INFORMASI UMUM

• Presentasi ini disampaikan pada kegiatan WORKSHOP

DIFTERI
• Hari / Tanggal : Minggu / 07 Januari 2017
• Tempat : Aula Pertemuan RSUD Kabupaten Tangerang
• Narasumber : UKK Infeksi & ERIA IDAI
• Semua isi dan materi presentasi adalah hak cipta dari
narasumber, digunakan untuk kalangan terbatas dalam
kepentingan edukasi kesehatan di bidang terkait.
CABANG BANTEN

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 1

 DISCLAIMER
• The presentation slides are the intellectual property of the individual presenter and are protected under
the copyright laws of IDI & IDAI. Used by permission. All right reserved. All other trademarks are the
property of their respective owners.
• This presentation is provided on a strictly private and confidential basis for information purposes on
limited medical community only. By reading this presentation, you will be deemed to have agreed to the
obligations and restrictions set out below. Without the express prior written or verbal consent of the
author, the presentation and any information contained within it may not be (i) reproduced (in whole or
in part), (ii) for any purpose other than medical education.
• The information on this presentation is not intended or implied to be a substitute for professional medical
advice, diagnosis or treatment. All content, including text, graphics, images and information, contained
on or available through this presentation is for limited medical information purposes only. You are
encouraged to confirm any information obtained from or through this presentation with other sources,
and review all information regarding any medical condition or treatment with your colleague.
• NEVER DISREGARD PROFESSIONAL MEDICAL ADVICE OR DELAY SEEKING MEDICAL TREATMENT
BECAUSE OF SOMETHING YOU HAVE READ ON OR ACCESSED THROUGH THIS PRESENTATION.

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 2

 Curriculum Vitae

Nama : Anggraini Alam

Tempat/Tgl. lahir : Jakarta, 17 Juni 1967
Alamat : Jl. Banteng Dalam No. 4, Bandung
Pekerjaa n : Staf Divisi Infeksi & Penyakit Tropik RSHS/FKUP
Tim Infeksi Khusus RSHS
Tim HIV/AIDS RSHS
Tim PPRA RSHS
Komite PPI RSHS
Pendidikan : S1 1993 FKUP
Spesialisasi 2005 FKUP
Subspesialisasi 2011 KIKAI
S3 FKUP 2017
OrganisasI : Ketua UKK IPT IDAI
Anggota Satgas HIV IDAI
Pengurus Harian Kolegium IKA Indonesia
Sekretaris BP2A IDAI Jabar

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 3

 INFEKSI DIFTERI:
Pengambilan dan Pengelolaan Sampel

DR. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K)

UKK Infeksi & Penyakit Tropis IDAI
RSUP Dr. Hasan Sadikin/FK Universitas Padjadjaran
+628122016430 – anggialam@yahoo.co.id

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 4

 Seorang anak laki usia 5 tahun dirujuk ke IGD
dengan keluhan sulit menelan karena nyeri
dan leher bengkak

Meninggal dalam <48 jam

karena obstruksi jalan napas.
Pasien belum pernah mendapat imunisasi DPT
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 5
 DIAGNOSIS BANDING FAUCIAL DIFTERIA

• Faringitis membranosa:
– Nyeri tenggorokan streptococcus berat, Vincent’s
angina, atau demam glandular, faringitis
streptococcus dan infeksi mononucleosis

• Laringitis difteri:
– Epiglotitis Haemophilus influenzae tipe b, croup
spasmodik, atau adanya benda asing,
laringotrakeobronkitis, abses peritonsilar, abses
retrofaring
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 6
CDC Protocol-03/26/2014-Revised
 Tatacara diagnostik

• Klinik:
– yang utama adanya membrane abu2 kotor, menutup tonsil,
farynx, demam subfebril, membrane pada mukosa hidung,
vagina, kulit
– Adanya komplikasi yang pathognomonik
• Laboratorik :
– kenaikan hitung lekosit pada infeksi ganda dengan kuman
Strepto atau kuman lain
• Mikrobiologik
– Biakan kuman swab tenggrok atau hidung, sub culture PAB
– PCR langsung dari swab gen toxigenic
– Toksigenisitas PCR atau dengan Elek test pada isolat klinik yang
murni
– DNA sequencing untuk menunjukkkan adanya ciri yang khas
pada DNA nya sbg factor epidemiologi molekuler
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 7
 LABORATORIUM
• Sampel:
– Dicurigai infeksi difteri tenggorokan atau nasofaring
(atau keduanya)
– Kelainan kulit: luka atau lesi kulit
• Diambil sampel dibawah membran atau
perbatasan membran dan mukosa yang
kemerahan
• Spesimen harus langsung ditransportasikan ke
laboratorium (media transportasi Amies)
• Diagnosis difteri berdasarkan pemeriksaan
mikroskopis tidak dapat dipercaya
N. R. Adler. Internal Medicine Journal · February 2013
07-Jan-18 Androulla Efstratiou. The Journal
WORKSHOP DIFTERI - © IDAI of Infectious Diseases 2000;181(Suppl 1):S138
BANTEN 8
 Selalu periksa tenggorok apabila ada keluhan nyeri menelan
Membran muncul 1-3 hari jarang membaik dengan antibiotik

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 9

 TONSILITIS
DIFTERIA

TONSILITIS
NONDIFTERIA
94% kasus difteria
mengenai tonsil dan
07-Jan-18
faring WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 10
 Pemeriksaan Laboratorium

Pengambilan spesimen
I. Sasaran / Target pengambilan spesimen :
- Penderita / Tersangka / Suspek
- Orang kontak dengan suspek ( keluarga, tetangga, teman, dll)

II. Waktu pengambilan :

- Penderita : saat dinyatakan sebagai suspek
- Kontak : saat seseorang sering kontak dengan penderita
(selalu diambil walaupun tanpa gejala)  Dinkes

