You are on page 1of 6

BUDIDAYA IKAN HIAS

1. IKAN CUPANG

Salah satu ikan hias yang paling mudah dipelihara adalah ikan cupang. Sehingga, dapat dikatakan
bahwa budidaya ikan cupang tidak perlu adanya tempat yang luas, sehingga tak perlu menggunakan
modal yang besar untuk budidaya ikan cupang. Nah, cara budidaya ikan cupang ini bisa Anda coba di
rumah, siapa tahu bisa dijadikan usaha rumahan. Ya kan?

Ikan cupang memiliki nama latin yaitu Betta sp yang merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di
daerah tropis. Anda bisa menjumpai ikan-ikan ini di perairan Asia Tenggara, dan salah satunya adalah
Indonesia, Negara kita tercinta.(Baca juga: Cara Menanam Daun Ketumbar)

Pada umumnya, ikan ini hidup berkelompok dengan ikan-ikan sejenisnya dan habitatnya dapat ditemui
di daerah rawa-rawa, sungai, dan danau. Intinya, ikan ini sangat gemar sekali hidup di perairan yang
tenang.

Nah, kenapa ikan cupang sangat mudah untuk dibudidaya, karena salah satu keistemawaannya adalah
daya tahan hidupnya. Ia mampu hidup di dalam air yang minim oksigen, sehingga Anda bisa
memelihara ikan cupang di dalam toples kecil tanpa menggunakan aerator atau selang oksigen. Kenapa
bisa begitu? Karena ikan cupang memiliki rongga labirin seperti layaknya paru-paru manusia. Nah,
labirin itulah yang membuat ikan cupang bisa bertahan hidup walaupun di tempat yang minim oksigen
sekalipun. Lalu, beginilah cara budidaya ikan cupang hias untuk pemula.

1. Memilih Jenis Ikan Cupang


Dalam dunia ikan, khususnya para pehobi ikan cupang, bahwa ikan cupang memiliki dua jenis ikan
cupang yaitu cupang hias dan cupang adu. Cupang hias fungsinya sebagai ikan hias yang dapat
dinikmati mata keindahan bentuk, warna, dan gerak tubuhnya dalam air. Berbeda halnya dengan
cupang adu yang memang dipelihara untuk diadu dengan ikan cupang adu lainnya.

Maka dari itu, di Jawa, orang-orang banyak yang menyebutnya sebagai ikan tarung. Namun, di
beberapa Negara mulai menganggap bahwa mengadu ikan cupang adu ini adalah sebuah tindakan yang
illegal atau tindakan yang melanggar aturan Negara yaitu merusak kelestarian alam, karena ikan
cupang termasuk ke dalam pelestarian alam.

Untuk membedakan antara ikan cupang hias dengan cupang adu ini adalah dilihat dari bentuk dan
gerakannya. Jika gerakannya lebih agresif dan cepat, berarti ia adalah jenis ikan cupang adu. Semakin
gesit gerakannya, maka ia semakin berpeluang besar untuk menang dalam peraduan ikan cupang.
Menarik bukan? (Baca juga: Cara Budidaya Ikan Arwana)

Berdasarkan penelitian dari para ahli ikan hias, menyebutkan bahwa terdapat 73 spesies ikan cupang di
bumi ini. Ya, walaupun tidak semua spesies tidak masuk ke dalam kategori sebagai ikan peliharaan di
rumah, karena mungkin sulit didapatkan alias sangat langkah spesiesnya. Nah, spesies ikan cupang
yang terkenal ini adalah kelompok splendens complex yang di antaranya adalah Betta Splendes, Betta
mahachai, Betta stiktos, Betta imbellis, dan Betta smaragdina. Bahkan ada juga beberapa varian ikan
cupang yang dikawinkan dengan spesies kelompok tersebut.

