Professional Documents
Culture Documents
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pembagian tegangan digunakan untuk menyatakan tegangan pada satu dari beberapa resistor
seri dalam bentuk tegangan kombinasinya. Tegangan dapat diperoleh melalui KVL dan
hokum Ohm yaitu sebagai berikut :
V=V1+V2= IR1+ IR2 = i(R1+R2)……………………………………………………(2.1)
Nampak bahwa tegangan masukan terbagi menjadi dua bagian ( o S v , v ), masing-masing
sebading dengan harga resistor yang dikenai tegangan tersebut. Sehingga besarnya V 1 dapat
dirumuskan sebagai berikut.
V1 = V( R1 / R1+ R2)……...………………………………………………………(2.2)
Perhatikan bahwa kedua persamaan terakhir ini memiliki sebuah faktor yang
sebagiannya berbeda dengan faktor yang digunakan dalam prinsip pembagian tegangan.
Kondisi ini penting untuk dicermati demi menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi.meskipun terdapat kesamaan pola antara keduanya penting disadari bahwa resistoryang
lebih besar diantara dua resistor parallel selalu mengalirkan arus lebih kecil. Resistor –
resistor harus bercabang pada pasangan node yang sama. (William H. Hayt, Dkk. 2005)
Tegangan adalah didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda
dengan luas penampang benda. Voltage Divider atau Pembagi Tegangan adalah suatu
rangkaian sederhana yang mengubah tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil.
Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi Tegangan
Input menjadi satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan oleh Komponen lainnya
didalam Rangkaian. Hanya dengan menggunakan dua buah Resistor atau lebih dan Tegangan
Input, kita telah mampu membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang sederhana.
Pengetahuan pembagi tegangan atau Voltage Divider ini sangat penting dan merupakan
rangkaian dasar yang harus dimengerti oleh setiap Engineer ataupun para penghobi
Elektronika. Terdapat dua bagian penting dalam merancang pembagi tegangan yaitu
Rangkaian dan Persamaan Pembagi Tegangan. Rangkaian pembagi tegangan berfungsi
membagi tegangan input menjadi beberapa bagian tegangan output. Pada contoh rangkaian
diatas, tegangan input Vin dibagi menjadi dua buah tegangan yaitu tegangan V1dan tegangan
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1
V2. Berdasarkan hukum ohm dapat diketahui bahwa nilai V1 sama dengan
kuat arus (I) kali Resistor (R1) dan V2 sama dengan kuat arus (I) kali Resistor (R2).
Sedangkan nilai I adalah tegangan Vin dibagi resistor total (Rtotal) yang merupakan hasil dari
resistor R1 ditambah resistor R2. Aplikasi rangkaian pembagi tegangan dapat dijumpai pada
rangkaian penguat transistor dengan bias pembagi tegangan. Selain itu pembagi tegangan
dapat dijumpai pada teori rangkaian Thevenin. Dalam ilmu elektronika banyak sekali cara
yang dapat di pergunakan untuk memperkecil atau membagi sebuah tegangan. Apabila kita
memiliki sebuah tegangan yang besar dan perlu untuk memperkecilnya kita bisa membaginya
dengan salah satu cara yaitu membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan. Dari rangkaian
pembagi tegangan di atas dapat disimpulkan bahwa, besarnya nilai tegangan output (Vo)
ditentukan oleh besarnya nilai resistansi atau hambatan pada R1 & R2. Voltage divider dapat
gunakan untuk beberapa hal, diantaranya adalah membuat tegangan referensi dari sumber
tegangan yang lebih besar, memberikan bias pada rangkaian penguat, memberikan bias pada
komponen elektronika aktif, dan masih banyak lagi lainnya.
Berikut adalah skema dasar rangkaian pembagi tegangan. Tegangan berfrasa, adalah
apabila ketiga faasa lilitan disusun dalam hubungan y diagram fasor dari tegangan ada fasa a
mecapai maksimum. Tegangan tiga frasa juga dinamakan tegangan saluran saluran ke-netral.
Ketiga tegangan saluran atau hokum tegangan kirchoff, tegangan jala-jala adalah tegangan
dengan kata-kata, persamaan-persamaan menyatakan bahwa pada suatu hubungan y, fasor
arus yang bersangkutan pada hubungan y pada arus jala-jala dan arus fasa sama besar
arusnya.pada kedua sistem hubungan y dan hubungan a dapat ditunjukkan bahwa daya sesaat
keseluruhan untuk ketiga fasa dari rangkaian 3-frasa setimbang tidak berpulsa menurut waktu.
Jadi dengan mengambil tiga titik waktu pada titik positif maksimum dari gelombang
tegangan fasa tegangan sesaat dari ketiga fasa tersebut. (A.E. Fitzgerald, Dkk.1992)
Pembagi tegangan adalah kombinasi seri resistor yang dipilih sehingga satu sumber tegangan
dapat memasok satu atau lebih voltase yang dikurangi. Pembagi tegangan yang akan
memberikan tegangan suplai E dan dua voltase yang dikurangi. Dalam prakteknya, beban
resistansi dihubungkan antara titik referensi ground (diambil terminal negative ) dan terminal
voltase kran A,B dan C. jika beban atau rangkaian ini memrlukan arus yang dapat diabaikan,
artinya keran tegangan pasukan secara efektif nol saat ini, pembagi tegangan dinyatakan di
ubah.maka satu-satunya arus sekarang adalah arus penerima 1, arus yang terbatas pada
jaringan pembagi, yang di dalam hal ini sama dengan tegangan supplay dibagi dengan
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1
BAB III
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan Fungsi
1. Baterai : 1 buah
Fungsi : Sebuah piranti yang digunakan untuk sumber listrik untuk piranti lainnya.
2. Voltmeter : 1 buah
Fungsi : Untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik.
3. Resistor ( 470 Ω, 20000 Ω) :2 buah
Fungsi : Penghambat atau penahan arus listrik sebelum arus listrik di salurkan.
4. Protoboard
Fungsi : Untuk tempat rangkaian sementara.
3.2 Bahan
1. Kabel penghubung secukupnya
5,95 V
9,23 V
4700 Ω 20K Ω
9,03V
9,23 V
2200 Ω 20K Ω
1,45 V
9,23 V
470 Ω 20K Ω
8,24V
9,23 V
220 Ω 20K Ω
% Deviasi =
x 100 %
% Deviasi = 1,63%
Vout 2
% Deviasi =
x 100 %
% Deviasi = 22,57%
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1
BAB V
5.1 Kesimpulan
1.Hubungan antara V1 dan V2 dengan harga tegangan yang berbeda yaitu semakin besar
tahanan pada R1 semakin besar pula tegangan V1 namun semakin kecil tegangan pada
V2 dengan R2 tetap.
2. Semakin jauh kedudukan potensiometer dari posisi pertama atau dari posisi 0 semakin
tegangan pada V1 namun tegangan pada V2 semakin kecil.
3. Aplikasi pembagi tegangan
Potensiometer
Potensiometer adalah variabel resistor yang dapat digunakan untuk
membuat/ merancang sebuah pembagi tegangan yang dapat diatur keluarannya.
Sensor Dengan Tahanan Sebagai Output
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan lebih fokus dalam melakukan praktikum.
2. Sebaiknya praktikan telah mengusai cara merangkai rangkaian pada protoboard.
3. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam memakai dan melakukan peralatan selama
praktikum .
Laboratorium Fisika Gelombang
Departemen Fisika
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara
Jl Bioteknologi No.1
DAFTAR PUSTAKA