You are on page 1of 7

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/261027895

Penerapan IT Balanced Scorecard dalam


Perencanaan Strategis Sistem Informasi di
STIKI Malang

Conference Paper · January 2013

CITATIONS READS

0 1,715

1 author:

Koko Wahyu Prasetyo


STIKI (Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia), Malang, Indonesia
8 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Koko Wahyu Prasetyo on 25 March 2014.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENERAPAN IT BALANCED SCORECARD
DALAM PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
DI STIKI MALANG

Koko Wahyu Prasetyo


Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) Malang
Email: kwprasetyo@gmail.com

ABSTRAK
Teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) merupakan aset strategis untuk
memenangi persaingan usaha. Perguruan tinggi sebagai institusi penyedia jasa pendidikan
harus menciptakan keunggulan kompetitif untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi
lainnya. Salah satu cara untuk menciptakan keunggulan kompetitif adalah melalui
pemanfaatan TI/SI.
Dengan semakin meningkatnya nilai investasi aset TI/SI, jajaran eksekutif perguruan
tinggi harus memastikan bahwa manfaat yang dihasilkan oleh aset TI/SI sepadan dengan
besaran nilai investasinya. Informasi yang dihasilkan dari penerapan SI yang tidak terencana
tidak akan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di level eksekutif. Sehingga timbul
pertanyaan apakah SI yang diimplementasikan telah mampu memberikan kontribusi yang riil
terhadap organisasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model perencanaan strategis SI yang selaras
dengan rencana strategis organisasi STIKI Malang dengan memanfaatkan kerangka IT
balanced scorecard. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Analisis
dilakukan terhadap dokumen-dokumen organisasi untuk merumuskan rencana solusi SI yang
sesuai. Selanjutnya IT balanced scorecard digunakan untuk mengevaluasi apakah investasi
SI/TI dapat memberikan kontribusi terhadap organisasi, baik di level operasional maupun di
level strategis.

Keywords: IT balanced scorecard, IT strategic planning, information system

mengingat informasi adalah aset yang


PENDAHULUAN sangat strategis[6].
Iklim persaingan dalam semua sektor Perguruan tinggi merupakan sebuah
bisnis saat ini menjadi sangat kompetitif institusi di mana semua fungsi
dengan berkembangnya aspek sosial organisasinya akan bermuara di 3 hal
ekonomi dan teknologi, termasuk di pokok: pengajaran, penelitian, dan
dalamnya sektor bisnis jasa pendidikan[1]. pengabdian masyarakat. Namun dalam
Di dalam industri di mana hampir semua menjalankan kegiatannya, perguruan tinggi
data dan informasi sudah diubah dalam juga harus menghadapi tantangan untuk
format digital, kelangsungan organisasi mempertahankan keberlangsungan
tersebut akan sangat ditentukan oleh tingkat insitusinya di masyarakat.
efektifitas organisasi tersebut dalam Seiring dengan pesatnya
mengelola aset teknologi informasi (TI) dan perkembangan dunia TI/SI, institusi
sistem informasinya[10]. Sistem informasi perguruan tinggi membutuhkan sebuah
(SI) merupakan salah satu modal utama perencanaan strategis dalam kegiatan
untuk memenangi persaingan usaha, pengembangan TI/SI di organisasi

110
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Aplikasinya (SNATIKA) 2013
Malang, 16 November 2013

