Professional Documents
Culture Documents
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut. Larutan homogen tidak
menampakkan bidang batas ( satu fase) antara pelarut dengan zat terlarut. Contoh larutan garam dapur,
larutan asam cuka, larutan air kapur, dll. Larutan memiliki sifat tertentu sesuai dengan sifat zat terlarut.
Ada larutan bersifat asam seperti larutan asam cuka, ada bersifat basa seperti larutan air kapur dan ada
bersifat netral seperti larutan garam dapur. Sifat asam ditentukan oleh konsentrasi ion H+ dalam larutan.
Sifat basa ditentukan oleh ion OH- dalam larutan. Sedangkan sifat netral akibat adanya ion H+ dan ion
OH- dalam keadaan yang seimbang. Sifat asam , basa, atau netral larutan dapat ditentukan dengan
indikator . Indikator adalah zat yang dapat berubah warna dalam lingkunagn yang berbeda. Contoh
indikator antara lain kertas lakmus, penolptalein, metil merah, metil jingga, bromtimol biru, dll. Kertas
lakmus ada berwarna merah, ada berwarna biru. Lakmus merah berwarna merah dalam asam dan biru
dalam basa, sedangkan lakmus biru berwarna biru dalam basa dan merah dalam asam. dst
………………
Berdasarkan teori dapat diajukan hipotesis bahwa lakmus merah berwarna merah dalam asam cuka
dan berwarna biru dalam air kapur. dst …. ( dapat 1, 2 atau 3 hipotesis).
2) Bahan: larutan asam cuka 0,1 M; larutan NaOH 0,1 M, larutan NaCl 0,1 M, larutan NH3 0,1 M; kertas
lakmus merah dan biru.
3) meneteskan larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3 kedalam tabung reaksi kira-kira 5 mL pada 4
tabung reaksi.
4) Mencelupkan kertas lakmus merah dan biru dalam tiap tabung yang telah diisi larutan.
V. Hasil pengamatan
Lakmus
Lakmus
7.1. Simpulan
1. larutan bersifat asam ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari warna biru menjadi merah,
2. Larutan bersifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari warna merah menjadi biru,
3. larutan bersifat netral ditunjukkan oleh tidak adanya perubahan warna lakmus baik lakmus merah
maupun lakmus biru.
7.2. Saran
2. Perlu digunakan jenis indikator yang lain selain lakmus sehingga siswa dapat lebih banyak mengenal
indikator;
3. Perlu digunakan indikator alami, yang berada di lingkungan siswa sehingga pembelajaran lebih
menarik, inspiratif, kontekstual.
Daftar Pustaka
Sunardi. 2008. Kimia Bilingual untuk SMA Kelas X. Bandung: Yrama Widya
Susanto, Doni. 2000. Modul Praktikum SMA Kartika III-1. Bandung: Bandung