You are on page 1of 7

ISSN 2085-4579

Report Key Performance Indicators for


Employee Salaries at PT Mayora Indah Tbk
Muhamad Irsan1, Silvia Ayunda Murad2, Riri Oktaviani3
1,2
Dosen Jurusan Teknik Informatika, Universitas Islam Syekh Yusup, Tangerang, Indonesia
3
Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, STMIK Raharja, Tangerang, Indonesia
irsanfaiz@gmail.com1, silvimaniz80@gmail.com2, riri.oktaviani@gmail.com3

Diterima 21 Maret 2017


Disetujui 29 Mei 2017

Abstract— The purpose of this research to solve problems digunakan perusahaan atau industri untuk mengukur
in making decisions on key performance indicator system atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi
report. To obtain the data needed for this research, the tujuan strategis dan operasional mereka. KPI
author uses several methods such as observation, bervariasi antar perusahaan atau industri, tergantung
interviews, and literature and uses analytical methods
pada prioritas atau kriteria kinerja.
Balanced Score Card (BSC), which researchers use to get
the perspectives of the company as a balanced and uses Di semua organisasi, seorang karyawan
analytical methods PIECES to identify problems. The mengetahui dengan baik bahwa terdapat beberapa
process of managing the information presented in this kegiatan yang sangat penting bagi tim manajemen
system ranging from data entry process, store and update perusahaan. Sangat masuk akal untuk mendefenisikan
it at any time so that employees and departments "head" indikator dari sebuah paket monitoring yang dapat
to get the relevant information, the latest more easily and mewakili kesuksesan beberapa konsep bisnis dengan
in real time, the system is also equipped with a graphic key performance indicator. Indikator kinerja Utama
KPI report. With a system of this KPI Report, the manager (KPI) adalah indikator finansial dan non finansial
can see the development of the company annually, making
yang digunakan oleh organisasi untuk testimoni
it easier to manage employee appraisal data and make
recap the results of employee assessments and facilitate in bagaimana kesuksesan mereka dapatkan dalam waktu
taking a decision based on the results of this assessment. yang sangat lama [3].
Key Performance indicator juga merupakan
Keywords: employee assessment, Key Performance serangkaian indikator kinerja kunci yang mengukur
Indicator, Report tingkat keberhasilan seseorang dalam menjalankan
dan melaksanakan tugasnya. Atau Indikator Kinerja
I. PENDAHULUAN adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan
Dalam ukuran sedang ataupun besar sebuah tingkat pencapaian suatu tujuan, sasaran atau
organisasi, untuk evaluasi kinerja staf yang tepat kegiatan. Hal inilah yang menjadikan alasan PT
waktu dan efektif harus melalui sebuah alat yang Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat dalam melakukan
strategis, harus mampu merancang sebuah sistem pengukuran dan mengevaluasi setiap staff
yang terintegrasi seperti Key Performace Indicator karyawannya juga menggunakan Key Performance
(KPI), terstruktur secara hirarki di semua tingkat dan indicator (KPI).
organisasi terkait dengan tujuan strategis dan taktis
organisasi [1]. II. METODE
Key Performance Indicators (KPI) adalah alat
penilaian kinerja yang mengidentifikasi luasnya A. Metode Penelitian
capaian yang diinginkan dan parameter dalam jalur Metode yang digunakan pada penelitian ini
produksi industri, yang utama adalah pentingnya yaitu:
keberhasilan bagi perusahaan manufaktur [2]. 1. Pengukuran kinerja perusahaan biasanya
Pada setiap organisasi, perusahaan, atau menggunakan model akuntansi tradisional yang
industri tertentu, ukuran kinerja harus diciptakan hanya meliputi aspek keuangan saja. Saat ini
untuk mengukur kemajuan yang sudah dicapai. terdapat alat ukur kinerja perusahaan yang
Pengukuran kinerja bertujuan untuk meningkatkan menggunakan aspek keuangan dan non keuangan
kemajuan organisasi kearah yang lebih baik. yang dikenalkan oleh Kaplan dan Norton, yaitu
Identifikasi hasil (outcome) yang diinginkan dan Balance Scorecard. Balance Scorecard
proses yang dilakukan untuk mencapainya, dapat menambahkan beberapa perspektif dalam
menghasilkan pengukuran kinerja yang bermanfaat mengukur kinerja perusahaan. Sehingga terdapat
bagi organisasi. Key Performance Indicator empat perspektif dalam Balance Scorecard, yaitu
(KPI) atau disebut juga sebagai Key Success Indicator perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
(KSI) adalah satu set ukuran kuantitatif yang
ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017 15
ISSN 2085-4579

