Professional Documents
Culture Documents
Abstract— The purpose of this research to solve problems digunakan perusahaan atau industri untuk mengukur
in making decisions on key performance indicator system atau membandingkan kinerja dalam hal memenuhi
report. To obtain the data needed for this research, the tujuan strategis dan operasional mereka. KPI
author uses several methods such as observation, bervariasi antar perusahaan atau industri, tergantung
interviews, and literature and uses analytical methods
pada prioritas atau kriteria kinerja.
Balanced Score Card (BSC), which researchers use to get
the perspectives of the company as a balanced and uses Di semua organisasi, seorang karyawan
analytical methods PIECES to identify problems. The mengetahui dengan baik bahwa terdapat beberapa
process of managing the information presented in this kegiatan yang sangat penting bagi tim manajemen
system ranging from data entry process, store and update perusahaan. Sangat masuk akal untuk mendefenisikan
it at any time so that employees and departments "head" indikator dari sebuah paket monitoring yang dapat
to get the relevant information, the latest more easily and mewakili kesuksesan beberapa konsep bisnis dengan
in real time, the system is also equipped with a graphic key performance indicator. Indikator kinerja Utama
KPI report. With a system of this KPI Report, the manager (KPI) adalah indikator finansial dan non finansial
can see the development of the company annually, making
yang digunakan oleh organisasi untuk testimoni
it easier to manage employee appraisal data and make
recap the results of employee assessments and facilitate in bagaimana kesuksesan mereka dapatkan dalam waktu
taking a decision based on the results of this assessment. yang sangat lama [3].
Key Performance indicator juga merupakan
Keywords: employee assessment, Key Performance serangkaian indikator kinerja kunci yang mengukur
Indicator, Report tingkat keberhasilan seseorang dalam menjalankan
dan melaksanakan tugasnya. Atau Indikator Kinerja
I. PENDAHULUAN adalah ukuran keberhasilan yang menggambarkan
Dalam ukuran sedang ataupun besar sebuah tingkat pencapaian suatu tujuan, sasaran atau
organisasi, untuk evaluasi kinerja staf yang tepat kegiatan. Hal inilah yang menjadikan alasan PT
waktu dan efektif harus melalui sebuah alat yang Mayora Indah Tbk Divisi Cokelat dalam melakukan
strategis, harus mampu merancang sebuah sistem pengukuran dan mengevaluasi setiap staff
yang terintegrasi seperti Key Performace Indicator karyawannya juga menggunakan Key Performance
(KPI), terstruktur secara hirarki di semua tingkat dan indicator (KPI).
organisasi terkait dengan tujuan strategis dan taktis
organisasi [1]. II. METODE
Key Performance Indicators (KPI) adalah alat
penilaian kinerja yang mengidentifikasi luasnya A. Metode Penelitian
capaian yang diinginkan dan parameter dalam jalur Metode yang digunakan pada penelitian ini
produksi industri, yang utama adalah pentingnya yaitu:
keberhasilan bagi perusahaan manufaktur [2]. 1. Pengukuran kinerja perusahaan biasanya
Pada setiap organisasi, perusahaan, atau menggunakan model akuntansi tradisional yang
industri tertentu, ukuran kinerja harus diciptakan hanya meliputi aspek keuangan saja. Saat ini
untuk mengukur kemajuan yang sudah dicapai. terdapat alat ukur kinerja perusahaan yang
Pengukuran kinerja bertujuan untuk meningkatkan menggunakan aspek keuangan dan non keuangan
kemajuan organisasi kearah yang lebih baik. yang dikenalkan oleh Kaplan dan Norton, yaitu
Identifikasi hasil (outcome) yang diinginkan dan Balance Scorecard. Balance Scorecard
proses yang dilakukan untuk mencapainya, dapat menambahkan beberapa perspektif dalam
menghasilkan pengukuran kinerja yang bermanfaat mengukur kinerja perusahaan. Sehingga terdapat
bagi organisasi. Key Performance Indicator empat perspektif dalam Balance Scorecard, yaitu
(KPI) atau disebut juga sebagai Key Success Indicator perspektif keuangan, perspektif pelanggan,
(KSI) adalah satu set ukuran kuantitatif yang
ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017 15
ISSN 2085-4579
perspektif bisnis internal, dan perspektif pengembangan dan analisa key performance
pertumbuhan dan pembelajaran [4] indicator yang dapat digunakan oleh Dinas
2. Selain mengunakan BSC, penulis juga Pendidikan sebagai aplikasi yang dapat membantu
menggunakan metode analisis PIECES untuk menyediakan fasilitas penilian Evaluasi kinerja
mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan sekolah sehingga menjadi lebih efektif dan lebih
analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, efisien serta terjadi sinergi yang
keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan berkesinambungan antara Dinas Pendidikan
pelanggan. Menurut Wukil Ragil metode Pieces dengan Sekolah yang menuju RSBI, disinilah
adalah metode analisis dasar untuk memperoleh nantinya key performance indicators akan muncul
pokok-pokok permasalahan yang lebih spesifik. dan membentuk grafik perkembangan disetiap
[5] tahunnya [8].
