Professional Documents
Culture Documents
Halaman
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 2
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3. Tujuan ................................................................................................... 3
1.4. Manfaat ................................................................................................ 3
1.5. Ruang Lingkup Permasalahan .............................................................. 3
1.6. Waktu Pelaksanaan ............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) .............................................. 4
2.2. Kecelakaan Kerja ................................................................................. 6
2.3. Pencegahan Kecelakaan Kerja ............................................................. 8
2.4. Peraturan-Peraturan yang Mengatur Tentang K3 ................................. 8
2.5. Alat Pelindung Diri pada K3 Di Bengkel Telekomunikasi
2.5.1. Bentuk Peralatan dari Alat Pelindung ...................................... 10
2.5.2. Syarat-Syarat Alat Penlindung Diri (APD) .............................. 11
2.6. Hal-hal yang Harus Diperhatikan Ketika Melakukan
Kegiatan di Bengkel ............................................................................. 12
2.7. Prosedur Pemakaian Alat ..................................................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 17
3.2. Saran ..................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
1.3. Tujuan
Tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan Undang- Undang No. 1 Tahun
1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional.
1.4. Manfaat
Dengan penulisan laporan ini diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan
penerapan K3 ( kesehatan dan keselamatan kerja) secara baik dan benar dan dan
dapat bermanfaat bagi masyarakat.
1. Keselamatan (safety)
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yang ditujukan untuk
melindungi pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan,
tempat kerja dan bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan
melancarkan proses produksi.
Menurut WHO/ILO (1995), kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan
pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya
bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan
pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja
dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan; dan
penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya.
Adapun tujuan dari keselamatan kerja adalah :
1. Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja.
2. Kesehatan (health)
Kesehatan kerja menurut Suma’mur didefinisikan sebagai spesialisasi dalam
ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya, agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun
sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor
pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit-penyakit umum.
Secara umum, pengertian dari kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang
ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara
mencegah dan memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah
kelelahan kerja, dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Kesehatan kerja lebih memfokuskan lingkup kegiatannya pada peningkatan
kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upaya kesehatan yang bertujuan
untuk:
1). Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja.
2). Melindungi dan mencegah pekerja dari semua gangguan kesehatan akibat
lingkungan kerja atau pekerjaanya.
3). Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental dan
pendidikan atau keterampilannya.
4). Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.
5). Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat
kerja.
6). Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja.
7). Perawatan dan efisiensi dan produktifitas tenaga kerja.
8). Pemberantasan kelelahan tenaga kerja dan meningkatkan kegairahan serta
kenikmatan kerja.
9). Perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk kesehatan.
Alat Perlindungan Diri (APD) adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya.
Persiapan Menyolder
Tempatkan solder pada tempatnya dan hubungkan jack solder kesumber
tegangan listrik (stop kontak). Solder membutuhkan waktu beberapa menit untuk
mendapatkan panas yang diinginkan ( ± 400º C)
Memulai Menyolder
Pegang soder seperti memegang pinsil pada bagian pegangan (handle ) solder.
Selalu diingat untuk tidak memegang bagian panas yang lain.
Pemecahan Masalah
1. Cekam bor tidak berputar, periksa apakah power supply sudah
disambungkan ke pusat arus
2. Mata bor terlepas dari cekam bor, periksa apakah pada saat mengencangkan
cekam bor sudah tercekam dengan baik
3. Kesalahan awal pengebora, biasanya diakibatkan oleh bergesernya pusat bor
pada titik center yang telah dibuat saat dimulai penyayatan oleh mata bor,
dapat diperbaiki dengan langkah sebagai berikut :
a. Kedudukan lubang harus diperiksa sebelum bor memotong diameter
penuh
b. Jika lubang center bergeser, kesalahan dapat diperbaiki dengan menatal
alur yang akan mengarahkan bor untuk mengambil kedudukan yang
semestinya.