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 11

III. Persiapan sebelum pengambilan spesimen :

 Petugas kesehatan yang telah terlatih

 Alat Pelindung Diri ( Jas laboratorum lengan panjang, Sarung
tangan , Masker bedah )
 wadah plastik infeksius
 Alat tulis

IV Bahan :

 Media Transport (Amies)

 Spatula
 Cairan desinfektan (alkohol 70-85%, hipoklorit 5%)

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 12

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 13
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 14
 Pengambilan spesimen Usap Tenggorok

 Siapkan media Transport dan swab steril, tuliskan identitas

penderita yang akan diambil spesimennya ( Nama, Umur,
Jenis kelamin, Tgl ambil, Jenis spesimen )
 Posisi petugas pengambil berada disamping kanan
penderita
 Penderita dipersilahkan duduk dengan sandaran dan kepala
ditengadahkan
 Jika penderita ditempat tidur maka posisi terlentang
 Penderita diminta membuka mulut dan mengatakan “ AAA “
 Buka swab dari pembungkusnya, dengan spatula tekan
pangkal lidah, kemudian……..

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 15

V.a. Pengambilan spesimen Usap Tenggorok ………

 Usapkan swab pada daerah faring dan tonsil kanan kiri

Apabila terdapat membran putih keabuan usap disekitar
daerah tersebut
• Buka tutup media Transport masukkan segera swab (swab
harus terendam media), tutup rapat.
 Masukkan media Transport dalam spesimen carrier dan
kirim segera ke Laboratorium
 Pemeriksa disertai Foto Copy form Diphth1. Form Lab.

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 16

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 17
Spesimen usap hidung.

 Siapkan media Transport dan swab steril, tuliskan identitas

penderita ( Nama, umur, Jenis kelamin, Tgl. ambil, Jenis
spesimen )
 Posisi petugas pengambil disamping kanan penderita
 Penderita dipersilahkan duduk dengan sandaran dan kepala
ditengadahkan, Jika penderita ditempat tidur posisi terlentang
 Buka swab dari pembungkusnya, masukkan swab pada lubang
hidung sejajar palatum, biarkan beberapa detik sambil diputar
dan ditekan (dilakukan untuk hidung kanan dan kiri)

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 18

Pengambilan spesimen Usap Hidung ………

 Buka tutup media Transport masukkan segera swab (swab

harus terendam media) tutup rapat.
 Masukkan media Transport dalam spesimen carrier dan kirim
segera
ke Laboratorium Pemeriksa disertai Foto Copy form Diphth1,
Form Laboratorium.

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 19

 Pengambilan
Spesimen Swab
Hidung

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 20

  dimana kuman berada ?
 hidup menempel pada sel dengan reseptor,
menyebabkan pada beslag/pseudomembran , melekat
lewat pili pada mukosa,
 inflamasi menyebabkan sel mati, menumpuk diatas
kuman yg masih hidup
Antibodi menahan pertumbuhan kuman
cara membiakkan kuman Corynebacterium diphtheriae:
 dibiakkan pada tabung gelas mengandung Loeffler
Jangan dimasukkan ke lemari es
 bawa ke lab/ BBLK pada suhu biasa

 dibiakkan
07-Jan-18
di laborat tes toksigenisitas (Elek test)
WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 21
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 22
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 23
 HASIL PEMERIKSAAN APUS TENGGOROK:
“unreliable”

Diagnosis difteri
berdasarkan
pemeriksaan
mikroskopis tidak dapat
dipercaya

Difteroid vs C.
Dipthheriae  tidak
dapat dibedakan

Corynebacterium diphtheriae
Diwarnai dengan teknik Albert's
07-Jan-18
Karakteristik “Aksara Cina”
WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 24
 Direct microscopy of diphtheria cells
tumbuh aerob, gunakan media transport
Corynebacterium diphtheriae
Diwarnai dengan teknik Gram
Tidak terdapat drum stick

Diagnosis difteri berdasarkan pemeriksaan

mikroskopis tidak dapat dipercaya

Difteroid vs C. Dipthheriae  tidak dapat

dibedakan
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 25
 Diphtheria colonies on blood plate

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 26

Diphtheria colonies on Hoyles plate (Tellurite media)

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 27

 Kultur: konfirmasi difteri
Hanya 15-20%  pegang klinis pasien
Bila kultur negatif, tetapi klinis (jelas) difteri: tetap diagnosis
difteri (probable)  tatalaksana

Kultur negatif pada pasien suspek/probable difteri:

• Kesulitan mengambil
• Kesulitan membiakkan
• Kesulitan mengirim
• Biakan lama apalagi plus toxigenisitas
• antibody serologic
– Elisa
– Netralisasi pada jaringan Vero

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 28

 Toxin testing

• THE key investigation in diphtheria microbiology

• Now rarely if ever undertaken by non-specialist labs
• Lab skills lost due to rarity, most Lab staff will never
see a case in working life
• All UK (and beyond) refer to Centre for Infection
Respiratory and Systemic Infection Lab (CfI RSIL) for
toxin testing

07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 29

 Elek Test

NCTC 10648++

test

THE key NCTC 10356-

investigation
in diphtheria
microbiolog NCTC 3984±
y
Now rarely if NCTC 10648++
ever
undertaken test
by non-
specialist
NCTC 10356-
labs
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 30
 Modified Elek Test

NCTC 3984+

NCTC
10648++ NCTC
10648++

test
test

NCTC
10356-
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 31
 PCR for the detection of diphtheria toxin

Tox A fragment
Internal Pos Control

07-Jan-18
(Pallen et al, 1994) WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 32
07-Jan-18 WORKSHOP DIFTERI - © IDAI BANTEN 33