Professional Documents
Culture Documents
Evaluasi Lingkungan Jalan Pada Lokasi Blackspot
Evaluasi Lingkungan Jalan Pada Lokasi Blackspot
Abstract
Traffic accidents have become national and world issues. UN says traffic accidents as one of the epidemic
disease of world. Predicted 2020, traffic accidents ranked the 3rd malignancies. The number of accidents
increased in Jember year 2006 - 2008, the average order of 15% each year. The research objective was
conducted with the aim of knowing road safety action effect (increase traffic police patrols and road
environmental character) at accident-prone areas (blackspot and blacklink).
Jember Traffic Police with the University of Jember, through Therapy Blackspot Program to identify the
locations of the accident-prone areas. Based on the results of the accident-prone areas identification, targeting
road safety action activities specified national road Rambipuji - Tanggul (blacklink) and KM Jbr. 27-28
(blackspot). Constrained budget in related institutions, not allow for activities and improvement of road and
traffic facilities or infrastructure. Strategies road safety action activities conducted blakspot locations in
September - December 2008 to increase traffic police patrols and road environmental character of blackspot
locations.
Using chi-square analysis, the results of the analysis of accident blackspot locations obtained x 2 = 0.00685 is
beyond the x2 for α = 1% who stated that treatment can be accepted (successful). K-test results obtained 0.78
k < 1 which states a decline in accidents at blackspot locations after treatment.
Keyword: blackspot, road safety action, chi-square analysis, K-test.
PENDAHULUAN
Satlantas Polres Jember (2006, 2007 dan 2008) menunjukkan kejadian kecelakaan lalu
lintas di Kabupaten Jember tahun 2006 terjadi 320 kecelakaan, 2007 terjadi 365 kejadian,
dan 2008 terjadi 423 kejadian. Kecelakaan lalu lintas segmen jalan nasional Jember –
Sumberbaru mencapai 57% dari jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Jember. Tahun
2006 terjadi 185 kecelakaan, 2007 terjadi 200 kecelakaan dan 2008 terjadi 245 kecelakaan.
Segmen jalan Jember - Sumberbaru sepanjang 38 km merupakan salah satu jalur utama
Surabaya - Bali/ Banyuwangi. Bertolak gambaran tersebut, Satlantas Polres Jember dan
Laboratorium Transportasi Jurusan Teknik Sipil Universitas Jember berkolaborasi dalam
kegiatan aksi keselamatan jalan pada segemen jalan tersebut.
Pertengahan tahun 2008 (Agustus 2008) dilakukan identifikasi blackspot dan blacklink.
Menggunakan beberapa pendekatan perhitungan angka kecelakaan diperoleh ruas
Rambipuji - Tanggung sebagai blacklink dan KM Jbr. 27-28 sebagai blackspot. Koordinasi
dengan instansi samping dilakukan khususnya untuk peningkatan sarana dan prasarana
jalan maupun lalu lintas. Terkendala anggaran, hal tersebut tidak memungkinkan
dilaksanakan. Strategi kegiatan aksi keselamatan jalan pada lokasi blackspot dilakukan
1
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
melalui pengkarakteran lingkungan jalan serta lebih menekankan peran Polisi secara pre-
emtif, preventif, dan represif melalui peningkatan patroli lalu lintas.
Implementasi kegiatan aksi keselamatan pada lokasi blackspot dilakukan September –
Desember 2008. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan aksi
keselamatan yang dilaksanakan pada lokasi blackspot dengan dua kegiatan utama
meningkatkan patroli lalu lintas dan pengkarakteran lingkungan jalan berdampak positif
terhadap turunnya angka kecelakaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kecelakaan dan Keselamatan Lalu Lintas
UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan keselamatan lalu
lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari resiko
kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, jalan, dan/atau
lingkungan. Pasal 1 UU No. 22/2009 menyebutkan kecelakaan lalu lintas adalah suatu
peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau
tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta
benda.
