You are on page 1of 13

ABDOMEN

TINJAUAN UMUM

Penyakit abdomen sangat sering di jumpai. Di amerika serikat, kira-kira 10% populasi
pria dewasa menderita penyakit tukak peptik. 5% populasi diatas umur 40 tahun menderita
penyakit divertikulum. Kanker usus besar merupakan neoplasma meligna teranyak kedua
yang menyerang orang amerika (kanker kulit terbanyak pertama). Kira-kira 120.000 kasus
baru didiagnosis setiap tahunnya,dan hampir 60.000 kematian terjadi setiap tahu.

Pada populasi amerika secara umum, kemungkinan menderita kanker kolorektal dari lahir
sampai usia 70 tahun adalah kira-kira 40%. Resiko untuk jenis kanker ini sangat berbeda-
beda diantara individu. Sebagian pasien,seperti yang menderita poliposil kongenital atau
kolitis ulseratif,mempunyai predisposisi untuk mengalami kanker kolon pada pasien dengan
poliosil pada oulasi di amerika serikat berkisar antara 1 dalam 7,000 smpai 1 dalam 10.000
kelahiran hidup. Resiko menderita kanker kolon pada pasien dengan kolitis ulseratif adalah
20%er dasawarsa.

Diet terbukti mempunyai hubungan dengan insidens kanker kolon. Indivdu dengan diet
rendah serat dan tinggi lemak mempunyai resiko yang lebih besar. Diagnosis fisik yang lebih
baik terbukti jelas menurunkan angka kematian karena kanker kolorektal.

STRUKTUR DAN FISIOLOGI

Untuk tujuan deskriptif rongga abdomen biasanya dibagi menjadi empat kuadran. Dua garis
khayal bersilangan di pusar dan membagi abdomen menjadi kuadran kanan atas dan kanan
bawah, dan kuadran kiri atas dan kiri bawah. Satu garis ditarik dan sternum ke tulang pubis
melalui pusar. Dengan demikian terbentuklah empat kuadran dan organ perut di dalam tiap
kuadran.

Cara deskripsi lainnya membagi abdomen menjadi sembilan daerah;


epigastrium,umbilikus,suprapubis,hipokondrium kanan dan kiri,lumbal kanan dan
kiri,inguinal kanan dan kiri. Dua garis khayalan ditarik dengan memerpanjang garis
midklavikular sampai kepertengahan ligmen inguinal. Membentuk batas lateral muskulus
rektus abdominus. Dua garis sejajar dibuat tegak lurus dengan garis: satu pada margo kosta
dan lainnya pada spina iliaka anterior superior. Yang lazim diakai hanya nama tiga daerah di
bagian tengah.

Pemeriksa harus menguasai struktur abdomen yang terletak pada tiap daerah. Organ-organ
yang ada pada masing-masing dari empat kuadran. Karena ginjal , duodenum,dan pankreas
merupakan organ posterios, kelainan ada organ-organ ini tidak mungkin teraba pada orang
dewasa. Pada anak-anak dimana otot perutnya belum berkembang, masa ginjal dapat diraba.

Ketika makanan melintasi esofagus, suatu lesi yang menimbulkan sumbatan dapat
menyebabkan disfagia atau kesulitan menelan. Reluks gastro-esofagus dapat menimbulkan
rasa terbakar (heartbrun). Ketika makanan yang sudah tercerna sebagian memasuki
lambung,terjadi relaksasi lambung. Jika reaksasi ini tidak terjadi, mungkin timbul rassa
kenyag dini,atau nyeri. Lambung berfungsi sebagai waduk makanan yang mensekresikan
getah lambung dan menimbulkan aktivitas peristaltik dengan dinding ototonya. Dua sampai
tiga liter getah lambung dihasilkan setiap hari oleh lapisan lambung danmempengaruhi
pencernaan protein. Bahan setengah cair seperti krem, yang dihasilkan oleh pencernaan
makanan oleh lambung disebut kimus. Sekresi getah lambung dapat menimbulkan nyeri jika
ada tukak pepptik. Pengsongan lambung secara intermiten terjadi kalau tekanan intragastrik
mengatasi tahanan sfingter pilorus. Pengosongan lambung biasanya lengkap dalam waktu 6
jam setelah makan. Setiap sumbatan terhadap pengosongan lambung dapat menimbulkan
muntah.

