Professional Documents
Culture Documents
NIM: G41151152
D4 REKAM MEDIK
Jurusan kesehatan
Sistem rangka manusia adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup khususnya manusia. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi
tiga bagian yaitu eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun
sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis
lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari
tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain
seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa
memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.
Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu
sama lainnya saling berhubungan, terdiri dari 8 buah tulang kepala, 25 buah tulang
kerangka dada, 14 buah tulang wajah, 26 buah tulang belakang dan pinggul, 6 buah
tulang telinga dalam, 64 buah tulang lengan, 1 buah tulang lidah dan 62 tulang kaki.
Fungsi kerangka bagi tubuh kita antara lain menahan seluruh bagian-bagian tubuh
agar tidak rubuh, melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-
paru, tempat melekatnya otot-otot, untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan
otot, tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah, memberikan bentuk
pada bangunan tubuh buah.
Salah satu fungsi penting kepala tulang paha adalah tempat produksi sel darah
merah pada sumsum tulangnya (Sloane, 2003).
D. Anatomi kulit
Kulit merupakan pembatas tubuh dengan lingkungan sekitar karena
posisinya yang terletak di bagian paling luar. Luas kulit dewasa 1,5 m2
dengan berat kira-kira 15% berat badan.
Klasifikasi berdasarkan:
Warna :
Jenisnya :
Tebal dan tegang : pada telapak kaki dan tangan orang dewasa
=> lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang
mati, tidak berinti, protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat
tanduk)
Stratum Lusidum
Stratum Basalis
Adneksa Kulit
Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam
kulit jari
Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas.
Jenis rambut
Rambut normal dan sehat berkilat, elastis, tidak mudah patah, dan
elastis. Rambut mudah dibentuk dengan memperngaruhi gugusan
disulfida misalnya dengan panas atau bahan kimia.
FUNGSI KULIT
Fungsi Proteksi
Operasi plastik (plastic surgery) atau dalam bahasa Arab disebut jirahah at-
tajmil adalah operasi bedah untuk memperbaiki penampilan satu anggota tubuh
yang nampak, atau untuk memperbaiki fungsinya, ketika anggota tubuh itu
berkurang, hilang/lepas, atau rusak. (Al-Mausu’ah at-Thibbiyah al-Haditsah,
3/454).
a. Operasi rekonstruksi
b. Bedah estetik
- Tindakan bedah estetik yang bukan karena proses penuaan tetapi untuk kelainan
bentuk anatomi tubuh yang kurang harmonis seperti pembuatan kelopak mata,
bedah estetik hidung, dagu, payudara. Tindakan bedah estetik lainnya antara lain
body contouring/reshaping dengan membuang lemak yang berlebihan (liposuction)
atau tummy tuck (operasi pada dinding perut) dan bedah kraniomaksilofasial untuk
tujuan estetik (operasi rahang dan dagu).
2. Jenis-jenis bedah plastik berdasarkan tempat pembedahan.
b. Face lift
Face lift adalah operasi untuk mengencangkan kulit. Tidak hanya itu, face
lift juga dapat menghilangkan kerutan pada wajah. Tapi perlu diketahui tidak semua
face lift berhasil dengan baik pada setiap wanita. Face lift akan berhasil dengan baik
untuk wanita dengan struktur tulang wajah sempurna dan mempunyai kulit yang
tipis, selain itu harus mematuhi saran dokter agar face lift behasil dengan baik.
c. Rhinoplasty
Rhinoplasty adalah operasi untuk memperbaiki hidung yang bengkok
menjadi lurus sesuai dengan keinginan. Selain merubah penampilan, rhinoplasty
dapat membantu jalan nafas yang terhambat.
d. Eyelid surgery
Eyelid surgery dibuat untuk mengangkat lemak serta mengencangkan kulit
dan otot sekitar mata. Indikasi dilakuan eyelid adalah jika mempunyai kelopak mata
kecil dan turun atau mempunyai kantung mata.
e. Cheek implant
Operasi ini berguna untuk menambah tinggi tulang pipi. Operasi ini
dilakukan dengan memasukkan silikon lewat rongga mulut.
f. Liposuction
Suatu cara menghilangkan lemak tubuh dengan cara mebuat lubang kecil
pada kulit dan mengeluarkan lemak tersebut dengan vakum. Setelah melakukan
operasi ini pasien diharapkan menjaga dan mengontrol lemaknya.
g. Breast augmentation
Breast augmentation adalah operasi untuk merubah ukuran payudara
dengan menggunakan silikon. Hal ini bisa mengembalikan bentuk payudara setelah
melahirkan atau merubah ukuran payudara sesuai keinginan.