tersebut[9]. Bagaimanapun juga, perguruan TINJAUAN PUSTAKA


tinggi harus menciptakan keunggulan
kompetitif untuk dapat bersaing dengan Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI
perguruan tinggi lainnya. Salah satu cara
untuk menciptakan keunggulan kompetitif Dengan munculnya berbagai
tersebut adalah melalui pemanfaatan TI/SI permasalahan yang dihadapi oleh sebuah
[7]
. organisasi, maka peran perencanaan
strategis sistem informasi dan teknologi
Dengan semakin meningkatnya nilai
informasi (SI/TI) menjadi penting dalam
investasi aset TI/SI, jajaran eksekutif harus
menentukan keberhasilan bisnis
memastikan bahwa manfaat yang
perusahaan. Menurut Ward dan Peppard[10]
dihasilkan oleh aset TI/SI sepadan dengan
beberapa alasan yang menguatkan
besaran nilai investasinya. Kerangka
pentingnya perencanaan strategis SI/TI
balanced scorecard dapat digunakan
antara lain: investasi yang tidak sesuai
sebagai alat bantu untuk membentuk sebuah
kebutuhan bisnis, SI yang tidak terintegrasi
model tata kelola yang sesuai dengan
sehingga mengakibatkan resiko hilangnya
keinginan jajaran eksekutif tersebut[5].
informasi, perubahan yang terus menerus
Sekolah Tinggi Informatika & akibat tidak ada acuan yang jelas, serta
Komputer Indonesia (STIKI) adalah penilaian manfaat investasi SI/TI yang
institusi perguruan tinggi swasta yang hanya dinilai dari aspek finansial.
berfokus di bidang keilmuan TI.
Hasil penelitian Tittashiri[9]
Keselarasan antara perencanaan strategis
menunjukkan bahwa mayoritas dari sampel
STIKI dengan perencanaan strategis TI dan
institusi pendidikan tinggi belum memiliki
SI diharapkan dapat memegang peran
perencanaan strategis TI/SI. Namun
penting dalam mewujudkan visi dan misi
demikian, kendala terbesar di lingkungan
organisasi serta memperkuat posisi STIKI
institusi perguruan tinggi ternyata adalah
di peta dunia pendidikan.
kurangnya pemahaman mengenai
Saat ini sudah ada beberapa SI yang metodologi dan langkah-langkah
diimplementasikan di masing-masing unit penyusunan rencana strategis TI/SI.
kerja STIKI. Namun SI tersebut masih Fenomena tersebut juga diperkuat dengan
bekerja secara individu berdasarkan fungsi hasil penelitian Ishak dan Alias[2] yang
kerja masing-masing unit. Informasi yang dilakukan dengan menggunakan sampel
dihasilkan belum dapat dimaksimalkan institusi pendidikan tinggi di Malaysia.
untuk mengambil keputusan-keputusan di
Selanjutnya Tittashiri[9] membuat
level eksekutif. Sehingga tidak jelas apakah
rancangan proses perencanaan strategis
SI yang diimplementasikan telah mampu
TI/SI menitikberatkan pada identifikasi
memberikan kontribusi yang riil terhadap
kondisi institusi berdasarkan
organisasi di level operasional maupun
lingkungannya, identifikasi tujuan
strategis.
organisasi, dan identifikasi alternatif
Tujuan yang ingin dicapai melalui implementasi TI/SI. Sedangkan menurut
penelitian ini adalah menghasilkan model Ishak dan Alias[2], metodologi perencanaan
perencanaan strategis SI yang selaras strategis SI/TI merupakan mekanisme
dengan rencana strategis organisasi STIKI abstrak untuk mengolah masukan-masukan
dengan memanfaatkan kerangka IT dari organisasi menjadi rencana strategis
balanced scorecard. Model pengembangan pengembangan SI/TI. Masukan dari
SI akan dirumuskan berdasarkan hasil organisasi tersebut dapat berupa visi misi
analisis organisasi dan hasil kajian literatur organisasi, strategi bisnis, penaksiran dari
mengenai perencanaan strategis TI/SI yang SI/TI yang dimiliki saat ini, maupun
relevan. prosedur dan kebijakan organisasi. Menurut
Henderi[1], perencanaan strategis sistem

111
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Aplikasinya (SNATIKA) 2013
Malang, 16 November 2013