Masuknya kimus dari lambung ke dalam duodenum merangsang sekresi enzim pankreas dan
koontraksi kandung empedu. Aliran getah pankreas berlangsung maksimal kira-kira 2 jam
setelah makan; pengeluaran hariannya adalah 1-2 liter. Ketiga enzimnya, lipase, emilase, dan
trisin, berturut-turut untuk pencernaan lemakkarbohidrat,dan protein. Kimus dan efek
netralisasi ktiga enzim inni mengurangi keasaan isi duodenum dan menghlangkan nyeri
karena tukak peptik duodenum. Nyeri karena peradangan akut kandung empedu atau
pankreatitis akan memburuk pada fase dari siklus pencernaan ini.

Makanan yang dicerna melanjutkan perjalanannya melalui usus halus,tempat terjadinya


pencernaan dan penyerapan selanjutnnya. Gangguan produksi empedu atau pengeluaranna
dari kandung empedu akan menyebabkan berkurangnya pencernaan dan penyrapan
lemak,sehingga timbuldiare. Batu kkandung empedu dapat terbentuk sebagai akibat diet atau
predisposisi herediter.
Hati berfungsi menghasilkan empedu; mendeteksifikasi produk perantara pada proses
pencernaan makanan,dan metaboisme protein,lemak dan arbohidrat. Pengeluaran empedu
setiap hari adalah kira-kira 1 liter. Apabila hati tidak berfungsi secara normal ,dapat terjadi
ikterus,asites,dan koma.

Jejenum dan ileum mencernakan dan menyerap lebih lanjut bahan nutrien. Asam empedu dan
vitamin B12 diserap diileum. Warna tinja disebabkan oleh adanya sterkobilin,suatu metaboit
bilirubin,yang disekresikan dalam emppedu. Jika empedu tidak mmengalir ke dalam usus
halus, tinja menjadi berwarna seperti tanah liat dan disebut akolik, atau bebas empedu.

Kolon berfungsi mengambil sebanyak mungkin air dan elektrolit yang tersisa dari kimus.
Kira-kira 600cc cairan memasuki kolon setiap hari, dan hanya 200ml air dieksresikan
didalam tinja setiap hari. Gangguan fungsi kollon menyebabkan diare atau konstipasi.
Kantong aneurisma pada mukosa kolon dappat menyebabkan perdarahan; jika
terinfeksi,timbul nyeri. Obstruksi kolon menimbulkan nyeri hebat. Tumor dapat menyebabka
obstruksi ata perdarahan.

TINJAUAN GJALA SPESIFIK

Gejala-gejala penyait abdomen yang paling sering ditemukan adalah :

 Nyeri
 Mual muntah
 Perubahan buang air besar
 Perdarahan rektum
 Ikterus
 Distensi abdomen
 Massa
 Pruritus(gatal)