perspektif bisnis internal, dan perspektif pengembangan dan analisa key performance
pertumbuhan dan pembelajaran [4] indicator yang dapat digunakan oleh Dinas
2. Selain mengunakan BSC, penulis juga Pendidikan sebagai aplikasi yang dapat membantu
menggunakan metode analisis PIECES untuk menyediakan fasilitas penilian Evaluasi kinerja
mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan sekolah sehingga menjadi lebih efektif dan lebih
analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, efisien serta terjadi sinergi yang
keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan berkesinambungan antara Dinas Pendidikan
pelanggan. Menurut Wukil Ragil metode Pieces dengan Sekolah yang menuju RSBI, disinilah
adalah metode analisis dasar untuk memperoleh nantinya key performance indicators akan muncul
pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. dan membentuk grafik perkembangan disetiap
[5] tahunnya [8].
B. Literatur Review III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Beberapa referensi yang digunakan didalam
penelitian ini diantaranya adalah : A. Balance Score card
1. Penelitian yang dilakukan oleh Erian Suwandi dan Menggunakan metode Balance Score card
Tati Hariyati M dari Universitas Komputer didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada tabel
Indonesia pada tahun 2013. Berdasarkan hasil 3.1, tingkat aktifitas dan kinerja karyawan cukup
penilitian pada sistem penilaian pegawai pada signifikan dipengaruhi oleh KPI yang tepat.
suatu divisi berdasarkan metode Personal Dengan memastikan prosedur berjalan dengan
balanced Scorecard (PBSC). Sistem ini dapat baik dan karyawan bekerja sesuai dengan target
mengolah dan membuat rekap hasil penilaian KPI nya masing-masing maka terjadi irama yang
pegawai , sehingga dapat memudahkan supervisor baik dalam komunikasi kerja karyawan dengan
Sumber Daya Manusia dan Umum serta Manager lingkungannya. Baik dengan sesama pekerja
dari setiap divisi dalam mengawasi perkembangan maupun sistem dilingkungan kerjanya.
kompetensi bawahannya berdasarkan hasil
penilaian pegawai dalam setiap periode, dan juga Tabel 3.1 Tabel Balance Score Card
membantu Manager dari setiap divisi untuk
Objectiv Measure Targ Initiatives
menilai bawahannya secara objektif.[6] e et
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Tri Bintarti
pada tahun 2012. Penelitian ini menjelaskan
bahwa kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang
Goden terukur dari 31 KPI (Key Performance Bonus Laporan 1,5 Memastikan
Finance

Indicators). Pengukuran kinerja yang dilakukan bonus % report KPI per


menghasilkan : 1. Kinerja perusahaan jika diukur berdasarkan karyawan sesuai
dari indikator Stakeholder Satisfaction report KPI
per karyawan
menunjukan hasil empat KPI berada pada
kategori hijau , dua kategori kuning, satu KPI 1. 1. 1. 1. Melaksanaan
PPIC

berada pada kategori merah. 2. Kinerja Schedule Laporan 100 schedule


perusahaan jika diukur dari indikator Steakholder Produksi pelaksanaa % produksi sesuai
Contribution menunjukan hasil dua KPI berada 2. schedule
2.10 dengan
Ketepata produksi
pada kategori hijau, satu KPI berada pada kategori n (planning vs kali/ schedule yang
kuning, dan lima KPI berada pada kategori merah. schedule Actual ) bula ditentukan
3. Kinerja perusahaan jika diukur dari indikator 2. n 2.
Strategy menunjukan hasil dua KPI berada pada Hasil Meminimalkan
Produksi perubahan
kategori hijau , dua KPI berada pada kategori
kuning, dan satu KPI berada pada kategori merah. planning dan
membuat buffer
4. Kinerja perusahaan jika diukur dari indikator
stock
Process menunjukan hasil tiga KPI berada pada
1. 1. 1.sat Respon
Quality Control

kategori hijau, dua KPI berada pada kategori Customer Laporan u terhadap
kuning , tidak ada KPI pada indikator Process Complain keluhan hari keluhan
yang berada di kategori merah. 5. Kinerja pelanggan
/kelu pelanggan 1
perusahaan jika diukur dari indikator Capability han hari kerja Per
menunjukan hasil dua KPI berada hijau, tidak ada keluhan. Dan
KPI yang berada pada kategori kuning, tiga KPI meniadakan
berada pada kategori merah [7] customer
3. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Satriyanto S,Si complain
dkk dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, berulang pada
Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun kasus yang
sama
2012. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi
16 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017
ISSN 2085-4579

