Professional Documents
Culture Documents
“”
oleh:
M Hadyan Chaqiqi
165090707111017
Asisten:
Hakam Ezra Elyusa
1
DAFTAR ISI
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hukum Gravitasi Newton dalam metode gravitasi untuk benda dipermukaan bumi yang
mengalami gaya tarikan gravitasi bumi (atau sebaliknya) maka m1=M atau massa bumi, m2 =
m atau massa suatu benda dan r = R atau jari jari bumi. Jika benda bermassa m yang
mengalami gaya sebesar F maka benda tersebut mengalami percepatan sebesar a sebagaimana
dinyatakan oleh hukum Newton yang lain, F= m x a. Dalam hal ini a = g atau percepatan
gravitasi bumi. Dengan demikian berlaku,
(Jaaenudin, 2012)
Interaksi antara dua benda yang berjarak r ialah timbulnya gaya tarik menarik antar kedua
benda tersebut. Bila perbandingan massa kedua benda bernilai sangat besar, maka benda yang
mempunyai massa lebih besar akan menimbulkan medan gravitasi terhadap benda yang
massanya jauh lebih kecil. Sehingga benda yang mempunyai massa jauh lebih kecil tersebut
akan mengalami medan gravitasi oleh benda bermassa besar. Jika kita analogikan pada massa
benda m dipermukaan bumi dengan massa bumi M, maka dapat kita katakan bahwa massa
7
bumi M sebagai sumber medan gravitasi terhadap benda m. Fisisnya benda m akan mengalami
percepatan gravitasi bumi yang besarnya :
r diukur sebagi jarak benda m terhadap pusat massa bumi. Dimensi medan gravitasi ialah N/kg
atau m/s2. Medan atau percepatan gravitasi sebenarnya tidak tepat mengarah ke pusat bumi,
karena efek rotasi bumi akan menimbulkan percepatan sentripetal. Dalam hal ini pusat
lingkaran bukanlah pusat bumi karena lingkaran tersebut adalah lingkaran garis bujur, yaitu
lingkaran yang sejajar garis khatulistiwa. Namun efek ini sangat kecil dibanding percepatan
tarikan bumi, oleh karena itu dapat diabaikan, dan dianggap bahwa g vertikal ke bawah.
(Jaaenudin, 2012)
2.1.1.2. Pengertian
Metode Gravitasi (gaya berat) dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan
berdasarkan perbedaan rapat massa jebakan mineral dari daerah sekitar (ρ= gram / cm3) .
Metode ini adalah metode geofisika yang mempelajari kontak intrusi, batuan dasar, struktur
geologi , endapan sungai purba, luang didalam masa batuan, shaff terpendam dan lain lain.
Eksplorasi biasanya dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan penampang. Perpisahan
anomali akibat rapat masa dari kedalaman berbeda dilakukan dengan menggunakan filter
matematis atau filter geofisika. Diapasaran sekarang didapat alat gravitymeter dengan
ketelitian sangat tinggi (mgal), dengan demikian anomaly kecil dapat dianalisa. Hanya saja
metode penguluran data, harus dilakukan dengan sangat teliti untuk mendapatkan hasil
yang akurat
Metode gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi
medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapal maupun
diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasii akibat variasi
rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki
adalah perbedaan medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya.
Karena perbedaan medan gravitasi ini relative kecil maka alat digunakan harus mempunyai
ketelitian yang tinggi. ( Simanlango, 2010 )
Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur
yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan
melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Disamping itu metode ini juga
banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lain-lain. Meskipun dapat dioperasikan dalam
berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya dalam
8
membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian
struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan tentang struktur bawah
permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak
maupun mineral lainnya. Eksplorasi metode ini dilakukan dalam bentuk kisi atau lintasan
penampang.
Manfaat lain dari metode gravitasi adalah bahwa pengukuran dapat dilakukan di
daerah budaya banyak dikembangkan, dimana metode geofisika lainnya mungkin tidak
bekerja. Sebagai contoh, pengukuran gravitasi bisa dibuat di dalam bangunan, di daerah
perkotaan dan di daerah kebisingan budaya, listrik, dan elektromagnetik. Pengukuran
kondisi bawah permukaan dengan metode gravitasi membutuhkan sebuah gravimeter dan
sarana untuk menentukan lokasi dan elevasi relatif sangat akurat dari stasiun gravitasi.
Unit pengukuran yang digunakan dalam metode gravitasi adalah gal, berdasarkan
gaya gravitasi di permukaan bumi. Gravitasi rata-rata di permukaan bumi adalah sekitar
980 gal. Unit umum digunakan dalam survei gravitasi daerah adalah milligal (10 - gal 3).
Teknik aplikasi lingkungan memerlukan pengukuran dengan akurasi dari beberapa gals μ
(10-6 gals), mereka sering disebut sebagai survei mikro.
2.1.1.3. Koreksi
Metode Gravitasi bekerja berdasarkan kontras densitas dari batuan bumi. Jika ada
anomali di bawah permukaan, maka nilai medan gravitasi akan menyimpang dari normal yang
diukur. Jika deviasi adalah penambahan nilai, yang disebut anomali positif maka kepadatan
anomali lebih besar dari kepadatan daerah sekitarnya. Sebaliknya, jika penyimpangan tersebut
adalah pengurangan nilai, yang disebut anomali negatif maka densitas anomali kurang dari
kepadatan daerah sekitarnya. Nilai gravitasi yang diukur dipengaruhi oleh pasang bumi-bulan,
keuntungan dan kerugian dari massa karena topografi bumi, dan referensi. Oleh karena itu,
data yang diukur harus dikoreksi untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh ini,
9
a. Koreksi Pasang Surut
Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan efek pengaruh pasang surut air laut
akibat benda-benda langit di sekitar bumi. Gaya pasang-surut akan maksimum bila
bulan dan matahari terletak pada satu arah dan berlawanan, dan akan minimum jika
keduanya tegak lurus. Selain itu, penarikan bulan dan matahari juga memberikan
efek pasang-surut terhadap benda-padat bumi. Gejala ini menjadi suatu ukuran
tentang kekerasan bagian dalam bumi. Menurut Heiland, komponen tegak gaya
pasang-surut ΔgTDL dirumuskan pada persamaan berikut.
