You are on page 1of 2

Karakter Manusia yang Mendasari untuk Tidak Korupsi

Karakter adalah bagian yang tak terpisahkan dalam diri manusia. Pengertian
karakter menurut Tadzkiroatun adalah serangkaian sikap, perilaku, motivasi dan
ketrampilan (Tadzkiroatun, 2008). Sedangkan karakter sendiri sebenarnya berasal
dari bahasa yunani yang berarti ‘to mark’ atau menandai dan memfokuskan pada
aplikasi nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku.

Dalam Abad ini kita temui—terutama di Indonesia jika korupsi sangat marak
terjadi. Banyak pejabat yang harusnya mengabdi pada negri untuk memajukan
kehidupan bangsa justru melakukan penyelewengan yang mengkhianati UUD
1945 sehingga merugikan rakyat. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa yang
salah dengan negri ini? Dan dari pengamatan para ahli disimpulkanlah jika
karakterlah yang bermasalah. Sehingga karakter seseorang merupakan titik vital
orang tersebut cenderung melakukan korupsi atau tidak. Karakter- karakter yang
mendukung tindakan tidak korupsi adalah karakter positif. Karakter positif
tersebut ada 9 karakter yaitu

1. Disiplin
Menurut sugono definisi kata disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) kepada
peraturan (Sugono, 2008). Disiplin adalah salah satu karakter yang
menentukan kecendrungan seseorang untuk korupsi atau tidaknya terutama
untuk korupsi waktu maupun peraturan.
Disiplin yang tidak tertanam baik sebagai karakter maka akan
memungkinkan urusan orang tersebut tercampur aduk sehingga
mendorong pada penyelewengan-penyelewengan. Padahal tidak dapat
dipungkiri jika disiplin memiliki manfaat konkrit dalam kehidupan yaitu
mencapai tujuan dalam waktu yang lebih efisien. Disiplin juga membuat
yang bersangkutan dikenal sebagai orang yang amanah oleh
sekelilingnya.
Disiplin memang bukan hal mudah untuk dilakukan tetapi dapat dilatih
perlahan seperti contohnya tidak datang terlambat. Contoh nyata dari
negara yang orang-orangnya memiliki disiplin yang tinggi adalah jepang.

Daftar Pustaka

Sugono, Dendy. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat


Bahasa Departemen Pendidikan Nasional

Tadkiroatun, Musfiroh. 2008. Cerdas Melalui Bermain. Jakarta : Grasindo

You might also like