengan adanya perubahan kuantitas
barang/jasa.
Perubahan PDB ini mencerminkan perubahan kuantitas output produksi secara riil.
Inilah yang sehari-hari disebut dengan pertumbuhan ekonomi. Jadi yang disebut sebagai
“pertumbuhan ekonomi” tidak lain mengacu pada peningkatan nilai total barang dan jasa
yang diproduksi dalam sebuah perekonomian.
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
13
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah =
Rp. 420 triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika
diasumsikan harga tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%
14
dibangun dengan mengandalkan industri pariwisata sebagai leading sector, telah mampu
mendorong terjadinya suatu perubahan struktur.
Bila dilihat dari segi pendapatan, maka peran sektor tersier dan sekunder dari tahun
ke tahun terus mengalami peningkatan, seperti pada tahun 2000 sektor tersier 69,71% dan
sekunder 10,31%. Begitu juga pada awal 2007, sektor tersier menjadi 63,03% dan
sekunder sebesar 14,81%.
Pertumbuhan ekonomi Bali selama lima tahun terakhir masih cukup stabil.
Pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan ketiga tahun 2014, tumbuh pada kisaran 6,02-
6,40% diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Dan diperkiran pada tahun 2015 akan naik
pada kisaran 6,0-6,5%. Namun disisi lain, perekonomian Bali mendapat tekanan dari
peningkatan harga barang, yang tercermin dari meningkatnya angka inflasi pada Bulan
Januari sebesar 5,8%. Oleh karenanya, tantangan pembangunan perekonomian ke depan,
menuntut peningkatan profesionalisme semua unsur penyelenggara pembangunan, baik
pemerintah, perbankan, swasta maupun masyarakat sehingga inflasi di Bali tetap stabil.
Menurut saya, perekonomian Bali lebih unggul dibandingkan dengan
perekonomian provinsi lainnya, bahkan lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional,
karena pertumbuhan ekonomi Bali ditopang oleh sektor pariwisata dan Sumber Daya
Manusianya yang cukup stabil. Sedangan provinsi lain, pertumbuhan ekonominya banyak
ditopang oleh Sumber Daya Alam. Banyak yang harus dicontoh oleh provinsi lain dari
provinsi Bali, yaitu bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerahnya
dengan memanfaatkan sektor pariwisata karena banyak pariwisata provinsi lain yang bisa
diberdayakan dan dikembangkan dan jangan hanya mengandalkan SDA karena tentunya
lambat laun SDA bisa menipis bahkan habis.
Membaiknya pertumbuhan ekonomi Bali menjadi salah satu indikator semakin
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Dewata. Bali mengunggulkan produk
pariwisatanya yang indah untuk memancing turis-turis lokal maupun mancanegara untuk
datang ke Bali. Seperti contohnya, tempat-tempat pariwisata di Bali ialah Pantai Kuta,
Tanah Lot, Pantai Sanur, Jimbranan, dan Nusa Dua sangat ramai dikunjungi orang tiap
harinya. Hotel-hotel yang bernuansa pantai dan pedesaan banyak dibangun di sana dari
yang harga murah meriah seperti losmen-losmen hingga hotel berbintang lima dengan
harga yang sangat menguras kocek. Selain itu, Bali dikenal juga dengan budayanya yang
unik dan membuat kagum orang-orang yang melihatnya, seperti tari Kecak dan tari Pendet
yang sangat fenomenal hingga ke dunia internasional. Di Bali juga banyak terdapat pusat-
pusat kesenian daerahnya, salah satu tempatnya ialah di daerah Ubud.
15
Tidak hanya menawarkan pesona alamnya dan keunikan budayanya, Bali juga
mengunggulkan sector kerajinan tangan yang sangat kreatif. Banyak handmade buatan
Bali yang diekspor ke luar negeri. Kuliner di Bali sangat beranekaragam, seperti Ayam
Betutu, Garang Asem, dan Sate Lilit yang menjadi menu andalan khas Bali yang sering
dicari oleh turis-turis yang berkunjung.
Sebuah provinsi dapat dikatakan berhasil bila didukung oleh semua lapisan
masyarakat yang menjalankan kegiatan perekonomian daerah tersebut. Tidak selalu harus
mengandalkan pemerintah pusat untuk membangun daerahnya, karena sebenarnya daerah
pun bisa maju bila ada keinginan kuat dari masyarakatnya untuk menjadikan daerahnya
lebih baik lagi. Bali telah dinilai berhasil membangun sektor perekonomiannya lebih
unggul hingga ke dunia internasional. PDB Bali tiap tahunnya terus merangkak naik yang
menandakan bahwa Bali berhasil menjalankan program otonomi daerahnya, dari berbagai
sektor, seperti pariwisata dan pajak kendaraan yang keduanya menyumbang nilai besar
untuk PDB Bali.
Walaupun begitu, masih banyak tantangan yang harus dihadapi Bali. Bom Kuta
beberapa tahun yang lalu sempat memporakporandakan perekonomian Bali. Saat itu Bali
enggan disinggahi oleh turis-turis lokal, terlebih lagi turis asing yang negaranya
menetapkan peraturan travel warning ke Bali. Masyarakat Bali jatuh terpuruk mengingat
sebagian besar masyarakat Bali hidup dari sektor pariwisata. Belajar dari pengalaman
buruk tersebut, Bali harus membuat kepercayaan kepada dunia internasional bahwa Bali
adalah tempat yang tidak menakutkan untuk didatangi. Bali adalah pulau yang indah, yang
menawarkan sejuta pesona keindahan alam dan kegembiraan serta keramahan dari
penduduknya, yang tidak akan mereka lupakan sepanjang hidup mereka.
16
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi adalah masalah jangka panjang suatu negara. Pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan pembangunan ekonomi.Semakin baik
pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula pembangunan ekonomi di
negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat
pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan
sumber-sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Saran
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pemerintah dibantu rakyat
Indonesia harus dapat mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber daya yang ada di
Indonesia.Kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam usaha tersebut. Pemerintah
harus mampu memberantas korupsi yang merupakan faktor utama penghambat
pertumbuhan ekonomi, selain itu pemerintah haruslah mengembangkan infrastruktur,
meningkatkan taraf pendidikan masyarakat agar kualitas sumber daya manusia Indonesia
meningkat sehingga mampu mengelola sumber daya alam Indonesia secara optimal bukan
dikeloka oleh negara lain, serta merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi.
17
DAFTAR PUSTAKA
18