2. Pemilihan Induk Ikan Cupang


Nah, apakah Anda usah mulai tertarik dengan ikan cupang karena keistimewaan dan variannya? Jika
Anda mulai tertarik, saatnya Anda memulai langkah awal dalam budidaya ikan cupang. (Baca juga:
Cara Menanam Kunyit)

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan dalam cara budidaya ikan cupang adalah memilih dan
mendapatkan induk atau bibit ikan yang berkualitas. Usahakan Anda memilih induk ikan cupang yang
berasal dari keturunan unggul dengan kondisi badan yang bugar, bebas penyakit, dan cacat bawaan
pada tubuh.

Jika Anda sudah mendapatkan bibit atau indukan ikan cupang, saatnya Anda meletakkannya ke dalam
wadah ikan bisa menggunakan toples, gelas air mineral bekas, atau yang lainnya. Karena ikan cupang
dapat hidup di air yang minim oksigen tanpa bantuan alat selang oksigen. Usahakan pisahkan antara
betinda dan jantan.

Anda bisa membedakan antara betina dan jantan dengan ciri-ciri berikut:

Jantan: Gerakannya lincah, sirip dan ekornya melebar dan mengembang, tubuhnya lebih besar dari
betina, dan warna tubuhnya cerah.
Betina: Kebalikan dari yang jantan bahwa ikan cupang yang betina gerakannya lebih lamban, sirip dan
ekornya lebih pendek, tubuhnya lebih kecil dari jantan, dan warnaya agak sedikit gelap.
Nah, sudah tahu kan perbedaan antara betina dan jantan? Kini saatnya Anda mulai melakukan
pemijahan ikan cupang. Namun, sebelum Anda melakukan pemijahan ikan cupang, pastikan dulu
indukan ikan cupang Anda sudah masuk ke dalam fase matang gonad atau fase ikan yang sudah siap
untuk dikawinkan. Jadi, Anda perlu mengetahui bagaimana ciri-ciri indukan ikan yang siap kawin itu.
Selain itu, antara jantan dan betina memiliki ciri-ciri yang berbeda. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
(Baca juga: Cara Budidaya Bunga Aster)

Ciri – Ciri Cupang Jantan:


Berusia sekitar 4 sampai 8 bulan
Bentuk badannya sudah mulai panjang
Siripnya mulai memanjang
Warnanya lebih terang atratif dari sebelumnya
Gerakannya lebih agresif dan lincah dari sebelumnya

Ciri – Ciri Cupang betina:


Berusia sekitar 3 sampai 4 bulan
Bentuk badannya membulat dengan bagian perut sedikit buncit
Siripnya pendek dan warnanya agak kusam dan tidak menarik
Gerakannya melambat
Itulah ciri-ciri ikan cupang betina dan jantan yang siap untuk dikawinkan. Ikan cupang jantan ini
memang ikan yang lebih menarik bentuk dan warna tubuhnya karena fungsinya sebagai pemikat ikan
betina lainnya lhooo… (Baca juga: Cara Budidaya Durian)

3. Persiapan Pemijahan Ikan Cupang


Nah, ikan cupang Anda siap dikawinkan atau dipijah. Kalau ikan cupang Anda sudah siap memijah,
Anda perlu menyediakan wadah atau tempat, bisa menggunakan baskom kecil sekitar 20 x 20 x 20 cm
lah untuk proses pemijahan ikan.

Selain itu, Anda juga perlu menyiapkan gelas plastik kecil untuk ikan cupang betina nantinya. Seperti
manusia lah, kalau hendak dinikahkan kan, perlu suatu persiapan yang matang dan dekorasi. Ikan
cupang betina pun juga begitu, perlu adanya dekorasi beberapa tumbuhan dalam gelas tersebut. Anda
bisa menggunakan tumbuhan air seperti kayambang contohnya.