( ) ( )
( )
c. Koreksi Lintang
( )
√
10
d. Koreksi Udara Bebas
e. Koreksi Bouguer
f. Koreksi Medan
Adanya efek medan akibat terdapat bukit ataupun lembah disekitar titik
pengukuran yang dapat menyebabkan efek penambahan ataupun pengurangan
nilai gayaberat pengukuran. Oleh karena itu dilakukan koreksi medan. Koreksi
medan didapatkan dengan Hammer Chart. (Sunaryo,2012)
* √ √ +
2.1.1.4. Interpretasi
Interpretasi data yang digunakan dalam metode gravitasi adalah secara kualitatif dan
kuantitatif. Dalam hal ini interpretasi secara kuantitatif adalah pemodelan, yaitu dengan
pembuatan model benda geologi atau struktur bawah permukaan dari respon yang ditimbulkan
oleh medan gravitasi daerah penelitian. Pemodelan yang digunakan adalah benda 2 ½ dimensi
seperti yang diajukan oleh Talwani (1959) dengan program komputer Grav-2DC. Sedangkan
untuk interpretasi kualitatif dilakukan dengan cara menafsirkan peta kontur anomali Bouguer
lengkap di bidang datar.
11
Untuk interpretasi kuantitatif dapat dilakukan dengan menslice kontur ABL yang
tentunya dapat menggambarkan anomali pada lokasi penelitian. Hasil slice ini di save disave
format .dta Kemudian hasil slice tadi dibuat suatu bentuk permodelan dengan program Grav-
2DC yang menggambarkan kondisi bawah permukaan dari anomalinya.
a. Gaya Magnetik
⃗ ̂
Dimana :
⃗ = gaya coulomb (N)
m1 dan m2 = kuat kutub magnet (Nm/A)
r = jarak kedua kutub (m)
= permeabilitas medium (N/A2) (dalam udara/ hampa harganya 1)
(Telford,1979)
Kuat medan magnet ialah besarnya medan magnet pada suatu titik dalam
ruang yang timbul sebagai akibat kutub m yang berada sejauh r dari titik tersebut.
Kuat medan magnet ⃗⃗⃗⃗ didefinisikan sebagai gaya pada satu satuan kutub seperti
ditunjukkan pada persamaan berikut:
⃗⃗
⃗⃗⃗⃗ ̂ (oersted)
Suatu benda atau material magnetik apabila ditempatkan pada suatu medan
magnet dengan kuat medan ⃗⃗⃗⃗, maka akan terjadi polarisasi magnetik pada benda
tersebut yang besarnya diberikan oleh persamaan:
12
⃗⃗⃗⃗ ⃗⃗⃗⃗
Medan magnetik yang terukur oleh magnetometer adalah medan magnet
induksi termasuk efek magnetisasi yang diberikan oleh persamaan :
Persamaan di atas menunjukkan bahwa jika medan magnetik remanen dan luar
bumi diabaikan, medan magnet total yang terukur oleh magnetometer di permukaan bumi
adalah penjumlahan dari medan magnet bumi utama ⃗⃗⃗ dan variasinya ⃗⃗⃗⃗). ⃗⃗⃗⃗ adalah
anomali magnet dalam eksplorasi magnetik (Rusli, 2007).
2.1.2.2. Pengertian
Metode magnetik, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa dimana medan
magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil
daripada medan magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan magnet
pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali magnetic yag dipengaruhi suseptibilitas
batuan tersebut dan remanen magnetiknya. Berdasarkan pada anomaly magnetic batuan ini.
Pendugaan sebaran batuan yang dipetakan baik secara lateral maupun vertical, eksplorasi
menggunakan metode magnetic, pada dasarnya terdiri dari beberapa perlakuan atau kegiatan.
( Nurdiyanto,2011 )
2.1.2.3. Koreksi
Untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka dilakukan
koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada setiap titik lokasi atau
stasiun pengukuran, yang mencakup koreksi variasi harian dan koreksi IGRF.
13
b. Koreksi IGRF
Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah kontribusi dari tiga
komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetic luar dan
medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah nilai IGRF. Jika nilai
medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka kontribusi
medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Akses nilai IGRF
dapat diketahui melalui web www.ngdc.noaa.gov.
14
d. Reduksi ke Kutub (Reduction to Pole)
Reduksi ke kutub dilakukan dengan mengubah arah magnetisasi dan medan
utama dalam arah vertikal. Hal ini dapat memperlihatkan klosur-klosur lokasi
benda penyebab anomali. Menurut Suyanto (2012), reduksi ke kutub bertujuan
agar anomali medan magnet maksimum terletak tepat di atas tubuh benda
penyebab anomali (anomali bersifat monopole).
2.1.2.4. Interpretasi
Interpretasi Data Geomagnetik Interpretasi data anomali medan magnet total dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu interpretasi secara kualitatif dan interpretasi secara
kuantitatif.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
3. Perangkat lunak yang digunakan antara lain:
3.4 Langkah Penelitian
3.4.3 Interpretasi
Mulai / Selesai
Arah
Proses
Input/output data
Percabangan
(ya / tidak)
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
Lampiran 2: Dokumentasi
21