Direktorat Keselamatan Transportasi Darat (2007), menyebutkan beberapa parameter
untuk menentukan lokasi daerah rawan kecelakaan lalu lintas, yaitu:
a. Blackspot, adalah lokasi pada jaringan jalan dimana frekuensi kecelakaan atau jumlah
kecelakaan lalulintas dengan korban mati, atau kriteria kecelakaan lainnya, per tahun
lebih besar daripada jumlah minimal yang ditentukan.
b. Blacklink, adalah panjang jalan yang mengalami tingkat kecelakaan, atau kematian, atau
kecelakaan dengan kriteria lain per Kilometer per tahun, atau per kilometer kendaraan
yang lebih besar daripada jumlah minimal yang telah ditentukan.
c. Blackarea, adalah wilayah dimana jaringan jalan mengalami frekuensi kecelakaan, atau
kematian, atau kriteria kecelakaan lain, per tahun yang lebih besar dari jumlah minimal
yang ditentukan.
Program Tindakan Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2004) menjelaskan program tindakan
penagananan pada lokasi daerah rawan kecelakaan didasarkan pada data kecelakaan dan
akurasi data kecelakaan. Prinsip dasar yang digunakan:
a. Penanganan harus dapat mengurangi angka dan korban kecelakaan semaksimal
mungkin pada lokasi daerah rawan kecelakaan.
b. Solusi penanganan kecelakaan dipilih berdasarkan pertimbangan tingkat pengurangan
kecelakaan dan pertimbangan ekonomis.
c. Upaya penanganan yang ditujukan meningkatkan kondisi keselamatan pada lokasi
daerah rawan kecelakaan dilakukan melalui rekayasa jalan, rekayasa lalu lintas, dan
manajemen lalu lintas.
2
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
3
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
2
2
ad bc n/2 n
= (3)
efgh
Dimana : x2 = adalah nilai Chi-Square
a = proporsi tipikal kecelakaan (ruas)
b = proporsi tipikal kecelakaan lainnya (ruas)
c = proporsi tipikal kecelakaan (jalan)
d = proporsi tipikal kecelakaan lainnya (jalan)
METODE PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan penilaian efektifitas program aksi keselamatan
jalan yang dilakukan pada lokasi blackspot. Tahapan dalam evaluasi kegiatan program aksi
keselamatan jalan terhadap tingkat pengurangan kecelakaan adalah:
a. Mengumpulkan data kecelakaan (minimum 2 tahun data) sesudah pengimplementasian
teknik penanganan pada lokasi yang dilakukan penanganan.
b. Menggunakan teknik statistik untuk menguji adanya pengurangan kecelakaan untuk
tiap-tiap lokasi rawan kecelakaan.
c. Menggunakan semua data untuk kondisi kecelakaan yang sejenis untuk perbandingan
lokasi rawan kecelakaan.
d. Melakukan teknik uji “before and after analysis” mengacu kepada analisis Chi-Square.
e. Menghitung tingkat efektifitas penanganan dengan menggunakan K-test.
4
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Tahapan analisis evaluasi kegiatan aksi keselamatan jalan pada lokasi blackspot
menggunakan metode analisis Chi-Square adalah:
a. Menentukan variabel kecelakaan (faktor dominan yang akan diuji dalam bentuk
nominal atau prosen) baik untuk lokasi penanganan (ruas) atau lokasi penanganan
(jalan).
b. Membuat hipotesis yang mengacu kepada lokasi yang akan diuji.
c. Menghitung nilai observasi berdasarkan metode analisis Chi-Square.
d. Membandingkan nilai observasi dengan nilai signifikansi yang sesuai dengan tabel 2.
e. Menentukan tipikal kecelakaan dengan data perbandingan dari nilai observasi.