Perlu Anda ketahui, dalam sekali pemijahan ikan cupang, bisa menghasilkan sampai 1000 butir telur
ikan lho. Waw! Fantastis! Nantinya, telur-telur tersebut akan menetas selama 24 jam setelah
pembuahan induk. (Baca juga: Cara Menanam Kencur)

Menurut para pakar ikan cupang atau para pembudidaya ikan cupang, bahwa tingkat kematian benih
ikan cupang ini sangatlah tinggi. Karena, berdasarkan pengalaman dari para pembudidaya ikan cupang
bahwa dari 1000 telur ikan cupang, hanya 30 sampai 50 ekor ikan cupang yang bisa dibudidaya hingga
ke proses pemanenan, yang lainnya gagal panen.

Nah kalau sudah dikawinkan, ikan cupang jantan ini masih memiliki kesempatan untuk kawin lagi,
berbeda dengan ikan cupang yang betina yang hanya sekali saja dia bisa dikawinkan. Kalau ikan
jantan, bisa dikawinkan sampai 8 kali lho, dengan renggang waktu sekitar 2 sampai 3 minggu setelah
dikawinkan. Jadi, jangan memaksa ikan cupang jantan kawin lagi dengan ikan cupang betina lainnya
kalau belum 2 minggu. Nanti, dia bisa-bisa ngambek lagi, hehe.
5. Proses Pemijahan Ikan Cupang
Nah, jika persiapan pemijahan ikan cupang sudah matang, kini saatnya Anda melanjutkan ke proses
pemijahan ikan cupang. Dalam proses pemijahan ikan cupang jantan dan betina, adapun beberapa
langkah yang perlu Anda perhatikan berikut ini. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: (Baca
juga: Cara Menanam Tebu)