NYERI
Nyeri mungkin merupakan gejala terpenting penyakit abdomen. Meskipun neoplasia
abdomen mungkin tidak nyeri, kebanyakan pnyakit abdomen bermanifestasi sebagai
nyeri. Nyeri dapat disebabkan oleh iritasi mukosa,sp-asme otot –polos,iritasi
peritonium ,pembengkakan kapsul,atau perangsngan saaf secara langsung. Pasien
dengan nyeri abdomen harus didiagnosis dan diberi terapi dengan cepat. Nyeri hebat
dan yang membangunkan pasien dari tdurnya mungkin berkaitan dengan perforasi
akut. Peradangan atau torsi suatu organ prerut. Batu di dalam saluran empedu atau
ginjal dapat ula menimbulkan nyeri hebat. Ruptur akut pada tuba falopii yang
disebabkan oleh kehamilan ektopik,perforasi suatu tukak peptik,peritonitis,atau
pankreatitis akut menyebabkan nyeri yang sedemikian hebatnya. Sehingga dapat
menimbulkan pingsan.
Nyeri yag timbul dari usus halus biasanya dirasakan didaerah umbilikus atau
epigastrium, misalnya, nyeri karena ependisitis akut dimulai diumbilikus.
Nyeri pada ependisistis akut berjalan dari umbiikus kekuadran kanan bawah dalam
waktu kira-kira 1-3 jam setelah pereistiwa pertama. Nyeri dada yang diikuti dengan
nyeri abdomen harus membangkitkan kecurigaan akan terjadinya aneurisme aorta
disekta.
Nyeri tukak lambung yang mengalami perforasi sering dilukiskan sebagai panas
seperti terbakar,aneurisma disekta sebagai robekan.
Nyeri alih sering memberikan wawasan mengenai penyebabnya. Nyeri aih adalah
istiah yang dipakai untuk melukiskan nyeri yang berasal dari organ dalam tetapi
dilukiskan leh pasien sebagai terletak didinding perut atau dada,bahu,rahang,atau
daerah lain yang dipasok oleh saraf somatik. Misalnya nyeri bahu kanan dapat timbul
pada kolesistitis akut,nyeri testis dapat timbul pada koik ginjal atau apendisitis.
Waktu terjadinya dan faktor-faktor yang memperburuk ata memperingan gejala
(misalnya makan atau defekasi) adalah sangatpenting. Nyeri epigatrium periodik yang
terjadi ½ sampai 1 jam setelah makan adalah gejala klasik tukak peptik pada ambung.
Pasien denga tukak peptik duodenal menderita nyeri 2-3 jam setelah makan atau
sebelum jadwal makan berikutnya. Makanan cenderung mengurangi nyeri, terutama
pada tukak duodenal.
Perforasi tukak duodenum padapankreas daat menyebabkan nyeri punggung yang
menyertai masalah ortopedik. Nyeri nokturnal adalah suatu gejala klasik pada
penyakit tukak peptik duodenum. Nyeri setelah makan mungkin berkaitan pula
dengan penyakit vaskular pada visera abdomen. Trias ini dijumpai pada angina
abdomen yang disebabkan oleh penyakit vaskular obstruktif pada aksis selik atau
arteri mesentrika superior.
MUAL DAN MUNTAH
Muntah biasanya disebabkan oleh iritasi kuat pada peritoneum yang disebabkan oeh :
1. Perforasi organ abdomen
2. Obstruksi duktus bilier, ureter atau usus.
3. Toksin. Muntah yang disebabkan oleh p-erforasi jarang bersifat masif.
Obstruksi duktus bilier atau duktus lain menimbulkan peregangan dinding otot
yang menyebabkan muntah episodik yang terjadi pada puncak nyeri. Obstruksi
usus menghalangi isi usus berjalan kearah distal, sebagai akibatnya muntah
mengandung isi usus tersebut. Toksin biasanya menyebabkan muntah terus-
menerus. Perdarahan intraperitoneal dapat terjadi tanpa muntah.
Pada apendisitis nyeri biasanya terjadi beberapa jam sebelum muntah. Sifat
bahan yang dimuntahkan dapat membantu menentukan penyebabnya. Gastritis
akut menyebabkan pasien memunthkan isis lambung. Kolik bilier
menyebabkan muntah yang mengandung empedu, atau berwarna kuning
kehijauan. Obstruksi usus sering menyebabkan pasien memuntahkan bahan
yang mengandung empedu diikuti dengan cairan berbau tinja. Mua tanpa
muntah merupakan gejala lazim pada pasien dengan penyait hepatoseluler
kehamilan dan penyakit metastatik. Mual berkaitan dengan gangguan
pendengara dan tinitus pada pasien dengan penyakit meniere.

PERUBAHAN BUANG AIR BESAR


Diare yang timbul secara akut setelah makan mengarah kepada infeksi akut
atau toksin. Tinja cair sering berkaitan dengan prosesperadangan usus halus.
Shigelosis adalah penyakit yang sembuh sendiri (self-limited) pada usus halus
yang menyebabkan diare berdarah. Amebiasis juga erkaitan dengan diare
berdarah. Diare yang dselingi dengan konstipasi sering dijumpai dengan
pasien kanker kollon atau divertikulitis. Sering buang air besar lazim sring
dijumpai pada penyakit kolon kiri, sedangkan tinja encer dijumpai pada
penyait peradangan usus yang berat dan enteropati yang menghilangan
protein. Setiap proses peradangan pada usus halus atau kolon dapat
menyebabkan darah bercampur tinja atau makanan tidak tercerna. Sindrom
kolon iritabel secara klasi menyebabkan diare lebih banyak terjadi diagi hari.
Perubahan diameter tinja adalah penting. Tinja yang diameter sebesa pensil
dapat disebabkan oleh kartoma anus atau bagian distal rektum. Perubahan
warna tinja adalah penting. Tinja yang berwarna seperti tanah lemung
menunjukkan tidak ada empedu. Hal ini dapat disebabkan oleh obstruksi aliran
empedu dari kandung emedu atau berkurangnya produksi empedu. Perubahan
berat badan penting pada gejala konstipasi. Peningkatan berat badan
menunjukkan berkurangnya metabolisme yang dijumpai pada hipotiroidisme,
penurunan berat badan mungkin beraitan dengan kanker kolon.

