You are on page 1of 16

TUGAS TEORI AKUNTANSI

“REVENUE”

Disusun oleh:

Andrian Ubaidilah Aziz (120110150057)

Yosa Galuh Aprillian (120110150059)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
waktu, kesehatan dan pemikiran yang baik sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Teori
Akuntansi mengenai “Revenue” sesuai dengan waktu yang kami rencanakan.
Dalam hal ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini, antara lain:
1. Dr. H. Memed Sueb, SE.,MS,Ak selaku dosen pada mata kuliah teori akuntansi
2. Teman-teman penulis yang senantiasa menyemangati penulis dan memberi masukan
dalam pengerjaan makalah pengantar manajemen ini.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dalam penulisan makalah ini
kedepannya.

Bandung, 13 September 2017


Penulis,

i|Revenue
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii

BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Tujuan Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

BAB 2 PEMBAHASAN
Definisi Pendapatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
Pandangan Perilaku Pendapatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Pengakuan Pendapatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Pengukuran Pendapatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan
dalam Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13

ii | R e v e n u e
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi adalah hal yang penting dan sangat dibutuhkan dalam proses bisnis
perusahaan. Akuntansi memberikan pedoman kepada perusahan dalam melakukan proses
pencatatan penggolongan atau pengklasifikasian, pengikhtisaran, hingga penyusunan
laporan keuangan. Dalam setiap prosesnya itu, akuntansi memilki prosedur dan aturan yang
akan dapat meningkatkan kualitas informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.
Output dari proses akuntansi adalah dihasilkannya laporan keuangan yang akan
digunakan pihak internal dan eksternal dalam mengambil keputusan. Hal ini karena kinerja
perusahaan akan dapat dilihat pada laporan keuangannya. Laporan keuangan ini terdiri dari
beberapa jenis, yaitu laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Salah satu jenis laporan keuangan yang sering digunakan oleh pihak eksternal maupun
internal dalam mengambil keputusan adalah laporan laba rugi. Dalam laporan laba rugi ini
akan tersaji informasi mengenai pendapatan-pendapatan dan beban-beban perusahaan yang
kemudian dapat dilihat apakah perusahaan mengalami laba atau bahkan menderita kerugian
dalam menjalankan bisnisnya. Pendapatan yang tersaji dalam laporan laba rugi ini adalah
salah satu isntrumen utama dalam melihat kinerja perusahaan. Hal ini karena pendapatan
adalah sesuatu yang sangat penting dalam setiap perusahaan. Tanpa ada pendapatan,
mustahil akan didapat penghasilan atau laba.
Dari penjelasan di atas, dalam rangka memperdalam pemahaman tentang pendapatan
suatu perusahaan, penulis tertarik untuk menangkat materi dan pembahasan mengenai
pendapatan ini dalam sebuah makalah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi pendapatan?
2. Bagaimana pandangan perilaku pendapatan?
3. Bagaimana pendapatan dapat diakui?
4. Bagaimana proses pengukuran pendapatan?

1|Revenue
5. Bagaimana penyajian dan pengungkapan pendapatan dalam laporan keuangan?

1. 3. Tujuan Pembahasan
Pembahasan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perlakuan pendapatan pada dan
juga penyajiannya pada laporan keuangan berdasarkan Teori Akuntansi yang berlaku.

2|Revenue
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendapatan


Pendapatan adalah elemen kunci dalam sebuah laporan keuangan dan cukup penting bagi
para penyaji dan pengguna laporan keuangan. Pendapatan yang dilaporkan mencerminkan
kegiatan operasi perusahaan di masa lalu dan biasanya digunakan untuk memprediksi
kinerja di masa yang akan datang. Ada beberapa pendapat mengenai definisi pendapatan
berikut, yaitu:
a. Federal Accounting Standard Board (FASB)
Menurut FASB pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan aktiva suatu entitas atau
penurunan hutang ( kombinasi keduannya ) dari penyerahan atau produksi barang,
penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama yang berlangsung
terus-menerus dari entitas tersebut.
b. PSAK 23
Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomik yang timbul dari
aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
c. Paton dan Littlekon
Pendapatan dapat ditinjau dari aspek fisik dan aspek moneter. Dilihat dari aspek fisik,
pendapatan merupakan hasil akhir dari suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan
laba. Hasil akhir dari aliran fisik tersebut berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari
proses produksi. Dengan demikian pendapatan dapat diartikan sebagai produk
perusahaan, karena pendapatan ditimbulkan dan melekat dalam seluruh aliran kegiatan
perusahaan. Aliran fisik melibatkan beberapa hal seperti kegiatan menghasilkan dan
menjual output serta objek kegiatan yang berupa produk itu sendiri. Sedangkan aliran
moneter melibatkan peristiwa naiknya nilai perusahaan karena kegiatan produksi dan
obyek peristiwa yang berupa jumlah rupiah aktiva yang dihasilkan atau dijual.
d. IASB