informasi sebaiknya memperhatikan tujuan pengembangan dan dampak yang


dan permasalahan yang dihadapi organisasi, dihasilkan.
critical success factor, analisis dampak
teknologi, visi sistem strategis, dan Balanced Scorecard dan Keselarasan
peninjauan model dari fungsi-fungsi yang Strategi SI/TI
ada di institusi tersebut.
Dengan semakin meningkatnya
Beberapa penelitian mengenai
kapasitas dan kompleksitas struktur sebuah
perencanaan strategis sistem informasi di
organisasi, maka para pimpinan terus
Indonesia juga telah dilakukan. Penelitian-
berusaha untuk mencari langkah untuk
penelitian tersebut menggunakan sampel
mengoptimalkan kinerja organisasi
studi kasus dari berbagai sektor industri
tersebut. Kaplan dan Norton[3]
dengan menggunakan berbagai kombinasi
menyarankan bahwa upaya tersebut
metodologi.
sebaiknya dilakukan dengan menyelaraskan
Sunarto dan Hasibuan[8] melakukan strategi organisasi dengan menggunakan
penelitian perencanaan strategis SI dalam sebuah sistem.
sektor penyiaran televisi. Penelitian tersebut
Salah satu komponen yang termasuk
menggunakan prinsip blue ocean strategy
dalam McKinsey’s 7-S Model (model yang
dalam menganalisis strategi bisnis
digunakan untuk menyelaraskan organisasi)
organisasi untuk kemudian dipetakan dalam
adalah “system”. Istilah “system” dapat
kerangka balanced scorecard tradisional.
didefinisikan sebagai proses dan prosedur
Penelitian sejenis telah dilakukan terhadap
formal yang digunakan dalam mengelola
sektor otomotif oleh Wijaya dan
sebuah organisasi, di mana salah satu
Sensuse[11]. Penelitian tersebut
wujudnya adalah sistem informasi.
menggunakan metodologi versi Tozer
dengan didampingi beberapa perangkat Metode balanced scorecard dapat
analisis manajemen seperti five forces digunakan untuk menghasilkan sebuah
competitive model, value chain analysis, rumusan strategi berdasarkan struktur
SWOT analysis, dan CSF analysis. organisasi yang dimiliki. Kaplan dan
Perangkat-perangkat analisis manajemen Norton lebih lanjut berpendapat bahwa
tersebut juga digunakan dalam penelitian manfaat paling signifikan dari penerapan
Sensuse dan Sopryadi[6]. konsep balanced scorecard adalah apabila
metode tersebut diterapkan sebagai sistem
Semua solusi TI/SI yang dihasilkan
pengelolaan dan perencanaan strategis.
harus lebih diarahkan untuk mendukung
aktivitas utama organisasi perguruan tinggi, Konsep balanced scorecard tradisional
yaitu: penerimaan mahasiswa baru, proses dapat diadaptasi untuk digunakan oleh
belajar mengajar, penelitian dan sebuah unit/departemen TI dalam sebuah
pengembangan, serta peningkatan kualitas organisasi[5]. Dengan berasumsi bahwa
alumni[4]. Sedangkan solusi lainnya sumber daya manusia di dalam organisasi
digunakan untuk mendukung aktivitas adalah pelanggan (customer) bagi unit
utama tersebut, mulai level operasional pengelola TI, maka perspektif balanced
hingga level strategis. scorecard dapat diadaptasi sesuai Gambar
1.
Untuk memastikan efektifitas
penerapan solusi TI/SI, urutan solusi yang
diciptakan terlebih dahulu harus mengikuti
prinsip “aplikasi yang menciptakan suatu
data harus diimplementasikan terlebih
dahulu”[7]. Selain itu, penentuan prioritas
juga disesuaikan dengan tingkat kebutuhan

112
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Aplikasinya (SNATIKA) 2013
Malang, 16 November 2013

Gambar 1 – Adaptasi IT balanced scorecard [5]

Dengan semakin meningkatnya jumlah


investasi TI/SI dalam sebuah organisasi,
jajaran pimpinan akan makin tergerak untuk
memastikan bahwa investasi tersebut akan
mendapatkan manfaat yang sepadan. Saull
berpendapat[5] bahwa metode IT balanced
scorecard dapat digunakan untuk
menyelaraskan strategi bisnis dan evaluasi
kinerja aset TI/SI.

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi yang digunakan dalam


Gambar 2 - Metodologi penelitian
penelitian ini adalah dengan pendekatan
studi kasus, beserta analisis dan studi
HASIL PENELITIAN
literatur terhadap dokumen-dokumen
organisasi yang memuat strategi organisasi, Analisis organisasi dilakukan untuk
rencana manajerial dan operasional, dan mendapatkan informasi yang tepat
penggunaan sistem informasi dan teknologi mengenai gambaran internal organisasi,
informasi yang ada pada organisasi. Secara meliputi visi misi, tujuan strategis, serta
umum, metodologi penelitian ini diadopsi struktur organisasi yang dimiliki.
dari berbagai penelitian terkait yang telah
Dari tahapan tersebut, diperoleh bahwa
dikaji di atas. Metodologi tersebut
STIKI memiliki beberapa tujuan strategis
kemudian diolah dan disesuaikan dengan
yang termuat dalam Rencana Strategis
kondisi objek penelitian sehingga
Periode 2009-2013. Poin-poin tujuan
pendekatan metodologi tersebut lebih tepat.
strategis tersebut dapat digambarkan dalam
Metodologi yang dilakukan pada Tabel 1.
penelitian ini dapat digambarkan melalui
Tabel 1 - Tujuan strategis dan tujuan umum
Gambar 2 berikut.