PERDARAHAN REKTUM

Perdarahan mungkin bermanifestasi sebagai darah segar, darah yan bercampur dengan tinja,
atau tinja hitam seperti the. Darah merah segar melalui rectum, yang dikenal pula sebagai
hematokezia, dapat terjadi pada tumor kolon, penyakit diverticulum, atau colitis ulseratif.
Darah yang bercampur tinja dapat disebabkan oleh colitis ulseratif,penyakit
diverticulum,tumor,atau hemoroid.

Tenesmus adalah mengejan yang nyeri,terus-menerus,dan tidak efektif untuk mengeluarkan


tinja. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan atau tumor pada bagian distal rectum atau
anus. Perdarahan hemoroid adalah penyebab umum hematokezia dan garis darah pada tinja.

Melena adalah tinja hita seperti yang disebabkan oleh perdarahan diatas bagian pertama
duodenum dengan pencernaan parsial pada hemoglobin. Pertanyaan mengenai melena adalah
penting. Cara yang berguna dalam mengajukan pertanyaan seperti ini adalah dengan cara
memperlihatkan selang warna hitam pada stetoskop dan bertanya “apakah tinja anda pernah
berwarna seprti ini ?” jika ditanyakan secara langsung apakah iya pernah mengeluarkan tinja
yang berwarna hitam, pasien mungkin mengatakan iya, dengan menyamakan tinja (normal)
yang berwarna gelap dengan tinja hitam.

Adanya tinja berwarna keperakan adalah jarang tetapi patognomonik untuk tinja akholik
dengan melena, suatu keadaan yang disebabkan oleh kanker ampula vateri diduodenum.
Kanker ini menyebabkan obstruksi bilier, dan kepinan kankernya dilepaskan, sehingga
menyebabkan melena.

IKTERUS

Adanya icterus (kuning) harus membangkitkan kewaspadaan pemeriksa bahwa ada penyakit
parenkim hati atau obstruksi terhadap aliran empedu. Adanya icterus, atau kuning,
disebabkan oleh berkurangnya ekskresi bilirubin terkonjugasi dalam empedu. Ini dapat
disebabkan oleh obstruksi bilier intrahepatic, dikenal sebagai”icterus medik” atau oleh
obstruksi bilier ekstahepatik, yang dikenal sebagai”icterus bedah”.

Hepatitis virus berkaitan dengan hilang nafsu makan,tidak menyukai rokok,mual,dan muntah.
Hepatitis A mempunyai rute penularan fekal-oral dengan masa inkubasi 2-6 minggu.
Penyakit ini berkaitan dengan makan kerang mentah. Hepatitis B ditularkan melalui darah
dengan masa inkubasi 1-6 bulan. Petugas kesehatan mempunyai resiko yang lebih besar
untuk menderita hepatitis. Setiap kontak dengan individu yang menderita hepatitis
menyebabkan seseorang mempunya resiko yang lebih besar untuk menderita hepatitis virus.
Icterus yang berkembang secara lambat yang berkaitan dengan tinja berwarna lempung dan
urine berwarna “coca cola” adalah obstruksi icterus, baik inta maupun ekstahepatik. Icterus
yang berkaitan dengan demam dan menggiil adalah kolanitis sampai terbukti bukan.

Kolangitis dapat disebabkan oleh statis empedu yang disebabkan oleh batu empedu didalam
pembuluh empedu yang atau kanker kaput pancreas. Untuk menentukan apakah bahan kimia
dipakai dalam pekerjaan psien atau hobinya, karena mereka mungkin berkaitan dengan
penyebab icterus. Ada bahan kimia industry dan obat-obatan yang berkaitan dengan penyakit
hati. Zat-zat ini mungkin menyebabkan penyakit seperti hepatitis
virus,kolestatis,granuloma,atau tumor hati. Pemaparan dengan korban tetraklorida dan vinil
klorida sudah dikenal dapat menyebabkan penyakit hati.

