Professional Documents
Culture Documents
Kimia Analitik II
“Penentuan Kadar Air dan Kadar Abu dalam Biskuit”
Tanggal Percobaan:
Senin, 07-April-2014
Disusun Oleh:
Kelompok 4 Kloter I:
JAKARTA
2014
I. Abstrak
A. Materials
Alat:
Krus Porselen
Lumpang dan Mortar
Oven
Neraca Analitik
Spatula
Cawan Porselen
Penjepit Besi (Tang Krus)
Desikator
Furness
Bahan:
Biskuit Regal 2 gram
B. Methods
1. Haluskan biskuit dengan menggunakan lumpang dan mortar.
2. Panaskan cawan porselen di dalam oven temperatur 1050C selama 5
menit dan dinginkan dalam desikator selama 15 menit.
3. Timbang berat kosong cawan porselen.
4. Timbang sebanyak 1,5 sd 2 gram biskuit kedalam porselen.
5. Panaskan porselen yang sudah berisi sampel selama 1,5 jam pada
temperatur 1050C.
6. Dinginkan dalam desikator selama 15 menit dan timbang (lakukan
pencatatan).
7. Panaskan kembali porselen selama 10 menit pada temperatur 1050C
dan dinginkan selama 5 menit dalam desikator, kemudian timbang
dan lakukan pencatatan.
8. Ulangi langkah ke delapan sampai beratnya konstan atau sekurang-
kurangnya 3X.
9. Panaskan krus porselen di dalam oven temperatur 1050C selama 5
menit dan dinginkan dalam desikator selama 15 menit.
10. Timbang berat kosong krus porselen.
11. Timbang biskuit yang hasil dari langkah ke delapan.
12. Panaskan tang krus.
13. Panaskan krus porselen yang sudah berisi sampel ke dalam furness
pada suhu 5000C selama 20 menit.
14. Dinginkan 30 menit pada suhu ruang, dan dinginkan 5 menit lagi
didalam desikator.
IV. Result and Discussion
A. Result
Sketsa Langkah Kerja Hasil Pengamatan
1. Biskuit yang akan
digunakan.
2. Biskuit sudah halus.
3.
Cawan porselen kosong
yang sudah steril
(dibersihkan dengan
alkohol) dan tang krus yang
sudah di bakar dengan
pembakar spirtus.
4.
Cawan porselen kosong
yang di masukkan ke oven,
di letakkan pada suhu
1050C selama 5 menit.
5.
Berat cawan porselen
kosong adalah 56, 4577
gram.
6.
Cawan porselen
didinginkan di desikator
selama 15 menit.
7.
Berat cawan porselen +
sampel adalah 58, 4597
gram.
8.
Cawan porselen yang sudah
berisi sampel dipanaskan di
oven pada suhu 1050C
selama 1,5 jam.
9.
Cawan porselen + sampel
didinginkan di desikator
selama 15 menit.
12.
13.
15.
16.
Hasil setelah pembakaran di
furness, bubuk sampel
masih terlihat seperti arang
yang berwarna hitam.
Pada percobaan kali ini telah dilakukan penentuan kadar air dan
kadar abu yang terkandung dalam biskuit bayi (regal). Penentuan kadar
air sangat diperlukan karena kadar air mempengaruhi daya simpan
bahan. Makin tinggi kadar air suatu bahan maka kemungkinan bahan
tersebut akan cepat mengalami kerusakan. Kadar air sangat dipengaruhi
oleh cara penyimpanan atau lama waktu dari pemanenan sampai bahan
diolah menjadi suatu produk. Daya simpan suatu bahan dapat
diperpanjang dengan menghilangkan sebagian air dalam bahan sehingga
mencapai kadar air tertentu. Tepung dikeringkan dengan tujuan agar
kadar airnya dapat dikurangi sampai batas tertentu dan mencegah tepung
menjadi asam. Semakin lama waktu pengeringan terhadap suatu bahan
maka kadar air bahan yang dihasilkan akan semakin rendah.
Pengukuran kadar air bahan pangan, air yang terukur adalah air
bebas dan air teradsorbsi. Ada beberapa metode untuk analisis kadar air,
antara lain yaitu: metode pengeringan/oven, metode destilasi, dan
metode kimiawi. Pada praktikum kali ini, kami menggunakan metode
pengeringan/oven untuk menentukan kadar air biskuit. Metode
pengeringan/oven menggunakan prinsip “thermogravimetri” dengan alat
pengering berupa oven. Metode pengeringan dengan oven didasarkan
atas prinsip perhitungan selisih bobot bahan (sampel) sebelum dan
sesudah pengeringan. Selisih bobot tersebut merupakan air yang
teruapkan dan dihitung sebagai kadar air bahan. Metode ini dapat
digunakan untuk semua produk pangan, kecuali produk yang
mengandung komponen senyawa “volatil” (mudah menguap) atau
produk yang terdekomposisi/rusak pada pemanasan 100 0C. Prinsip
metode ini adalah mengeringkan sampel dalam oven 100-105 0C sampai
bobot konstan dan selisih bobot awal dengan bobot akhir dihitung
sebagai kadar air. Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan kadar
air pada biskuit adalah sebesar 3,76%.
Prinsip penentuan kadar abu di dalam bahan pangan adalah
menimbang berat sisa mineral hasil pembakaran bahan organik pada
suhu sekitar 5500C. Penentuan kadar abu dapat dilakukan secara
langsung dengan cara membakar bahan pada suhu tinggi (500-6000C)
selama (2-8) jam dan kemudian menimbang sisa pembakaran yang
tertinggal sebagai abu. Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan
kadar abu pada biskuit adalah sebesar 14,97%.
Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan, karena air dapat
mempengaruhi “acceptability”, kenampakan, kesegaran, tekstur, serta
cita rasa pangan. Kenaikan sedikit kandungan air pada bahan kering
dapat mengakibatkan kerusakan, baik akibat reaksi kimiawi maupun
pertumbuhan mikroba pembusuk
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan. Kadar abu
suatu bahan erat kaitannya dengan kandungan mineral bahan tersebut.
Kadar air yang didapatkan pada percobaan adalah 3,76 % dan kadar abu
yang didapatkan adalah 14,97 %.
Kadar air dalam SNI = 5 % dan Kadar debu dalam SNI = 1,6 %.