B. Literatur Review III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Beberapa referensi yang digunakan didalam
penelitian ini diantaranya adalah : A. Balance Score card
1. Penelitian yang dilakukan oleh Erian Suwandi dan Menggunakan metode Balance Score card
Tati Hariyati M dari Universitas Komputer didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada tabel
Indonesia pada tahun 2013. Berdasarkan hasil 3.1, tingkat aktifitas dan kinerja karyawan cukup
penilitian pada sistem penilaian pegawai pada signifikan dipengaruhi oleh KPI yang tepat.
suatu divisi berdasarkan metode Personal Dengan memastikan prosedur berjalan dengan
balanced Scorecard (PBSC). Sistem ini dapat baik dan karyawan bekerja sesuai dengan target
mengolah dan membuat rekap hasil penilaian KPI nya masing-masing maka terjadi irama yang
pegawai , sehingga dapat memudahkan supervisor baik dalam komunikasi kerja karyawan dengan
Sumber Daya Manusia dan Umum serta Manager lingkungannya. Baik dengan sesama pekerja
dari setiap divisi dalam mengawasi perkembangan maupun sistem dilingkungan kerjanya.
kompetensi bawahannya berdasarkan hasil
penilaian pegawai dalam setiap periode, dan juga Tabel 3.1 Tabel Balance Score Card
membantu Manager dari setiap divisi untuk
Objectiv Measure Targ Initiatives
menilai bawahannya secara objektif.[6] e et
2. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa Tri Bintarti
pada tahun 2012. Penelitian ini menjelaskan
bahwa kinerja PT Tunas Dwipa Matra Cabang
Goden terukur dari 31 KPI (Key Performance Bonus Laporan 1,5 Memastikan
Finance
kategori hijau, dua KPI berada pada kategori Customer Laporan u terhadap
kuning , tidak ada KPI pada indikator Process Complain keluhan hari keluhan
yang berada di kategori merah. 5. Kinerja pelanggan
/kelu pelanggan 1
perusahaan jika diukur dari indikator Capability han hari kerja Per
menunjukan hasil dua KPI berada hijau, tidak ada keluhan. Dan
KPI yang berada pada kategori kuning, tiga KPI meniadakan
berada pada kategori merah [7] customer
3. Penelitian yang dilakukan oleh Edi Satriyanto S,Si complain
dkk dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, berulang pada
Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada tahun kasus yang
sama
2012. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi
16 ULTIMA InfoSys, Vol. VIII, No. 1 | Juni 2017
ISSN 2085-4579
IRGA Dept
Engineering
mutu. Gugus kendali mutu dibagi menjadi 2 Total = Jumlah keseluruhan dari bonus.