h. Lip augmentation
Lip augmentation digunakan untuk merekonstruksi bibir. Banyak wanita
yang sudah kehilangan volume bibirnya dan mulai mendapat kerutan di bibir.
i. Botox
Botulinium toxin atau biasanya disebut botox adalah injeksi tanpa operasi
yang bersifat sementara untuk mengurangi kerutan pada dahi, seputar mata dan
kerutan pada bagian leher. Banyak wanita juga melakukan botox untuk mengurangi
migrain dan keringat berlebih. Proses botok memakan waktu sekitar 20 menit, dan
hasilnya akan terlihat dalam 2 sampai 7 hari. Botox biasanya bertahan hingga 4
bulan. Botox cosmetic dapat digunakan oleh berbagai wanita segala umur. Botox
disarankan pada pasien yang mempunyai kerutan wajah dan leher, punya motivasi
untuk mempunyai penampilan yang lebih baik, punya harapan yang realistis dan
sebaiknya tidak merokok, mengkonsumsi alkohol atau menggunakan obat-obatan
terlarang. Botox mempunyai beberapa efek samping seperti garis kecil atau kulit
menjadi kemerahan setelah melakukan injeksi, tapi biasanya hal ini akan hilang
dalam beberapa hari. Sakit kepala ringan juga akan di alami pasien yang melakukan
injeksi di bagian dahi. Beberapa injeksi bahkan bisa menyebabkan sakit otot ringan
atau pegal-pegal, namun hal ini juga bersifat sementara (1 sampai 3 minggu).
b. Pendarahan
Pendarahan adalah fenomena biasa untuk beberapa jam setelah operasi dan
kadnag-kadang dapat mengakibatkan komplikasi. Pembekuan darah dan akumulasi
di bawah kulit dapat menyebabkan kondisi yang sering disebut hematoma sehingga
warna kulit berubah menjadi biru atau ungu. Daerah warna ini mengalami
karakteristik rasa sakit tetapi rasa sakit akan berkurang secara bertahap setelah
antibody kita membaik. Namun, jika kondisi tetap dan hematoma tumbuh
berkesinambungan, maka memampatkan jaringan sekitarnya dan mengganggu
aliran oksigen melalui darah dari beredar di area tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan mati rasa, pembengkakan, radang dan kematian kulit. Selain itu
adanya hematoma besar dapat meningkatkan resiko masalah lain seperti infeksi,
pemisahan luka, dan nekrosis.
c. Infeksi
Sebuah efek samping yang sangat jarang namun sangat serius, infeksi sangat
jelas pada hari-hari setelah operasi.
d. Nekrosis
Nekrosis ini adalah kematian jaringan karena kekurangan pasokan oksigen
ke daerah yang dioperasikan. Resiko ini sangat jarang terjadi di operasi kosmetik
normal, tetapi di operasi plastik yang melibatkan face lift, pengurangan payudara,
meliputi perut, ada kemungkinan nekrosis. Perokok sangat rentan terhadap
kemungkinan ini sebagai penyempitan pembuluh darah dan suplai oksigen relatif
kurang.
e. Jaringan parut
Pada akhirnya jaringan parut tidak bisa dihindari. Ahli bedah plastik
mencoba memotong kulit di daerah-daerah yang dapat dengan mudah tersembunyi
atau kurang jelas, seperti di bawah payudara untuk pembesaran payudara. Namun,
pemotongan masih mengakibatkan luka permanen.
f. Kerusakan syaraf
Kerusakan syaraf merupakan kasus yang ekstrim dan dapat terjadi itandai
oleh mati rasa dan kesemutan. Pada umumnya kerusakan saraf dapat berlangsung
tidak lebih dari 1 tahun. Kelemahan atau kelumpuhan otot tertentu mungkin dialami
jika syaraf yang berkaitan dengan gerakan otot terganggu. Hal ini dapat diobati
dengan operasi rekonstruksi.
Skin graft merupakan salah satu cara rekonstruksi dari defek kulit, yang
diakibatkan oleh berbagai hal. Paling sering, skin graft digunakan untuk
rekonstruksi setelah operasi pengangkatan keganasan kulit. Selain itu skin
graft juga digunakan untuk menutup ulkus kulit yang kronik dan sulit sembuh,
menggantikan hilangnya jaringan pada luka bakar, dan mengembalikan
rambut pada daerah yang mengalami alopecia.
e. Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, serum albumin, serum
elektrolit, gula darah acak, faal pembekuan darah
Teknik Operasi
Full Thickness Skin Graft (FTSG) merupakan skin graft yang menyertakan
seluruh bagian dari dermis.2 Karena komponen dermis dipertahankan selama
proses graft, karakteristik kulit normal dapat terjaga setelah proses graft
selesai. Hal ini disebabkan karena jumlah kolagen, pembuluh darah dermis,
serta komponen epitelial yang lebih banyak jika dibandingkan dengan Split
Thickness Skin Graft (STSG).