Sementara tahapan dalam analisis tingkat efektifitas penanganan dengan metode K-test
adalah:
a. Menentukan variabel kecelakaan (faktor dominan yang akan diuji dalam bentuk
nominal atau prosen) baik untuk lokasi penanganan (ruas) atau lokasi penanganan
(jalan).
b. Mengumpulkan data yang sudah terhitung berdasarkan metode K-test.
c. Menghitung data kecelakaan yang akan dilihat interprestasinya berdasarkan persamaan
1.
d. Menentukan interprestasi kecelakaan dengan data perbandingan dari nilai observasi.
5
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
6
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
7
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
8
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
Tabel 5 Evaluasi Data Kecelakaan Sebelum dan Sesudah Kegiatan Aksi Keselamatan
pada Lokasi Blackspot
Site Control Total K-test X2
Jumlah kecelakaan sebelum penanganan
60 103 163
(tahun 2007)
Jumlah kecelakaan setelah penanganan 0.7701 0.9626
48 107 155
(tahun 2009)
Total 108 210 318
Jumlah kecelakaan sebelum penanganan
17 28 45
(September - Desember 2007)
Jumlah kecelakaan setelah penanganan 0.6488 0.5514
13 33 46
(September - Desember 2009)
Total 30 61 91
Berdasar tabel di atas, penanganan lokasi blacklink dengan kegiatan aksi keselamatan jalan
mampu menurunkan kecelakaan lalu lintas sebesar 13%. Untuk bulan periode penanganan
(September – Desember), penanganan lokasi blacklink dengan kegiatan aksi keselamatan
jalan mampu menurunkan kecelakaan lalu lintas sebesar 18%.
9
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
a. Lokasi blackspot adalah pada KM. Sby. 27-28 Desa Tanggul Wetan Kecamatan
Tanggul dan blaklink pada ruas Rambipuji – Tanggul, dimana memiliki nilai angka
kecelakaan melebihi critical crash rate dan range of crash frequency.
b. Karakteristik kecelakaan yang terjadi pada lokasi blackspot dan blackite didominasi tipe
tabrakan samping (± 40 %), waktu kejadian terjadi pukul 06:00 – 12:00 (± 35 %), jenis
kendaraan terlibat paling banyak adalah sepeda motor (± 67 %).
c. Tingkat penurunan kecelakaan setelah dilakukan kegiatan aksi keselamatan jalan
melalui pengkarakteran lingkungan jalan dan peningkatan patroli lalu lintas pada lokasi
blakspot adalah sebesar 23%. Sedangkan untuk lokasi blacklink mampu menurunkan
kecelakaan secara signifikan sebesar 13%.
SARAN
Pengkarakteran lokasi rawan kecelakaan dan penempatan patroli polantas di lapangan
mampu menurunkan angka kecelakaan secara signifikan. Untuk itu diperlukan bentuk-
bentuk pengkarakteran yang sama pada wilayah Jawa Timur untuk memberikan
kemudahan informasi kepada masyarakat saat berkendara. Sehingga pengguna jalan dapat
dengan mudah mendeteksi lokasi rawan kecelakaan di Jawa Timur.
DAFTAR PUSTAKA
_____. 2009. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalulintas Angkutan Jalan
dan Jalan, Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2004. Penanganan Lokasi Rawan
Kecelakaan Lalu Lintas, Pedoman Konstruksi dan Bangunan Pd T-09-2004-B.
Jakarta: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah.
Direktorat Keselamatan Transportasi Darat. 2007. Pedoman Operasi Accident Blackspot
Investigation Unit / Unit Penelitian Kecelakaan Lalu Lintas (ABIU/UPK). Jakarta:
Direktorat Keselamatan Transportasi Darat.
Dewanti. 1996. Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas di Yogyakarta. Media Teknik – UGM
Yogyakarta. No. 3 Tahun XVIII November 1996. Yogyakarta. Halaman 33-37.
Fajaruddin, Daniel, B.D., dan Kamaruddin. 2006. “Accident Investigation, Blackspot
Treatment and Accident Pradiction Model At Federal Route FT50 BatuPahat-Ayer
10
Simposium XIII FSTPT, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 8-9 Oktober 2010
11