1-4 Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur RSIA CICIK STANDAR Juli 2017 OPERASIONAL PROSEDUR dr. Kharisma Rosa PENGERTIAN 1. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang merawat pasien. 2. Nilai Hasil Kritis adalah hasil pemeriksaan diagnostik penunjang yang memerlukan penanganan segera. 3. Pelaporan Hasil Kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang dari 1 (satu) jam. TUJUAN 1. Terlaksananya proses pelaporan nilai-nilai yang perlu di waspadai (alert values interpretasi laboratorium untuk tenaga kesehatan). 2. Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis. 3. Hasil kritis dapat diterima oleh DPJP yang merawat dan diinformasikan pada pasien sesuai waktu KEBIJAKAN 1. Peraturan Menteri Kesehatan Rl Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tanggal 24 Agustus 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. 2. SK Direktur Utama Nomor: 19855 /TU.K/34/ XII/2011 tentang Pedoman Penerapan International Patient Safety Goals (IPSG). 3. Semua hasil yang perlu di waspadai dipastikan harus diterima oleh dokter yang akan mengambil tindakan terhadap hasil kritis tersebut.
PROSEDUR 1. Petugas laboratorium yang melakukan pemeriksaan laboratorium
dan menemukan hasil kritis segera melaporkan hasil pemeriksaanya kepada perawat yang bertanggung jawab di unit perawatan pasien. 2. Perawat melaporkan hasil kritis kepada dokter Penanggung Jawab pasien. 3. petugas yang melaporkan hasil kritis mencatat TANGGAL dan WAKTU menelpon, NAMA LENGKAP PETUGAS KESEHATAN YANG DIHUBUNGI dan NAMA LENGKAP YANG MENELEPON. 3. perawat ruangan yang melaporkan hasil kritis menggunakan teknik komunikasi verbal Tulis (write back)/ Baca (read back) untuk mengkonfirmasi (Confirmation. proses pelaporan ini ditulis di dalam rekam medis (form catatan perkembangan terintegrasi). 4.perawat ruangan yang menerima laporan hasil kritis dan menghubungi DPJP yang merawat pasien harus mencatat tindakan yang diambil untuk pasien atau informasi lain terkait klinis 6. Semua nilai kritis/ interpretasi selanjutnya disampaikan melalui formulir hasil pemeriksaan sesuai dengan SPO Penyerahan Hasil. 7. Untuk pasien rawat jalan, hasil kritis harus dilaporkan kepada dokter yang meminta pemeriksaan dan harus menyampaikan hasil kritis ke pasien. 8. perawat di ruangan yang menerima hasil kritis menerapkan mekanisme pelaporan hasil kritis sebagai berikut: a. 15 menit pertama: harus segera melaporkan pada DPJP, bila belum berhasil menghubungi, ke langkah berikut b. 15 menit ke dua: Bila hari kerja dapat menghubungi Kepala Unit terkait Bila di luar jam kerja/ hari libur menghubungi supervisor yang bertugas, bila belum berhasil menghubungi ke langkah berikut d. 15 menit ketiga: menghubungi kepala divisi pelayanan medik. e. Dokteryang dilaporkan tentang hasil kritis yang perlu diwaspadai tersebut, bertanggungjawab terhadap interpretasi hasil dan pengambilan tindakan terhadap pasien.
UNIT TERKAIT 1. Rawat inap
2. Supervisor 3. laboratorium 4. Rawat Jalan 5. IGD DAFTAR NILAI KRITIS
1. DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK
NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM KIMIA BAYI BARU LAHIR No Pemeriksaan Satuan Batas Batas Bawah Atas 1 Bilirubin mg/dL - 15 2 Glukosa Mg/dL 30 325 3 Potassium Mmol/dL 2,8 7,8
NILAI KRITIS PEMERIKSAAN KIMIA ANAK
No Pemeriksaan Satuan Batas Batas
Bawah Atas 1 Glukosa mg/dL 46 445 2 Laktat mmol/dL - 4,1 3 Bilirubin total mg/dL - 20
NILAI KRITIS PEMERIKSAAN KIMIA DEWASA
No Pemeriksaan Satuan Batas Batas
Bawah Atas 1 Laktat mmol/dL - 3,4 2 Potassium/Kalium mmol/dL 2,8 6,2
NILAI KRITIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM HEMATOLOGI
No Pemeriksaan Satuan Batas Batas
Bawah Atas 1 Hb dewasa g/dL 5 20 2 Hb bayi baru g/dL 5 25 lahir 3 Hematokrit % 20 60 4 WBC A/mikroL 1000 50000 5 Trombosit 20.000 800.000 6 INR - 5