target yaitu: Nilai dari total bonus akan dijadikan faktor pengali
1. Gugus Kendali Mutu Dalam Process adalah untuk bonus dalam periode tersebut.
jumlah team GKM yang dibentuk sampai
langkah ke 4 pada semester tersebut. Contoh:
Tabel 3.14. Target Gugus Kendali Mutu Nilai bonus pada Report KPI : 0,48
Dalam Process Gaji Pokok Karyawan : Rp. 3,000,000
Bonus = 0,48 x 3000000
A B C D Bonus = 1440000
≥ 31 ≥ 26 ≥ 21 < 21
Berdasarkan perhitungan diatas, maka
karyawan bagian teknik mendapatkan bonus sebesar
2. Gugus kendali mutu terimplemented adalah Rp 1,440,000 pada periode Juli – Desember 2016
Jumlah team GKM yang telah selesai 8 (semester 2 2016).
langkah, terimplementasi dan presentasi
IV. KESIMPULAN
Tabel 3.15. Target Gugus Kendali Mutu
Terimplemented Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian
kinerja berbasis kompetensi dan KPI yang telah ada:
A B C D 1. Perhitungan KPI yang diusulkan lebih
menekankan kepada kinerja karyawan
≥ 21 ≥ 17 ≥ 11 < 11 berdasarkan target perusahaan, salah satu
indikatornya adalah kepuasan pelanggan terhadap
3. Perhitungan Bonus berdasarkan Report Key pelayanan yang diberikan. Hal ini secara tidak
Performance Indicator langsung memberikan efek yang baik bagi
Pemberian bonus untuk setiap karyawan karyawan bahwa dengan target kepuasan
diberikan sebanyak 2 kali dalam satu tahun, pelanggan didapatkan KPI yang bagus untuk
berdasarkan report KPI. Berikut contoh karyawan sekaligus benefit yang cukup signifikan
perhitungan bonus berdasarakan Report KPI: bagi perusahaan.
2. Perhitungan dengan KPI ini dianggap lebih bagus
karena selain konsistensinya dan tepat sasaran
dengan kebutuhan perusahaan, aspek yang
dinilaipun lebih dapat diamati karena sesuai
dengan job description yang ada terlebih lagi KPI
juga bisa dimonitoring secara berkala. Ukuran dan
standar nya jelas, spesifik dan terukur. Penilaian
kinerja ini juga dinilai lebih baik karena mampu
membedakan karyawan dengan kinerja tinggi
maupun rendah dilihat dari nilai yang mereka
peroleh.
3. Penilaian juga lebih bisa diterima karena masing-
Gambar : 3.1. Report KPI PT Mayora Divisi Cokelat masing karyawan diukur tidak hanya karena
kemampuan secara personal namun juga
Keterangan : komunikasi dan kemampuan bekerja secara tim.
Objectives : Goal yang di jadikan target pada 4. Hasil KPI ini dapat digunakan sebagai dasar
bagian tersebut pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
Weightage (%) : bobot pengembangan diri dan karir karyawan. Namun
YTD : Pencapaian dalam satu semester / kelemahan dari penilaian kinerja ini adalah kurang
Periode praktis karena harus melalui proses rekapitulasi
Huruf : Grade yang menunjukan dan memerlukan waktu yang lebih lama daripada
pencapaian report KPI penilaian langsung. Proses monitoring KPI
Angka : Nilai dari setiap Grade membuat pekerjaan karyawan jadi bertambah
A = 1.5 C = 0.50 karena perlu pencatatan rutin tiap harinya.
B = 1.00 DAFTAR PUSTAKA
D = 0.00
[1] Bourne, M. Performance measurement: learning from the
Bonus : Besar bonus past and projecting the future, Measuring Business
Excellence, Vol. 12, Nr. 4, Boston, 2008
Cara perhitungannya [2] Stan, L.; Mărăscu - Klein V.; Neagoe, L. & Tecău, A, Key
Bonus = (Weightage (%) x Angka ) : 100 % Performance Indicators for Evaluating Employees on
Industrial Production Lines, 8th International DAAAM
Baltic Conference "INDUSTRIAL ENGINEERING” 19-21