Objectiv Measure Targ Initiatives Objectiv Measure Targ Initiatives


e et e et

Technical Laporan 10 Menurunkan 1. 1.jumlah 1. 1.Meningkatkan

IRGA Dept
Engineering

breakdow technical % technical Karyawa presentase 8,5% mutu SDM


n / breakdown breakdown n produktivitas 2. 2.Memberikan
downtime 2. karyawan
yang 80% motifasi reward
process Kedisipli 2.
produksi diakibatkan nan Kedisiplinan 3. 0 3.Meningkatkan
oleh 3.Kecela karyawan 4. 8 program K3
permasalahan kaan dalam X 4.Memberikan
mesin Kerja mengerjakan fasilitas
Pencapai Laporan hasil 95 % Update hasil 4. target keselamatan
Produksi

an produksi produksi setiap Pelatihan jobdesknya kerja


produksi 3.jumlah
shift,
kecelakaan
update kondisi kerja
mesin dan perbulan
kendala yang 4. Jumlah
ada diproduksi pelatihan
mengurangi yang
dilakukan
unexplaint
dalam satu
losses tahun
Variance Laporan 0% Memastikan
RM /Raw Variance RM pemakaian
Material ( bahan baku bahan baku B. PIECES
(bahan )
sesuai dengan
baku ) 1. Performance ( Kinerja )
standar
Performance atau kinerja diukur dengan troughput
pemakaian
bahan baku
(jumlah informasi yang dihasilkan dalam jangka
KPI Laporan KPI 100 Memastikan
waktu tertentu ) dan respond time ( waktu tunggu
CI Dept

selama satu % pencatatan antara permintaan informasi dengan tanggapan


semester report KPI yang dihasilkan sistem informasi ). Rekapitulasi
setiap karyawan hasil menggunakan metode ini terlihat pada tabel
, setiap bulan 3.2.
sesuai dengan Tabel 3.2 Tabel Hasil Analisa Kinerja
prosedur yang
ditetapkan Parameter Hasil Analisa
GKM ( Laporan 100 Memastikan Troughout Pengolahan input data yang
Gugus GKM % setiap
Kendali belum efektif dan efisien,
departement /
Mutu ) terdapat kesalahan ketika
karyawan
memiliki
pembuatan report KPI
improvement Respond Time Waktu yang dibutuhkan cukup
yang lambat saat menyerahkan
diimplementasi report KPI
kan dan
dilombakan Diketahui bahwa hasil akhirnya tidak cukup
setiap satu signifikan mempengaruhi kinerja dikarenakan adanya
tahun sekali
beberapa kendala didalam pekerjaan karyawan yang
PIB ( Laporan PIB 100 Memberikan
CI Dept

Program berhubungan dengan prosedur teknis.


% target kesetiap
Improve karyawan untuk
2. Information ( Informasi )
ment
membuat Berdasarkan hasil analisa terhadap penggunaan
Bersama informasi dilingkungan ini maka dituangkan
) impovement /
saran perbaikan sebuah kesimpulan seperti pada tabel 3.3.
sarana dan diketahui bahwa pemanfaatan informasi belum
prasarana di berjalan dengan baik sehingga menjadi salah satu
lingkungan kendala didalam kelancaran kinerja karyawan. Hal
perusahaan ini berdampak juga terhadap realisasi report KPI
sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan
oleh atasan.

