You are on page 1of 4

A.

PENGERTIAN

Anemia pada ibu nifas merupakan komplikasi yang paling sering


dialami ibu dimasa nifas, penyebab utmanya adalah infeksi dan
pendarahan ssat proses persalinan yang berlangsung lama karena atonia
uteri, selainitu anemia ini pada ibu nifas dapat mempengarui aktifitas
sehari-hari dan aktivitas menyusui dikarenakan penderita merasa malas,
pusing, dan cepat lela. (manuaba 2007)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dalam darah
kurang dari 12 gr % (Winkjosastro, 2012).
Anemia adalah suatu keadaan dimana seorang ibu sehabis
melahirkan sampai dengan kira-kira 5 minggu dalam kondidi pucat, lemah
dan kurang bertenaga (Sarwono, 2000: 188-189)
B. ETIOLOGI
1. Adanya pendarahan sewaktu atau sehabis melahirkan
2. Adanya anemia sejak dalam kehamilan yang disebabkan oleh faktor
nutrisi dan hipervolemi
3. Adanya gangguan pembekuan darah
4. Kurangnya intek zat besi kedalam tubuh
5. Kurangnya asupan zat besi dan protein dari makanan
6. Adanya gangguan absorpsi di usus
7. Pendarahan akut maupun kronis
Anemia defisiensi besi merupakan penyebab paling sering dari
anemia post partum yang disebabkan oleh intek zat besi yang tidak
cukup serta kehilangan darah selama kehamilan selama kehamilan dan
persalinan. Anemia post partum berhubungan dengan lamanya
perawatan di Rumah sakit, depresi, kecemasan, dan pertumbuhan janin
terlambat.(Dermain Seid 2008)
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan karena
kurangnya defisiensi zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat besi
untuk erithropoesis tidak cukup yang ditandai dengan gambaran sel
darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum dan jenuh
transferi menurun, kapasitas besi total meninggi dan cadangan besi
dalamsumsum tulang serta ditemukan yang lain sangat kurang atau
tidak ada sama sekali (Rukyah,2010)
C. PATHOFISIOLOGI
1. Perdarahan sehingga kekurangan banyak unsur zat besi
2. Kebutuhan zat besi meningkat, dengan adanya perdarahan, gemeli,
multiparitas, makin tuanya kehamilan.
3. Absorpsi tidak normal atau saluran cerna terganggu
4. Intek kurang misalnya muntah terus.

D. TANDA DAN GEJALA


1. Mata berkunang-kunang
2. Gampang mengantuk
3. Pucat
4. Lemah, letih, lesu
5. Lidah, bibir, kuku pucat
6. Wajah pucat
7. Hemoglobin dalam darah kurang dari 11 gr/dl

E. FAKTOR RESIKO
Banyak faktor yang mempengruhi jumlah besi dalam tubuh post
partum termasuk karakteristik ibu sebelum hamil, selama kehamilan,
persalinan dan periode post partum. Salah satu faktor resiko yang
terjadinya anemia post partum adalah tinginya IMT sebelum kehamilan.
Resiko anemia post partum meningkat dengan IMT dari 24-38 kg/m2. Jika
dibandingkan dengan perempuan dengan IMT 20 kg/m2 , risiko anemia 20
kali lebih besar pada wanita overweight IMT 29 kg/m2 dan 3 kali lebih
besar pada wanita dengan IMT 38 kg/m2. Meningkatnya resiko ini
sebagian disebabkan tingginya insiden terhadap post partum hemorage,
kelahiran perabdominal,dan makrosomia pada wanita besitas. (Bodnar
LM, Cogswell ME, McDonald T. 2005)
F. PENATALAKSANAAN
Pengobatan terhadap anemia post partum tergantung dari derajat anemia
dan faktor resiko mental atau komorbiditas, bisa dilakukan :
1. Istirahat dan batasi aktivitas
2. Meningkatkan asupan nutrisi terutama yang mengandung zat besi/Fe,
protein, dan asam folat
3. Transfusi darah
4. Perparat besi oral
5. Rekombinan human eritoprotein (rHuEPO)
6. Besi intravena
ASKEP IBU POST PARTUM DENGAN ANEMIA

I. Pengkajian
A. Identitas (nama, umur, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,
pekerjaan, dll )
B. Riwayat keshatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
Tanyakan pada pasien apakah pasien dahulu pernah meraskan
lemas, pusing, berkunang-kunang?
2. Riwayat kesehatan sekarang
Keluan utama yang dirasakan pasien ?
apa pasien kehilangan darah dalam jumlah banyak?
apakah pasien merasa pusing dan lemas ?
3. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah anggota keluarga pasien memiliki riwayat penyakit
keturunan seperti DM, penyakit jatung, struk dan memiliki
anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular ?
4. Riwayat obsterik
a. Riwayat menstruasi
b. Riwayat perkawinan
c. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
d. Riwayat kehamilan sekarang

C. Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan TTV
2. Pemeriksaan genetalia
3. Kulit
4. Mata
5. Payudara
6. Genetalia
7. Abdomen

D. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium kadar Hb

II. Diagnosa keperawatan


1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Intoleransi aktivitas
3. Kurang pengetahuan
III. Intervensi dan Rasional
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

IV. Evaluasi

DAFTAR PUSTAKA

Kesehatan,Post partum.Minggu,10 Aguatus 2014 : vividestria.blogspot.co.id.


diakses 2 Oktober 2017 pukul 10.58

Doscline,anemia pada post partum. 24 September 2015:


http://dokumen.tips/documents/anemia-pada-ibu-post-partum.html. diakses 2
Oktober 2017 pukul 11.07

Silviana.2012.Anemia post partum. https://silviana1021976.wordpress.com.


Diakses 2Oktober 2017 Pukul 11.15

Fatmawati, Wahyu.2015.Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Anemia di


Rumah Sakit Umum Dr. Wahyudin Sudiro Husodo Mojokerto.

Breyman C. The Use of Iron Sucrose Complex for Anemia in Pregnancy and The
Postpartum Period.seminhematol.2006:28-31

Bodnar LM, Cogswell ME, McDonald T. Have We for Gotten the Significance of
Postpartum iron deficiency? American Journal of Obstetric and
Gynecology.2005;193:36-44

You might also like