FTSG jarang digunakan dalam penanganan luka bakar yang baru. Hal ini
disebabkan FTSG cukup membebani jaringan resipien karena memerlukan
vaskularisasi yang cukup banyak dan adanya kontaminasi bakteri. Indikasinya
terbatas pada luka bakar yang kecil dan berbatas tegas yang memiliki fungsi
cukup penting misalnya wajah dan jari-jari tangan. Donor pada daerah wajah
sering diambil dari post-aurikuler, dan daerah supraklavikula karena kulit
pada daerah tersebut lebih serupa dengan daerah resipien. FTSG juga
mengalami kontraksi lebih sedikit pada saat penyembuhan dibandingkan
STSG. Hal ini penting untuk daerah wajah, tangan dan daerah sendi.
FTSG diambil dengan skalpel. Pola luka ditandai pada lokasi donor dan
diperluas kira-kira 3-5% untuk mengatasi kontraktur primer yang akan
muncul akibat komponen elastic fiber dari graft dermis. Lokasi donor
kemudian diinfiltrasi dengan anestesi lokal dengan atau tanpa epinefrin.
Infiltrasi dilakukan setelah menandai graft untuk menghindari distorsi kulit
akibat volume infiltrasi.
Setelah pola diinsisi, kulit dinaikkan dengan skin-hook, sisi epidermis dari graft
ditahan oleh jari tangan non-operasi. Hal ini menghasilkan tekanan dan kesadaran
akan ketebalan graft saat tangan yang lain melakukan diseksi untuk melepaskan
graft dari jaringan lemak subkutan. Jaringan adiposa yang tersisa pada bagian
bawah dari graft harus dilepaskan karena lemak ini hanya memiliki vaskularisasi
yang sangat sedikit dan akan mencegah kontak langsung antara graft pada dermis
dan lokasi resipien. Proses trimming dari lemak sisa tersebut paling baik
dilakukan dengan gunting tajam dimana graft direntangkan di atas tangan yang
non-operasi hingga yang tertinggal adalah lapisan dermis yang putih bercahaya.
Lokasi donor kemudian ditutup dengan eksisi dog-ears sebanyak yang diperlukan.
Bila graft telah berhasil diambil, periksa kembali lokasi resipien untuk melakukan
hemostasis. Bila hemostasis sudah terjaga graft dapat langsung diletakkan pada
daerah luka. Perhatikan jangan sampai terjadi kerutan atau peregangan berlebihan
dari graft. Graft harus dipertahankan stabil pada tempatnya selama perlekatan
awal dan proses penyembuhan. Hal ini dapat dilakukan dengan penjahitan atau
stapling graft pada lokasi resipien. Stapling graft sebaiknya dihindari karena nyeri
saat dilepaskan dan dapat
Pilihan lain untuk balutan pada daerah yang permukaannya ireguler atau
luka yang banyak menghasilkan eksudat adalah dengan sponge VAC
(Vacuum Assisted Closure). Sponge ini melekat pada permukaan luka dengan
daya hisap dan membantu perlekatan skin graft dengan menghilangkan
eksudat dan edema dari jaringan sekitar. Graft yang digunakan
padaekstremitas sebaiknya dilakukan elevasi dan kompresi dengan balutan
untuk seluruh ekstremitas yang terletak distal dari graft untuk mencegah
terjadinya edema yang dapat mengganggu perlekatan graft.4
Bidai dapat juga berguna pada pasien yang kurang kooperatif dan pada
kasus-kasus grafting pada permukaan yang mobile untuk mencegah
pergerakan yang dapat mengganggu perlekatan graft.
Graft pada STSG meliputi seluruh bagian epidermis dan dermis dengan
ketebalan yang berbeda-beda. STSG diklasifikasikan menjadi 3 kelompok
yaitu thin STSG (0,005-0,012 inchi), intermediate (0,012-0,018 inchi) atau
thick STSG (0,018-0,030 inchi), berdasarkan ketebalan dari graft yang
diambil.
Bila STSG terpilih sebagai metode skin grafting, defek pada kulit yang
akan diperbaiki harus diukur dengan akurat. Bila memungkinkan, purse string
suture dapat dilakukan pada sekitar defek kulit agar dapat mengurangi ukuran
keseluruhan, yang nantinya akan mengurangi kebutuhan graft dari lokasi
donor.
STSG tidak memerlukan kondisi yang terlalu ideal seperti halnya FTSG.
Lokasi donor dapat membaik secara spontan karena karena adanya komponen
epidermis yang tersisa dan dapat dicangkok ulang bila sudah sembuh
sempurna.