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017 17


ISSN 2085-4579

Tabel 3.3 Tabel Hasil Analisa Informasi


Parameter Hasil Analisa Tabel 3.5 Tabel Hasil Analisa Kontrol
Akurat Penyajian informasi masih sering
Parameter Hasil Analisa
terjadi kesalahan karena pengolahan
data yang masih manual, kesalahan
Kontrol Kontrol sistem input report KPI
perhitungan dan tidak disampaikan
Sistem dibuku dan di excel masih memiliki
dengan mendetail sehingga
kekurangan pada kolom yang tidak
menimbulkan kesalahan persepsi.
rapi, masa perawatan yang tidak
Relevan Informasi yang dihasilkan kurang diperhatikan. Sehingga sistem saat
sesuai relevansinya dengan ini membutuhkan control sistem
kebutuhan pegguna yang ada karena yang memudahkan user
tidak adanya pembatasan akses.
Dalam sistem harus ada informasi
5. Effisiency ( Efisiensi )
yang tepat untuk FM, Dept Head
maupun karyawan. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber
daya yang ada dapat digunakan dengan sebaik dan
sehemat mungkin, mencapai sasaran yang
Tepat Keterlambatan dalam menyerahkan diinginkan tanpa mengeluarkan banyak waktu dan
Waktu report KPI menyebabkan tenaga yang berlebihan seperti terlihat pada tabel
terhambatnya pengambilan 3.6.
keputusan.
Tabel 3.6 Tabel Hasil Analisa Efisiensi
3. Economy (Ekonomi)
Ekonomi merupakan motivasi paling umum bagi Parame Hasil Analisa
suatu proyek perusahaan, persoalan ekonomis ter
berkait dengan masalah biaya, sehingga
diharapkan dalam suatu proyek perusahaan Sumber Buku, pulpen, kertas, dan tinta
mengalami peningkatan keuntungan atau Data printer yang digunakan untuk report
penurunan biaya pengeluaran. Hasil analisa Biaya KPI terlalu berlebihan ketika terjadi
ekonomi seperti terlihat pada tabel 3.4 kesalahan
menghasilkan informasi seputar biaya yang
digunakan. Sumber Pengerjaan yang dilakukan oleh
Daya satu staff, begitu juga laporan yang
Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisa Ekonomi Tenaga ditunggu begitu lama sehingga
sangat memperlambat pekerjaan
Parameter Hasil Analisa
6. Service (Pelayanan)
Biaya Mengeluarkan biaya yang cukup Pelayanan yang diberikan sangat mendukung
tinggi , tenaga dan waktu dalam dalam peningkatan profit bagi perusahaan.
report KPI karena melakukan Perusahaan makanan akan berusaha meningkatkan
pencatatan pada buku dan excel. pelayanannya terhadap konsumen sehingga
konsumen merasa puas, hal itu yang menjadi
4. Control ( Kontrol )
tujuan utama dari perusahaan ini seperti yang
Pengendalian dalam sistem sangat diperlukan, tergambarkan pada tabel 3.7
digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem,
Tabel 3.7 Tabel Hasil Analisa Service
mencegah atau mendeteksi penyalahgunaan atau
kesalahan sistem serta untuk menjamin keamanan
Parameter Hasil Analisa
data dan informasi. Dengan adanya control maka
tugas-tugas kinerja yang mengalami gangguan
Proses Proses pelayanan sistem yang
dapat diperbaiki. Berdasarkan hasil analisa control
Layanan berjalan saat ini belum
seperti terlihat pada tabel 3.5 diketahui
mempermudah karyawan yang
kekurangan sistem berjalan.
mengakibakan sering terjadi
kesalahan dan kurang efektif
dalam pembuatan report KPI