3|Revenue
Pendapatan merupakan bagian dari Income, yang merupakan peningkatan manfaat
ekonomik dalam periode akuntansi dalam bentuk peningkatan aset atau penurunan
liabilitas yang berasal dari peningkatan equitas selain dari kontribusi dari pemilik.
e. Rosjidi ( 1999:128 )
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan jumlah kewajiban
perusahaan, yang timbul dari transaksi penyerahan barang dan jasa atau aktivitas usaha
lainnya dalam suatu periode yang dapat diakui dan diukur berdasarkan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Dalam pengertian ini pendapatan yang diperoleh dari
transaksi penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya itu adalah yang
berhubungan secara langsung dengan kegiatan untuk memperoleh laba usaha yang
dapat mempengaruhi terhadap jumlah ekuitas pemilik.
f. Belkoui (2000:178)
Pendapatan diinterprestasikan sebagai aliran masuk asset bersih yang berasal dari
penjualan barang dan jasa.; aliran keluar barang atau jasa dari perusahaan kepada
pelanggan; dan produk perusahaan yang dihasilkan dari penciptaan barang atau jasa
oleh perusahaan selama periode waktu tertentu.
Dari beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, dapat dilihat karakteristik utama
yang mendefinisikan pendapatan, yaitu sebagai berikut:
a) Adanya aliran masuk atau kenaikan aset
b) Kegiatan yang merepresentasikan operasi atau aktivitas utama atau sentral yang
berkelanjutan.
c) Diperoleh dari pelunasan, penurunan, atau pengurangan kewajiban
d) Dihasilkan oleh suatu entitas bisnis
e) Hasil penjualan produk perusahaan
f) Menyandang beberapa nama atau mengambil beberapa bentuk
g) Mengakibatkan kenaikan ekuitas.

2.2 Pandangan Perilaku Pendapatan


Pendapatan bukan hanya sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan. Pendapatan
merupakan ukuran kinerja kotor entitas sebagai keuntungan bisnis. Beban dilihat sebagai

4|Revenue
perwakilan dari 'upaya' perusahaan, kemudian dicocokan hasil pendapatan dan beban dalam
laporan laba sebagai 'pencapaian bersih' dari perusahaan. Ini adalah pandangan perilaku
pendapatan, beban dan keuntungan.
Pandangan perilaku pendapatan menunjukkan bahwa pendapatan (dan keuntungan)
muncul karena sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan. Semua kegiatan perusahaan
merupakan bagian dari proses produktif.

2.3 Pengakuan Pendapatan

2.3.1 Perspektif Historis tentang Pendapatan


Dilihat dari sudut pandang historis atau sejarah, konsep pengakuan pendapatan tercipta
karena:
a) Keuntungan (laba) yang dihasilkan oleh kegiatan usaha yang menambah nilai
bersih dari perusahaan secara terus-menerus;
b) Penekanan oleh para ahli bahwa laba dan pendapatan harus direalisasikan;
c) Pengembangan ilmu tentang pengakuan pendapatan;
d) Pengakuan pendapatan adalah hal yang sangat mendasar dalam teori akuntansi;
e) Sebagai pemisah antara modal dan keuntungan.

2.3.2 Kriteria Pengakuan Pendapatan


Terdapat tiga kriteria dalam pengakuan pendapatan yaitu:
a) Keterukuran nilai asset
Terjadinya pendapatan dapat dilihat ketika adanya pemasukan yang meningkatkan
nilai dari total asset dan ekuitas perusahaan secara bersamaan. Jika tidak ada
pemasukan yang meningkatkan nilai asset maka pendapatan tidak bisa diakui.
Pemasukan yang meningkatkan nilai asset dan ekuitas itu harus juga diukur dengan
handal. Peningkatan nilai asset tidak bisa diakui sebagai pendapatan jika peritiwa
tersebut belum bisa diestimasi dengan jelas dan belum bisa dipastikan akan
diterima. Keterukuran ini juga berhubungan dengan tingkat kolektabilitas. Semakin
lama periode penagihan, semakin tidak pasti semua uang akan dikumpulkan.
b) Terjadinya transaksi

