Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kadar Air PDF
Analisis Kadar Air PDF
Benih
Benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan
atau mengembangkan tanaman. Benih siap dipanen apabila telah masak fisiologis. Ada
beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat kemasakan benih, yaitu fase pembuahan, fase
penimbunan zat makanan dan fase pemasakan. Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi
proses penyerbukan, yang ditandai dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air
yang tinggi. Fase penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan
turunnya kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai keseimbangan
dengan kelembaban udara di luar dan setelah mencapai tingkat masak fisiologis, benih berat
kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan.
Benih merupakan bahan yang bersifat higroskopis yang mempunyai susunan yang
kompleks dan heterogen yang diantaranya adalah komponen air. Karena itu benih akan
menyerap kelembaban dari atau melepaskan kelembaban yang dimilikinya kepada atmosfer di
sekelilingnya sampai terjadi suatu keseimbangan antara kadar air benih dengan kelembaban
relatif dari atmosfer lingkungan. Kadar air benih karena keadaan yang higroskopis itu
tergantung pada kelembaban relatif dan temperatur. Kelembaban relatif dan temperatur
menentukan adanya tekanan uap dalam benih dan dalam udara di sekitarnya. Apabila tekanan
uap dalam benih ternyata lebih besar daripada tekanan udara di sekitarnya, maka uap air akan
menerobos dan keluar dari dalam benih. Sebaliknya jika tekanan uap air di luar benih lebih
tinggi, maka uap akan menerobos masuk ke dalam benih. Dan apabila tekanan uap di dalam
benih sama kuatnya dengan tekanan uap di luar benih, maka dalam keadaan demikian tidak
akan terjadi pergerakan uap serta dalam keadaan demikian inilah terjadinya kadar air yang
seimbang (Kartasapoetra, 1986).
Jumlah kelembaban dalam benih pada saat keseimbangan itu berkaitan langsung
dengan komposisi kimia benih. Kadar air keseimbangan benih berpati tinggi lebih tinggi
daripada yang dicapai oleh benih berminyak tinggi dikarenakan minyak atau lemak tidak dapat
bercampur dengan air (Mugnisjah, 1990).
Kadar Air Benih
Yang dimaksud kadar air benih, ialah berat air yang dikandung dan yang kemudian
hilang karena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalam
prosentase terhadap berat awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknya
kandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan
dinyatakan dalam prosentase (%) terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar air
diantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan
kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih
tersebut.
Didalam benih, terdapat dua (2) tipe air yaitu air yang terikat secara kimiawi dan air
yang terikat secara fisik. Air yang terikat secara kimiawi merupakan bagian dari komposisi kimia
benih. Tipe air ini jarang dilakukan perlakuan untuk mengurangi atau menghilangkannya karena
berarti harus mengubah struktur benih. Air yang terikat secara fisik merupakan air yang
memang diserap yang selanjutnya diikat pada permukaan material oleh kekuatan fisik yang
kuat karena adanya tarik-menarik antara molekul material dan air, diikat dalam ruangan yang
terdapat sekeliling bagian dalam dari masing-masing biji baik dalam bentuk cairan maupun uap.
Laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya, penentuan kadar
air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan (Sutopo, 1984).
Di dalam batas tertentu, makin rendah kadar air benih maka akan semakin lama daya hidup
benih tersebut. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah
antara 6%-8%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih berkecambah sebelum
ditanam. Dalam penyimpanan, kadar air yang terlalu tinggi menyebabkan naiknya aktifitas
pernafasan yang dapat berakibat terkuras habisnya bahan cadangan makanan dalam benih.
Selain itu akan merangsang perkembangan cendawan patogen di dalam tempat penyimpanan.
Dengan demikian, dalam penyimpanannya diperlukan kadar air benih yang tepat karena kadar
air yang telalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio (Mugnisjah, 1990).
Sampel Benih
Perlakuan Pendahuluan
(penghancuran, pemotongan)
Penimbangan Sampel
Pengovenan
Penimbangan
Perhitungan
Anonim, 1997. Ensiklopedi Kehutanan Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Departemen Kehutanan. Jakarta dalam Definisi Benih.
http://www.silvikultur.com/definisi_benih.html