18 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017


ISSN 2085-4579

3.1. Perhitungan Report Key Performance Indicator Cara Perhitungan :


Dan Bonus ActPakiabahan  sdandarpakaibahan
Berdasarkan analisa yang dilakukan terhadap x100%
beberapa indikator yang ada maka dapat dilakukan S tan darpakaiabahan
usulan perhitungan KPI. Adapun tahapan yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut : Tabel 3.10 Target Variance Bahan Baku
1. Indikator yang digunakan antara lain customer
complain, factory service level, achievement, A B C D
variance bahan baku, technical breakdown, gugus
≤ 5.25 ≤ 6.00 ≤ 6.50 > 6.50
kendali mutu dalam proces, gugus kendali mutu
terimplementasi, Program improvement bersama
–saran masuk, program improvement – saran e. Technical Breakdown adalah lamanya waktu
terimplementasi. mesin berhenti yang diakibatkan oleh
2. Target Report Key Performance Indicator kerusakan mesin.
a. Customer Complain adalah Jumlah keluhan Cara Perhitungan :
pelanggan (finished product) yang terima dari lamanyawaktume sin rusak ( jam)
external group dalam bentuk tertulis (surat,
email, sms, bbm dll) walaupun tanpa bukti jamplanningproduksi
fisik atau foto, ataupun langsung memberikan Tabel 3.11 Target Variance Bahan Baku
barang buktinya, jika major maka langsung D.
Cara perhitungannya: Berdasarkan jumlah A B C D
customer complain yang diterima. ≤ 2.66 ≤ 5.40 ≤ 8.40 > 8.40
Tabel 3.8. Target Customer Complain
A B C D f. Program Improvement Bersama
0 ≤3 ≤5 >5 1) Program Improvement Bersama Saran
Masuk adalah jumlah saran masuk yang
berasal dari seluruh karyawan.
b. Factory Service Level adalah Pencapaian
Cara Perhitungan: Berdasarkan jumlah
pengiriman finish good berdasarkan
saran masuk yang diterima.
permintaan untuk produk lokal.
Cara Perhitungannya: Pengiriman (carton)
Tabel 3.12. Target Program Improvement
dibagi Permintaan (carton)
Bersama Saran Masuk
Tabel 3.9. Target Factory Service Level
A B C D
A B C D
≥ ≥ <
≥ 1374
100 ≤ 97.50 ≤ 95 > 95 1236.60 1099.20 1099.20

c. Achievement ( Hasil Produksi) adalah 2) Program Improvement Bersama Saran


Pencapaian hasil produksi yang sudah Terimplemented adalah jumlah saran
dikemas dalam karton terhadap rencana masuk yang sudah selesai dikerjakan.
produksi berdasarkan weekly plan (C/A) Cara Perhitungan: Jumlah saran masuk
Cara Perhitungannya: yang sudah selesai dikerjakan
Hasil Pr odukis(C ) Tabel 3.13. Target Program Improvement
% (C/A) = x100
PlanningWeekly ( A) Bersama Saran Terimplemented
Hasil Pr odukis(C ) A B C D
% (C/B) = x100
PlanningPRO( B) <
≥ 147 ≥ 133 ≥ 116
116
Tabel 3.10 Target Achievement
g. Gugus Kendali Mutu adalah sekelompok team
A B C D yang terdiri dari 3-8 orang karyawan yang
≥ ≥ < bekerja sama dan melakukan pertemuan
≥ 92.50 secara berkala dalam mengupayakan
90.00 87.50 87.50
pengendalian mutu, menganalisa dan
d. Variance Bahan Baku adalah Selisih melakukan tindakan untuk menyelesaikan
pemakaian bahan baku terhadap standar output masalah yang dihadapi dalam pekerjaan
dalam harga. dengan menggunakan alat-alat pengendalian