113
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Aplikasinya (SNATIKA) 2013
Malang, 16 November 2013

Berdasarkan hasil analisis visi misi dan perangkat manajemen. McFarlan portfolio
uraian tujuan organisasi, selanjutnya matrix digunakan untuk mengklasifikasikan
dilakukan perencanaan solusi SI SI berdasarkan urgensinya (Gambar 3).
berdasarkan tujuan organisasi dan masing-
masing fungsi yang terdapat pada struktur
organisasi. Hasil dari tahapan ini dapat
dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2 - SI & kontribusi tujuan organisasi

Gambar 3 - Matriks portofolio SI

Sedangkan value chain analysis


digunakan untuk mengklasifikasikan SI
berdasarkan fungsi pokoknya (Gambar 4).

Selanjutnya, metode IT balanced


scorecard akan digunakan untuk menyusun
panduan evaluasi kinerja SI yang akan Gambar 4 - Value chain analysis
diterapkan. Hasil dari penyusunan tersebut
dapat dijelaskan melalui Tabel 3. KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel 3 - Analisis IT balanced scorecard
Berdasarkan uraian dan pembahasan
pada tiap bab-bab sebelumnya, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a. Proses perencanaan strategis SI
sebaiknya diawali dengan mengolah
masukan-masukan organisasi yang
berupa visi misi maupun strategi bisnis
organisasi
b. Konsep balanced scorecard dapat
diadaptasi untuk digunakan oleh sebuah
unit/departemen TI untuk memastikan
bahwa investasi SI/TI selaras dengan
strategi organisasi
Beberapa saran yang dapat digunakan
untuk mengembangkan penelitian ini:
Selanjutnya dilakukan analisis
perencanaan implementasi SI berdasarkan 2

114
Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Aplikasinya (SNATIKA) 2013
Malang, 16 November 2013

a. Penyusunan gap analysis dapat Seminar Nasional Aplikasi Teknologi


dilakukan untuk mengetahui perbedaan Informasi (SNATI) 2009.
antara kondisi SI/TI saat ini dengan [8] Sunarto, A., Hasibuan, Z., (2007),
kebutuhan unit kerja organisasi Model Perencanaan Strategis Sistem
b. Analisis dan penyusunan scorecard Informasi pada Industri Penyiaran
yang spesifik bagi masing-masing unit Televisi dengan Pendekatan Blue
kerja pengguna layanan TI/SI sebagai Ocean Strategy dan Balanced
bahan pengambilan keputusan unit Scorecard, Jurnal Sistem Informasi
pengelola TI dan jajaran eksekutif MTI UI Vol. 3 No. 2 2007,
Universitas Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
[9] Tittashiri, W., (2000), Information
[1] Henderi, (2009), Perencanaan Technology Strategic Planning
Strategis Sistem Informasi Perguruan Process for Institutions of Higher
Tinggi, CommIT Vol. 3 No. 2, Binus. Education in Thailand, Nectec
Technical Journal Vol. 3 No. 11.
[2] Ishak, I., Alias, R., (2005), Designing
A Strategic Information Systems [10] Ward, J., Peppard, J., (2002),
Planning Methodology for Malaysian Strategic Planning for Information
Institutes of Higher Learning (ISP- Systems: 3rd Edition, John Wiley &
IPTA), Issues in Information Systems Sons.
Vol. VI No. 1 2005. [11] Wijaya, A., Sensuse, D.I., (2011),
[3] Kaplan, R., Norton, D., (2006), Why Perencanaan Strategis Sistem
Sistem, Not Structure, Is The Way Informasi dan Teknologi Informasi
Toward Strategic Alignment: A pada Perusahaan Otomotif dengan
Historical Perspective, Balanced Menggunakan Metodologi Tozer,
Scorecard Report Vol. 8 No. 4 2006, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Harvard Business School Publishing. Informasi (SNATI) 2011.
[4] Maturbongs, Y., Satria, R., (2011)
Perencanaan Strategis Sistem
Informasi pada Institusi Pendidikan
Tinggi: Studi Kasus STIKS
Tarakanita, Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi
(SNATI) 2011.
[5] Saull, R., (2000), The IT Balanced
Scorecard: A Roadmap to Effective
Governance of a Shared Service IT
Organization, Information Systems
Control Journal Vol. 2 2000, ISACA.
[6] Sensuse, D.I., Sopryadi, H., (2008),
Perencanaan Strategis Sistem dan
Teknologi Informasi pada St Ignasius
Education Center Palembang,
Algoritma Vol. 4 No. 3, STMIK
MDP.
[7] Setiawan, E.B., (2009) Perancangan
Strategis Sistem Informasi IT Telkom
untuk Menuju World Class University,
115

View publication stats

You might also like