DISTENSI ABDOMEN

Distensi abdomen mungkin berkaitan dengan peningkatan gas di dalam saluran cerna atau
ada asites. Peningkatan gas dapat disebabkan oleh malabsorpsi, kolon iritabel, atau penelanan
udara (aerofagia). Asites dapat disebabkan oleh berbagai macam penyebab, seperti sirosis,
gagal jantung kongestif, hipertensi portal,peritonitis,atau neoplasia.

Distensi gas yang berkaitan dengan makan bersifat intermiten dan hilang dengan flatus atau
bersendawa. Pasien denan asites mengalami peningkatan lingkaran perut secara tidak kentara
yang terlihat pada bertambahnya ukuran ikat pinggang secara progresif. Hilangya selera
makan sering dikaitkan dengan sirosis dan keganasan,meskipun stadium akhir gagal jantung
kongestif mungkin menimbulkan gejala ini pula. Sesak nafas dana sites mungkin merupakan
gejala gagal jantung kongestif,tetapi mungkin sesak nafas itu sendiri mungkin disebabkan
oleh berkurangnya kapasitas paru-paru yang disebabkan oleh asites karena penyebab lain.
MASSA

Massa abdomen mungkin neoplasma atau hernia.

Hernia abdominalis adalah tonjolan dari kavum peritoneum, da nisi peritoneum masuk ke
dalam tonjolan ini. Isinya mungkin omentum,usus,atau kandung kemih. Hernia abdominalis
mungkin inguinalis,femoralis,umbilikalis,atau interna, tergantung pada lokasinya. Keluhan
tersering adalah benjolan, yang mungkin nyeri atau tidak nyeri. Suatu hernia inguinalis
mungkin ditemukan sebagai massa dilipat paha atau skrotum. Komplikasi hernia adalah
obstruksi usus dan strangulasi usus karena terganggunya suplai darah. Suatu hernia dikatakan
“dapat direduksi” kalua isinya dapat dikosongkan dengan tekanan atau perubahan sikap
tubuh.

Gejala massa abdomen yang berdenyut harus membangkitkan kewaspadaan pemeriksa akan
kemungkinan aneurisma aorta.

PRURITUS

Pruritus atau gatal adalah suatu gejala yang lazim dijumpai. Gatal yang timbul diseluruh
tubuh mungkin merupakan gejala gangguan kulit difus,atau manifestasi penyakit ginjal atau
hati kronis. Gatal hebat mungkin “ misalnya dermatitis herpetiformis, suatu penyakit dimana
timbul lepuh pada bokong,bahu,siku,dan lutut. Berkaitan dengan limfoma atau penyakit
Hodgkin, dan juga keganasan pada saluran cerna. Pada orang berusia lanjut, pruritus mungkin
pula disebabkan oleh kulit kering saja. Pruritus ani adalah gatal setempat pada kulit anus.
Keadaan ini mempunyai banyak penyebab, termasuk fistula, fisura,psoriasis,parasite,hygiene
buruk, dan diabetes.

DAMPAK PENYAKIT USUS INFLAMATORIK TERHADAP PASIEN

Penyakit usus inflamatorik merupakan sekelompok penyakit dengan etiologi yang tidak
diketahui. Gejala yang ditimbulkan tergantung pada lokasi, luas, dan keadaan akut lesi inflamatorik
itu. Ciri-ciri yang lazim dijumpai dalah demam, anoreksia, penurunan berat badan, tidak enak perut,
diare, rasa buang air besar yang sangat mendesak, dan pendarahan rektal. Ini adalah suatu penyakit
kronis, dapat sangat mengganggu , sering mengakibatkan perbedaan berulang, pembentukan fisula,
dan kanker.
Penyakit usus inflamatorik dapat menyebabkan pasiennya tida dapat sekolah dan bekerja
untuk waktu yang lama, gangguan kehidupan keluarga, malabsorpsi, malnutrisi dan sering dirawat
dirumah sakit. Sebagai akibatnya, pasien dengan penyakit usus inflamatorik mempunyai banyak
masalah psikologis. Bayangkan jika kita harus buang air besa yang cair dan berdarah 10-30 kali
sehari. Dampak psikologisnya sangat besar sekali, terutama pada ewasa muda. Perkembangan
seksual mungkin terlambat karena malnutrisi. Perkembangan social juga terlambat. Karena harus
tetap berada di dekat kamar mandi kecil, kemampuan pasien untuk mengembangkan pola
berkencan yang normal akan terhambat. Pasien-pasien ini sering kali tidak matang secara social, dan
lazim dijumpaiintroversi social. Karena keharusan, mereka harus berada diruma . kehidupan mereka
berputar di sekitar kebiasaan buang air besar mereka.

