Para ahli menemukan banyak proses kimia yang menuntut pada pengembangan kimia modern.seiring berjalannya sejarah,ahli kimia terkemuka,seperti Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus mengembangkan ilmu kimia dan mengembangkan pendekatan yang lebih sistematik dan ilmiah.Ahli kimia pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap ilmu kimia Robert Boyle (1627-1691).Pada bagian awal abad ke-20,sifat subotumik atom diungkapkan dan ilmu mekanika kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia.Pada tahun 1789 Antoine L.Lavoisier (1743-1794),seorang kimiawan prancis yang mempublikasikan karyanya berjudul Element Of Chemistry,yang dianggap sebagai dasar ilmu kimia modern.Dalam penelitiannya ia telah menemukan bahwa intan adalah zat arang murni dan bahwa zat-zat asam adalah penting dalam peristiwa pembakaran.Teori Lavoisier tersebut dikembangkan dalam berbagai penemuan para ahli kimia terkemuka lainnya,seperti Proust (1755-1826),Gary Lussac(1778-1850),John Dalton(1766-1848).Selanjutnya,unsur-unsur kimia yang telah diteliti para ahli kimia tersebut disusun secara sistematis oleh L.Meyer (1830-1895) dari jerman,dan I.D. Mendeleyev (1834- 1907) dari Rusia. Penemuan unsur kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyev pada tahun 1869.Penghargaan Nobel dalam kimia yang diciptakan pada tahun 1901 memberikan gambaran mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir.Selain itu,kimiawan lainnya bernama S.Arrhenius (1859-1927) dari swedia telah berhasil menanamkan dasar-dasar bagi lahirnya ilmu elektrokimia.Pada tahun 1903,seorang fisikawan dari Prancis bernama Henri Baquerel (1852 – 1909) yang menjadi pemenang hadiah Nobel, menemkan teoribahwa semua unsur kimia saling berhubungan secara genetic. Perkembangan ilmu kimia tidak bisa dipisahkan dari peranan Marie Curie (1867-1834). Sejak tahun 1894, Marie Curie bersama suaminya, Pierre Curie melakukan penelitian mengenai radioaktivitasnya mengenai radium. Setelah suaminya meninggal pada tahun 1906 Marie Curie tetap meneruskan penelitiannya dan mendapatkan hadiah Nobel ke-2 pada tahun 1911. Berdasarkan berbagai penelitian ilmiah tersebut, ilmu kimia pada abad ke-20 semakin berkembang semakin pesat, baik dalam segi teoritis maupun penerapannya. Pada pertengahan abad ke-20, kimia telah berkembang hingga mampu memprediksi aspek-aspek biologi yang melebar ke bidang biokimia.
Perkembang Ilmu Astronomi
Sejak dahulu astronom telah dikenal di kalangan para pelaut tradisional yang dipergunakan untk menentukan arah dalam berlayar sebelum ditemukannya kompas. Menurut Claudius Ptolomeus, seorang astronom Yunani, bumi merupakan pusat jagad raya dan semua bintang dan matahari bergerak mengelilingi bumi. Teori pteolomeous tersebut seelum abad pencerahan disebut teori heliosentris. Namun, pada abad ke-16, Nicolaus Koppernicus (1473- 1543), yang merupakan seorang matematik dan anstronom Jerman, berpendapat bahwa bumilah yang berputar mengelilingi matahari. Selanjutnya, teori Copernicus ini diujui dengan teleskop dan dilengkapip dengan perhitungan matematis oleh Galileo Galilei (1564-1642). Teori Copernicus tersebut didukung oleh Johannes Keppler (1571-1630) dari Inggris yang menemukan tiga teori tentang perbedaan benda-benda alam yang berputar mengelilingi matahari. Pendapat Galileo yang menyatakan bumi berputar pada sumbunya tersebut didukung oleh Isaac Newton (1642-1729), seorang ilmuwan Inggris. Dalam perkembangan teori astronomi, seorang astronom bernama Pierre Simon Laplace (1749-1827), menyusun sebuah teori bahwa benda-benda alam seperti matahari dan bumi serta bintang terjadi dari kabut pijar yang berputar dan menjadi dingin secara bertahap. Selanjutnya, pendapat tersebut didukung oleh astronom Emmanuel Kant (1804-1924), yang dikenal dengan teori Kant dan Laplace. Dengan menggunakan teropong yang lebih canggih dan menggunakan perhitungan ilmu matematika, Laplace dapat mengukur perbandingan besarnya benda-benda luar angkasa, letak relatifnya, dan jaraknya dari bumi.