5|Revenue
Suatu pendapatan hanya bisa diakui jika transaksinya telah benar-benar terjadi.
Ketika pihak pihak luar menunjukan kemauan untuk membayar harga tertentu
untuk produk perusahaan, transaksi tersebut merupakan bukti objektif adanya
peningkatan nilai di perusahaan dan pedapatan bisa diakui.
c) Proses penghimpunan secara substansial telah selesai
Kriteria ini berfokus pada anggapan bahwa pendapatan tidak dihasilkan (diperoleh)
sampai perusahaan telah melakukan sebagian besar kegiatan dimana perusahaan
memperoleh pendapatan. Agar kriteria ini berlaku, pendapatan tidak dianggap telah
diterima sampai perusahaan telah melakukan sesuatu. Misalnya, penandatanganan
kontrak dalam banyak kasus tidak menghasilkan pendapatan karena tidak ada
kinerja penjual pada saat itu.

2.3.3 Kriteria Pengakuan Pendapatan Menurut FASB


Pengakuan pendapatan yang diajukan oleh Financial Accounting Standard Board (FASB)
ada dua kriteria yaitu sebagai berikut:
a) Pendapatan baru diakui jika jumlah pendapatan terealisasi atau cukup pasti akan
segera terealisasi.
b) Pendapatan baru dapat diakui jika pendapatan tersebut sudah terbentuk atau
terhimpun.

2.3.4 Metode Pencatatan Pendapatan


Metode dalam pencatatan pendapatan terdiri dari dua metode, yaitu sebagai berikut:
a) Metode cash basis
Suatu system dimana pendapatan belum diakui sebelum pendapatan tersebut belum
diterima. Metode ini banyak digunakan pada perusahaan kecil dan orang-orang
yang menjual jasa, pada umumnya adalah orang-orang yang memiliki keahlian
tertentu.
b) Metode accrual basis
Metode pencatatan pendapatan, dimana pendapatan itu dicatat pada saat sudah
terjadi hak tanpa memperhatikan pendapatan tersebut diterima. Keuntungan metode

6|Revenue
ini adalah karena metode ini sangat teliti dalam pengukuran keuntungan (dalam
laporan laba rugi).

2.4 Pengukuran Pendapatan


Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada saat suatu pendapatan diakui, yaiti pengukuran
pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan waktu bahwa pendapatan
tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan.
Ikatan Akuntan Indonesia (2002:23) memberikan ketentuan mengenai pengukuran
pendapatan yang dinyatakan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang isinya sebagai
berikut: “Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang dapat diterima, jumlah
pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antra
perusahaan pembeli atau pemakai perusahaan tersebut. Jumlah tersebut, dapat diukur denga
nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah
diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan”.
Pada saat ini terdapat perubahan atau pembaharuan aturan tentang pengukuran
pendapatan. Pada awalnya untuk setiap jenis transaksi yang menghasilkan pendapatan itu
akan menggunakan pendekatan pengukuran yang berbeda-beda. Berikut akan dibahas
penggunaan metode sebelumnya.

2.4.1 Pengukuran Pendapatan atas Transaksi Penjualan Barang


Konsep yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran pendapatan atas transaksi
penjualan barang adalah konsep risk and reward. Pengakuan dan pengukuran pendapatan
dapat dilakukan jika telah ada transfer risk and reward dari penjual ke pembeli. Kondisi
yang harus dipenuhi yaitu:
a) Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli;
b) Entitas tidak lagi melanjutkan pengolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan atas barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual
c) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal

7|Revenue
d) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan
mengalir kepada entitas tersebut
e) Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan trasaksi penjualan dapat
diukur dengan andal
Bila salah satu kriteria diatas tidak dipenuhi, maka pengakuan pendapatan harus
ditangguhkan. Pendapatan tidak diakui apabila entitas tersebut menahan resiko dan manfaat
kepemilikan secara signifikan dalam berbagai cara.