Isilah dengan air bersih ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan tadi, isi air dengan ketinggian kira-
kira 10 sampai 15 cm. ada baiknya, dalam proses pemijahan ini, Anda menggunakan air tanah atau air
sungai yang jernih. Jika Anda menggunakan air tanah, endapkan terlebih dahulu dengan waktu
semalaman. Sehingga, air akan berubah menjadi benar-benar jernih nantinya. Dan perlu Anda ketahui
bahwa Anda harus menghindari air dalam kemasan atau air PAM yang berbau kaporit dalam proses
pemijahan. Hal ini akan mengakibatkan gagalnya proses pemijahan dan hancurnya telur-telur ikan
cupang Anda.
Jika Anda sudah mengisi air ke dalam wadah untuk proses pemijahan, saatnya Anda menambahkan
tanaman air ke dalam wadah yang berisi air. Fungsinya, tanaman tersebut nantinya akan dijadikan
sebagai tempat burayak berlindung. Namun perlu diingat, dalam pemberian tanaman air ke dalam
wadah, jangan berlebihan alias terlalu padat tanamanannya, hal ini akan membuat oksigen semakin
berkurang. Walaupun ikan cupang dapat hidup di dalam air yang minim oksigen. (Baca juga: Cara
Menanam Jahe)
Jika tanaman air sudah ada di dalam air, saatnya Anda memasukkan ikan cupang jantan ke dalam
baskom yang sudah disiapkan tadi dan biarkan selama satu hari penuh, nantinya ikan tersebut akan
membuat beberapa gelembung udara yang fungsinya untuk menyimpan beberapa telur yang sudah
dibuahi nantinya. Namun, jika ikan jantan tersebut terlihat tidak membuat gelembung udara, silahkan
Anda pancing ikan jantan dengan memasukan ikan betina ke dalam baskom tapi dengan cara terpisah
Caranya bagaimana? Cukup masukan ikan betina ke dalam gelas plastic bening atau bekas gelas air
mineral dan benamkan ke dalam baskom tadi, di mana ikan jantan berada. Nantinya, ikan jantan akan
bereaksi dan membuat gelembung-gelembung udara. Kalau orang bilang sih, ini kode dari si jantan
bahwa ia siap kawin dengan si betina.
Nah, jika si jantan sudah mulai membuat beberapa gelembung udara, saatnya Anda menyatukan si
betina dengan si jantan. Waktu yang baik untuk proses pemijahan ini bisa dilakukan di pukul 7 sampai
10 pagi atau pukul 4 sampai 6 sore. Karena suhu duara dapat mempengaruhi sifat kedua ikan tersebut
nantinya. Oya, ikan cupang sangat sensitif ketika mereka kawin, jadi sebaiknya Anda menutup baskom
tersebut dengan Koran atau Anda bisa meletakan baskom ke ruangan yang sekiranya jauh dari
jangkauan dan suara berisik orang-orang yang lalu lalang. Hehe, alias mereka tidak mau diganggu saat
bulan madu. Udah kayak orang kan? (Baca juga: Cara Menanam Cabe Keriting)
Kalau proses pembuahan sudah terjadi, sebaiknya segera Anda angkat si betina ini, karena yang
tanggung jawab membesarkan dan menjaga burayak atau telur ikan cupang ini adalah si jantan. Jadi,
Anda pisahkan si betina dari burayak. Nantinya, si jantan akan meletakkan telur-telur itu ke dalam
gelembung-gelembung udara yang sudah dibuatnya tadi. Kenapa si betina harus dipisahkan dengan
burayak, karena si betina nantinya akan memakan beberapa telur yang ada di sekitarnya lho. Wih,
serem…
Satu hari kemudian, telur-telur itu akan menetas dan menjadi burayak, nah, selama 3 hari Anda tidak
memberikan pakan pada burayak-burayak tersebut tidak masalah, karena burayak-burayak tersebut
masih menyimpan beberapa nutrisi ketika ia masih di dalam telur. Selain itu, ikan cupang jantan akan
berpuasa selama ia menjaga burayak-burayaknya. Wah, so sweet sekali nih, jadi bapak yang baik.
Tiga hari kemudian, tiga hari setelah telur menetas, Anda bisa memberikan kutu air yaitu moina atau
daphnia sebagai pakan burayak-burayak itu. Perlu dicatat, bahwa dalam memberikan pakan, jangan
terlalu banyak atau lebih banyak dari jumlah burayak, karena hal ini akan mengotori air dan
menyebabkan gangguan pada kesehatan burayak, hingga menyebabkan mereka kematian.
Jika sudah dua minggu, baru deh, ikan cupang jantan bisa Anda pisahkan dari burayak-burayaknya,
karena para burayak sudah tumbuh besar alias masa remaja yang bisa hidup sendiri. Namun, jika
burayak-burayak itu terlihat tampak membesar, sebaiknya Anda pindahkan burayak tersebut ke tempat
yang lebih besar dan memberikan kutu air yang lebih besar. Nah, larva nyamuk sangat cocok bagi
mereka. Jadi, rumah Anda bisa bebas deh dari nyamuk.
Setelah 1,5 bulan, burayak-burayak itu akan tumbuh dewasa, dan saatnya Anda memisahkan antara
yang jantan dan yang betina. Masih ingat kan, perbedaan antara yang betina sama yang jantan? Anda
bisa meletakkan ke dalam wadah pembesaran untuk pertumbuhan ikan cupang Anda.
6. Pakan Ikan Cupang
Pada umumnya, ikan cupang sangat gemar sekali dengan kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk.
Jadi, Anda bisa mengurangi nyamuk yang ada di rumah Anda kan. Dalam memberikan pakan,
sebaiknya Anda berikan sebanyak 3 sampai 4 kali dalam sehari, agar proses pertumbuhan semakin
cepat.

Namun, dalam pemberian pakan pun jangan terlalu banyak, sedikit demi sedikit saja, karena jika Anda
member pakan terlalu banyak, nanti akan mengotori air dan mengganggu kesehatan ikan cupang Anda
nantinya. Penumpukan makanan dalam air membuat ikan cupang Anda terganggu kesehatannya. Ingat
itu!

Anda tidak perlu repot dalam mencari kutu air, cukup cari di selokan-selokan yang tergenang. Atau
sekarang sudah mulai banyak kok yang menjual pakan cupang. Atau Anda juga bisa membudidaya
kutu air sendiri.