Pada kebayakan kasus ada korelasi antara beratnya penyakt fisik dan tingkat gangguan emosional.
Ketergantungan merupakan ciri paling sering dilaporkan ditemukan pada pasien dengan penyakit
usus inflamatorik. Kemarahan yang ditekan , supresi perasaan , dan ansietas juga lazim dijumpai.
Dikatakan bahwa banyak pasien secara terus menerus mempnyai keinginan untuk melepaskan diri
dari kejadian-kejadian didalam hidup mereka. Ciri ini apat diwujutkan melalui diare. Ciri penting
lainya pada pasien-pasien ini adalah obsesif –kompulsif. Watak obsesif yang jelas menjadi lebih
nyata kalau pasien ini sakit. Adalah has bahwa pasien terus menerus merasa cemas mengenai apa
yang sedang terjadi didalam ususnya. Pasien-pasien ini cerdas, sering kali sudah membaca banyak
kepustakaan, termasuk buku teks medis mengenai penyakit mereka.

Penyagkalan biasanya tidak menjadi gejala yang menonjol. Sebaliknya, pasien-pasien ini
secara obsesif memusatkan perhatian kepada rincian mengenai kebiasaan buang air besar mereka.

Masalah seksual lazim dijumpai. Minat dan partisipasi dalam aktifitas seksual cendrung
terjadi pada tingkat rendah. Banyak diantara individu ini lebih suka dimanja seperti anak kecil dan
sebagian besar menolak kontak genital apa saja. Paien cendung menganggap aktivitas seksual dalam
istilah anal, seperti “kotor”;”najis”;atau “menjijikkan”. Mereka memilih-milih dalam hal kontak
tubuh , bau,dan sekres. Hilangnya libido dan brkurangnya dorongan seksual dapat dikaitkan denga
ketakutan mereka harus buang air besar selama koitus, takut menderita nyeri perianal, atau takut
bahwa koitus mungkin akan lebih memperburuk gangguan usus mereka.

seringnya perawatan di ruma sakit menyebabkan ansietas dan depresi, yang memperburuk
penyakit mereka. Ketakutan akan kanker mungkin menjadi alas an depresi yang merupakan respon
umum terhadap penyakit mereka. Tela terbukti bahwafaktor-faktor emosional pentin dalam
mempertahankan dan memperpanjang serangan yang ada.
Prestasi sekolah menurun karena pasien dewasa muda ini terpaksa absen dari sekolah ,
sehingga lebih memperbesar ansietasnya.

Komplikasi utama yang sering tidak disarai pada penyakit usus inflamatorik adalah
Penyalahgunaan obat. Sebagai akibat nyeri kronis, sampai 5% pasien dengan penyakit usus
inflamatorik mempenyai ketergantungan fisik terhadap narkotika oral. Lebih banyak lagi secara
psikologis tergantung pada obat-obat engendalian nyeri banyak pasien dengan colitis ulseratif
memerlukan ileostomi. Ketakutan akan cacat, hilangnya percaya diri, dan kemungkinan hilangnya
kebersihan, dan ketakutan terhadap kebocoran yang tidak terduga-duga lazim dijumpai.

Waktu untuk mendengarkan dan minat terhadap masalah pasien penting untuk
memperoleh kepercayaan pasien. Mendengarkan dapat mengungkapkan dan membantu membuka
seluk-beluk masalah emosional, yang mungkin menjadi sumber eksaserbasi penyakit usus ini.
Berbicara dengan pasien mungkin lebih efektif ketimbang obat anti radang atau penenang. Diskusi
yang cermat dan bijaksana mengenai penyakit ini akan memperkuat hubungan dokter-pasien dan
juga menghasilkan manfaat terapeuti yang tidak ternilai.

Pemeriksaan fisik

Alat alat yang diperlukan untuk pemeriksaan abdomen dan rectum adalah sebagai berikut:
stetoskop, sarung tangan, lubrikan, tisu, kertas dan reagen untuk memeriksa darah samar.