2.4.2 Pengukuran Pendapatan atas Transaksi Jasa


Jika hasil transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari
transaksi pada akhir acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir periode
pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi secara andal jika seluruh kondisi berikut
dipenuhi:
a) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
b) Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut
akan mengalir ke entitas
c) Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat
diukur secara andal; dan
d) Biaya yang timbul untuk transaksi dan biaya untuk menyelesaikan transaksi
tersebut dapat diukur secara andal
Pengakuan pendapatan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari suatu transaksi
sering disebut sebagai metode sebagai metode persentase penyelesaian (percentage of
completion). Dengan metode ini, pendapatan diakui dan diukur dalam periode akuntansi
pada saat jasa diberikan. Pengakuan dan pengukuran pendapatan atas dasar ini
memberikan informasi yang berguna mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja dalam
suatu periode.

2.4.3 Pengukuran Pendapatas atas Bunga, Royalti, dan Dividen


Pendapatan dari penggunaan asset entitas oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalty, dan deviden jika:

8|Revenue
a) Kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan traansaksi tersebut
akan mengalir ke entitas;
b) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
Pengakuan Pendapatan diakui dengan dasar sebagai berikut:
a) Bunga diakui menggunakan suku bunga efektif sesuai PSAK 55 (revisi 2006)
paragraph 08 dan PA 17-20
b) Royalty diakui dengan dasar akural sesuaidengan subtansi perjanjian yang
relevan
c) Dividen diakui jika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran
ditetapkan.

2.4.4 Pengukuran dan Pengakuan Pendapatan Menurut PSAK 72


Setelah diberlakukannya PSAK 72, maka akan digunakan satu metode dalam setiap
transaksi yang menimbulkan pendapatan. Pemberlakuan PSAK 72 ini mengacu pada
IFRS 15. Konsep yang digunakan dalam aturan baru ini adalah konsep performance
obligation atau kewajiban kinerja, yaitu pendapatan dapat diakui dan diukur setelah
perusahaan atau pihak penjual telah melakukan atau melaksanakan kewajibannya. Dalam
melaksanakan konsep ini, digunakan pendekatan yang disebut dengan five step approach.
Berikut adalah tahapan-tahapannya:
a) Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan
Kontrak adalah persetujuan antara dua atau lebih perusahaan yang membuat hak
yang berkekuatan atau kewajiban. Kontrak ini dapat berupa tertulis, diucapkan,
atau tersirat dalam praktik bisnis. Perusahaan tidak boleh mengakui pendapatan
jika belum ada kontrak. Kontrak yang terjadi ini menandakan bahwa telah ada
pemindahan hak atas asset kepada pelanggan dan munculnya kewajiban bagi
penjual.
b) Mengidentifikasi satu atau lebih performance obligation
Tahap kedua ini adalah tahap yang paling penting dan paling krusial dalam
mengakui dan mengukur pendapatan. Hal ini karena pengakuan pendapatan akan
dilakukan berdasarkan pelaksanaan kewajibannya. Dalam suatu kontrak, ada
kemungkinan bahwa kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan penjual

9|Revenue
akan lebih dari satu. Misalkan dalam kontrak penjualan atau pemberian lisensi
produksi obat di bisnis farmasi. Dalam kontraknya, Perusahaan A memiliki
formula untuk pembuatan obat. Perusahaan A ini memberikan lisensi kepada
perusahaan B untuk memproduksi obat dengan formula yang dibuat oleh
perusahaan A. Perusahaan A juga harus mengembangkan formula obat tersebut.
Dari kontrak tersebut jelas bahwa perusahaan A memiliki dua kewajiban, yaitu
memberikan formula kepada perusahaan A dan mengembangkan formula
tersebut. Dalam konsep performance obligation, pengakuan dan pengukuran
pendapatan dilakukan berdasarkan kewajiban-kewajiban itu. Sehingga tahap
kedua ini adalah tahap yang paling krusial. Ketika perusahaan salah
mengidentifikasi kewajiban, maka pengakuan dan pengukuran pendapatannya
pun akan salah.
c) Menentukan harga transaksi
Tahap selanjutnya adalah menentukan harga transaksi. Tahap ketiga ini terbilang
cukup mudah karena biasanya harga transaksi ini ditemukan dalam kontrak dan
pelanggan setuju untuk membayar jumlah yang tetap atas kontrak tersebut.
d) Mengalokasikan harga transaksi
Seperti telah dijelaskan di atas bahwa pengakuan pendapatan dilakukan
berdasarkan pelaksanaan kewajibannya. Jadi untuk mengukur berapa pendapatan
yang bisa diakui dan dicatat maka harus diketahui harga dari masing-masing
kewajiban. Cara menghitung harga masing-masing kewajiban adalah dengan
menggunakan stand alone price, yaitu harga jika kewajiban itu dilakukan
terpisah dari kontrak.Setelah ditentukan stand alone price hal selanjutnya adalah
mengalokasikannya berbasis pada harga transaksi kontrak.
e) Mengakui revenue ketika kewajiban sudah terpenuhi
Tahap terakhir adalah mengakui dan mencatat pendapatan sesuai dengan
kewajiban yang telah dilaksanakan dan mengukur seberapa besar pendapatan
yang dapat diakui berdasarkan pada tahap keempat. Untuk transaksi atau kontrak
yang pelaksanaannya cukup lama seperti jasa konstruksi, maka pengakuannya
dilakukan berdasarkan penyelesaian kewajibannya dan pengukuran seberapa