Komplikasi Operasi
Terdapat beberapa hal yang dapat mengakibatkan kegagalan dari skin graft.
Diantaranya adalah :
· Infeksi. Bila lokasi donor memiliki lebih dari 105 mikroorganisme, graft
akan sulit menempel.
· Pergerakan dari graft itu sendiri. Pergerakan dari graft dapat mencegah
perlekatan fibrosa dan revaskularisasi. Seringkali digunakan tie over
atau balut tekan sehingga graft tidak bergerak.
Mortalitas
Seringkali terjadi pada penderita dengan keadaan umum jelek, seperti anemia,
hipoalbumin, sepsis.
Perlekatan graft maksimal dalam 8 jam pertama setelah proses graft, namun
balutan awal harus dipertahankan selama 3-7 hari, kecuali timbul rasa sakit,
berbau, basah dan komplikasi lain yang dapat muncul. Ketika melepaskan
balutan, perlengketan diatasi dengan normal saline untuk mengurangi
perlengketan dengan graft. Apabila terdapat hematoma atau seroma pada saat
ganti balutan, atasi dengan membuat insisi kecil pada daerah yang paling
menonjol dan keluarkan isinya. Hindari mendorong cairan keluar melalui tepi
graft, karena hal ini dapat mencegah perlekatan seluruh graft bukan saja pada
daerah hematoma atau seroma.
Follow-Up
I. TES KULIT
Tes ini diperuntukkan untuk penyakit alergi seperti mata gatal dan merah, pilek,
batuk berulang, asma, kulit gatal, dan eksim.
Tes ini dapat dilakukan pada usia 3-50 tahun, harus dalam keadaan sehat dan tidak
sedang minum obat yang mengandung antihistamin (anti alergi) selama 3-7 hari
(tergantung pada jenis obatnya).
Tes dilakukan di kulit lengan bawah sisi dalam dengan menggunakan jarum khusus
sehingga tidak menimbulkan sakit. Hasil tes akan diketahui dalam 15-20 menit. Bila
hasil positif (+) alergi terhadap alergen tertentu, maka akan timbul bentol merah
yang gatal di kulit.
Patch Test berguna untuk mengetahui alergi yang disebabkan karena kontak
terhadap bahan kimia, misalnya pada dermatitis kontak atau eksim karena sabun
atau logam.
Tes ini dapat dilakukan minimal pada usia 3 tahun. Syarat pemeriksaan antara
lain dua hari sebelum tes dilakukan tidak boleh minum obat yang mengandung
kortikosteroid (anti radang), dan daerah punggung harus bebas dari obat oles, krim
atau salep.
Skin Test berguna untuk mengetahui alergi terhadap obat yang disuntikkan.
Dilakukan pada usia minimal 3 tahun. Tes dilakukan di kulit lengan bawah dengan
cara menyuntikkan obat yang akan di tes di lapisan bawah kulit. Hasil tes dapat di
baca setelah 15 menit. Bila hasil positif (+), maka akan timbul bentol, merah dan
gatal.
Dulu tes IgE Specifif dikenal dengan metode RAST (Radioallergbsorbent Assay).
Sejalan dengan perkembangan teknologi diagnostik, metode RAST telah
digantikan dengan metode ELISA (Enzym Linked Immuno Assay).
Tes IgE Spesific berguna untuk mengetahui alergi terhadap berbagai macam
alergen yakni alergen hirup, spora, pollen, serpih kulit dan makanan, misalnya pada
dermatitis atopik, rinitis alergi, asma, biduran/kaligata. Test dapat dilakukan pada
usia berapapun dan kapan saja, karena tidak dipengaruhi oleh obat-obatan.
Pada tes ini, menggunakan sampel serum darah sebanyak 2 cc, lalu diproses dengan
alat autoanalyzer terkomputerisasi khusus (salah satunya adalah Phadia
ImunnoCAP™). Hasilnya dapat diketahui setelah 4 jam.
Tes ini berguna untuk mengetahui alergi terhadap makanan dan obat-obatan
tertentu. Tes ini dapat dilakukan pada usia berapapun.
7. skin lab merupakan salah satu pemeriksaan dasar untuk mengetahui alergi.
b. tes darah dibagi menjadi: tes allergen dan tes provokasi dan eliminas
Daftar Pustaka
1. http://www.klinikdrindrajana.com/asma-dan-alergi/alergi
2. Catatan mahasiswafk.2012.anatomi dan fisiologi kulit
3. Bedah umum.2008.tandur alih kulit skin graft
4. Biologimu.2015.operasi plastic
5. Sahabat aftergo.2013.femur
6. Ithinkeducation.2014.tulang belakang anatomi fisiologi
7. Dinismkkeperawatanpelita.2013.anatomi fisiologi rangka manusia