Pemeriksan fisik perut meliputi

 Inspeksi
 Auskultasi
 Perkusi
 Palpasi
 Pemeriksaan rectum
 Tehnik khusus

Inspeksi
Evaluasi Penampilan Umum
Pemberian umum pasien sering memberikan informasi berharga mengenai sifat
penyakitnya.pasien dengan kolik ginjal atau empedu terlihat benar-benar menggeliat
di tempat tidur. Mereka terus-menerus menggeliat dan tidak bias menemukan posisi
yang nyaman, Sebaliknya, pasien dengan peritonitis yang menderita nyeri hebat kalua
bergerak secara khas tetap berdiam diri di tempat tidur karena setiap gerakan sekecil
apapun akan memperberat rasa sakitnya. Mereka mungkin berbaring ditempat tidur
dengan lutut ditarik keatas untuk membantu merelaksasikan otot-otot perut dan
mengurangi tekanan intra-obdominal. Pasien yang pucat dan berkeringat mungkin
menderita syok awal karena pankreatitis atau perforasi tukak lambung.

Menentukan Frekuensi Pernapasan


Frekuensi pernafasan meningkat pada pasien dengan peritonitis generalisata,
perdarahan intra-abdomen, atau obstruksi usus.

Inspeksi Kulit
Periksalah kulit dan sklera untuk melihat adanya icterus(kuning). Kalua mungkin,
priksalah adanya icterus dalam cahaya alamiah, karena cahaya lampu pijar akan
menutupi adanya icterus.
Inspeksi dilakukan pula untuk melihat adanya spider angioma. Spider angioma
mempanyai tingkat sensitivitas dan spesifik karena juga dijumpai pada kehamilan dan
penyakit vascular kolagen.

Inspeksi Tangan
Kuku diperiksa dengan melihat adanya perubahan didasar kuku, terutama peningkatan
ukuran lunula. Jari-jari pasien dengan sirosis yang memperlihatkan kuku “separuh dan
sepruh” diperlihatkan dalam gambar XI E.

Inspeksi Wajah
Apakah matanya cekung ? apakah ada daerah temperal cekung ? ini adalah tanda-
tanda kelemahan dan nutrisi buruk.
Kulit disekitar mulut dan mukosa oral dapat memberikan petunjuk mengenai
gangguan saluran cerna. Endapan melanin di sekitar dan di dalam rongga
mulut,terutama mukosa pipi,mengarah kepada sindrom peutz jeghers. Telengiektasi
pada bibir dan lidah mengarah kepada sindrom oster-weber-rendu. Pada sindrom ini
ada teleangiektasi multiple diseluruh saluran cerna. Teleangiektasi ini dapat berdarah
secara tidak kentara, sehingga menyebabkan anemia, lesi oral yang secara klasik
ditemukan pada pasien dengan sindrom Oster-weter-Rendu.
Inspeksi Abdomen
Kontur abdomen harus diperiksa. Abdomen yang skafoid, ato konkaf, mungkin
berkaitan dengan kakeksia, abdomen protuberan mungkin disebabkan oleh distensi
usus oleh gas,asites,organomegali,atau obesitas. Kalua seorang pasien dengan asites
berdiri, cairannya masuk kedalam perut bawah, kalua ia berbaring terlentang,
cairannya menonjol dipinggul. Jika pasien dengan asites berbaring pada sisi tubuhnya,
cairannya mengalir kesisi yang lebih rendah. Pasien dengan abdomen protuberan yang
disebabkan oleh asites karsinomatosa.
Pemeriksa harus memusatkan perhatiannya kepada abdomen untuk melukiskan secara
memadai adanya ketidaksimetrisan,distensi,massa atau gelombang peristaltic yang
dapat dilihat. Amati abdomen dari atas,untuk mencari tanda-tanda yang sama.
Inspeksi abdomen untuk mencari adanya stria dan parut dapat memberikan data yang
berharga. Stria perak adalah tanda peregangan yang konsisten dengan penurunan berat
badan. Stria ungu-merah muda adalah tanda klasik kelebihan adrenokortikal.
Umbilicus yang tereversi sering menjadi tanda peningkatan tekanan abdominal,
biasanya karena asites atau massa yang besar. Suatu hernia umbilical dapat pula
menyebabkan eversi umbilicus.
Ekimosis massif dapat terjadi di daerah ini sebagai akibat pankreatitis hemoragik atau
strangulasi usus. Penemuan ini disebut tanda Grey Turner.
Tanda Cullen adalah umbilicus kebiru-biruan yang disebabkan oleh hemoperitoneum
karena sebab apapun.

Inspeksi Hernia

You might also like