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017 19


ISSN 2085-4579

mutu. Gugus kendali mutu dibagi menjadi 2 Total = Jumlah keseluruhan dari bonus.
target yaitu: Nilai dari total bonus akan dijadikan faktor pengali
1. Gugus Kendali Mutu Dalam Process adalah untuk bonus dalam periode tersebut.
jumlah team GKM yang dibentuk sampai
langkah ke 4 pada semester tersebut. Contoh:
Tabel 3.14. Target Gugus Kendali Mutu Nilai bonus pada Report KPI : 0,48
Dalam Process Gaji Pokok Karyawan : Rp. 3,000,000
Bonus = 0,48 x 3000000
A B C D Bonus = 1440000
≥ 31 ≥ 26 ≥ 21 < 21
Berdasarkan perhitungan diatas, maka
karyawan bagian teknik mendapatkan bonus sebesar
2. Gugus kendali mutu terimplemented adalah Rp 1,440,000 pada periode Juli – Desember 2016
Jumlah team GKM yang telah selesai 8 (semester 2 2016).
langkah, terimplementasi dan presentasi
IV. KESIMPULAN
Tabel 3.15. Target Gugus Kendali Mutu
Terimplemented Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian
kinerja berbasis kompetensi dan KPI yang telah ada:
A B C D 1. Perhitungan KPI yang diusulkan lebih
menekankan kepada kinerja karyawan
≥ 21 ≥ 17 ≥ 11 < 11 berdasarkan target perusahaan, salah satu
indikatornya adalah kepuasan pelanggan terhadap
3. Perhitungan Bonus berdasarkan Report Key pelayanan yang diberikan. Hal ini secara tidak
Performance Indicator langsung memberikan efek yang baik bagi
Pemberian bonus untuk setiap karyawan karyawan bahwa dengan target kepuasan
diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun, pelanggan didapatkan KPI yang bagus untuk
berdasarkan report KPI. Berikut contoh karyawan sekaligus benefit yang cukup signifikan
perhitungan bonus berdasarakan Report KPI: bagi perusahaan.
2. Perhitungan dengan KPI ini dianggap lebih bagus
karena selain konsistensinya dan tepat sasaran
dengan kebutuhan perusahaan, aspek yang
dinilaipun lebih dapat diamati karena sesuai
dengan job description yang ada terlebih lagi KPI
juga bisa dimonitoring secara berkala. Ukuran dan
standar nya jelas, spesifik dan terukur. Penilaian
kinerja ini juga dinilai lebih baik karena mampu
membedakan karyawan dengan kinerja tinggi
maupun rendah dilihat dari nilai yang mereka
peroleh.
3. Penilaian juga lebih bisa diterima karena masing-
Gambar : 3.1. Report KPI PT Mayora Divisi Cokelat masing karyawan diukur tidak hanya karena
kemampuan secara personal namun juga
Keterangan : komunikasi dan kemampuan bekerja secara tim.
Objectives : Goal yang di jadikan target pada 4. Hasil KPI ini dapat digunakan sebagai dasar
bagian tersebut pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
Weightage (%) : bobot pengembangan diri dan karir karyawan. Namun
YTD : Pencapaian dalam satu semester / kelemahan dari penilaian kinerja ini adalah kurang
Periode praktis karena harus melalui proses rekapitulasi
Huruf : Grade yang menunjukan dan memerlukan waktu yang lebih lama daripada
pencapaian report KPI penilaian langsung. Proses monitoring KPI
Angka : Nilai dari setiap Grade membuat pekerjaan karyawan jadi bertambah
A = 1.5 C = 0.50 karena perlu pencatatan rutin tiap harinya.
B = 1.00 DAFTAR PUSTAKA
D = 0.00
[1] Bourne, M. Performance measurement: learning from the
Bonus : Besar bonus past and projecting the future, Measuring Business
Excellence, Vol. 12, Nr. 4, Boston, 2008
Cara perhitungannya [2] Stan, L.; Mărăscu - Klein V.; Neagoe, L. & Tecău, A, Key
Bonus = (Weightage (%) x Angka ) : 100 % Performance Indicators for Evaluating Employees on
Industrial Production Lines, 8th International DAAAM
Baltic Conference "INDUSTRIAL ENGINEERING” 19-21

20 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017


ISSN 2085-4579

April 2012, Tallinn, Estonia Vocational and technical


education,VirginiaTech.
[3] Dragana Velimirovic, Milan Velimirović, Rade Stanković,
ROLE AND IMPORTANCE OF KEY PERFORMANCE
INDICATORS MEASUREMENT, Serbian Journal of
Management 6 (1) (2011) 63 – 72
[4] Soraya Hanima, Analisis Balance Score Card sebagai Alat
Pengukur Kinerja Perusahaan, Undip, 2010
[5] Wukil Ragil, Metode Analisis PIECES, 2010
http://fitrianieki.blogspot.co.id/2016/10/metode-analisis-
pieces.html
[6] Erian Suwandi dan Tati Hariyati M, Sistem Penilaian
Pegawai Dengan Metode Personal Balanced ScoreCard Pada
PT XYZ, Univ. Komputer Indonesia, 2013
[7] Anisa Tri Bintarti, Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan
Menggunakan Metode Performance Prism Pada PT Tunas
Dwipa Mara Cabang Godean Periode Januari – Juli 2012,
2012
[8] Edi Satriyanto S,Si dkk, Pengembangan Dan Analisa Key
Performance indicators ( KPI ) Sebagai Sistem Pendukung
Dalam Perencanaan Pengembangan Institusi Secara Online,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2012.

ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017 21

You might also like