10 | R e v e n u e
besar pendapatannya dilakukan berdasarkan pengalokasian harga dari masing-
masing kewajiban tersebut.

2.5 Penyajian dan Pengungkapan Pendapatan dalam Laporan Keuangan

2.5.1 Penyajian pendapatan dalam laporan keuangan


Dalam laporan keuangan, pendapatan disajikan pada laporan laba rugi. Pendapatan ini
juga disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan menjadi pendapatan dari operasi
perusahaan dan pendapatan dari luar operasi perusahaan. Dalam laporan laba rugi,
pendapatan akan dibandingkan dengan beban-beban yang dikeluarkan untuk mendukung
pendapatan tersebut dan hasil perbandingan ini akan dapat diketahui apakah perusahaan
tersebut mendapat laba atau malah menderita kerugian.

2.5.2 Pengungkapan Pendapatan


Entias mengungkapkan:
a) Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan, termasuk
metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian transaksi penjualan
jasa
b) Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode
tersbut, termasuk pendapatan yang berasal dari penjulan barang, penjualan jasa,
bunga, royalty,dividen
c) Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup
dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.

11 | R e v e n u e
BAB III
PENUTUP

3. 1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam mengukur
kinerjanya, sebuah perusahaan pastilah menerbitkan laporan keuangan setiap periodenya.
Hal ini penting bagi pihak internal maupun eksternal dalam rangka pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan perusahaan. Salah satu bagian yang sering digunakan adalah
Laporan Laba Rugi yang berisi mengenai pendapatan dan beban yang ditanggung
perusahaan. Pendapatan merupakan ukuran kinerja kotor entitas sebagai keuntungan bisnis.
Pendapatan menjadi data kunci dalam sebuah laporan keuangan karena mencerminkan
kegiatan operasi perusahaan di masa lalu dan juga prediksi di masa depan.

3. 2. Saran
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memberikan saran kepada perusahaan untuk
berhati-hati dalam mengakui setiap pendapatan yang masuk ke dalam perusahaan. Hal ini karena
setiap pendapatan akan dicatat ke dalam laporan keuangan yang berpengaruh pada pengambilan
keputusan pihak internal dan eksternal perusahaan.

12 | R e v e n u e
DAFTAR PUSTAKA

Fadli, R. D. (2015, April -). Teori Akuntansi Bab 7 Konsep Pendapatan. Retrieved September 8,
2017, from academia.edu:
https://www.academia.edu/13569515/Teori_Akuntansi_Bab_7_Konsep_Pendapatan?auto
=download

Ijustlearn. (2015, September 30). Income Concepts (Konsep Pendapatan). Retrieved September
8, 2017, from Wordpress: https://aeyogy.wordpress.com/2015/09/30/income-concepts-
konsep-pendapatan/

Jasmine Raysha Putri, A. L. (2013). Makalah Teori Akuntansi. Makalah Teori Akuntansi, 13.

Jayne Godfrey, A. H. (-). Accounting Theory. New Jersey: John wiley&Sons, Ltd.

Kieso, W. W. (2014). Intermediate Accounting:IFRS Edition. New Jersey: John Wiley&Sons,


Ltd.

Rahardi, F. (2017, - -). Fuad Rahardi_Blog. Retrieved September 8, 2017, from blogspot:
http://fuadrahardi.blogspot.co.id/2013/12/makalah-teori-akuntansi-konsep.html

Ridho, S. I. (2017, - -). Makalah Teori Akuntansi Pendapatan. Retrieved September 8, 2017,
from Academia.edu:
https://www.academia.edu/18272466/Makalah_Teori_Akuntansi_arif

13 | R e v e n u e

You might also like