7. Perawatan Ikan Cupang


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa ikan cupang sangat tahan hidup, bahkan bisa
dipelihara di tempat yang minim oksigen. Namun, sangat disarankan Anda juga perlu menjaga kondisi
kualitas dari air tersebut. Anda juga bisa memberikan filter pembersih pada akuarium ikan cupang
Anda, agar kondisi air tetap terjaga kebersihannya. Di sini bisa membantu ikan cupang Anda terlihat
bersih dan berkualitas kan.

Jadi, agar ikan cupang Anda ingin terlihat sempurna dan bagus dilihatnya, apalagi Anda ingin
membawanya ke kontes kecantikan cupang. Jadi, Anda perlu merawat cupang Anda sebaik mungkin
dengan menjaga kondisi air pada cupang Anda.

2. IKAN KOI
Ikan koi merupakan jenis ikan mas atau karper, nama ilmiahnya Cyprinus caprio. Ikan ini dihasilkan
dari perkawinan silang dari berbagai macam ikan mas. Ikan koi dipopulerkan oleh bangsa Jepang.
Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi.

Di Indonesia, ikan koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu Presiden Sukarno diberi hadiah
berbagai macam ikan koi oleh pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut kepada
para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih ini menjadi cikal bakal
pengembangan koi lokal.

Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah mata, perkembangan usaha budidaya ikan koi
terus berkembang. Usaha budidaya ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur. Dari waktu
ke waktu, ikan koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para
pembudidaya dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi lebih bersaing dari segi
harga.

Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan
mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas. Kali ini alamtani
membahas mengenai langkah-langkah budidaya ikan koi.

Memilih indukan untuk budidaya ikan koi


Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya ikan koi. Indukan yang bagus secara
genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus, begitu kira-kira hukum umumnya. Indukan
berkualitas biasanya dimiliki oleh penangkar atau para pehobi. Bila kesulitan menemukan indukan
yang baik, bisa dengan jalam meminjamnya dari para pehobi.

Pehobi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas, baik untuk dipelihara sendiri maupun untuk
kontes. Namun para pehobi ini rata-rata tidak memiliki keterampilan atau waktu untuk mengawinkan
ikannya. Padahal, untuk menjaga agar ikan tetap bugar salah satunya harus dikawinkan jika telah tiba
waktunya.
Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik diuntungkan karena
ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai
imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.

Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku
Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo
Gaya berengang tenang dan seimbang
Warna cemerlang dan kontras
Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.
Indukan jantan dan betina telah matang gonad
Panduan teknis budidaya ikan koi

Pemeliharaan indukan ikan koi


Sebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus. Kedalaman kolam setidaknya 150
cm, lebih dalam lebih baik. Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 4×5 meter
maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena indukan betina
biasanya lebih besar dari indukan jantan.

Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan indukan
tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan
pemeliharaan kolam pembesaran.

Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2
tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya
dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.

Pemijahan ikan koi


a. Tempat pemijahan
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga
agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya
sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.

Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan
halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil
pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.

Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus
siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam
hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.

Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan
kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar
oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahan.

b. Proses pemijahan
Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya
berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan
betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres.

Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan
yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua
telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu
jantan apabila ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi.

Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit.
Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada
kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk membuahi
telur tersebut.

Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan.
Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-
telur yang ada di kolam untuk menetas.

c. Penetasan larva
Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu
berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan
menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlampau
panas telur bisa membusuk.

Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih
menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah
habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.

Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian
kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai
berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.

Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam
kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah pakan
hidup. Oleh karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan
kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.

Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa
diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga
burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.

d. Pendederan
Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini
biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa
menampung 250-300 ekor anak ikan koi.

Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran
250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari.
Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.

Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan
kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah
kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.

Penyortiran ikan koi


Penyortiran budidaya ikan koi

Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi yang berkualitas tentunya dihargai
lebih tinggi. Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan.
Pada umur tersbeut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan. Atau kalau ingin lebih aman, lakukan
setelah ikan berumur 3 bulan.

Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi
digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.

You might also like